Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29865 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Anna Ngatmira; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Trini Sudiarti, Ratu Ayu Dewi Sartika, Suharyati, Itje Aisah Ranida
Abstrak:

ABSTRAK

Sisa makanan merupakan salah satu indikator dalam pelayanan gizi khususnyapenyelenggaraan makanan. Dengan pelayanan makanan yang memuaskan selerapasien tanpa mengurangi nilai gizi merupakan terapi diet yang dibutuhkan dalampenyembuhan pasien. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen,dengan membagi sampel menjadi kelompok control dengan mendapatkanmakanan dengan standar porsi diet rumah sakit 2300 kkal dan kelompokperlakuan mendapat standar porsi diet sesuai kebutuhan 1700 kkal. Penelitian inidilakukan pada 34 responden, 17 kelompok control dan 17 kelompok perlakuan.Penelitian dilakukan pada pasien bedah perempuan dengan diet makanan biasa,usia 18-59 tahun, di ruang perawatan RSCM . Pengumpulan data sisa makanandengan system food weighing selama 4 hari. Analisis bivarian menggunakan uji bedadua mean T test independendandependen.Terdapat rata – rata sisa makanan padakelompok control sebanyak 206,37 gram dan kelompok perlakuan sebanyak 117.59 gramper orang per hari. Sisa makanan terbesar disumbangkan dari makanan pokok sebesar41,52% dan sayur sebanyak 24.15% pada kontrol dan 32.87% untuk makanan pokok dan21.81% untuk sayuran pada kelompok perlakuan dari total sisa makanan. Sisa makanankelompok kontrol sebanyak 17.65% masuk dalam katagori banyak (>20%)..Penelitianserupa dapat dilakukan pada kelompok pasien yang mendapatkan makanan lunak danpada kelompok pasien yang tidak berdiet khusus.

ABSTRACT

In nutritional services, waste plate becoming one particular indicator, especiallyin the food provisions for the patient. Food provisions that can satisfy patientstaste without compromising the nutritional value is a dietary therapy required inthe treatment of the patients itself. This is a quasi-experimental study, by dividingthe sample into the control group who received 2300 kcal standard dietaryhospital food portion and the treatment group who received standard dietservings as needed 1700 kcal. This study conducted on 34 respondents, both forthe control group as well as for the treatment group consists of 17 patients. Thestudy was conducted to female surgical patients with normal diet, age 18-59years, at Dr. CiptoMangunkusumo General Hospitals treatment room. The wasteplatedata collection performed by using the food weighing systems for 4 days.Two different mean independent and dependent T-test is used as the bivariateanalysis for this study. There is an average of the waste plate per person per dayas much as 206,37 grams in the control group and 117,59 grams in the treatmentgroup. The biggest waste plate comes from the staple foods and vegetables,respectively 41.52% and 24.15% in controls group and the treatment group was32.87% and 21.81% from the the total of leftover food. Waste plate in the controlgroup as much as 17.65% are included in a lot category (> 20%). Similar studiescan be performed on a group of patients who received bland foods and in thegroup of patients who did not having specific diet.

Read More
T-3998
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nita Azka Nhadira; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Kusharisupeni, Fitri Hudayani
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh modifikasi standar diet diabetesmelitus terhadap penurunan sisa makanan lunak pasien diabetes melitus. Sisamakanan diukur dengan metode food weighing, sedangkan karakteristik danpenilaian pasien terhadap kualitas makanan RS diukur dengan wawancara danpengisian kuesioner. Desain studi yang digunakan adalah eksperimental kuasi serialwaktu. Sebanyak 12 orang pasien diabetes melitus yang dirawat di kelas III GedungA RSCM diamati sisa makanan, selera makan, dan penilaiannya terhadap kualitasmakanan RS selama tiga hari. Pada hari pertama pasien diberikan makanan sesuaistandar diet diabetes melitus RSCM. Pada hari kedua hingga ketiga pasiendiberikan intervensi berupa makanan sesuai standar diet diabetes melitus RSCMmodifikasi untuk makanan lunak, kemudian sisa makanan pasien hari pertama danrata-rata hari kedua dan ketiga akan dibandingkan. Hasil menunjukkan bahwa sisamakanan pasien sesudah intervensi mengalami penurunan yang signifikan(p=0,001). Rata-rata total berat sisa makanan lunak sesudah intervensi (571+381,6gr) 31,9% lebih sedikit dibanding saat sebelum intervensi (839+471 gr). Usia danlama masa rawat inap diketahui menjadi variabel perancu dalam intervensi.Penerapan standar diet diabetes melitus modifikasi untuk makanan lunak ini dapatdijadikan alternatif untuk meminimalisasi kejadian sisa makanan pada pasien.Selain itu, diharapkan ahli gizi dapat mengoptimalikan edukasi kepada pasienterutama pasien lansia dan/atau yang baru masuk rumah sakit agar lebih termotivasiuntuk menghabiskan makanan yang diberikan RS.Kata kunci :Sisa makanan, diet, makanan lunak, diabetes melitus.
Read More
S-9158
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurul Huda; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Tyriyani Kresnawati
Abstrak: Keakuratan dari skrining risiko malnutrisi merupakan hal yang penting untuk memberikan dukungan gizi yang optimal yang sesuai bagi kondisi pasien sebagai salah satu upaya untuk mencegah kejadian malnutrisi di rumah sakit dan mempercepat proses penyembuhan. Berdasarkan hal tersebut, menjadi suatu hal yang penting untuk mengetahui validitas alat skrining risiko malnutrisi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas MST pada pasien rawat inap dewasa di RSCM, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian obervasional dengan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 105 pasien rawat inap dewasa di RSCM. Semua pasien dilakukan skrining menggunakan MST dan SGA oleh observer dan tenaga kesehatan lain. Validitas MST ditentukan dengan mengetahui nilai sensitivitas dan spesifisitas yang dibandingkan dengan SGA. Inter-rater reliability ditentukan dengan nilai kappa (κ) untuk mengetaui tingkat kesepakatan antar obsever. Prevalensi malnutrisi berdasarkan MST adalah 46,47% untuk malnutrisi ringan, 40% untuk malnutrisi sedang, dan 13,33% untuk malnutrisi berat. Prevalensi malnutrisi berdasarkan SGA adalah 47,62% untuk malnutrisi ringan, 37,15% untuk malnutrisi sedang, dan 15,23% untuk malnutrisi berat. Kemudian apabila dibandingkan dengan SGA, MST memiliki sensitivitas dan spesifisitas masingmasing 96 % dan 98,2 % untuk malnutrisi ringan, 94,9 % dan 92,4 % untuk malnutrisi sedang, serta 81,3 dan 98,9% untuk malnutrisi berat. Reliabilitas antar observer MST adalah 0,492 untuk malnutrisi ringan, 0,315 untuk malnutrisi sedang, dan 0,437 untuk malnutrisi berat. Berdasarkan hasil penelitian ini, MST direkomendasikan untuk mengidentifikasi risiko malnutrisi pada pasien dewasa. Namun diperlukan evaluasi dan pelatihan yang berkelanjutan terhadap tenaga kesehatan yang menggunakan alat skrining ini. Kata Kunci: Skrining Gizi; reliabilitas inter-rater; validitas; malnutrition screening tool; subjective global assessment The accuracy of nutritional screening are necessary to ensure the provision of optimal nutrition support for the patient to prevent hospital malnutrition and speed up the healing process. Thus, it is necessary to validate the nutrition screening tool used. The present study determined validities and reliabilities of MST among adult patients at risk of malnutrition at RSCM, Jakarta. This is an observational study with cross sectional design. The subjects were 105 adult patients admitted to RSCM. All patients were screened using the MST and SGA by the observer and other health care workers. The validity of the MST will be tested by measuring the sensitivity and specificity of MST were conducted against the SGA. Inter-rater reliability was evaluated using kappa value (κ) to determine the level of agreement between raters. A total of 105 adult patients participated in this study. Prevalence of malnutrition according to MST was 46,47% for mild malnutrition, 40% for moderate malnutrition, and 13,33% for severe malnutrition. Prevalence of malnutrition according to SGA was 47,62% for mild malnutrition, 37,15% for moderate malnutrition, and 15,23% for severe malnutrition. As compared to SGA, MST had a sensitivity and specificity 96 % and 98,2 % for mild malnutrition, 94,9 % and 92,4 % for moderate malnutrition, and 81,3 and 98,9% for severe malnutrition, respectively. The inter-rater reliability of MST was 0,492 for mild malnutrition, 0,315 for moderate malnutrition, and 0,437 for severe malnutrition. MST is a simple, quick and valid tool which can be used to identify patients at risk of malnutrition. Based on our result, MST is recommended for use in identifying adult patients. It can be used as a malnutrition screening tool but there is a need to evaluate and train the health care workers who use this tools. Keywords: Nutrition screening; inter-rater reliability; validity; malnutrition screening tool; subjective global assessment
Read More
S-9466
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asep Ahmad Munawar; Pembimbing: Kusnidar Achmad; Penguji: Asih Setiarini, Kusharisupeni, Triyani Kresnawan, Iip Syaiful
T-3315
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Prieska Precilia; Pembimbing : Kusharisupeni; Penguji: Kusdinar Acmad, Triyani Kresnawan
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Pasien gagal ginjal terminal dengan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis dapat meningkatkan harapan hidupnya, namun kualitas hidup yang rendah pada pasien tersebut masih banyak ditemui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor risiko pada kualitas hidup terkait kesehatan pasien hemodialisis di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2014. Sebanyak 94 responden yang diteliti menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF dan ditemukan sebesar 51,1% responden memiliki kualitas hidup terkait kesehatan yang buruk. Responden dengan kategori usia muda (75,5%), laki-laki (57,4%), berpendidikan tinggi (80,9%), berstatus tidak bekerja (66,0%), berpenghasilan rendah (61,7%), berstatus gizi baik menurut lingkar otot lengan atas (67,0%),memiliki komorbiditas (75,5%), dan dengan tingkat aktivitas fisik rendah (11,7%). Pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,024, OR=4,324). Pendapatan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,005, OR= 3,972). Ahli gizi dan staff dapat membantu meningkatkan pengetahuan pasien tentang terapi gizi terkait penyakitnya yang disesuaikan dengan pendapatannya, sehingga pasien dapat mempertahankan status gizinya dan meningkatkan kualitas hidupnya.Pasien gagal ginjal terminal dengan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis dapat meningkatkan harapan hidupnya, namun kualitas hidup yang rendah pada pasien tersebut masih banyak ditemui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor risiko pada kualitas hidup terkait kesehatan pasien hemodialisis di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2014. Sebanyak 94 responden yang diteliti menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF dan ditemukan sebesar 51,1% responden memiliki kualitas hidup terkait kesehatan yang buruk. Responden dengan kategori usia muda (75,5%), laki-laki (57,4%), berpendidikan tinggi (80,9%), berstatus tidak bekerja (66,0%), berpenghasilan rendah (61,7%), berstatus gizi baik menurut lingkar otot lengan atas (67,0%),memiliki komorbiditas (75,5%), dan dengan tingkat aktivitas fisik rendah (11,7%). Pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,024, OR=4,324). Pendapatan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,005, OR= 3,972). Ahli gizi dan staff dapat membantu meningkatkan pengetahuan pasien tentang terapi gizi terkait penyakitnya yang disesuaikan dengan pendapatannya, sehingga pasien dapat mempertahankan status gizinya dan meningkatkan kualitas hidupnya.
 

 
ABSTRACT
 
 
ESRD patient with maintenance hemodialysis therapy can increase its life expectancy, but its quality of life is found relatively low in many patients. This research is objected to know the difference proportion of some factors of health related quality of life (HRQOL)in hemodialysis patients. Among 94 samples of hemodialysis patients at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo were participated in this crossectional study.Using WHOQOL-BREF questionnaire there wasfound 51,1% respondent havelow HRQOL. Respondent within the young age category is 75,5%, proportion of male respondent is 57,4%,higher education category is80,9%, unemployeed respondent is 66%, low income category is 61,7%, low nutrition status based on mid arm muscle circumference 67,0%, having comorbidity is 75,5%, and low activity level is 11,7%. Education has a significant relation with health related quality of life (p= 0,024, OR=4,324). Income has a significant relation with health related quality of life (p= 0,005, OR= 3,972). Dietitian and staff can help the patients toincrease their knowledge on nutrition therapy that fit with their disease condition and income, so that patients be able to maintain their nutritional status and increase their quality of life.
Read More
S-8256
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yudhi Adrianto; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Ratu Ayu, Triyanti, Triyani Kresnawan, Fitri Hudayani
Abstrak: Malnutrisi merupakan permasalahan gizi pada hemodialisis dengan prevalensi berkisar antara 50 - 70 % dan penelitian tahun 2018 di RSCM menyebutkan prevalensi malnutrisi sebesar 39%. Tesis ini bertujuan mengetahui determinan penilaian Malnutrition Inflammation Score (MIS) penyakit ginjal kronis hemodialisis di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini merupakan penelitian payung Departemen Ilmu Penyakit Dalam Unit Ginjal Hipertensi RSCM menggunakan desain Cross Sectional, data primer dikumpulkan pada bulan Februari dan Mei 2018. Besar sampel menggunakan uji hipotesis populasi dengan total sampel 120 pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data diperoleh melalui wawancara dan data laboratorium diperoleh melalui rekam medis, kemudian Editing, Coding, Processing dan Cleaning, dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat untuk melihat faktor determinan yang berpengaruh dengan MIS Simpulan penelitian prevalensi malnutrisi inflamasi pasien hemodialisis sebesar 55,8%, Jenis kelamin laki-laki memiliki risiko 4,1 malnutrisi, usia ≥40 tahun memiliki risiko 3,1, asupan protein kurang berisiko 2,8 kali dan kekuatan genggam kurang sebagai variabel protektif memiliki risiko lebih rendah 0,23 kali. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk proses pelayanan asuhan gizi dan program intervensi gizi pasien hemodialisis
Read More
T-6201
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yolanda Chandra; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Trini Sudiarti, Iris Rengganis
s-5484
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Athiya Fadlina; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Ahmad Syafiq, Abas Basumi Jahari
S-9747
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Hudayani; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni, Anwar Hassan, Triyani Kresnawan, Kurniawan Rachmadi
Abstrak: Hubungan gizi dengan HIV sangatlah erat, dimana pada kondisi ODHA telah terkena penyakit infeksi dan jatuh sakit maka kebutuhan gizi akan meningkat tetapi di sisi lain sering kali adanya kegagalan asupan yang adekuat sehingga penyakit infeksinya akan semakin buruk. Begitu seterus hubungannya apabila asupan gizi tidak adekuat. Masalah gizi pada ODHA dapat juga berupa kelebihan gizi yang berdampak pada penyakit degeneratif. Edukasi gizi merupakan langkah yang baik untuk membentuk perilaku, dimana ODHA diharapkan mengkonsumsi makanan dan minuman dengan gizi yang cukup dan aman.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi dankonseling gizi terhadap pengetahuan, sikap, perilaku dan berat badan ODHA diUPT HIV RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental yang dilakukan kepada 54 pasien HIV/AIDS dengan menilai pengetahuan, sikap, perilaku dan pengukuran berat badan sebelum dan setelah diberikan intervensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji beda meandan uji multivariat logistik linear. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan (p value 0,000) dan perilaku (p value 0,048) untuk kelompok perlakuan. Peningkatan berat badan rata-rata setelah intervensi adalah 0,6 kg (p value 0,170). Variabel yang paling dominan terhadap perilaku adalah dukungan keluarga/peer group (p value 0,012). Kata kunci : edukasi dan konseling gizi, pengetahuan, sikap, perilaku dan beratbadan
A closely relation between HIV and nutrition, where the condition of peopleliving with HIV/AIDS (PLWHA) has been exposed to infectious diseases andeasy to falling ill, nutritional needs will increase but on the other hand is often afailure of adequate intake so that the infection will get worse disease. So onwardsto do when nutritional intake is inadequate. Nutritional problems in PLWHA canalso be excess nutrients that have an impact on degenerative diseases. Nutritioneducation is a good step for shaping behavior, where PLWHA are expected toconsume foods and beverages with adequate nutrition and safe.This study aims to determine the effect of nutrition education and counseling onknowledge, attitudes, behaviors and body weight PLWHA.The design study is quasi experimental conducted to 54 patients with HIV / AIDSto assess the knowledge, attitude, behavior and body weight measurements beforeand after intervention. The results showed differences in knowledge (p value0.000) and behavior (p value 0.048) for the treatment group. The increase in theaverage weight gain was 0.6 kg after intervention (p value 0.170). The mostdominant variable is the behavior of family support / peer group (p value 0.012).Keywords: nutrition education and counseling, knowledge, attitudes, behavior andbody weight
Read More
T-4183
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wilda Af`idah Bitari; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Hera Ganefi
S-8524
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive