Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31723 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Emilda Narcis; Pembimbing : Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Purnawan Junadi, Adang Bachtiar, Chairulsjah Sjahruddin, Adib A. Yahya
Abstrak: Kompleksnya pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan peluang terjadinya kesalahan, terutama dengan adanya tindakan invasif di bagian bedah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kejadian dan faktor-faktor yang berkontribusi pada kesalahan medis di bagian bedah rawat inap terkait keselamatan pasien di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus.
 
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan medis yang terjadi yaitu 2 kasus KPC, 1 kasus KNC dan 3 kasus KTC. Belum adanya SOP, audit klinis, tempat kerja yang tidak kondusif, kurangnya sarana prasarana, pendidikan, pelatihan, kerja tim dan komunikasi menjadi latar belakang kesalahan.
 
Kesimpulannya adalah kejadian kesalahan medis dipengaruhi oleh faktor organisasi, tempat kerja, individu dan barier. Belum adanya clinical governance dan program keselamatan pasien yang belum berjalan dengan baik. Pelaksanaan keselamatan pasien sangat dipengaruhi oleh pimpinan institusi.
 

The complexity of medical services in a hospital creates a change for an error, particularly on an invasive action in surgery unit. This study is aimed to analyse events and contributing factors to medical error in the inpatient unit regarding patient safety in a district hospital.
 
Using Qualitative with case study design, this study records some medical error events, which are 2 KPC cases, 1 KNC case and 3 KTC cases. Unexisting SOP, clinical audit, unconvenient place of work, lack of equipment/supporting tools, education, training, teamwork and communication are identified as the major causes.
 
The conclution is that medical errors are influenced by organization factor, work place, individual and defences factors. Unexisting clinical governance and uncontrolled patient safety program. The implementation of patient safety program is greatly influenced by institution leader.
Read More
B-1529
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Leni Burhan; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Atik Nurwahyuni, Ede Surya Darmawan, Tiara Indah Putrawi Siahaan, Luvi Christiani
Abstrak:
RSUD Embung Fatimah, mulai mengembangkan dan menerapkan Rekam Medis Elektronik sejak awal tahun 2021. Evaluasi di akhir tahun 2022 menunjukkan penggunaan RME di poliklinik unit rawat jalan masih diangka 50%, dan hingga saat ini pencatatan rekam medis pasien dilakukan secara elektronik juga berbasis kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan RME dari perspektif profesional kesehatan yatu dokter dan perawat yang bekerja di unit rawat jalan RSUD Embung Fatimah serta faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penggunaan rekam medis elektronik. Metode: Penelitian studi kasus dengan metode cross sectional ini melibatkan 57 responden (dokter dan perawat) yang mengisi kuesioner dengan skala Likert, ditunjang dengan wawancara semi terstruktur terhadap 4 orang informan dari manajemen rumah sakit untuk mengkonfirmasi informasi lebih lanjut terkait hasil yang diperoleh dari kuesioner. Hasil: Mayoritas responden adalah perawat berusia diatas 30 tahun, dan berjenis kelamin perempuan. Hampir seluruh responden memahami komputer, namun hanya sebagian kecil yang sudah pernah pelatihan terkait rekam medis elektronik. Sebanyak 56,1% responden setuju bahwa RME bermanfaat dalam hal integrasi, akurasi dan akses informasi yang diberikan. 64,1% responden setuju bahwa RME mempermudah pekerjaannya dan menilai bahwa kualitas sistem RME adalah baik dari segi kecepatan dan keakuratan informasi maupun tampilan yang dimunculkan. Namun 52,6% menilai bahwa dukungan manajemen dan IT masih belum memadai terutama terkait pengadaan pelatihan formal penggunaan RME. Kesimpulan : Persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, kualitas RME dan dukungan manajemen/IT dibutuhkan dalam meningkatkan efektivitas penggunaan RME 

Since 2021 electronic medical records has been implemented in RSUD Embung Fatimah. End of 2022, utilization rate of EMR in outpatients unit was 50%. Until now the medical records are done electronically and paper based. This study aims to determine the effectiveness of using RME from the perspective of health professionals (doctors and nurses) who work in the outpatient unit of Embung Fatimah Hospital and what factors are related to the use of electronic medical records. Methods: This case study using cross-sectional method involved 57 respondents (doctors and nurses) who filled out a questionnaire with a Likert scale, supported by semi-structured interviews with 4 informants from hospital management to confirm further information regarding the results obtained from the questionnaire. Results: Majority of respondents were nurses aged over 30 years, and female. Almost all respondents understand computers, but only a small number have had training related to electronic medical records. As many as 56.1% of respondents agree that RME is beneficial in terms of integration, accuracy and access to the information provided. 64.1% of respondents agree that RME makes their work easier and considers that the quality of the RME system is good in terms of speed and accuracy of the information and display that appears. However, 52.6% considered that management and IT support were still inadequate, especially regarding the procurement of formal training on the use of RME. Conclusion: Perceived usefulness, perceived ease of use, quality of RME and management/IT support are needed to increase the effectiveness of using RME
Read More
B-2374
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Frieda Ayu Prihadini; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Mieke Savitri, Pujianto. Takdir Mostavan, Sandra Olivia
Abstrak:

Dalam menjawab keluhan perawat mengenai besarnya beban kerja di ruang rawat inap Cattleya B RSU Bhakti Yudha, perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan beberapa formula yaitu, Workload Indicator Staff Needs (WISN), formula Gillies, PPNI, dan formula Ilyas. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap Cattleya B menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan observasi terhadap aktivitas perawat menurut metode work sampling serta in-depth interview pada 21-30 Mei 2012. Hasil penelitian menyatakan beban kerja perawat pada kategori produktif (80%) dengan hanya 33.98% yang merupakan aktivitas keperawatan langsung dan 47.4% merupakan aktivitas keperawatan tidak langsung. Penggunaan waktu untuk kegiatan pribadi dan non produktif perawatmasih di dalam standar ILO (14.98%) Formula Gillies dan PPNI, dan Ilyas tidak menggambarkan sejumlah kegiatan keperawatan tidak langsung dari perawat seperti administrasi dan pencatatan laporan, yang justru pada saat observasi membutuhkan proporsi yang lebih besar. Sebaliknya metode WISN yang menghasilkan jumlah perawat sebesar 35 orang ditambah dengan 1 kepala ruangan dianggap lebih tepat dan sesuai dengan RS karena menggambarkan beban kerja nyata. Diharapkan pihak manajemen dapat memberikan toleransi seperti pemberian hari kepelatihan bagi perawat, menambah jumlah tenaga baik perawat dan non perawat sesuai kebutuhan untuk meningkatkan mutu pelayanan.


 In order to answer the concern of high workload nursing care at Cattleya B Ward of Bhakti Yudha Hospital, there is a need to analyze the requirement of nursing staff with some formulas:Workload Indicator Staff Needs (WISN), Gillies?, PPNI, and Ilyas? Formula. This Research was held in Cattleya B Ward of Bhakti Yudha Hospital on May 21st-30th 2012 using Quantitative and Qualitative approach with an observation to nursing activity based on work sampling method and also in-depth interview with some informants to gain any information for analysis. The result of this research proved that nursing workload is in productive state (80%) with only 33.98% are direct nursing care activities and 47.4% are indirect nursing care activities. The usage of time for individual activity and non-productive activity are still in the ILO Standard (14.98%) Gillies?, PPNI, and Ilyas? Formula did not described some of indirect activity like administration, and making nursing report which in observation need higher proportions than others. In the contrary, WISN, which results 35 nurses as staff with 1 additional nurse as the head of Cattleya B ward, is suitable with hospital because described the real work load in the ward. In the future, hopefully manager can give any tolerance like training day for nurse; add some staff both nursing staff and non-nursing staff as needs for service quality.

Read More
B-1453
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muchtar; Pembimbing : Adik Wibowo; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Puput Oktamianti, Sumijatun; Luzi Adriyanti
Abstrak: Komunikasi terapeutik yang efektif dan efisien antara perawat dan pasien adalah salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan pasien merupakan salah satu hal yang mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara komunikasi terapeutik terhadap tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Koja. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan desain korelasi yang melibatkan 100 pasien yang dipilih secara random sampling. Data dianalisis dengan korelasi pearson, uji T independen dan regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien. Tahapan komunikasi terapeutik yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah tahap kerja. Saran dari hasil penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan komunikasi terapeutik dengan melakukan pelatihan komunikasi terapeutik untuk meningkatkan kepuasan pasien.
Read More
B-2092
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Aisyah; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Pujiyanto, Erty Masiha
Abstrak: Penelitian ini membahas kelengkapan resume medis rawat inap di RS UmumHermina Depok. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran hasil analisiskelengkapan resume medis rawat inap. mendapatkan gambaran hasil analisiskelengkapan resume medis rawat inap. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatifdengan desain studi cross sectonal dan kualitatif dengan wawancara mendalam danterstruktur menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini adalahkurangnya pengetahuan, kurang sesuainya sanksi dan insentif, instrumen yangpenting, format instrument kolom, huruf, perlengkapan, uji coba, revisi, sosialisasi,kelengkapan, ketidaklengkapan dan dokter penanggung jawab resume medis rawatinap.. Hasil penelitian didapatkan rata-rata resume medis rawat inap lengkapsebesar 84,6% dan yang tidak lengkap sebesar 15,4%. Hal ini menunjukkan bahwastandar kelengkapan resume medis rawat inap masih belum sesuai RS UmumHermina Depok sebesar ≥ 95%. Kurangnya sosialisasi terkait peraturan resumemedis kepada para dokter merupakan salah satu hambatan dalam pengisian resumemedis rawat inap masih belum lengkap.
Kata Kunci :Dokter Penanggung Jawab Pasien, Ketidaklengkapan, Resume Medis
This research discuss about the completeness of Inpatient Medical Resume atHermina Depok Hospital. The purpose of this research is to get the illustration ofanalysis the completeness of inpatient medical resume. The research usesquantitative method with cross sectional design and qualitative by in-depthinterview and structural interview by using both primer and secondary data. Theresult of this research are less knowledge, inappropriate sanction and incentive,important items. Column instrument format, character, tools, trial test, revision,socialization, completeness, incompleteness, and physician responsible due toinpatient medical resume. Concludes that the average of completeness inpatientmedical resume is about 84,6% and discompleteness medical resume is about15,4%. It shows that the completeness of inpatient medical resume yet with thestandard of Hermina Hospital Depok which is about >95%. The minimumsocialization about the rule of medical resume to the physician become one ofobstacle when filling inpatient medical resume still not complete.
Keyword:Responsible Physician Patient, Incompleteness, Medical Resume.
Read More
S-9211
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rochimiah; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Pujiyanto, Sandi Iljanto, Henny Hanna, Surya Fitri
B-1620
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Benazir Abraniry; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Anhari Anchadi, Mochammad Taufick
S-7177
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Edison Sahputra; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Pujiyanto, Masyitoh, Ani Sri Wiryaningsih, Budhi Suryadharma
Abstrak: Akreditasi rumah sakit adalah untuk keselamatan pasien dengan menilai praktik cuci tangan pada kelompok kerja Pencegahan Pegendalian Infeksi (PPI) versi KARS 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat praktik cuci tangan yang dilakukan perawat di ruang rawat inap RSUD Kemayoran sehari-hari yang merupakan salah satu syarat akreditasi rumah sakit. Metode yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif-kualitatif (mixed method). Desain penelitian kuantitatif secara cross sectional dan data kualitatif diperoleh dengan pengamatan langsung dan wawancara mendalam. Hasil praktik cuci tangan perawat sebesar 58,3 %. Variabel usia, ruang kerja, pengingat di tempat kerja, media belajar, ketersediaan sarung tangan, telusur kars dan sikap ada hubungan Praktik cuci tangan, p Value < 0,05. Kesimpulan: Cara mengatasi kendala dibuat peraturan yang tegas dan mengikat yaitu reward dan punishment seperti memasukkan aktifitas praktik cuci tangan ke dalam SKP (sasaran kinerja pegawai) dan eKinerja sebagai aktifitas utama sehingga bagi yang praktik cuci tangannya kurang baik akan mengurangi remunerasinya dan kalau ini terus terjadi akan berdampak kepada penurunan penilaian SKP yang bisa berakibat kepada skorsing hingga pemecatan.
Kata kunci : Akreditasi rumah sakit, praktik cuci tangan, perawat

Hospital accreditation is for patient safety by assessing handwashing practices in working group of Infection Prevention and Control (IPC) version 2012. The purpose of this research is to see the practice of handwashing done by nurses in Kemayoran Hospital ward everyday which is one of the requirements of hospital accreditation. The method used is quantitative-qualitative research (mixed method). Quantitative research design is cross sectional and qualitative data is obtained by direct observation and in-depth interview. The result of nurse hand washing practice was 58,3%. Age variables, workspace, workplace reminders, learning media, availability of gloves, search kars and relationship attitudes Handwashing Practice, p Value < 0.05. Conclusion: How to overcome the obstacles are made firm and binding regulations such as rewards and punishments such as inclusion of hand-washing practice activities into employee performance goals and e-performance as the main activity so that for those who practice hand washing less will reduce the remuneration and if this continue to happen will have an impact to employee performance goals assessments that may result in suspension and dismissal.
Keywords: Hospital accreditation, handwashing practices, nurse
Read More
B-1870
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cut Safira Zulva; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Puput Oktamianti, Dwi Ramayanti
Abstrak: Saat ini Rumah Sakit Koja sudah melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional dengan BPJS dan menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Wilayah Jakarta Utara sehingga menuntut rumah sakit untuk terus mengembangkan kualitas dari pelayanannya. Stres pada tenaga kerja dapat menghambat suatu institusi mencapai targetnya dan ketidakpuasan dalam pekerjaannya menyebabkan pekerja dapat menurunkan kualitas kinerjanya. Masalah ini menjadi penting bagi manajemen rumah sakit untuk memberikan lingkungan kerja yang mendukung pekerja untuk merasa puas akan hasil dari pekerjaannya dan tidak mengalami stress kerja yang berlebihan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pada perawat rawat inap RSUD Koja. Desain penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan uji chi square dan regresi logistik. Pengambilan data melalui penyebaran kuesioner skala likert kepada 134 responden. Perhitungan sampel menggunakan rumus perhitungan jumlah sampel simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stress kerja (p=0,006) dan kepuasan kerja (p=0,001) terhadap kinerja.

Hasil multivariat menunjukkan bahwa komponen dari variabel stres kerja dan kepuasan kerja yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja pada perawat . Peneliti menyarankan untuk melakukan maintenance sarana dan prasarana secara rutin, mengadakan pelatihan/acara yang bersifat meningkatkan rasa kebersamaan dan penguatan psikologi, melakukan Employee Opinion Survey (EOS), dan menghitung kembali kebutuhan tenaga keperawatan.
Read More
S-9952
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Parulian Thomas Habuktian Sitanggang; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Anhari Achadi, Novita Dwi Istanti, Ratnasari Kurniasih
Abstrak:
Latar Belakang : Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah jantung dari sebuah pelayanan rumah sakit dan memainkan peran penting dalam menyelamatkan pasien nyawa pasien. Emergency Departement Length of Stay (ED LOS) atau yang lebih dikenal dengan waktu tunggu merupakan waktu yang diukur saat pasien diputuskan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk masuk ke IGD hingga pasien pulang atau pindah ke ruangan. Tujuan : Tesis ini menganalisis dan melakukan intervensi terhadap lamanya length of stay pasien IGD ke rawat inap di RSUD Kembangan dengan metode lean six sigma. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah Explanatory Sequential Mixed Methods. Desain penelitian ini menggabungkan metode penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif (mixed methods). Hasil Penelitian : Hasil penelitian menemukan bahwa akar masalah lamanya length of stay pasien IGD ke rawat inap adalah menunggu konsul DPJP, menunggu obat di apotik, dan menunggu hasil laboratorium. Peneliti melakukan perbaikan dengan metode lean six sigma dan didapatkan penurunan lead time aktivitas non-value added sebesar 60% dan penurunan lead time dari length of stay pasien IGD ke rawat inap sebesar 38,3%.

Background: Emergency Department (ED) services are at the heart of hospital services and play an important role in saving patients' lives. Emergency Department Length of Stay (ED LOS) or better known as waiting time is the time measured when the patient is decided by a doctor or other health worker to enter the emergency room until the patient goes home or moves to the room. Objective: This thesis analyzes and intervenes in the length of stay of ED patients to inpatients at Kembangan Hospital using the lean six sigma method. Research Methods: The research design used is Explanatory Sequential Mixed Methods. This research design combines quantitative research methods with qualitative research (mixed methods). Research Results: The results of the study found that the root cause of the length of stay of emergency room patients to hospitalization was waiting for DPJP consul, waiting for drugs at the pharmacy, and waiting for laboratory results. Researchers made improvements using the lean six sigma method and obtained a decrease in non-value added activity lead time by 60% and a decrease in lead time from the length of stay of emergency room patients to hospitalization by 38.3%. Key words: Emergency department, length of stay, lean six sigma
Read More
B-2432
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive