Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kristiana Hartati; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Besral, Ratu Ayu Dewi Sartika, Better Ridder, Liandajani
T-4215
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-910
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-914
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abstrak: Puskesmas dalam pembangunan kesehatan khususnya pada upaya kesehatan adalah sebagai pelaksana pelayanan kesehatan dasar. Dalam rangka untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal maka Puskesmas harus dapat memantapkan mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta meningkatkan mutu pelayanan. Puskesmas Pal V merupakan salah satu Puskesmas di Kota Pontianak yang mempunyai jumlah kunjungan yang cenderung mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir. Wilayah kerja Puskesmas Pal V terletak dipinggiran Kota Pontianak dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pontianak, merupakan daerah perkebunan dan pertanian, sebagian besar penduduknya berpendidikan SD. Wilayah kerja Puskesmas ini belum terjangkau sumber air bersih PDAM, sehingga memanfaatkan air hujan, air pant, sumur (kolam). Pola penyakit berpotensi wabah seperti diare dan demam berdarah sering ditemui, begitu juga dengan malaria dan TBC. Hasil pemantauan status gizi tahun 1999 menunjukkan bahwa KEP total adalah 32,6 %. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran pemanfaatan pelayanan pengobatan Puskesmas dan faktor faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan pengobatan serta mendapatkan gambaran kepuasan pasien pelayanar pengobatan Puskesmas Pal V. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan jeni; penelitiannya adalah potong lintang (crosectional ). Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan pelayanan pengobatan Puskesmas Pal V Kota Pontianak tahun 2000 adalah 54 %. Proporsi kepuasan terendah terletak pada kebersihan wc/toilet, waktu pelayanan sesuai jadwal dan waktu tunggu yang terlalu lama. Proporsi terbanyak alasan tidak memanfaatkan pelayanan pengobatan Puskesmas Pal V adalah jaraknya yang jauh. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa variabel jarak, tarif dan kebutuhan berhubungan bermakna dengan pemanfaatan pelayanan pengobatan. Pada Analisa Multivariat menunjukkan bahwa variabel jarak, tarsi, pendidikan dan kebutuhan berperanan dalam pemanfaatan pelayanan pengobatan. Di samping itu variabel independent yang dominan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan pengobatan adalah variabel kebutuhan. Saran sehubungan hasii penelitian ini, bahwa Pemda pada masa yang akan datang dalam rangka reformasi Puskesmas maka evaluasi terhadap pelayanan Puskesmas agar dilakukan dengan Community Based dan bukan Facility Based. Di samping itu Puskesmas perlu melakukan pengukuran kepuasan pasien secara berkala dan terus menerus sebagai sarana evaluasi terhadap pelayanan yang telah diberikan.
Read More
T-923
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chandra Octavianus Siregar; Pembimbing: Hafizurrachman; Penguji: Agustin Kusumayati, Bayrizal
Abstrak: Abstrak
Peningkatan kinerja, produktivitas dan keefektifan perusahaan merupakan usaha yang sulit, memerlukan kerja sama antara manajemen, karyawan dan perusahaan. Puskesmas Perawatan Merlung merupakan sarana layanan kesehatan di wilayahnya yang tentunya sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Bila dilihat dari hasil evaluasi penilaian puskesmas dari tahun 2009 sampai 2011, pencapaian indikator Puskesmas Perawatan Merlung mengalami penurunan yaitu dari 45,17% pada tahun 2009 menjadi 37,79% pada tahun 2011. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara kepuasan kerja dan kepatuhan terhadap kinerja petugas layanan kesehatan di Puskesmas Perawatan Merlung. 
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh petugas Puskesmas Perawatan Merlung berjumlah 40 orang yang berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan. Dimensi kepuasan kerja, kepatuhan petugas dan kinerja diukur dengan menggunakan semantic differential scale, selain mengukur sikap dan karakteristik juga mengukur 5 dimensi pelayanan seperti tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Keseluruhan analisis menggunakan program SPSS ver. 20.0 dengan tingkat kemaknaan uji p<0,05. 
Hasil akhir dari keseluruhan analisis pada penelitian ini didapati regresi linier antara variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja petugas, menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja sebagai prediktor untuk kinerja petugas. Oleh sebab itu perlu senantiasa perbaikan dan evaluasi dari kebijakan yang sudah ada untuk peningkatan kepuasan kerja dan kepatuhan petugas sehingga menghasilkan peningkatan kinerja yang baik terhadap pelayanan kesehatan. 
 Improved performance, productivity and effectiveness of the company is a difficult undertaking, requiring cooperation between management, employees and the company. Merlung Service Health Care Center is a health care Facilities in the region are certainly much needed local community. When seen from the results of the evaluation assessment clinic from 2009 to 2011, the achievement indicators Merlung Service Health Care Center is decreased from 45.17% in 2009 to 37.79% in 2011. 
This study aims to determine the direct and indirect influence between job satisfaction and compliance with the performance of the hospitality officer at Merlung Service Health Care Center. 
This study is an observational research using cross sectional study. Population were all officers Merlung Service Health Care Centers are 40 people who are directly related to health care. Dimensions of job satisfaction, compliance officers, and performance was measured using semantic differential scale, in addition to measuring attitudes and characteristics were also measured 5 dimensions of service such as tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy. Overall analysis using SPSS ver. 20.0 with a significance level of test p <0.05. 
The end result of all this research is the analysis of the linear regression was found between job satisfaction variable on the variable performance officer, indicated that job satisfaction variables as predictors for performance officer. Therefore it is necessary to constantly repair and evaluation of existing policies to increase job satisfaction and compliance officers resulting performance improvement is good for health care services.
Read More
T-3692
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nasriah Damayanthie; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Ratu Ayu Dewi Sartika, Yuli Astuti Saripawan, Menuk Riah Juliati
Abstrak:
Niat kunjungan ulang pasien ke rumah sakit yang menyelenggarakan kelas rawat inap standar merupakan hal yang penting karena menunjukkan bahwa pasien merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan dan mempertimbangkan untuk menggunakan kembali layanan kesehatan yang sama di masa depan. Niat kunjungan ulang pasien juga dapat meningkatkan loyalitas pasien terhadap rumah sakit dan dapat memperkuat citra rumah sakit. Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta merupakan salah satu dari 14 Rumah sakit yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Penyelenggara Uji Coba Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas layanan rawat inap, kepuasan dan citra terhadap niat kunjungan ulang pasien kelas rawat inap standar RSUP Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Pengolahan data menggunakan SPSS dan SEM PLS (Structured Equation Model Partial Least Square). Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas layanan memiliki hubungan terhadap niat kunjungan ulang (p-value: 0.029), kualitas layanan ditemukan memiliki hubungan dengan kepuasan (p-value: 0.005), kualitas layanan ditemukan memiliki hubungan dengan citra (p-value: 0.005), kepuasan ditemukan memiliki hubungan dengan citra (p-value: 0.005), kepuasan ditemukan tidak memiliki hubungan dengan niat kunjungan ulang (p-value: 0.098), citra ditemukan memiliki hubungan dengan niat kunjungan ulang (p-value: 0.004), kualitas layanan ditemukan memiliki hubungan dengan niat kunjungan ulang melalui citra (p-value: 0.027), kepuasan ditemukan memiliki hubungan dengan niat kunjungan ulang melalui citra (p-value: 0.008) dan kualitas layanan tidak memiliki hubungan dengan niat kunjungan ulang melalui kepuasan (p-value: 0.117).

The patient's revisit intention to a hospital that provides standard inpatient classes is important because it shows that the patient is satisfied with the health services provided and is considering using the same health services again in the future. The patient's revisit intention can also increase patient loyalty to the hospital and can strengthen the hospital's image. Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta is one of 14 hospitals designated as a Hospital Organizing the Standard Inpatient Class (KRIS) Trial. This study aims to determine the relationship between the quality of inpatient services, satisfaction and image on the revisit intention standard inpatient class patients at RSUP Surakarta. This research is a quantitative research with a cross-sectional study design. Data processing uses SPSS and SEM PLS (Structured Equation Model Partial Least Square). The results of this research show that service quality has a relationship with intention to revisit (p-value: 0.029), service quality was found to have a relationship with satisfaction (p-value: 0.005), service quality was found to have a relationship with image (p-value: 0.005), satisfaction was found to have a relationship with image (p-value: 0.005), satisfaction was found to have no relationship with revisit intention (p-value: 0.098), image was found to have a relationship with revisit intention (p-value: 0.004), service quality was found has a relationship with revisit intention through image (p-value: 0.027), satisfaction is found to have a relationship with revisit intention through image (p-value: 0.008) and service quality has no relationship with revisit intention through satisfaction (p-value : 0.117).
 
Read More
T-6873
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hilda Septania Sapari; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Vetty Yulianty Permanasari, Saprita Aliance, Trisnasari
Abstrak:
Penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya, hal ini berkolerasi dengan peningkatan pembiayaan BPJS. Oleh sebab itu BPJS membuat suatu kuesioner skrining riwayat kesehatan berbasis online, untuk mengetahui faktor risiko 4 jenis penyakit tidak menular yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner dan Ginjal kronis pada peserta JKN berusia 15 tahun keatas agar dapat ditindaklanjuti sedini mungkin. Skrining ini dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta dengan menggunakan gawai, atau datang ke FKTP dengan pendampingan petugas. Setiap tahun BPJS menetapkan target skrining sampai ke tingkat FKTP. Puskesmas Pabuaran Indah merupakan salah satu FKTP di Kabupaten Bogor yang berhasil melampaui target capaian pada tahun 2022, namun tidak dapat memanfaatkan data tersebut karena tidak adanya akses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan data skrining riwayat kesehatan BPJS dalam upaya deteksi dini penyakit tidak menular, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan disain studi kasus di Puskesmas Pabuaran Indah untuk melihat input, proses dan output program ini. Pengumpulan informasi dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan telaah dokumen. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa BPJS Pusat belum membuka akses data skrining riwayat kesehatan untuk FKTP sehingga Puskesmas Pabuaran Indah tidak dapat melakukan upaya tindak lanjut terhadap peserta dengan faktor risiko sedang dan tinggi PTM, sementara itu kesadaran peserta JKN yang mengisi skrining secara mandiri untuk berkonsultasi kembali ke FKTP pun masih rendah, sehingga tujuan deteksi dini PTM dan meningkatkan angka kontak peserta masih belum dapat direalisasikan. Sementara itu di tingkat Cabang, BPJS Cabang Cibinong memanfaatkan data skrining riwayat kesehatan terbatas pada evaluasi target capaian di wilayah saja. Pemanfaatan data skrining riwayat kesehatan telah dilakukan di tingkat Pusat, selain untuk evaluasi data skrining juga telah digunakan untuk pengembangan program serta menjadi salah satu pertimbangan dalam penyusunan kebijakan. Perlu dilakukan pembukaan akses terbatas untuk pihak eksternal khususnya FKTP agar peserta JKN dengan risiko sedang dan tinggi PTM dapat ditindaklanjuti. Data skrining riwayat kesehatan BPJS diharapkan dapat dimanfaatkan hingga level terbawah sehingga upaya deteksi dini PTM di Indonesia berjalan optimal.

Sufferers from non-communicable diseases (NCDs) in Indonesia increase every year, this correlates with increased BPJS funding. For this reason, BPJS created an online-based health history screening questionnaire, to determine the risk factors for 4 types of non-communicable diseases, namely Diabetes Mellitus, Hypertension, Coronary Heart Disease and Chronic Kidney in JKN participants aged 15 years and over so that they can be followed up as early as possible. This screening can be carried out independently by participants using a device, or by coming to the FKTP with the assistance of an officer. Every year BPJS sets a screening target up to the FKTP level. Pabuaran Indah Community Health Center is one of the FKTPs in Bogor Regency which has succeeded in exceeding the achievement target in 2022, but cannot utilize this data due to lack of access. This research aims to determine the use of BPJS health history screening data in efforts to detect non-communicable diseases early, using a qualitative approach and case study design at the Pabuaran Indah Community Health Center to see the input, process and output of this program. Information was collected by conducting in-depth interviews, Focus Group Discussions (FGD) and reviewing documents. The results of this research found that the Central BPJS has not opened access to health history screening data for FKTP so that the Pabuaran Indah Community Health Center cannot follow-up on participants with medium and high risk factors for NCDs, meanwhile the awareness of JKN participants who fill out the screening independently to consult FKTP is still low, so the goal of early detection of NCDs and increasing participant contact rates cannot yet be realized. Meanwhile at the branch level, BPJS Cibinong Branch uses limited health history screening data to evaluate achievement targets in the region only. The use of health history screening data has been carried out at the central level, apart from evaluating screening data, it has also been used for program development and has become a consideration in policy formulation. It is necessary to open limited access to external parties, especially FKTP, so that JKN participants with medium and high risk of PTM can be followed up. It is hoped that BPJS health history screening data can be utilized at the lowest level so that early detection for NCDs in Indonesia run optimally.
Read More
T-6872
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive