Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
M. Amru Rhozaq; Pembimbing: Besral; Penguji: R. Sutiawan, Arie Fitriani Hasanah
S-8714
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Hana; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Trini Sudiarti, Endang Sri Wahyuningsih, Fajrinayanti
Abstrak: Hipertensi dan hiperkolesterol merupakan penyebab terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) sehingga adanya hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi akan meningkatkan risiko terjadinya PJK. Obesitas sentral menggambarkan penumpukan lemak di perut yang dapat mengakibatkan adanya keabnormalan jumlah lipid dalam darah, ketika terjadi pada penderita hipertensi dapat menimbulkan progresifitas terjadinya kolesterol darah tinggi dan berisiko menyebabkan aterosklerosis dan penyakit jantung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkar pinggang dan faktor lainnya dengan kejadian hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi. Penelitian ini adalah studi kuantitaf melalui data sekunder dengan desain Cross Sectional. Menurut hasil uji multivariat dengan regresi logistik ganda menunjukan terdapat hubungan antara lingkar pinggang, jenis kelamin dan umur setelah dikontrol oleh variabel aktifitas fisik. Jenis kelamin sebagai faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian hiperkolesterolemia dengan risiko 8,5 kali lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Uji stratifikasi lingkar pinggang menurut jenis kelamin pada penderita hipertensi dengan kasus obesitas sentral didapatkan hubungan yang signifikan bahwa penderita obesitas sentral perempuan memiliki risiko mengalami hiperkolesterolemia sebanyak 5,5 kali dibandingkan obesitas sentral pada laki-laki dengan nilai p < 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkar pinggang dengan kejadian hiperkolesterolemia, pada perempuan yang obesitas sentral lebih berisiko mengalami hiperkolesterolemia dibandingkan laki-laki yang obesitas sentral.
Kata kunci: Hiperkolesterolemia, lingkar pinggang, obesitas sentral, perempuan, penderita hipertensi

Hypertension and hypercholesterolemia are the causes of coronary heart disease (CHD) so that the presence of hypercholesterolemia in patients with hypertension will increase the risk of CHD. Central obesity describes the accumulation of fat in the stomach which can lead to abnormalities in the amount of lipids in the blood, when it occurs in patients with hypertension can lead to progression of the occurrence of high blood cholesterol and the risk of causing atherosclerosis and heart disease. The purpose of this study was to determine the relationship of waist circumference and other factors with the incidence of hypercholesterolemia in patients with hypertension. This research is a quantitative study through secondary data with Cross Sectional design. According to the results of multivariate tests with multiple logistic regression, there was a relationship between waist circumference, gender and age after being controlled by physical activity variables. Gender as a risk factor most associated with the incidence of hypercholesterolemia with a risk 8.5 times higher in women than men, then carried out waist circumference stratification test by sex in hypertensive patients with cases of central obesity found a significant relationship that central obesity patients women have a risk of experiencing hypercholesterolemia as much as 5.5 times more than central obesity in men with a value of p < 0.05. There is a significant relationship between waist circumference and the incidence of hypercholesterolemia in women who are obese obese at greater risk of hypercholesterolemia than men who are obese central.
Keywords: Hypercholesterolemia, waist circumference, central obesity, women, hipertension patient
Read More
T-5497
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asti Shafira; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Djohan Musali
Abstrak: Hiperkolesterolemia merupakan salah satu prediktor kuat berbagai penyait jantung yang merupakan penyebab utama kematian di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan berbagai faktor yang berkaitan dengan kejadian hiperkolesterolemia pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Pasar Minggu pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan jumlah sampel sebesar 126 responden menggunakan consecutive sampling. Variabel penelitian yang diteliti adalah kejadian hiperkolesterolemia, jenis kelamin, lama menderita diabetes melitus, riwayat DM keluarga, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tingkat stress, persen lemak tubuh dan asupan lemak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hiperkolesterolemia pada penderita DM adalah 56,3% dengan 37,1% pada pria dan 63,7% pada wanita. Dari seluruh variabel independent yang diteliti, perbedaan yang bermakna dengan hasil uji chi square terdapat pada variabel jenis kelamin (OR = 2,947; CI = 1,326-6,672), riwayat keluarga (OR = 0,443; CI = 0,209-0,895) dan kebiasaan merokok (OR = 1,233; CI = 0,990-11,898). Sementara itu, tidak terdapat perbedaan bermakna kejadian hiperkolesterolemia berdasarkan lama menderita DM, aktivitas fisik, tingkat stress, antropometri dan asupan lemak karena p > 0,05. Untuk menyimpukan, terdapat perbedaan yang signifikan pada jenis kelamin, riwayat DM keluarga dan kebiasaan merokok dengan kejadian hiperkolesterolemia, dengan peningkatan risiko hiperkolesterolemia sejalan dengan jenis kelamin perempuan, adanya riwayat DM keluarga dan kebiasaan aktif merokok.
Kata kunci: Diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, antropometri

Hypercholesterolemia is the leading predictor of various cardiac disease (CVD) which is the leading cause of death in the world. This study aims to determine whether there are any differences the incidence of hypercholesterolemia based on factors related to it in people with diabetes mellitus at Pasar Minggu Primary Health Care in 2018. This study used a cross-sectional method with a sample size of 126 respondents using consecutive sampling. Research variables studied were incidence of hypercholesterolemia, sex, duration of diabetes mellitus, family history of diabetes mellitus, smoking habit, physical activity, stress level, body fat percentage and fat intake. The results of this study showed that the prevalence of hypercholesterolemia incidence in DM patients was 56.3% with 37.1% in men and 63.7% in women. Of all independent variables studied, significant differences with statistical analysis were in sex (OR = 2.947, p = 0.009), family history (OR = 0.443, p = 0.018) and smoking habits (OR = 1,233; p = 0.038). Meanwhile, there was no significant the incidence of hypercholesterolemia differences based on duration of diabetes mellitus, physical activity, stress level, anthropometry and fat intake due to p > 0.05. To conclude, there were significant differences in sex, family history of diabetes mellitus and smoking habits with hypercholesterolaemia incidence, with an increased risk of hypercholesterolemia in line with female sex, family history of DM and active smoking habits.
Key words: Diabetes mellitus, hypercholesterolemia, anthropometry
Read More
S-9821
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Febriani; Pembimbing: Besral; Penguji: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Renti Mahkota, Sylviana Andinisari, Dewi.R Anggraini
Abstrak: Peningkatan kadar kolesterol dan lemak dalam darah yang menyebabkan penyempitan atau pengapuran pada pembuluh darah arteri merupakan penyebab utama dari penyakit kardiovaskular. Tingkat persaingan hidup yang tinggi kemungkinan berdampak pada munculnya aneka pergeseran gaya hidup, mulai dari perilaku makan, aktivitas fisik, stres, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Gaya hidup yang tidak sehat merupakan pencentus hiperkolesterolemia di usia produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap hiperkolesterolemia di Provinsi DKI Jakarta tahun 2015-2016. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan sampel penelitian 1090 orang peserta Posbindu Penyakit Tidak Menular di DKI Jakarta tahun 2015-2016. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara kebiasaan merokok dan aktivitas fisik terhadap hiperkolesterolemia, namun tidak untukkonsumsi sayur dan buah. Responden dengan aktivitas fisik kurang memiliki risiko 5,9 kali lebih tinggi (95% CI 4,0-8,4), sedangkan yang memiliki kebiasaan merokok memiliki risiko 1,4 kali lebih tinggi (95% CI 1,3-1,6) menderita hiperkolesterolemia setelah dikontrol oleh tekanan darah dan status gizi. Promosi kesehatan sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi tentang hiperkolesterolemia dan msyarakat secara pro aktif melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sehingga memperkecil risiko terkena penyakit tidak menular. Kata kunci: Hiperkolesterolemia, kebiasaan merokok, aktivitas fisik Increased levels of cholesterol and fat in the blood that cause narrowing or calcification of the arteries are the main cause of cardiovascular disease. High levels of life competition may have an impact on the emergence of various lifestyle, ranging from eating behavior, physical activity, stress, smoking and alcohol consumption. Unhealthy lifestyle is a trigger Hypercholesterolemia in the productive age. The purpose of this study is to know the relationship between smoking habits and physical activity with hypercholesterolaemia in DKI Jakarta Province 2015-2016. The methods of this this study is cross-sectional with 1090 samples of participants of Non-Communicable Disease Posbindu in DKI Jakarta 2015-2016. The results showed there was an influence between smoking and physical activity on hypercholesterolemia, but not for consumption of vegetables and fruits. Individuals with less physical activity 5.9 times higher (95% CI 4.0-8.8), whereas those with smoking habits 1.4 times higher (95% CI 1.3-1 , 6) suffers from hypercholesterolemia after being controlled by blood pressure and nutritional status. Health promotion is needed to convey information about hypercholesterolemia and the community pro-actively carry out routine health checks thereby minimizing the risk of non-communicable diseases. Keywords: Hypercholesterolemia, Smoking habits, physical activity
Read More
T-4962
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Asih Lestari; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Asih Setiarini, Trini Sudiarti, Enny Ekasari, Agus Triwinarto
Abstrak: Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kenaikkankadar kolesterol total di dalam tubuh (≥200 mg/dl). Hiperkolesterolemia menjadiprioritas utama dalam penanggulangan masalah kesehatan di negara maju danberkembang. Di Asia Aterosklerosis sebagai penyebab jantung koronermeningkatkan proporsi epidemik selama 20 tahun terakhir dan penyakit jantungkoroner di Indonesia menempati urutan ke 7 (5.5%). Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui faktor dominan hiperkolesterolemia pada pra-lansia usia 45-59tahun di wilayah kerja Puskesmas Rangkapanjaya Kota Depok. Penelitian inimenggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pra-lansia usia45-59 tahun di wilayah kerja puskesmas Rangkapanjaya berjumlah 160 orang.Pengumpulan data menggunakan Accutrend GC, BoneScan QUS, kuesioner, foodrecall, dan FFQ. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dan regresilogistik ganda model faktor dominan. Hasil analisis data diperoleh proporsihiperkolesterolemia sebesar 66,25%. Faktor yang berhubungan denganhiperkolesterolemia adalah frekuensi makan sayur (P-value = 0,014), IMT (P-value = 0,022), aktivitas fisik (P-value = 0,012) dan bone mass density (P-value =0,018). Sedangkan, faktor yang paling dominan terhadap kejadianhiperkolesterolemia adalah bone mass density dengan OR 3,550. Artinya,seseorang dengan kepadatan tulang yang rendah memiliki risiko 3,550 kalimengalami hiperkolesterolemia.Kata kunci: Hiperkolesterolemia, pra-lansia, bone mass density
Hypercholesterolemia is a condition characterized by very high levels ofcholesterol in the body (>200 mg/dl). Hypercholesterolemia becomes the mainpriority health concern in the developed and developing countries. In the late 20years, atherosclerosis as the cause of coronary heart shows a very significantepidemic, in Indonesia itself, this desease ranked in 7th (5.5%). This study isaimed at analyzing the dominant factor of hypercholesterolemia at 45-59 yearsold pre elderly in the working area of Puskesmas Rangkapanjaya Kota Depok.This study also using cross sectional design. The sample in this study is takenfrom 160 elderlies aged 45-49 years old in Rangkapanjaya. The data collectionuses Accutrend GC, BoneScan QUS, questionnaire, food recall, and FFQ. Thedata collecting techniques used in this study are chi-square and logisticregression. The result of this research shows 66,25% of hypercholesterolemiaproportion. The factor influencing hypercholesterolemia are vegetable intakefrequency (P-value = 0,014), body mass index (P-value = 0,02), physical activity(P- value = 0,012) and bone mass density (P-value = 0,018). It shows that thedominant factor toward hypercholesterlemia is bone mass density with OR 3,550means man and woman with low total bone mass density has 3,550 times risk ofgetting hypercholesterolemia.Keywords: hypercholesterolemia, pre elderly, bone mass density.
Read More
T-4698
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abellya Zuleika Jusuf; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dadan Erwandi, Dien Anshari, Laura Marian, Renauld Koswiranagara
Abstrak: Kegemukan dan hiperkolesterolemia dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat global. Tempat kerja berperan dalam pencegahan melalui perlindungan kesehatan pekerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan program promosi kesehatan di PT X tahun 2023–2024 secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Secara struktur, program didukung kebijakan, anggaran, dan digitalisasi, namun perlu penguatan kapasitas dan koordinasi.  Secara proses, perencanaan berbasis data dan sosialisasi telah dilakukan, namun partisipasi menurun akibat motivasi individu. Secara hasil, terjadi penurunan prevalensi kegemukan dan hiperkolesterolemia, namun belum signifikan. Diperlukan evaluasi dan pembaruan indikator keberhasilan program, karena hasil kesehatan sangat dipengaruhi oleh komitmen pribadi pekerja.
Obesity and hypercholesterolemia increase the risk of heart disease and are key global public health concerns. The workplace plays an important role in prevention by protecting workers’ health. This study aims to analyze the implementation of a health promotion program at PT X during 2023–2024 using a qualitative case study approach. Structurally, the program is supported by policies, funding, and digitalization, though capacity and coordination need improvement. Process-wise, data-driven planning and socialization were conducted, but participation declined due to low individual motivation. Outcomes showed a decrease in obesity and hypercholesterolemia, though not yet significant. Evaluation and updated success indicators are essential.
Read More
T-7367
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Debbie Natali; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Fathimah Sulistyowati Sigit, Neni Herlina Rafida
S-12010
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive