Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30689 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Fitriyani; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Asri C. Adisasmita, Ari Kusuma, Rahmawati
Abstrak: Abstrak
Menopause merupakan menstruasi yang berhenti secara permanen yang
  disebabkan kehilangan fungsi folikel sel-sel telur. Wanita yang memasuki
 menopause mengalami penurunan hormon estrogen yang mengganggu
 aktivitas sehari-hari, bahkan menurunkan kualitas hidup. Penggunaan kon-
 trasepsi pil berhubungan dengan penundaan usia dan keluhan menopause.
 Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara penggunaan kon-
 trasepsi pil terhadap usia menopause. Penelitian ini menggunakan desain
 potong lintang. Populasi adalah wanita menopause di Pos Pembinaan
  Terpadu (Posbindu) Kota Depok. Sampel pada penelitian adalah wanita
 menopause yang berusia 45 _ 60 tahun. Teknik pengambilan sampel se-
 cara purposive sampling subjek dengan besar sampel 407 orang. Analisis
 multivariat pada penelitian ini menggunakan cox proportional hazard model.
 Hasil analisis multivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara lama
  penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause baik sebelum mau-
 pun sesudah dikontrol variabel kovariat, yaitu tingkat pendidikan. Namun
 demikian, masih diperlukan penelitian lain dengan menggunakan desain
  penelitian kohort prospektif untuk dapat melihat hubungan temporal antara
 lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause.
 Menopause is marked with the permanent cessation of menstruation due to
 the loss of follicles. Earlier menopause will be likely to increase the risk
 factors relating to declined estrogen level, such as osteoporosis that can
 lead to early death. A woman entering menopause period often experiences
 declined estrogen hormone that causes her to have complaints or distur-
 ances that hinder her daily activities and even reduce her quality of life.
  However, the use of oral contraceptive poses a correlation with the post-
 poning of menopause age and complaints. The primary aim of this study
 was to examine the relation of oral contraceptive use and age at
 menopause. This was an observational study with cross-sectional study
 design. Population in this study was all menopausal women in integrated
  training post (Posbindu), Depok. The sample was menopausal women
 
 
among 45 _ 60 years old. Sample was 407 menopausal women taken
 purposive sampling. The data was analysed by cox?s proportional hazard
 analysed. The longer use of oral contraceptive was not associated with age
 at menopause before and after adjusted for confounding variable (educa-
 tion). However, another similar studies was still needed with prospective
 kohort study design to know temporality causal of longer use of oral
 contraceptive and age at menopause.
Read More
T-3720
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saleh Budi Santoso; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Rusli
Abstrak: Abstrak

Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di seluruh dunia. Setiap tahunnya diestimasikan sekitar 18% kematian anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia disebabkan oleh pneumonia. Faktor risiko pasti yang berkontribusi diantaranya yaitu balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia balita usia 12 -23 bulan setelah dikontrol terhadap confounder. Studi kasus kontrol ini dilakukan di tiga wilayah puskesmas Kota Cimahi berdasarkan angka insidens kasus pneumonia balita yang tertinggi di tahun 2012. Kasus adalah balita usia 12 - 23 bulan yang berkunjung ke sarana puskesmas penelitian periode Januari - Desember 2012 dan didiagnosa sebagai kasus pneumonia. Kontrol merupakan tetangga dari kasus, dengan perbandingan jumlah kasus dan kontrol yaitu 1:1. Besar sampel minimal sebanyak 133 untuk masing - masing kelompok. Analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Besar asosiasi balita yang tidak mendapat ASI eksklusif memiliki OR untuk terjadinya pneumonia sebesar 3,58 kali (95% CI: 2,08 - 6,19) dibandingkan yang mendapat ASI eksklusif setelah dikontrol terhadap confounder.

Penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu yang membuktikan kekuatan hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia pada balita. Berfokus pada daerah dengan angka insiden kasus penumonia yang tinggi, pihak dinas kesehatan dan puskesmas dapat lebih meningkatkan upaya promosi dan fasilitasi ASI eksklusif, menciptakan kawasan tanpa asap rokok di tingkat rumah tangga, pengurangan adanya paparan asap pembakaran di dalam rumah, peningkatan pengetahuan ibu berkaitan faktor risiko pneumonia.


Pneumonia is the biggest cause of death in children worldwide. Each year approximately 18% of estimated deaths of children under five worldwide are caused by pneumonia. Definite risk factors that contribute to them are children under five who are not exclusively breastfed.

The purpose of this study to determine the relationship of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia children under five age 12 -23 months after controlling for confounders.Case-control study was conducted in three areas of public health centers Cimahi City based incidence rates were highest children under five cases of pneumonia in 2012. Cases were children aged 12-23 months who visited the research public health centers means the period of January to December 2012 and was diagnosed as a case of pneumonia. Control is a neighbor of the case, the ratio of the number of cases and controls is 1:1. Minimum sample size for each of as many as 133 - each group. Multivariate analysis using logistic regression. Major association children under five who are not exclusively breastfed for the occurrence of pneumonia had an OR of 3.58 (95% CI: 2.08 to 6.19) than those who are breastfed exclusively after controlling for confounders.

This study reinforces previous research that proves the strength of association of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia in infants. Focusing on areas with a number of high incidence of cases of pneumonia, the health department and public health center could further enhance the promotion and facilitation of exclusive breastfeeding, creating a smoke-free area at the household level, reduction in exposure to combustion fumes in the house, increasing maternal knowledge of risk factors associated pneumonia.

Read More
T-3824
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nida Amalina; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Renti Mahkota, Novi Adriyani
Abstrak: Meningkatnya penduduk lansia mengakibatkan penaikan pada UHH dari 70,2 tahun menjadi 72 tahun di tahun 2014 .Berdasarkan Hasil Susenas tahun 2012jumlah lansia yang bergantung dengan orang lain sebesar 934505 jiwa sedangkan di Kota Depok sebesar 15.369 jiwa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menilaidan mengetahui faktor faktor ysng mempengaruhi kemandirian lansia di PosbinduKota Depok tahun 2012.Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporanbulanan kegiatan pelayanan lansia di Posbindu pada bulan desember tahun2012. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain ekologi . Prevalensilansia yang mandiri sebesar 99%, prevaleni hipertensi sebesar 16 %, prevalensiobesitas sebesar 13,1%, prevalensi gangguan mental sebesar 9% dan prevalensi lansia yang mengikuti penyuluhan sebesar 27,5%. Tidak ada hubungan yangsignifikan antara prevalensi mandiri dengan prevalensi hipertensi, gangguanmental, obesitas dan penyuluhan. Kata Kunci : Kemandirian,pengunjung lansia, posbindu
The increasing elderly population resulting in the increase of the life expectancyof 70.2 years to 72 years in 2014. Based on the results Susenas in 2012 thenumber of elderly who depend on others for life 934 505 while in Depok for 15369 inhabitants. The purpose of this study was to assess and determine the factorsaffecting the independence of the elderly arrives in Depok Posbindu 2012.Thisresearch using secondary data from the monthly reports of activities at Posbinduelderly services in December 2012.Yhis research using ecological design. Theprevalence of independent elderly at 99%, 16% prevalence hypertension, obesityprevalence of 13.1%, the prevalence of mental disorders was 9% and theprevalence of elderly who followed the extension of 27.5%. There was nosignificant association between the prevalence of self-prevalence hypertension, mental disorders, obesity, and counseling.Keyword : Independence, Visitors, Elderly, Posbindu
Read More
S-8133
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cleo Syahana Indaryono; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Nurhayati Adnan, Widjaja Lukito, Fajrinayanti
Abstrak:
Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis dengan dampak jangka panjang yang dapat menghambat perkembangan kognitif dan fisik, meningkatkan risiko penyakit degeneratif, dan pada akhirnya mengurangi produktivitas. Anak-anak panti asuhan termasuk kelompok yang lebih rentan mengalami kekurangan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi, protein, dan makanan beragam terhadap kejadian stunting di panti asuhan kota Depok, Jakarta, dan Tangerang Selatan dengan desain cross-sectional pada data primer dengan total sampel sebanyak 99 balita. Ditemukan proporsi stunting sebesar 16,2% dan kecukupan asupan energi, protein, dan makanan beragam adalah 59,6%, 94,9%, dan 66,7%. Analisis cox regression menunjukkan hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan kejadian stunting (PR 9,6 (95% CI: 2,050 - 44,977) p-value: 0,004,. Balita dengan asupan energi yang tidak cukup memiliki risiko kejadian stunting 9,6 kali dibandingkan balita dengan asupan energi cukup setelah dikontrol oleh variabel status wilayah tempat tinggal balita, hubungan wali dengan balita, usia wali, ketahanan pangan, riwayat penyakit balita, dan pengetahuan wali. Panti Asuhan memiliki potensi besar menjangkau lapisan masyarakat cakupan panti asuhan, membantu pencegahan kejadian stunting dengan pendampingan dari institusi kesehatan dan sosial dalam mendeteksi kasus stunting dan berperan dalam implementasi praktis berbagai program pencegahan stunting pada balita.

Stunting is a chronic form of malnutrition with long-term effects that can hinder cognitive and physical development, increase the risk of degenerative diseases, and reduce productivity. Children in orphanages tend to be more vulnerable to the risk of malnutrition. This study aims to determine the relationship between the intake of energy, protein, and dietary diversity on stunting in orphanages in Depok, Jakarta, and Tangerang Selatan through cross-sectional design using primary data of 99 under-five children. The proportion of stunting was 16.2% and intake of energy, protein, and dietary diversity was 59.6%, 94.9%, and 66.7%. Analysis using Cox regression showed a significant relationship between energy intake and stunting (PR 9.6 (95%CI: 2.050 - 44.977) p-value: 0.004, under-five children with insufficient energy have a risk of stunting 9,6 times compared to under-five children with sufficient energy intake, controlled by child-friendly living area status, relationship between the guardian and the child, age of the guardian, child?s household food security, child's illness history, and guardian?s nutrition knowledge. Orphanages have great potential to reach the ?hidden? layers of society, help prevent stunting with the assistance of health and social institutions through stunting case detection, and take part in the practical implementation stunting prevention programs in children.
Read More
T-6511
Depok : FKM UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mira Sri Gumilar; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Krisnawati Bantas, Yuli Farianti, Nindya Savitri
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Mira Sri Gumilar Program Studi : Epidemiologi Judul :    Hubungan Merokok Dengan Risiko Kehamilan Ektopik Pada Wanita Usia 15-49 Tahun Di Indonesia Tahun 2012 Pembimbing :    Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator utama kesehatan ibu. Pada tahun 2015, angka kematian ibu mengalami penurunan menjadi sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, namun angka ini masih belum memenuhi target MDGs.  Apabila dibandingkan secara global, AKI di Indonesia masih berada di atas AKI Global. Tiga penyebab terbesar kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan, hipertensi, dan infeksi. Perdarahan dan komplikasi kehamilan pada masa kehamilan bisa terjadi pada awal kehamilan dan akhir kehamilan. Perdarahan dan komplikasi kehamilan pada masa awal kehamilan dapat disebabkan oleh aborsi dan kehamilan ektopik. Berdasarkan beberapa penelitian, salah satu faktor risiko kehamilan ektopik yaitu merokok. Prevalensi perokok wanita di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan terutama pada tahun 2010 prevalensi perokok wanita adalah sebesar 4% dan menduduki urutan ke 17 di dunia. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya besaran masalah kehamilan ektopik di Indonesia, mengetahui sebaran variabel kehamilan ektopik dan merokok berdasarkan provinsi, dan diketahuinya hubungan antara merokok dengan terjadinya kehamilan ektopik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian kehamilan ektopik dan variabel independen utamanya adalah merokok, sedangkan variabel kovariat terdiri dari status pendidikan, metode penggunaan kontrasepsi, jumlah paritas ibu, riwayat menderita Penyakit Menular Seksual (PMS), status urban dan perokok pasif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) SDKI tahun 2012. Kriteria responden pada penelitian ini adalah responden wanita yang diwawancarai dengan kuisioner wanita SDKI 2012. Jumlah responden yang dianalisis adalah sebesar 32.269 wanita yang eligibel. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian ini menunjukan prevalensi kehamilan ektopik di Indonesia adalah sebesar 0,56% dan prevalensi merokok sebesar 3,31%. Analisis bivariat menunjukan responden yang merokok memiliki risiko 2,64 kali untuk mengalami kehamilan ektopik dibandingkan dengan yang tidak merokok. Setelah dikontrol dengan variabel pendidikan, metode penggunaan kontrasepsi, riwayat menderita penyakit menular seksual (PMS), dan status urban, responden yang merokok memiliki risiko 3,28 kali untuk mengalami kehamilan ektopik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa merokok memiliki hubungan dengan risiko terjadinya kehamilan ektopik. Kata kunci: Kehamilan ektopik, Merokok, Indonesia


ABSTRACT Name : Mira Sri Gumilar Study Program :    Epidemiology Title :    The Association Between Smoking and Ectopic Pregnancy Risk in Women Aged 15-49 Years in Indonesia 2012 Counsellorr :    Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH Maternal mortality rate is a primary indicator for maternal health. In 2015, maternal mortality rate has decreased to 305 for 100.000 live birth, nevertheless this rate does not meet with the MDGs target. Indonesia’s maternal mortality rate is still above from global rate. In Indonesia, there are Three cases that caused maternal death, bleeding, hypertension, and infection. Bleeding can be occurred in early pregnancy or in the end of pregnancy. Bleeding in early pregnancy can be caused by abortion and ectopic pregnancy. Some research showed that one of the risk factor of ectopic pregnancy was smoking. Prevalence of female smoker in Indonesia is 4% in 2010 and increasing in every year. Indonesia has 17 th in rank of prevalence female smoker in the world. This study aim to know about prevalence ectopic pregnancy in Indonesia that can showing the problem about ectopic pregnancy, to know the distribution of ectopic pregnancy and female smoker by province in Indonesia, and to know about the association between smoking and ectopic pregnancy. This study is cross sectional study with ectopic pregnancy as a dependent variable and smoking as main independent variable. Covariate variables for this study are education, contraception method, parity, history of sexually transmitted diseases, urban status and passive smoker. This study use Indonesia Demographic And Health Survey (IDHS) 2012. Responden’s criteria was women that to be interviewed with women questionnaire IDHS 2012. Thera are 32.269 woman who is elgible to include in this study. This study does three step analysis, univariate, bivariate, and multivariate analysis. The result shows that prevalence of ectopic pregnancy in Indonesia is 0,56% and prevalence of women smoking in Indonesia is 3,31%. From bivariate analysis shows that female smoker had 2,64 fold to experience ectopic pregnancy compared with non smoker female. After controlled by education, contraception method, history of sexually transmitted diseases, and responden’s residence, female smoker has 3,28 fold to experience ectopic pregnancy comparing with non smoker female. This study has showed that smoking has a relationship with ectopic pregnancy. Key words:Ectopic Pregnancy, Smoking, Indonesian

Read More
T-5447
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Sora Yullyana; pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Renti Mahkota, Rahmadewi
Abstrak: Penggunaan kontrasepsi merupakan strategi untuk menunda dan mengontrol kelahiran dengan mengurangi kemungkinan terjadinya fertilitas ovum olehspermatozoa. Namun, cakupan penggunaan kontrasepsi di Provinsi Papua masih jauh dari target yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi penggunaan kontrasepsi pada 15-49 tahun berdasarkan faktor predisposisi dan faktor pendukung di Provinsi Papua tahun 2012. Metodepenelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analisis data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Sampel penelitian ini adalah wanita usia subur usia 15-49 tahun yang tercatat sebagai responden pada data SDKI 2012serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi penggunaan kontrasepsi pada WUS 15-49 tahun di Provinsi Papua adalah 14,6 persen. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara distribusi penggunaan kontrasepsi pada WUS dengan usia >35 tahun (PR: 7,823; CI 95% 3,210-19,067), pendidikan tinggi (PR: 4,751;CI 95% 2,884-7,827), bekerja (PR: 0,435; CI 95% 0,318-0,595), jumlah paritas 3-4 anak (PR: 3,254; CI 95% 2,286-4,633), tinggal di perkotaan (PR: 2,694; CI 95%1,960-3,703), ekonomi menengah (PR: 2,666; CI 95% 1,798-3,953), pengetahuan tinggi (PR: 3,970; CI 95% 2,863-5,507), dan pernah terpapar informasi KB (PR:3,091; CI 95% 2,255-4,236) dengan nilai p value <0,005. Oleh karena itu,diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan secara intensif dan penyebarluasan informasi oleh tenaga kesehatan mengenai manfaat akan pentingnya penggunaan kontrasepsi pada WUS, memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dalam memperoleh alat/metode KB.
Kata kunci : Keluarga Berencana, Metode Kontrasepsi, Wanita Usia Subur
The use of contraception is a strategy to delay pregnancy and to do birth control,with the possibility of reducing fertility of ovum by spermatozoa. However,coverage of the use of contraceptive in Papua is still far from the target set. Thisstudy aims to determine the distribution of contraceptive use based on WUS 15-49years predisposing factors and enabling factors in Papua Province in 2012. Thisresearch used cross sectional design method with secondary data analysis ofDemographic Health Survey of Indonesia 2012. This study sample were womenage is 15-49 years, listed as respondents in the data IDHS 2012, and meet theinclusion and exclusion criteria. The results showed that the distribution ofcontraceptive use on WUS 15-49 years in Papua province was 14.6 percent. Theresults of analysis showed there is a significant relationship between thedistribution of contraceptive use on WUS with age >35 years (PR: 7.823; 95% CI3.210 to 19.067), higher education (PR: 4.751; 95% CI 2.884 to 7.827),employment status (PR: 0.435; 95% CI 0.318 to 0.595), number of parity 3-4children (PR: 3.254; 95% CI 2.286 to 4.633), urban residence (PR: 2.694; 95% CI1.960 to 3.703), middle income (PR: 2.666; 95% CI 1.798 to 3.953), higherknowledge (PR: 3.970; 95% CI 2.863 to 5.507), and have been exposed to familyplanning information (PR: 3,091; 95% CI 2.255 to 4.236) with a p value <0.005.Therefore, an increase in the effort required of health promotion, intensivecounseling and dissemination of information by health professionals about thebenefits of the importance of contraceptive use on WUS, providing qualitycontraceptive services in obtaining the tools/methods of family planning.
Keywords: Family Planning, Methods of Contraception, Women of Reproductive Age
Read More
S-8283
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aghnia Dima Rachmawati; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Putri Bungsu, Florisa Julian Sudrajat Sudjat
Abstrak: Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 7,3%, berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kejadian BBLR lebih banyak terjadi pada ibu yang berusia 15-19 tahun pada saat kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa terdapat hubungan antara kejadian BBLR dengan kehamilan pada usia remaja (15-19 tahun) setelah mengendalikan seluruh variabel confounding. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasus kontrol (1:1), dengan menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Jumlah kasus untuk penelitian ini adalah 871 orang dengan kontrol 871 orang. Variabel kovariat dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, paritas, komplikasi kehamilan, komplikasi persalinan, umur kandungan saat K1 ANC dan frekuensi kunjungan ANC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna (OR: 2,65; p value= 0,013; 95% CI: 1,232-5,712). setelah mengendalikan variabel confounding yaitu tingkat pendidikan komplikasi kehamilan, umur kandungan saat K1 ANC dan frekuensi kunjungan ANC.
Kata kunci: BBLR; kehamilan remaja

Low Birth Weight (LBW) in Indonesia has the prevalence of 7,3 % according to IDHS 2012. Some research showed that more LBW occurences happened to mother aged 15-19 at the time of birth. This study aims to prove the association between adolescent pregnancy and low birth weight after controlling all the confounding variables. The method used for this study is case-control (1:1) by analyzing IDHS 2012. The selected cases are 871 with 871 controls. Covariate variables are education, parity, complication during pregnancy, complication at birth, months of pregnancy at first antenatal visit and number of antenatal visit. The result of the study is that there is a significant association between adolescent pregnancy after controlling all confounding variables which are education, complication during pregnancy and months of pregnancy at first antenatal visit and number of antenatal visit (OR: 2,65; p value= 0,013; 95% CI: 1,232-5,712).
Key words: LBW; adolescent pregnancy
Read More
S-9406
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitriani Azizah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Dharma Ningsih Dwi Putri
Abstrak:
Penyakit tidak menular menjadi penyebab 41 juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Salah satu yang memiliki prevalensi tertinggi adalah hipertensi. Kota Depok memiliki prevalensi hipertensi sebesar 34,13% di tahun 2018. Walaupun lebih banyak terjadi pada usia tua, namun kelompok usia muda juga berisiko mengalami hipertensi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) di Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan menggunakan data Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular Kota Depok Tahun 2022 yang direkapitulasi oleh Dinas Kesehatan Kota Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya prevalensi hipertensi sebesar 28,7% pada penduduk usia produktif di Kota Depok tahun 2022. Faktor-faktor yang berhubungan adalah usia 40 – 64 tahun (PR 3,084; 95% CI 2,808-3,388; p=0,001), tingkat pendidikan rendah (PR 1,534; 95% CI 1,344-1,750; p=0,001), riwayat hipertensi keluarga (PR 1,573; 95% CI 1,327-1,864; p=0,001), konsumsi garam berlebih (PR 2,094; 95% CI 1,766-2,483; p=0,001), obesitas (PR 2,089; 95% CI 1,888-2,311; p=0,001), obesitas sentral (PR 1,612; 95% CI 1,471-1,766; p=0,001), dan diabetes (PR 2,290; 95% CI 1,960-2,674; p=0,001). Variabel lain seperti jenis kelamin, pekerjaan, konsumsi sayur dan buah, kurang aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol tidak menunjukkan hubungan yang signifikan pada penelitian ini.

Non-communicable diseases are the cause of 41 million deaths worldwide. One that has the highest prevalence is hypertension. In 2018, the prevalence of hypertension in Depok City was 34,13%. Although it occurs more frequently in older age, the younger age group is also at risk of hypertension. This research was conducted to determine risk factors associated with the incidence of hypertension in the productive age population in Depok City in 2022. The design of this study is cross-sectional using Non-Communicable Disease Information System for 2022 from Depok City Health Agency. The results of this study indicate that the prevalence of hypertension in the productive age population in Depok City was 28.7%. The related factors are adults aged 40-64 years (PR 3.084; 95% CI 2.808-3.388; p=0.001), low level of education (PR 1.534; 95% CI 1.344-1.750; p=0.001), family history of hypertension (PR 1.573; 95% CI 1.327-1.864; p=0.001), excessive salt consumption (PR 2.094; 95% CI 1.766-2.483; p=0.001), obesity (PR 2.089; 95% CI 1.888-2.311; p=0.001), central obesity (PR 1.612; 95% CI 1.471-1.766; p=0.001), and diabetes (PR 2.290; 95% CI 1.960-2.674; p=0.001). Gender, occupation, vegetable and fruit consumption, lack of physical activity, smoking and alcohol consumption did not show a significant relationship in this study.
Read More
S-11416
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anthony Zein; Pembimbing: Soedarto Ronoatmodjo; Penguji: Yovsyah, Mochamad Rachmat
Abstrak: Prevalensi obesitas pada anak dan remaja saat ini semakin meningkat, sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif dimasa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan obesitas pada anak usia 11-15 tahun di SMP Strada Santa Maria 1 KotaTangerang. Desain penelitian ini deskriptif analitik dengan cross sectional study .Dengan teknik stratified random sampling, didapatkan jumlah sampel 228 responden. Sebagian besar responden adalah perempuan (55,7%) dengan rerata usia13,32 tahun.Terdapat hubungan yang bermakna antara asupan Karbohidrat dengan Obesitas (p=0,033), asupan Protein dengan Obesitas (p=0,001), asupan Serat dengan Obesitas (p=0,005), dan jenis kelamin dengan Obesitas (p=0,032).
Kata kunci : Anak usia 11-15 tahun, obesitas, asupan karbohidrat, asupan serat.
The prevalence of obesity in children and adolescents is now increasing, so it is fearedwill lead to the onset of degenerative diseases in the future This study aimedto identify the factors that lead to obesity in children aged 11-15 years injunior Strada Santa Maria 1 Tangerang. The studydesign was descriptive cross sectional analytic study. With stratifiedrandom sampling technique, the sample obtained 228 respondents. Most respondentswere female (55.7%) with a mean age of 13.32 years.There are significant correlationbetween carbohydrate intake with obesity (p = 0.033), protein intake with obesity(p = 0.001), fiber intake with obesity (p = 0.005), and sex with obesity(p=0,032).
Keywords: Children aged 11-15 years, obesity, carbohydrate intake, fiber intake.
Read More
S-7613
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive