Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sabarinah Prasetyo, Iwan Ariawan, Fitra Yelda
KJKMN Vol.7, No.6
Depok : FKM UI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sabarinah Prasetyo, Fitra Yelda
JKR Vol.2, No.1
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2011
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitra Yelda; Pembimbing: Iwan Ariawan
S-1694
Depok : FKM UI, 2000
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-1989
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Faonasa Natalius Waruwu; Pembimbing: Besral, Dian Ayubi/ Penguji: Fitra Yelda, Nancy Febriana, Jusuf Kristianto
Abstrak: Kepuasan kerja adalah kombinasi keadaan psikologis, fisiologis dan lingkungan yang menyebabkan orang jujur dan mengatakan saya puas dengan pekerjaan saya. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah deskriftif kuantitatif dengan pendekatan cross- sectional, dengan bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan model praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS MMC Jakarta tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 perawat. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pendekatan manajemen (p=0,024), sistem pemberian asuhan keperawatan (p=0,027) dengan kepuasan kerja perawat setelah di kontrol oleh karakteristik perawat. Kata kunci : karakteristik perawat, model praktek keperawatan profesional, kepuasan kerja perawat Job satisfaction is a combination of psychological state, physiological and environmental causes people to be honest and say I am satisfied with my work. The method used in this research is quantitative descriptive cross-sectional approach, with the aim to determine the association between implementation of professional nursing practice model (PNPM) with nurses job satisfaction in the inpatient hospital room MMC Jakarta Hospital in 2015. The sample in this research were 113 nurses. Methods of data collection using the questionnaire. The results in this study showed a significant relationship between management approach (p = 0,024), a system of nursing care (p = 0,026) with the job satisfaction of nurses after the control by nurse characteristics. Keywords : characteristics of nurses, professional nursing practice model, nurse job satisfaction
Read More
T-4411
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Unun Khamida Qodarina; Pembimbing: Besral; Penguji: Fitra Yelda, Anindita Dyah Sekarpuri
Abstrak: Remaja mengalami perubahan fisik, emosional, dan perkembangan sosial yang menandai perpindahan fase dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Sebagai bentuk perubahan perkembangan sosial, timbul keinginan pada remaja untuk menjalin hubungan dengan orang lain termasuk salah satunya teman sebaya. Teman sebaya dapat mempengaruhi remaja secara positif dan negatif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan teman sebaya terhadap perilaku seksual remaja. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Penelitian menggunakan kriteria inklusi remaja yang pernah atau sedang berpacaran sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebesar 16679 remaja. Hasil penelitian menunjukkan pada remaja yang pernah atau sedang berpacaran yang mempunyai teman pernah berhubungan seksual dapat meningkatkan risiko 4,2 kali lebih tinggi untuk melakukan hubungan seksual dibandingkan dengan remaja yang tidak mempunyai teman dengan pengalaman seksual setelah variabel lain dikendalikan. Remaja yang merasa terdorong oleh teman yang pernah berhubungan seksual juga dapat meningkatkan risiko 6,2 kali lebih tinggi untuk melakukan hubungan seksual dibandingkan dengan remaja yang tidak merasa terdorong oleh pengalaman seksual teman sebaya. Variabel lain yang turut berperan dalam perilaku seksual remaja yaitu jenis kelamin, umur, status merokok, alkohol, konsumsi narkoba, dan keterpajanan media. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai perilaku seksual serta dampaknya pada remaja, komunikasi kesehatan reproduksi dari orang tua kepada remaja, serta mengikut sertakan remaja dalam kegiatan lingkungan teman sebaya yang positif diperlukan sebagai upaya mencegah dan mengatasi permasalahan perilaku seksual di kalangan remaja. Kata Kunci: Perilaku, seksual, remaja, pengaruh, teman sebaya
Adolescents experience physical, emotional, and social development changes that marks the displacement phase ofchildhood into adulthood. As a form of social developmental changes the desire of adolescents to engage with othersincluding peer that may affect adolescent positively and negatively. The study was conducted to determine therelationship of peers on adolescent sexual behavior. The study uses cross-sectional study design and the dataIndonesia Demographic Health Survey 2012. The study has an inclusion criteria which is adolescents who have orare dating so the number of samples obtained for teens 16679. Results showed that adolescents who have or aredating have been friends intercourse can increase the risk 4,2 times higher for sexual intercourse compared withteens who do not have any friends with sexual experience after other variables are controlled. Adolescents who feelcompelled by friends who've sexual intercourse can also increase the risk 6,2 times higher for sexual intercoursecompared with teens who do not feel compelled by peer sexual experiences. Other variables that play a role inadolescent sexual behavior are gender, age, smoking status, alcohol, drug consumption, and media of exposure.
Read More
S-8143
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vebby Amellia Edwin; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Fitra Yelda, Robert Meison Saragih
Abstrak: Penyebab kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat setiap tahunnya. Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri yang ditunjukkan dengan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo merupakan salah satu Kecamatan di Jakarta Timur yang aktif melaksanakan deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit kardiovaskuler. Tujuan dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risikoyang berhubungan dengan hipertensi di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan variabel dependen (hipertensi) dan variabel independen (jenis kelamin, umur, obesitas, diabetes mellitus, kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik). Populasi padapenelitian ini adalah seluruh pasien yang dilakukan deteksi di Puskesmas. Prevalensi hipertensi di PuskesmasKecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yaitu 67,8%. Faktor risiko yang berhubungan hipertensi di PuskesmasKecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yaitu jenis kelamin, umur, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik.Risiko hipertensi pada responden laki-laki lebih tinggi 1,6 kali dibandingkan perempuan, risiko hipertensi padaresponden yang berumur lebih dari 40 tahun lebih tinggi 3,3 kali dibandingkan responden yang berumur kurang dari40 tahun, risiko hipertensi pada responden merokok 3 kali lebih tinggi dibandingkan responden yang tidak merokok,dan risiko hipertensi pada responden dengan aktivitas fisik ringan 9 kali lebih tinggi dibandingkan pada respondendengan aktivitas fisik berat. Oleh karena itu, diperlukan deteksi dini dan pola hidup sehat untuk mencegah danmengendalikan hipertensi.
Kata Kunci: hipertensi; faktor risiko; puskesmas kecamatan pasar rebo
The cause of death because of non-communicable diseases are increasing every year. Moreover, heart and bloodvessel diseases, as an example of non-communicable diseases is the major cause of death in Indonesia. Hypertensionis one of the major risk factors of cardiovascular disease. It is marked by an increase of blood pressure within thearteries, indicated by the amount of systolic pressure which is ≥ 140 mmHg and the diastolic blood pressure ≥ 90mmHg. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo is one of health clinics in East Jakarta wich is actively implementing anearly detection of risk factors for the cardiovascular disease. This research applies cross-sectional study design withtwo variable wich are a dependent variable (hypertension) and independent variables (gender, age, obesity, diabetesmellitus, smoking habit, physical inactivity). The population in this research is the overall of people in Pasar Rebodistrict and people with 15 years and over. The prevalence of hypertension in Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo ,East Jakarta, which is 67.8 %. The risk factors related to hypertension in the Pukesmas Kecamatan Pasar Rebo, EastJakarta are sex, age , smoking habit, and physical inactivity . Hypertension is more likely to occur to malerespondents,which amount is 1.6 times higher than for female respondents. The hypertension risk of 40 years old2Faktor Risikorespondents and over is 3.3 times higher than the respondents who have not reahed 40 years old. The hypertensionrisk of respondents with smoking habit 3 times higher that non-smoker. Meanwhile, the hypertension risk of peoplewho do less activities is 9 times higher than the ones who have tight activities. Therefore, early detection is requiredand healthy lifestyle to prevent and control hypertension.
Key Word: hypertension; risk factor, Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
Read More
S-8152
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kurniawati; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Fitra Yelda, Rahmadewi
Abstrak: Prevalensi pengguna kontrasepsi modern penting ditingkatkan dalam upayamenurunkan Angka Fertilitas Total. Akan tetapi, angka nasional prevalensipengguna kontrasepsi modern belum mencapai target dengan disparitas yangtinggi antar provinsi. Dalam upaya menurunkan disparitas tersebut, dibutuhkaninformasi berbasis wilayah sesuai dengan faktor-faktor penentunya untukmendapatkan kebijakan spesifik. Faktor-faktor tersebut digambarkan dari sisipengguna dan penyelenggara program KB. Penelitian deskriptif ini menggunakandesain studi crosssectional dengan data sekunder agregat tingkat provinsi darilaporan rutin BKKBN dan BPS serta SDKI 2012. Hasil segmentasi didapatkan 4segmen optimal dan segmen 4 dipilih sebagai segmen prioritas dalam upayamenurunkan disparitas prevalensi pengguna kontrasepsi modern.
Kata Kunci:segmentasi, prevalensi pengguna kontrasepsi modern, disparitas
The prevalence of modern contraceptive users is important to be increased inorder to reduce the Total Fertility Rate. However, the national prevalence rate ofmodern contraceptive users has not reached the target with a high disparity interprovince. In an effort to decrease the disparity, region based information isrequired in accordance with influencing factors that described in terms of demandand supply of family planning program to get specific policies. This descriptivestudy used a cross-setional study design and secondary data aggregate atprovincial level from BKKBN and BPS routine reports and IDHS 2012. Theprovincial segmentation results in 4 segments as the number of optimal segmentand segment 4 as the priority in effort to decrease the disparity.
Key Words:Segmentation, Contraceptive Prevalence Users, Disparity
Read More
S-8216
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rovika Trioclarise; Pembimbing: Sabarinah; Penguji: Evi Martha, Fitra Yelda, Mutia Prayanti Errufana, Herry Haerul Fattah
Abstrak: Abstrak

Penelitian membahas KDRT yang berakibat tidak terpenuhinya hak reproduksi istri. Tujuannya untuk mengidentifikasi kekerasan fisik, psikis, ekonomi, dan seksual serta akibatnya terhadap pemenuhan hak reproduksi, tempat korban mencari pertolongan, dan harapan terhadap pemerintah. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dan cross setional. Respondennya adalah perempuan menikah. Hasil analisis didapatkan KDRT sebanyak 86,2%, kekerasan psikis 77,7%, kekerasan ekonomi 59,8%, kekerasan seksual 53,1% dan 23,6% kekerasan fisik. Akibatnya terhadap tidak terpenuhi hak reproduksi istri sebanyak 58%. Kekerasan ekonomi, seksual, fisik bermakna secara statistik. Tempat korban mengadu adalah orang tua, 41,1%. Harapan kepada pemerintah adalah diberikannya bantuan hukum, 41,5%.


The research is aimed at describing the domestic violence occured in Indonesia which brings about the unfulfillment of the rights of wives. The objectives of the research are to identify physical, psychological, economical, and sexual violence and the impacts to the fulfillment of the rights of sexual reproduction, to figure out the place where the victims gets protection, and to explain the expectations of the victims toward the government. The research is qualitatively and descriptively done and cross sectional. Subject is the women who have been married. Having analyzed the data, it is found that 86.2 percentage of respondents had ever been the victims of domestic violence within their marriage, 77,7 % psychological, 59.8 % of the economical, 53.1% of sexual, and 23,6 % of physical violence. The impacts experienced are unfulfillment 58%. These violences are statistically meaningful. Parents are those to whom the violence mostly complain (41.1%). Around 41.5 % of the victims expect that the government will give them judicial support.

Read More
T-4009
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Royyan Mursyidan; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Fitra Yelda
Abstrak: Rentang perilaku pacaran mulai dari berciuman bibir hingga hubungan seks pranikah merupakan tahapan dari kontak seksual yang menyebabkan remaja untuk melakukan perilaku seksual berisiko bersama pacar sehingga dapat menyebabkan remaja yang baru mengenal pacaran untuk memiliki perilaku pacaran yang berisiko (BKKBN, 2018). Menurut SKAP KKBPK tahun 2019, terdapat 3,8% remaja pria dan 1% remaja wanita di DKI Jakarta yang mengaku pernah melakukan hubungan seksual pranikah ketika berpacaran. Hal ini menyebabkan daerah perkotaan memiliki tantangan yang lebih besar dalam menghadapi masalah perilaku seks pranikah. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola pacaran berisiko remaja adalah pengetahuan kesehatan reproduksi, sikap permisif, dan pergaulan teman sebaya. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan mengetahui peran pengetahuan kesehatan reproduksi, sikap permisif serta faktor pergaulan teman sebaya dengan pola pacaran remaja SMA di DKI Jakarta pada tahun 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 dan 11 di SMAN 38 Jakarta dan SMAN 90 Jakarta dengan pengambilan sampel secara stratified proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap pola pacaran beresiko remaja. Selain itu, peran sikap permisif terhadap pola pacaran remaja juga tidak memiliki hubungan yang signifikan. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara pergaulan teman sebaya terhadap pola pacaran remaja. Oleh sebab itu, disarankan bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan pendekatan dan pemahaman kepada siswa terkait pergaulan yang negatif guna mencegah siswa memiliki pola pacaran berisiko.
The range of dating behavior from kissing on the lips to premarital sex is a stage of sexual contact that causes teenagers to engage in risky sexual behavior with their boyfriends, which can cause teenagers who are new to dating to have risky dating behavior (BKKBN, 2018). According to the SKAP KKBPK 2019, there were 3.8% of male teenagers and 1% of female teenagers in DKI Jakarta who admitted to having had premarital sexual relations while dating. This causes urban areas to have greater challenges in dealing with the problem of premarital sexual behavior. Factors that can influence teenagers' risky dating patterns are reproductive health knowledge, permissive attitudes, and peer interactions. The design of this research is quantitative, analytical research with a cross-sectional approach which aims to determine the role of reproductive health knowledge, permissive attitudes and peer interaction factors in the dating patterns of high school teenagers in DKI Jakarta in 2023. The population in this study is 10th and 11th grade students at SMAN 38 Jakarta and SMAN 90 Jakarta using stratified proportional random sampling. The results of the study showed that there was no significant relationship between reproductive health knowledge and risky dating patterns among adolescents. Apart from that, the role of permissive attitudes on adolescent dating patterns also does not have a significant relationship. However, there is a significant relationship between peer interactions and adolescent dating patterns. Therefore, it is recommended for educational institutions to improve their approach and understanding of negative relationships with students in order to prevent students from having risky dating patterns.
Read More
S-11549
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive