Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32109 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Helly Yulianti; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Vetty Yulianty Permanasari, H. Edi Supriyatna, H. Junaidi
T-3829
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atrie Fitriah Pribadi; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Nurjamil, Punto Dewo
T-5287
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herliyanti Yadi; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Puput Oktamianti, Budi Hartono, Marisa Aristiawati
Abstrak: Lingkungan kerja yang kondusif mempengaruhi kualitas kehidupan kerja dan dapatmembentuk sumber daya manusia yang berkualitas serta mendukung perbaikan kualitaspelayanan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kualitas kehidupan kerjaterhadap kinerja pegawai di RSUD Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif dengan desain cross sectional pada 315 pegawai baik PegawaiNegeri Sipil maupun Tenaga Kerja Sukarela. Analisis yang dilakukan adalah univariat,bivariat dengan uji statistic chi square dan multivariat dengan regresi logistik gandamodel prediksi/determinan.Hasil penelitian menunjukkan kualitas kehidupan kerja masih kurang terutama rasabangga terhadap rumah sakit, keterlibatan/partisipasi pegawai dan fasilitas yang didapat.Demikian pula kinerja pegawai, dari 315 terdapat 164 pegawai 51,1 dengan kinerjakurang. Hasil uji statistic diketahui bahwa keterlibatan/partisipasi pegawai dan fasilitasyang didapat memiliki hubungan signifikan terhadap kinerja pegawai. Analisis lanjutdidapatkan tiga komponen yang mempengaruhi kinerja pegawai yaituketerlibatan/partisipasi pegawai, fasilitas yang didapat dan keselamatan lingkungan kerja.Komponen yang paling dominan adalah fasilitas yang didapat dengan nilai OR 2,670.Dari penelitian diharapkan RSUD Kabupaten Ogan Ilir dapat membentuk tim berisipegawai yang mewakili semua bidang, memperbaiki sistem pemeliharaan fasilitas rumahsakit, memberikan pelatihan dan seminar, menganggarkan secara khusus untuk perbaikansistem keselamatan dengan menambah alat pelindung diri, membetuk tim khusus yangmemperhatikan dan mengawasi keselamatan dan kesehatan pegawai yang dibawahi olehSPI Satuan Pengawas Internal dan mengaktifkan kembali SPI rumah sakit.
A conducive working environment affects the quality of working life and can form qualityhuman resources and support the improvement of service quality. The purpose of thisstudy is to analyze the relationship of quality of work life to employee performance inRSUD Ogan Ilir District. This research is a quantitative research with cross sectionaldesign on 315 employees both civil servants and freelancer. The analyzes were univariate,bivariate with chi square and multivariate statistic test with multiple logistic regressionof predictive determinant model.The result of the study shows that the quality of working life is still lacking, especiallythe pride of the hospital, the involvement participation of employees and the facilitiesobtained. Similarly, employee performance, of 315 there are 164 employees 51.1 withless performance. The result of the statistic test shows that the involvement participationof employees and facilities obtained has a significant relationship to the performance ofemployees. Further analysis found 3 components that affect employee performance is theinvolvement participation of employees, facilities obtained and safety of the workenvironment. The most dominant component is the facility obtained with an OR of 2.670.From the research, it is hoped that the RSUD of Ogan Ilir Regency can form a team ofemployees representing all fields, improve the system of maintaining hospital facilities,provide training and seminars, budgeting specifically for improvement of safety systemby adding personal protective equipment, forming a special team that pay attention andsupervise the safety and health of employees who are covered by SPI Internal ControlUnit and reactivate the hospital 39 s SPI.
Read More
T-5276
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yayuk Sri Rahayu; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Agustin Kusumayati, Sunuhardo E.P, Eni Gustina
Abstrak:

Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa. Upaya yang dilakukan di bidang kesehatan adalah dengan meningkatkan umur harapan hidup, dengan cara menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dibanding negara- negara ASEAN, AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi, demikian juga kondisi AKI dan AKB di Jawa Barat, termasuk di Kabupaten Karawang. Pelayanan antenatal merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif untuk pencegahan kesakitan dan kematian ibu. Kematian ibu dapat dicegah bila komplikasi dan keadaan resiko tinggi kehamilan dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan antenatal sedini mungkin. Hasil kegiatan yang dilakukan oleh bidan di desa Kabupaten Karawang dalam pelayanan antenatal (cakupan ANC K1 dan K4), menunjukkan adanya kesenjangan yang tinggi. Hal ini merupakan indikator bahwa kinerja bidan di desa masih belum baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pengalaman, tempat tinggal, motivasi, kelengkapan alat, supervisi dan klasifikasi desa dengan kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal. Penelitian  ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan populasi semua bidan di desa sebanyak 305 responden. Sampel penelitian semua populasi, yang berhasil didata sebanyak 289 responden. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret-April 2008, di Kabupaten Karawang, dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Analisis univariat dengan membuat distribusi frekuensi masing-masing variabel, analisis bivariat dengan uji kai kuadrat dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda dengan kriteria kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi bidan di desa yang mempunyai kinerja kurang (49,8%), sedikit lebih rendah dibanding  bidan di desa yang mempunyai kinerja baik (50,2%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang umur kehamilan dan fokus supervisi berhubungan signifikan dengan kinerja bidan di desa. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel fokus supervisi berhubungan signifikan dengan kinerja bidan di desa. Bidan di desa dengan fokus supervisi kurang akan berpeluang mempunyai kinerja kurang 1,7 kali lebih besar dibanding bidan di desa dengan fokus supervisi baik. Berdasarkan hasil penelitian, penulis merekomendasikan saran sebagai berikut: Bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan perlu meningkatkan supervisi dengan cara membuat jadwal supervisi, cek list, kemudian didiskusikan, sampai terbentuk formulasi tentang  masalah yang ada, menentukan penyebab masalah, prioritas dan membuat langkah- langkah perbaikan, membuat komitmen bersama untuk perbaikan, melakukan pelatihan bagi petugas supervisi, kemudian melakukan uji coba, menilai hasil yang dicapai dan menentukan tindak lanjut berikutnya. Bagi bidan di desa perlu memahami kembali tentang tujuan, wewenang, tugas pokok dan fungsi sebagai bidan di desa, meningkatkan kerjasama, lebih proaktif dan meningkatkan soft skill. Bagi masyarakat perlu kerjasama dan partisipasinya dalam pelayanan antenatal. Bagi peneliti lain perlu dilakukan penelitian tentang fokus supervisi untuk meningkatkan kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal dengan wawancara independen dan tentang kinerja bidan di desa secara komprehensif. Daftar bacaan : 49 (1980-2008) Kata kunci : Kinerja, Bidan di Desa, Pelayanan Antenatal, Cross Sectional


ABSTRACT The level of public health is one of the indicators related to the wealth of society. One of the efforts being done in the health subject is to increase the age life expectancy by reducing the maternal mortality rate (MMR) and neonatal mortality rate (NMR). Comparing to the other ASEAN countries, Indonesia’s MMR and NMR are still high, and so does for of West Java’s MMR and NMR, including Karawang regency. Antenatal care is one of the most effective health intervention in preventing the maternal morbidity and mortality. Maternal mortality can be prevented, if complication and high risk conditions are detected early by antenatal care. Activity result of village midwives on antenatal care in Karawang regency (including ANC K1 dan K4) shows high discrepancy; which indicates that village midwives performances is not yet good. The research objective is to find out the link between knowledge, experience, residence, motivation, full-equipments, supervision and village classification with village midwives’ performances in the antenatal care. This research of cross sectional program, uses a population of all the village midwives which are 305 respondents. The sample is using all of the population, 289 are successfully recorded as data. The data collection is started from March until April 2008, in Karawang regency, through interview and questionnaire forms. Univariate analysis by making frequency distribution of such variable, bivariate analysis by chi square test and multivariate analysis by multiregression logistic test with p value<0,05. The research result shows that the proportion of the village midwives with low performance (49,8%) is almost the same as the village midwives with good performance (50,2%). The bivariate analysis shows variable knowledge of the age of pregnancy and supervision focus has significant relationship with the village midwives’ performance. The village midwives with less supervision focus have an opportunity to perform less by 1.7 times greater than the village midwives with good supervision focus. According to research results, writer recommends advises as the following: For the Public Health Center and Official Health needs an improvement on supervision by making supervision schedule, check list and continued with discussions, in order to find the formulation of the existing problem, the cause of the problem, priorities and developing solving steps, making commitment together to improve, conducting training for supervision officers, then conducting testing which evaluate the result and decide the next steps. For the village midwives, they need to understand the objectives, authority, the main function and responsibilities as village midwives, to improve teamwork, be more proactive and to improve soft skill. For the surrounding society, its teamwork and participation are importantly needed in the antenatal care. For other researchers, it is needed to carry on further researches about supervision focus to improve the village midwives performance in the antenatal care with independent interview and about comprehensive of the village midwives performance. References : 49 (1980-2008) Key words : Performance, The Village Midwives, Antenatal Care, Cross Sectional

 

Read More
T-2880
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Era Renjana Diskamara; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Atik Nurwahyuni, Pujiyanto, Mochamad Hidayat, Ivonne Kusumaningtias
Abstrak:
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki peran strategis dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, tetapi masih dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menawarkan solusi atas permasalahan tersebut dengan adanya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan agar puskesmas dapat meningkatkan kinerja pelayanannya. Puskesmas di Kabupaten Bogor telah menerapkan BLUD sejak tahun 2018 dengan cakupan 39,6% pada tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan penerapan BLUD dengan kinerja pelayanan puskesmas di Kabupaten Bogor tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional menggunakan Profil Kesehatan Kabupaten Bogor dan data rutin Kementerian Kesehatan. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh puskesmas di Kabupaten Bogor yang berjumlah 101 puskesmas. Variabel dependen penelitian ini adalah kinerja pelayanan, variabel independen utama BLUD, dan variabel kovariat proporsi bayi, proporsi balita, proporsi penduduk usia produktif, proprosi penduduk usia lanjut, kategori wilayah kerja, ketenagaan, sarana, prasarana, alat kesehatan, prevalensi TB, prevalensi hipertensi, dan prevalensi DM. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pelayanan puskesmas sebesar 73,68%. Tidak terdapat perbedaan kinerja pelayanan antara puskesmas BLUD dengan puskesmas non BLUD setelah dikontrol oleh variabel kovariat (p = 0,33). Saran kepada puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor agar melakukan pengendalian internal dan mengevaluasi penerapan BLUD. Pemangku kepentingan agar menyusun strategi penguatan puskesmas yang telah menerapkan BLUD.



Public health center (puskesmas) is a healthcare facility that held public and individual health services in their work area. Puskesmas has strategic role in Indonesia’s health care system, but still has many challenges, including financial management. BLUD offers solutions for this problem through its flexibility to improve puskesmas service performance. Starting in 2018, there were 39,6% puskesmas implementing BLUD in Bogor District in 2021. The purpose of this study was to determine the relationship between BLUD implementation and puskesmas service performance in Bogor District in 2021. This research was a cross-sectional study using the Bogor District Health Profile and routine data of the Ministry of Health. The population and the sample of this study were all puskesmas in Bogor District, 101 puskesmas. The dependent variable was service performance, the main independent variable was BLUD, and the covariate variables were baby proportions, under 5 years old children’s proportions, productive age population proportion, elderly population proportion, work area category, human resources, facilities, infrastructure, medical devices, TB prevalence, hypertension prevalence, and DM prevalence. The results showed that puskesmas service performance in Bogor District was 73,68%. There weren’t differences of service performance between puskesmas implementing BLUD and puskesmas wasn’t implementing BLUD after being controlled by covariate variables (p = 0,33). Suggestion to puskesmas and Bogor Distict health office are to carry out internal control and to evaluate BLUD implementation. In addition, stake holders are expected to build a strategy strengthening puskesmas that implementing BLUD.
Read More
T-6735
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rival Alfia; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Popy Yuniar, Eksi Wijayanti, Nurul Hakim
Abstrak:

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Kabupaten Lebak tahun 2023 terjadi ketidakmerataan, dimana (39,5%) 17 Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak tidak mencapai target cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) dari target Nasional yaitu sebesar 100%.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus yang dilaksanakan di dua puskesmas dengan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) tertinggi dan terendah di Kabupaten Lebak. Jumlah informan dalam penelitian ini yaitu enam informan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi melalui telaah dokumen, kemudian dilakukan analisis data kualitatif.
Penelitian menunjukkan bahwa cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) berkaitan dengan pelayanan kesehatan, sumber daya manusia, logistik vaksin, pembiayaan, pencatatan pelaporan, penggerakan pelaksanaan serta pengawasan pengendalian penilaian. Sehingga dapat disimpulkan kinerja program imunisasi terhadap cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Kabupaten Lebak tahun 2023 masih menghadapi beberapa tantangan utama yang berdampak pada ketidakmerataan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).


The coverage of Complete Basic Immunization (CBI) in Lebak Regency in 2023 was uneven, where (39.5%) 17 Health Centers in the working area of the Lebak Regency Health Office did not achieve the target of Complete Basic Immunization (CBI) coverage from the National target of 100%.  The study used a qualitative approach with a case study design carried out in two health centers with the highest and lowest Complete Basic Immunization (CBI) coverage in Lebak Regency. The number of informants in this study was six informants. Data collection was carried out through in-depth interviews and observations through document review, then qualitative data analysis was carried out.  The study shows that the coverage of Complete Basic Immunization (CBI) is related to health services, human resources, vaccine logistics, financing, reporting records, implementation mobilization and supervision of assessment control. So it can be concluded that the performance of the immunization program on the coverage of Complete Basic Immunization (CBI) in Lebak Regency in 2023 still faces several major challenges that have an impact on the uneven coverage of Complete Basic Immunization (CBI).

Read More
T-7255
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amalia Yulanda; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Sandi Iljanto, Anwar Hassan, Singgih Pujiraharjo, Budi Hartono
Abstrak: Abstrak
Kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang akhirnya meningkatkan kepuasan pasien yang dapat dinilai dari faktor beban kerja, kondisi kerja, promosi/karir, pengawasan, finansial dan kelompok kerja. Pemerintah mengharuskan setiap pelayanan public ( rumah sakit) untuk menjadi BLU/ BLUD dengan harapan pelayanan yang diberikan dapat lebih efektif dan efisien.
 
Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran tingkat kepuasan kerja perawat di RSUD non BLUD dan RSUD BLUD kemudian membandingkannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparasi dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat yang bertugas di RSUD dr. Achmad Darwis yang belum BLUD dan perawat yang bertugas di RSUD Dr. Adnaan WD yang telah BLUD. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji Chi Squre dengan kesimpulan di RSUD BLUD mempunyai tingkat kepuasan kerja perawat yang lebih tinggi dibandingkan dengan RSUD non BLUD. Dengan harapan RSUD non BLUD untuk segera menjadi BLUD.
 

Job satisfaction can improve performance, improve the quality of health care that ultimately improve patient satisfaction can be assessed from the load factors of work, working conditions, promotion / career, supervision, financial and labor groups. The Government requires that every public service (hospitals) to be BLU / BLUD with a given service expectations can be more effectively and efficiently.
 
The purpose of this study is to see picture of the level of job satisfaction of nurses in hospitals and hospital non BLUD BLUD then compare. This research is a descriptive study with cross sectional comparison. The study population was all nurses who served in dr. Achmad dervish who have BLUD and nurses who served in the Hospital Dr. Adnaan WD has BLUD. Statistical analysis was used to test bivariate Chi squre with conclusions in BLUD Hospital nurses have a higher job satisfaction higher than non BLUD Hospital. Hospital with non BLUD hope to be BLUD soon.
Read More
T-3740
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
nadia Irina Darmawan; Pembimbing: Surya Ede Darmawan; Penguji: Puput Okramianti, Dedih Nazmudin
S-6379
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Halifia Zukhrina; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Sandi Iljanto, Wardani Sobar, Indira Rahma
Abstrak: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel mutu Servqual mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Metode Servqual bisa digunakan sebagai alat ukur kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tertinggi dari kepuasan responden terdapat pada dimensi assurance, dimana Analisis hubungan 62.5 % responden menyatakan puas dan 37.5% menyatakan tidak puas. Kepuasan tertinggi kedua ada pada dimensi emphaty (51.7%), urutan selanjutnya adalah kepuasan dimensi tangibility (46.7%), dan dimensi reliability (45.8%). Kepuasan terendah ada pada dimensi responsiveness yaitu hanya 40.8% responden yang menyatakan puas sedangkan 59.2% menyatakan tidak puas. Responden yang berminat untuk pemanfaatan ulang pelayanan rawat inap sebanyak 82 orang (68.3%) orang, dan yang tidak berminat sebanyak 38 responden (31.7%). Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu alat untuk menyusun strategi dalam perbaikan mutu pelayanan
Read More
T-4333
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratna Sari; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Puput Oktamianti, Budi Hartono
Abstrak: Kinerja karyawan memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan kepadamasyarakat di puskesmas. Tingginya angka kemangkiran, kurang optimalnya pencapaian Standar Pelayanan Minimal program dan ketidakdisiplinan waktu penyampaian laporan dapat berdampak pada kinerja karyawan. Hingga saat inikaryawan Puskesmas kecamatan Tambora belum memiliki informasi yang cukupmengenai kinerja karyawan dan kualitas kehidupan kerja mereka. Tujuandilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kinerja karyawan, hubungan komponen kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja mereka serta komponen mana yang paling dominan hubungannya dengan kinerja karyawan diPuskesmas Kecamatan Tambora. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, pada 119 (seratus sembilan belas) orang karyawan menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil penelitan menunjukkan bahwa jumlahkaryawan yang memiliki kinerja kurang cukup besar yaitu mencapai 49,6%. Adadua variabel yang signifikan berhubungan dengan kinerja karyawan yaitu rasa bangga terhadap institusi dan komunikasi. Variabel yang paling dominanberhubungan dengan kinerja adalah komponen rasa bangga terhadap institusi.Saran bagi Puskesmas kecamatan Tambora adalah membangun rasa bangga(pride) terhadap perusahaan bagi setiap karyawan dengan cara memperkuatidentitas dan citra puskesmas, melalui peningkatan kepedulian karyawan terhadapinstitusi karena secara statistik akan meningkatkan kinerja tiga kali lebih baik daripada karyawan yang tidak memiliki rasa bangga tersebut. Kata kunci : Kinerja, Kualitas Kehidupan Kerja, Puskesmas Kecamatan Tambora.
Read More
T-4114
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive