Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 25180 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Afip Permana; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Ratna Djuwita, Mondastri Korib Sudaryo, Anna Hermawati Sabana, Sugeng Hidayat
Abstrak: Abstrak

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi bagian dari masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Hipertensi dikenal sebagai the silent killer yang berdampak pada tingginya angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi primer meliputi kurang lebih 90-95% dari semua kasus hi pertensi. Beberapa studi menunjukkan bahwa seseorang yang mempunyai kelebihan berat badan mempunyai risiko yang lebih besar terkena hipertensi. Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) merupakan pengukuran antopometri yang lebih tepat untuk menditeksi faktor risiko penyakit kardiovaskuler.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan obesitas sentral (rasio lingkar pinggal panggul) dengan kejadian hipertensi primer pada jemaah calon haji (JCH) Kabupaten Sumedang tahun 2012. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional analitik dengan menggunakan data hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji Kabupaten Sumedang tahun 2012. Analisis multivariat menggunakan cox regression. Hasil analisis data diperoleh proporsi hipertensi primer pada JCH Kabupaten Sumedang Tahun 2012 sebesar 22,2 % dan RLPP berisiko pada JCH sebesar 36,5%.

Hasil multivariat menunjukan bahwa obesitas sentral pada JCH ( RLPP > 0,90 pada laki -laki dan > 0,85 pada perempuan) berisiko sebesar 1,9 kali (PR=1,879 ;95% CI 1,378 ? 2,561) untuk menderita hipertensi primer bila dibandingkan JCH yang tidak obesitas sentral ( RLPP ≤ 0,90 pada lakilaki dan ≤ 0,85 pada perempuan) setelah dikontrol variabel umur, pendidikan dan riwayat hipertensi dalam keluarga. Perubahan gaya hidup, peningkatan aktivitas fisik dengan berolah raga secara teratur dapat mengurangi dan mencegah terjadinya obesitas sentral sehingga menurunkan angka hipertensi primer.


Hypertension is one of the non-communicable diseases which became part of the public health problem in the world and in Indonesia. Hypertension is known as the silent killer that contributes to the high mortality rate due to heart and vascular disease. Primary hypertension covers approximately 90 -95% of all cases of hypertension. Several studies have shown that a person who is overweight have a greater risk of developing hypertension. Waist to hip ratio (WtHR) is a more precise measurement antopometri to detect risk factors for cardiovascular disease.

This study aims to determine the Association between abdominal obesity (waist to hip ratio) and incident primary hypertension among hajj pilgrims in Sumedang District, 2012. The study was conducted with a cross-sectional design using data results of medical examinations hajj pilgrims in Sumedang District, 2012. Multivariate analysis using Cox regression. Results of data analysis, the proportio n of primary hypertension in pilgrims hajj Sumedang District in 2012 is 22.2% and the central obesity is 36.5%.

Multivariate results showed that abdominal obesity in pilgrims hajj (WtHR > 0.90 in men and > 0.85 in women) had 1,9 risk (PR = 1.879, 95% CI 1.378 to 2.561) to get primary hypertension when compared with who did not ( WtHR ≤ 0.90 in men and 0.85 in women ≤) after controlled variables age, education and a family history of hypertension. Healthy lifestyle, increased physical activity with regular exercise can reduce and prevent abdominal obesity and it is expected to reduce the prevalence of primary hypertension.

Read More
T-3809
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Danny; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Ratna Djuwita, Mohammad Imran, Ridho Ichsan Syaini
Abstrak:
Ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan Kesehatan fisik dan mental agar setiap rangkaian kegiatannya dapat terlaksana dengan baik. Pada Jemaah Haji Indonesia tahun 2019 hipertensi menjadi penyakit tertinggi nomor dua dengan proporsi 12,26% dab meningkat menjadi 32% pada tahun 2021. Obesitas sentral merupakan salah satu faktor risiko hipertensi. tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dengan hipertensi derajat 1. Desain penelitian ini cross sectional dengan menggunakan data hasil pemeriksaan Kesehatan tahap 2 jemaah haji provinsi DKI Jakarta tahun 2022, yang diperoleh dari aplikasi Siskohatkes Kementerian Kesehatan. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan Cox Regression. Hasil penelitian menunjukkan Proporsi hipertensi derajat 1 pada calon Jemaah haji adalah sebesar 18,60%, sedangkan proporsi hipertensi secara keseluruhan (hipertensi derajat 1 dan derajat 2) adalah sebesar 26,46%. Proposi Obesitas Sentral adalah sebesar 73,41%. Hubungan obesitas sentral dan hipertensi derajat 1 diketahui prevalensi hipertensi derajat 1 pada calon Jemaah haji dengan obesitas sentral adalah 1,25 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak obesitas sentral setelah dikontrol faktor usia, jenis kelamin dan IMT. Disarankan pemerintah menguatkan kembali fungsi dari posbindu haji, pemantauan tekanan darah selama masa tunggu haji, melakukan deteksi dini faktor risiko hipertensi, serta sosialisasi dan edukasi terkait penyakit hipertensi dan obesitas sentral. Pada calon jemaah diharapkan menjaga pola makan dan gizi seimbang, melakukan aktivitas fisik cukup, cek Kesehatan berkala, dan mengikuti seluruh tahapan pemeriksaan Kesehatan haji.

Hajj is a worship that requires physical and mental health so that every pilgrims activities can be performed properly. Hypertension was the second highest disease with a proportion of 12.26% in 2019. Central obesity is one of the risk factors for hypertension. The aim of this study is to find out the link between central obesity and grade 1 hypertension. The design of the research is cross sectional using the results of the health examination of the 2nd stage of the Hajj pilgrims of DKI Jakarta in 2022, obtained from the Siskohatkes of the Ministry of Health. Data analysis using Chi-square and Cox Regression tests. The study results showed that the proportion of high blood pressure of degree 1 in Hajj pilgrims was 18.60%, while the ratio of overall hypertension (hypertension of grade 1 and grade 2) was 26.46%. The proportion of Central Obesity in is 73.41%. The relationship between central obesity and grade 1 hypertension is that the prevalence of grade 1 hypertension in Hajj pilgrims with central obesity is 1.25 times higher than those without central obesity after controlling for factors such as age, gender and BMI. It is recommended that the government strengthen the function of the Hajj Posbindu, monitor blood pressure during the Hajj waiting period, carry out early detection of risk factors for hypertension, as well as socialize and educate people related to hypertension and central obesity. Pilgrims are expected to maintain a balanced diet and nutrition, carry out sufficient physical activity, have regular health checks, and follow all stages of the Hajj health examination.
Read More
T-6859
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Feri Rahman Hakim; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo, Yovsyah; Penguji: Abdul Hafiz, Dedi Supriyatnataris
T-5160
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Masruroh; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Ratna Djuwita, Zolaiha, Nurpatmawati
Abstrak:
Ibadah haji merupakan ibadah fisik, sehingga jemaah haji dituntut untuk mampu secara jasmani dan rohani agar dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan baik dan lancar. Hasil pemeriksaan kesehatan pada calon Jemaah haji Kabupaten Cirebon tahun 2022 menunjukkan bahwa hipertensi merupakan diagnosa penyakit tertinggi. Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko hipertensi yang ditandai dengan kadar LDL yang tinggi, HDL yang rendah dan/atau trigliserida yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dislipidemia dengan kejadian hipertensi derajat 1. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, menggunakan data sekunder hasil pemeriksaan kesehatan tahap kedua pada calon Jemaah haji yang diunggah pada Siskohatkes. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Cox Regression. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi derajat 1 sebesar 24,28%, sedangkan prevalensi dislipidemia sebesar 43,9%. Calon Jemaah haji sebagian besar berusia kurang dari 60 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki pendidikan tinggi dan bekerja, tidak merokok dan tidak minum alkohol, mengalami obesitas sentral dan tidak menderita DM. Hasil penelitian diperoleh bahwa calon Jemaah haji yang mengalami dislipidemia berisiko 1,5 kali (95%CI: 1,2-1,8) lebih tinggi untuk menderita hipertensi derajat 1 dibandingkan dengan calon Jemaah haji yang tidak mengalami dislipidemia setelah dikontrol obesitas sentral. Penelitian ini menyarankan kepada Jemaah haji untuk membatasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, melakukan senam aerobik, tidak merokok, dan menerapkan pola makan rendah karbohidrat untuk mencegah dislipidemia serta rutin cek kesehatan untuk deteksi dini PTM. Diharapkan Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dapat memperbaharui Siskohatkes dan mewajibkan pemeriksaan kesehatan tahap pertama. Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon diharapkan melakukan sosialisasi terkait petunjuk teknis pemeriksaan kesehatan kepada petugas pengelola haji di Puskesmas.

Hajj is a physical worship, so pilgrims are required to be able physically and spiritually so that they can carry out the whole series of pilgrimage properly. The results of medical examinations for prospective haj pilgrims in Cirebon district in 2022 show that hypertension is the highest disease diagnosis. Dyslipidemia is a risk factor for hypertension which is characterized by high levels of LDL, low HDL and/or high triglycerides. The purpose of this study was to determine the assocaition between dyslipidemia and the incidence of grade 1 hypertension. The research design used was Cross Sectional, using secondary data from the results of the second stage of health examinations on prospective hajj pilgrims uploaded on Siskohatkes. Data analysis used the Chi-Square and Cox Regression tests. The results showed that the prevalence of grade 1 hypertension was 24.28%, while the prevalence of dyslipidemia was 43.9%. Prospective pilgrims are mostly aged less than 60 years, female, have higher education and work, do not smoke and do not drink alcohol, have central obesity and do not suffer from DM. The results of the study showed that pilgrims who had dyslipidemia had a risk of 1.5 times (95% CI: 1.2-1.8) to suffer from grade 1 hypertension compared to pilgrims who did not dyslipidemia after controlling for central obesity. This study advises pilgrims to limit their consumption of foods high in saturated fat and trans fat, do aerobic exercise, not smoke, and adopt a low-carbohydrate diet to prevent dyslipidemia and routine health checks for early detection of NCDs. It is hoped that the Hajj Health Center, Ministry of Health can renew Siskohatkes and mandatory first stage of health examination. The Cirebon District Health Office can inform technical guidelines for health examination to haj management staff at the Puskesmas.
Read More
T-6629
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulestari; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Renti Mahkota, Yovsyah, Fajrinayanti
Abstrak: Hipertensi atau sering juga disebut the silent killer adalah suatu peningkatan tekanan darah arteri diatas normal dan menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hipertensi pada penduduk dewasa bisa berakibat rendahnya produktivitas dan kualitas hidup terkait dengan morbiditas. Obesitas sentral adalah salah satu faktor risiko hipertensi yang berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat. Studi ini bertujuan untuk menilai hubungan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi berdasarkan rasio lingkar perut tinggi badan pada penduduk dewasa di Pulau Jawa Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2013 dengan disain penelitian cross sectional dan jumlah sampel 175.374 orang. Status obesitas sentral ditentukan dengan analisis kurva ROC untuk mencari cut off point rasio lingkar perut tinggi badan terhadap hipertensi. Studi ini menggunakan uji statistik Regresi Cox. Hasil penelitian menemukan prevalensi hipertensi pada penduduk dewasa sebesar 27,8% dan hubungan obesitas sentral terhadap kejadian hipertensi lebih dipengaruhi oleh wilayah tempat tinggal. Penduduk umur 19-29 tahun yang obesitas sentral dan tinggal diperkotaan memiliki risiko 2,1 kali (95%CI:1,969-2,247) untuk menderita hipertensi setelah dikontrol umur, wilayah tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, status merokok, aktifitas fisik dan stres. Saran dari studi ini adalah memberikan intervensi berupa promosi kesehatan tentang pengetahuan tentang hipertensi dan faktor risikonya pada usia remaja terutama diperkotaan sebagai pencegahan dini dengan prilaku hidup sehat untuk menurunkan prevalensi hipertensi di masa mendatang. Kata kunci: Hipertensi, Obesitas Sentral, Pulau Jawa
Read More
T-4525
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nasrin Kodim; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah, Budi Utomo
D-77
Depok : FKM UI, 2004
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Junita Rosa Tiurma; Pembimbing: Syahrizal; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Dian Meutia Sari, Misti
Abstrak: Berdasarkan Riskesdas 2018 terjadi peningkatan tren dari obesitas sentral yaitu 31,0% dibandingkan tahun 2013 sebesar 26,6%. Seiring dengan meningkatnya prevalensi obesitas sentral dapat meningkatkan penyakit degeneratif antara lain diabetes mellitus. Sebelum terjadinya diabetes pada seseorang maka didahului oleh suatu keadaan yang disebut prediabetes. prevalensi prediabetes lebih besar dibandingkan prevalensidiabetes mellitus. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi prediabetes hampir dua kali lipat dari prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 yaitu sebesar 10,2%. Sedangkan hipertensi secara substansial meningkatkan risiko morbiditas dari beberapa penyakit, terutama penyakit kardiovaskular dan diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dengan kejadian prediabetes pada kelompok hipertensi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan data sekunder Riskesdas tahun 2018. Jumlah sampel 1678 orang yang menderita hipertensi serta memenuhi kriterian inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan cox regression. Prevalensi prediabtes pada penderita hipertensi di Indonesia sebesar 61,14%. Pada model akhir penelitian ini diketahui bahwa obesitas sentral tidak mempunyai hubungan terhadap kejadian prediabetes dengan nilai p=0,081 dan PR=1,121 (95% CI; 0,986- 1,274)
Based on RISKESDAS (Basic Health Research) in 2018, there was an increasing trend of central obesity, namely 31.0% compared to 2013, which was 26.6%. Along with the increasing prevalence of central obesity, it could increase degenerative disease, such as diabetes mellitus. Before diabetes occurred in a person, it was preceded by a condition called prediabetes. Prediabetes prevalence was bigger than diabetes mellitus prevalence. The result of the Basic Health Research in 2007 showed that prediabetes prevalence was almost twice the type-2 diabetes mellitus prevalence, which was 10.2%. Meanwhile, hypertension substantially increased the risk of morbidity from several diseases, especially cardiovascular and diabetes. This research aimed to determine the relationship between central obesity and prediabetes incident in the hypertension group in Indonesia. This research used a cross-sectional study design with secondary data from RISKESDAS 2018. The number of samples was 1678 people who suffered hypertension and met the inclusion and exclusion criteria in this research. Data analysis used cox regression. The prediabetes prevalence in hypertensive patients in Indonesia was 61.14%. In the final model of this research, it was known that central obesity had no relationship with the incidence of prediabetes with a value of p=0.081 and PR=1.121 (95% CI; 0.986-1.274)
Read More
T-6015
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lisa Felina; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Helda; Liza Puspadewi; Edi Supriyatna
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Lisa Felina Program Studi : Epidemiologi Judul : Hubungan obesitas sentral dengan gangguan fungsi ginjal pada jemaah Haji penderita diabetes melitus tipe 2 (Analisis data sekunder Siskohatkes Shar’i tahun 1438 H / 2017 M) Latar belakang: Gangguan fungsi ginjal pada tahap awal sangat jarang diketahui karena belum memunculkan tanda dan gejala. Saat gangguan fungsi ginjal berkembang progresif dan muncul penyakit ginjal terminal hingga hemodialisis akan menyebabkan status kesehatan jemaah haji menjadi risiko tinggi dan dapat menjadi tidak memenuhi syarat istithaah. Perlu dilakukan evaluasi lebih awal dengan mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan fungsi ginjal seperti obesitas sentral untuk mendapatkan upaya pencegahan dan intervensi yang lebih menguntungkan. Tujuan: Mengetahui prevalensi gangguan fungsi ginjal dan hubungan obesitas sentral dengan gangguan gangguan fungsi ginjal pada jemaah haji penderita DM tipe 2. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional terhadap 2.106 jemaah haji yang menderita DM tipe 2. Subyek diperoleh dari data sekunder Siskohatkes Shar’i Puskeshaji Kemenkes RI tahun 1438 H / 2017 M. Semua subyek dilakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas atau rumah sakit rujukan. Estimasi nilai LFG menggunakan persamaan CKD EPI untuk menentukan fungsi ginjal. Obesitas sentral ditentukan menggunakan indeks lemak visceral. Analisis menggunakan regresi logistik multivariat. Hasil: Nilai rata-rata estimasi LFG 78,63 ml/menit/1,72 m 2 . Prevalensi gangguan fungsi ginjal pada jemaah haji yang menderita DM tipe 2 sebesar 39,55%. Prevalensi gangguan fungsi ginjal pada Jemaah haji penderita DM tipe 2 dengan obesitas sentral adalah 29,17%. Obesitas sentral berhubungan signifikan secara statistik dengan gangguan fungsi ginjal pada jemaah haji penderita DM tipe 2. Nilai adjusted OR sebesar 1,45 (95% CI 1,19 – 1,77). Kesimpulan: Prevalensi gangguan fungsi ginjal pada jemaah haji yang menderita DM tipe 2 sebesar 39,55%. Obesitas sentral berhubungan secara signifikan dengan gangguan fungsi ginjal pada jemaah haji yang menderita DM tipe 2. Kata kunci: gangguan fungsi ginjal, obesitas sentral, indeks lemak visceral, jemaah haji


ABSTRACT Nama : Lisa Felina Program Studi : Epidemiologi Judul : Association of central obesity with renal function impairment among Indonesian pilgrim with type 2 diabetes mellitus (Siskohatkes Shar’i secondary data analysis year 1438 H / 2017 M) Background: Impaired renal function in the early stages often not raised signs and symptoms. End-stage renal disease with hemodialysis will cause Indonesian pilgrims in high risk health status and does not meet istithaah requirements. Early detection of risk factors such as central obesity might be directed to benefit prevention dan intervention. Objective: to estimate the prevalence of renal function impairment in type 2 DM and the association of central obesity with renal function impairment among Indonesian pilgrim with type 2 DM based on Siskohatkes shar’i 1438 H / 2017 M. Methods: This cross sectional studi consisted of 2.106 Indonesian pilgrims with type 2 DM. The data was obtained from Siskohatkes 2017 of Pilgrimage Health Center, Ministry of Health. The variable data analyzed were creatinin serum, anthropometric, age, gender, smoking, family history of end-stage renal disease, blood pressure, HDL, LDL, trigliserida and uric acid. Renal function impairment was defined according to Chronic Kidney Disease Epidemiology Collaboration (CKD-EPI) equation to estimate Glomerulus Filtration Rate (eGFR). Central obesity was determined using visceral adiposity index (VAI). Multivariable logistic regression was used to analyze the association of central obesity and renal function impairment. Result: The prevalence of renal function impairment in Indonesia pilgrim with type 2 DM was 39,55%. The mean of eGFR was 78,63 ml/min/1,72 m 2 . Central obesity was associated with renal function impairment (adjusted OR = 1,45; 95% CI 1,19–1,77). Conclusion: The prevalence of renal function impairment in Indonesia pilgrim with type 2 DM was 39,55%. Central obesity was associated with renal function impairment. Kata kunci: renal function impairment, central obesity, visceral adiposity index, pilgrim

Read More
T-5138
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Octaryana; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Helda, Soewarta Kosen
Abstrak:
Hipertensi merupakan faktor risiko paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. SKI 2023 menunjukkan prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia sebesar 30,8%. Hipertensi derajat 1 merupakan fase awal sehingga perlu dilakukan deteksi dini. Prevalensi obesitas sentral pada wanita di Indonesia terus meningkat dari 46,7% (2018) menjadi 54,1% (2023). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi derajat 1 pada wanita usia 18-64 tahun di Indonesia berdasarkan data SKI tahun 2023. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan pendekatan analisis multivariat untuk mengontrol variabel kovariat seperti umur, pendidikan, status pekerjaan, tempat tinggal, merokok, aktivitas fisik, makanan berlemak, makanan asin, kontrasepsi hormonal, diabetes melitus, dislipidemia, dan penyakit ginjal. Penelitian ini menemukan proporsi hipertensi derajat 1 pada wanita sebesar 19,50%. Ada hubungan signifikan antara obesitas sentral dengan kejadian hipertensi derajat 1 pada wanita (Adjusted PR = 1,900 (95% CI: 1,799 - 2,007) setelah dikontrol oleh faktor umur, pendidikan, dan kontrasepsi hormonal. Diperlukan upaya menurunkan prevalensi obesitas sentral melalui peningkatan aktivitas fisik dengan berjalan hingga 10.000 langkah sehari dan mengatur pola makan sehat melalui penerapan intemitten fasting.

Hypertension is the most influential risk factor for the incidence of heart and blood vessel disease. SKI 2023 shows the prevalence of hypertension in the population aged 18 years and over in Indonesia is 30.8%. Stage 1 hypertension is an early phase so early detection is needed. The prevalence of central obesity in women in Indonesia continues to increase from 46.7% (2018) to 54.1% (2023). This study aims to analyze the relationship between central obesity and the incidence of stage 1 hypertension in women aged 18-64 years in Indonesia based on SKI data in 2023. The study design used was cross-sectional with a multivariate analysis approach to control covariate variables such as age, education, employment status, place of residence, smoking, physical activity, fatty foods, salty foods, hormonal contraception, diabetes mellitus, dyslipidemia, and kidney disease. This study found the proportion of stage 1 hypertension in women was 19.50%. There is a significant relationship between central obesity and the incidence of stage 1 hypertension in women (Adjusted PR = 1.900 (95% CI: 1.799 - 2.007) after being controlled by age, education, and hormonal contraception. Efforts are needed to reduce the prevalence of central obesity by increasing physical activity by walking up to 10,000 steps a day and regulating a healthy diet through the implementation of intermittent fasting.
Read More
T-7342
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mazaya Shafa Ainan Dini; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Yovsyah; Rindu Rachmiaty
Abstrak: Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyebab utama dari penyakit kardiovaskular dan kematian dini di dunia yang kini kian meningkat tiap tahunnya, serta secara signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit hati, otak, ginjal, dan penyakit serius lainnya. Terdapat banyak faktor risiko yang menyebabkan hipertensi, salah satunya obesitas. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pengukuran lingkar perut merupakan prediktor yang lebih baik daripada indeks massa tubuh (IMT) untuk mengetahui risiko kesehatan terkait obesitas terutama hipertensi baik pada laki-laki maupun perempuan. Prevalensi obesitas sentral kini meningkat secara global Tujuan: Mengetahui hubungan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Indonesia. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan menggunakan desain studi cross-sectional analitik. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dari Riskesdas 2018. Terdapat sebanyak 366.351 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan analisis stratifikasi, diperoleh bahwa variabel yang menjadi efek modifikasi yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, perilaku merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, konsumsi makanan berlemak, IMT, dan gangguan mental emosional, sedangkan variabel yang memiliki potensi bias confounding yaitu IMT. Kesimpulan: Obesitas sentral merupakan faktor risiko yang penting untuk diperhatikan dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi di Indonesia.
Read More
S-11002
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive