Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32204 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Warta Kesehatan Masyarakat (WKM), ed.No.10, Agt. 2005, hal. 41-42, ( Cat. ada di bendel Maj, Campuran 1/ 1 )
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Akmalina Fadhilah; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Yoesi Nirmiyanto
Abstrak:
Distres adalah reaksi individu terhadap situasi yang timbul akibat interaksi yang terjadi antara individu dengan pekerjaan dan memiliki dampak negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat distres dan faktor risiko pada tenaga kesehatan di Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan, masa kerja, beban kerja, jadwal kerja, home-work interface, dan dukungan sosial. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Perceived Stress Scale untuk mengukur distres, NIOSH Generic Job Stress Questionnaire untuk mengukur faktor risiko terkait pekerjaan dan variabel dukungan dari atasan dan rekan kerja, dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support untuk mengukur dukungan sosial dari keluarga dan teman. Sebanyak 34,0% tenaga kesehatan mengalami stres ringan dan 66,0% tenaga kesehatan mengalami stres sedang. Berdasarkan uji bivariat yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dan jam kerja dengan tingkat distres pada tenaga kesehatan di Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen

Distress is an individual reaction to situations that occur due to interactions between the individual and work and has a negative impact. This study aims to describe the level of distress and risk factors in health workers at the Karangmalang Health Center, Sragen Regency in 2023. This study used a quantitative method with a cross-sectional study design. The variables studied were gender, age, marital status, education level, occupation, years of work, workload, work schedule, home-work interface, and social support. The study instruments used were the Perceived Stress Scale questionnaire to measure distress, the NIOSH Generic Job Stress Questionnaire to measure job-related risk factors and support variables from superiors and coworkers, and the Multidimensional Scale of Perceived Social Support to measure social support from family and friends. A total of 34.0% of health workers experienced mild stress and 66.0% of health workers experienced moderate stress. Based on the bivariate test done, it can be concluded that there is a relationship between workload and working hours with the level of distress in health workers at Karangmalang Health Center, Sragen Regency.
Read More
S-11290
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
H.M. Azhari; Pembimbing: Jaslis Ilyas
T-210
Depok : FKM UI, 1989
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widia Hitayani; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Artha Prabawa, Supriyantoro, Devi Novianti Santoso
Abstrak:
RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya melakukan implementasi SIMRS GOS 2 untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kinerja. Penerimaan penggunaan SIMRS merupakan penentu dalam kesuksesan implementasi. Tenaga medis dan tenaga kesehatan merupakan pengguna SIMRS GOS 2 terbanyak di rumah sakit, sehingga dianggap perlu untuk menganalisis penerimaannya. Analisis penerimaan pengguna dilakukan berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM) dalam penelitian kuantitatif berdesain cross sectional. Responden penelitian sebanyak 265 tenaga medis dan tenaga kesehatan RSUD dr Doris Sylvanus. Analisis dilakukan dengan uji univariat dan Structural Equation Model (SEM).Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan langsung yang positif dan terbukti secara statistik antara persepsi kemudahan dengan persepsi manfaat. Persepsi manfaat memiliki hubungan yang positif dengan sikap. Sikap memiliki hubungan positif dengan niat menggunakan. Niat menggunakan memiliki hubungan positif dengan penggunaan SIMRS GOS 2 secara nyata. Hubungan tidak langsung dan positif didapatkan antara persepsi manfaat dengan niat menggunakan melalui sikap.Tidak didapatkan hubungan langsung antara persepsi kemudahan dengan sikap, demikian pula antara persepsi manfaat dengan niat menggunakan SIMRS GOS 2 oleh para tenaga medis dan tenaga kesehatan di RSUD dr Doris Sylvanus.

RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya implemented SIMRS GOS 2 to improve efficiency, effectiveness, and performance. Acceptance of the use of SIMRS is decisive in successful implementation. Medical personnel and health workers are the most users of SIMRS GOS 2 in hospitals, so it is considered necessary to analyze their acceptance. User acceptance analysis was conducted based on the Technology Acceptance Model (TAM) in quantitative research with a cross sectional design. The respondents of the study were 265 medical personnel and health workers of Dr. Doris Sylvanus Hospital. The analysis was carried out with univariate tests and the Structural Equation Model (SEM). The results of the study found that there was a positive and statistically proven direct relationship between the perception of convenience and the perception of benefits. The perception of benefits has a positive relationship with attitude. Attitude has a positive relationship with intent to use. The intention to use has a positive relationship with the real use of SIMRS GOS 2. An indirect and positive relationship is obtained between the perception of benefits and the intention to use through attitude. There is no direct relationship between the perception of convenience and attitude, nor between the perception of benefits and the intention to use SIMRS GOS 2 by medical personnel and health workers at Dr. Doris Sylvanus Hospital.
Read More
B-2364
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sonia Ariyanti Sareng; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Mira Miranti Puspitasari, Adang Bachtiar
Abstrak: Meningkatnya jumlah kasus COVID-19 dan ketidakpastian berakhirnya penyebaran dari COVID-19 memberikan dampak di berbagai sektor salah satunya pada tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Secara global, menunjukkan bahwa stres adalah perasaan yang paling sering dilaporkan oleh tenaga kesehatan, dengan 93% dari mereka secara teratur mengalami stres dalam 3 bulan terakhir, hal ini diikuti oleh kecemasan sebanyak 86%, frustasi 77%, kelelahan 76%, dan perasaan kewalahan 75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik tenaga kesehatan, gambaran tingkat stres pada tenaga kesehatan dan penyebab dari terjadi tingkat stres pada tenaga kesehatan selama masa pandemi COVID-19 di UPTD Puskesmas Tanah Baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional dilakukan kepada 25 responden tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Tanah Baru berupa pengisian kuisioner DASS-21 serta pendekatan kualittatif berupa wawancara mendalam kepada 4 narasumber. Hasil pada penelitian ini, tenaga kesehatan yang bertugas selama masa pandemi COVID-19 sebanyak 72% tidak mengalami stres, 24% mengalami stres ringan, dan 4% mengalami stres sedang dengan berbagai macam ternjadinya faktor penyebab terjadinya resiko seperti presepsi reiko pada peningkatan kasus COVID-19, kelengkapan sarana berupa APD, peningkatan durasi kerja yang terjadi selama masa pandemi COVID-19, dan stigmatisasi terhadap tenaga kesehatan selama masa pandemi COVID-19.
Read More
S-11090
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bul. Pen. Sis. Kes. (Bulitsiskes), Vol.16, No.1, Jan. 2013: hal. 88-98. ( ket. ada di bendel 2012-2013 )
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nathania Elizabeth; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Baiduri Widanarko, Neni Herlina Rafida
Abstrak: Kelelahan atau Fatigue merupakan perasaan dimana seseorang merasa sangat lelah, letih atau mengantuk yang disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti jam tidur yang kurang, tuntutan kerja yang tinggi, periode tugas yang lama, adanya tuntutan sosial dan kemasyarakatan, atau mengalami stres dan depresi yang berkepanjangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor ? faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Kecamatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur saat masa pandemi COVID-19. Adapun faktor ? faktor yang diteliti antara lain faktor karakteristik individu (jenis kelamin, usia, dan status kesehatan) dan faktor pekerjaan (jam istirahat, shift kerja, kuantitas tidur, pekerjaan sampingan dan commuting times). Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online. Dari 131 tenaga kesehatan yang menjadi responden dalam penelitian ini, didapatkan 50.4% tenaga kesehatan merasakan kelelahan. Selain itu, terdapat hubungan antara status kesehatan (P value = 0,041) dan commuting times (P value = 0,039) dengan kejadian kelelahan.
Fatigue is a feeling where a person feels very tired or sleepy caused by various risk factors such as insufficient sleep hours, high work demands, long periods of work, social demands, or experiencing prolonged stress and depression. This study aims to analyze the factors related to fatigue among healthcare workers working at the East Jakarta District Health Center during the Pandemic COVID-19. The factors studied included individual characteristics (gender, age, and health status) and occupational factors (rest hours, work shifts, sleep quantity, side jobs and commuting times). This study used a cross sectional research design and data was collected by distributing online questionnaires. Among 131 healthcare workers who were respondents in this study, it was found that 50.4% of healthcare workers felt fatigue. In addition, there is a relationship between health status (P value = 0.041) and commuting times (P value = 0.039) with the incidence of fatigue.
Read More
S-11118
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elfry Syahril; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Ede Surya Darmawan, Helen Andriani, Dwi Noerjoedianto, Muhammad Syukri
Abstrak: Formularium obat adalah pedoman penggunaan obat secara rasional yang diresepkan kepada pasien, namun faktanya masih terdapat penulisan resep obat yang tidak sesuai dengan standar formularium dalam resep yang dituliskan oleh tenaga medis kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan tenaga medis dalam penulisan resep berdasarkan standar obat formularium nasional di Rumah Sakit Umum Daerah KH. Daud Arif Kuala Tungkal. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional study). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga medis (dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis) RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal sebanyak 23 orang. Sampel digunakan adalah total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan dokter menuliskan resep sesuai dengan formularium dengan nilai p=0,006. Tidak ada hubungan sikap (p=0,070), keyakinan (0,159), dan ketersediaan obat (0,487) dengan kepatuhan tenaga medis dalam menuliskan resep sesuai formulasi nasional. Kepada kepala RSUD KH.Kuala Tungkal agar melakukan upaya meningkatkan pengetahuan dengan melakukan seminar formularium sesuai resep nasional secara berkala, melakukan advokasi kepada Pemda agar membuat aturan terkait penulisan resep tersebut.
Read More
B-2121
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rachmayanti; Pembimbing: Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Hendra, Syahrir
S-5030
Depok : FKM-UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Prameswari; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Abdul Kadir, Mufti Wirawan, Puspita Sampekalo, Ali Syahrul Chairuman
Abstrak:

Tenaga kesehatan merupakan salah satu profesi yang berisiko mengalami distres, dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor individu, pekerjaan, sosial dan lingkungan kerja. Jika tidak ditangani dengan baik, distres tersebut bisa mengakibatkan gangguan kesehatan, mental dan penurunan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi distres pada tenaga kesehatan di RSUD Cibinong. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dianalis menggunakan uji statistik chi-square dan regresi logistik. Variable dependen tingkat distres dan variabel independen terdiri dari faktor individu, faktor pekerjaan, faktor sosial, dan lingkungan kerja. Periode penelitian bulan April – Mei 2025, responden terdiri dari perawat, bidan, ahli gizi, tenaga kefarmasian, apoteker, dan analis laboratorium di ruangan rawat inap RSUD Cibinong Bogor. Ditemukan bahwa beban kerja dan hubungan interpersonal merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap tingkat distres pada tenaga kesehatan di RSUD Cibinong Bogor, dimana beban kerja yang berat berpeluang 4.2 kali menyebabkan tingkat distres dibandingkan dengan beban kerja yang ringan dan hubungan interpersonal yang baik dapat menurunkan tingkat distres sebesar 78.6%. Rekomendasi dari penelitian ini adalah melakukan monitoring dan evaluasi terkait beban kerja, memfasilitasi sarana dan prasarana pendukung untuk meringankan beban kerja, menyelenggarakan pelatihan berkelanjutan terkait ergonomi, manajemen stres, menyediakan wadah penyampaian aspirasi, keluhan atau masalah interpersonal di tempat kerja secara aman dan rahasia.


Healthcare workers are one of the professions at risk of experiencing distress, which can  be caused by several factors such as individual, work, social and work environment  factors. If not handled properly, such distress can lead to health and mental disorders  and decreased productivity. This study aims to identify factors that influence distress in  health workers at Cibinong Hospital. The method used was quantitative research with a  cross-sectional study design analyzed using chi-square statistical test and logistic  regression. The dependent variable is the level of distress and the independent variables  consist of individual factors, work factors, social factors, and work environment. The  research period was April - May 2025, the respondents consisted of nurses, midwives,  nutritionists, pharmaceutical workers, pharmacists, and laboratory analysts in the  inpatient room of the Cibinong Bogor Regional Hospital. Found that workload and  interpersonal relationships are the risk factors that most influence the level of distress in  healthcare workers at Cibinong Bogor Regional Hospital, where heavy workload has a  4.2 times chance of causing distress compared to light workload and good interpersonal  relationships can reduce the level of distress by 78.6%. Recommendations from this study  are to conduct monitoring and evaluation related to workload, facilitate supporting  facilities and infrastructure to ease workload, organize ongoing training related to  ergonomics, stress management, provide a forum for the delivery of aspirations,  complaints or interpersonal problems in the workplace in a safe and confidential manner.

Read More
T-7399
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive