Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
I Wayan Daweg; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah
S-233
Jakarta : FKM UI, 1985
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Rania Annisa; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah; Hidayat Nuh Ghazali
Abstrak: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang termasuk ke dalam peringkat tiga tertinggi terkait penyebab kematian dan kecacatan pada anak-anak dan dewasa di seluruh dunia. Diestimasikan sekitar 4 juta kematian pada anak-anak usia di bawah 5 tahun (balita) setiap tahunnya akibat ISPA. Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017, Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi dengan persentase gejala ISPA pada balita tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Provinsi Banten (6,3%) yaitu sebesar 5,8%. Jika dibandingkan dengan data SDKI 2012, prevalensi kejadian gejala ISPA pada balita di Provinsi Jawa Barat juga mengalami kenaikan dari 4,1% di Tahun 2012 menjadi 5,8% di tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko yang berhubungan dengan gejala ISPA pada balita (6-59 bulan) di Provinsi Jawa Barat berdasarkan analisis data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional atau potong lintang dengan sampel yang bersumber dari data SDKI tahun 2017 sejumlah 1.356 responden balita usia 6-59 bulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prevalensi kejadian gejala ISPA pada balita di Provinsi Jawa Barat sebesar 51,3% dan faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian gejala ISPA pada balita di Provinsi Jawa Barat adalah usia balita dan status ASI eksklusif.
Read More
S-10996
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Dely Farhani; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi, Dewi Susanna; Penguji: Suyud Warno Utomo, Didik Supriyono; Didi Purnama
Abstrak: Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk yang paling banyak diIndonesia. Banyaknya jumlah penduduk di Jawa Barat menimbulkan banyaknya pulapermasalahan salah satunya adalah diare. Pada tahun 2016, insiden diare di Jawa Baratsebesar 1.261.159 kasus, tertinggi di Indonesia. Spasial atau pemetaan dianggap perluuntuk memudahkan dalam mengetahui wilayah persebaran faktor risiko dan karakteristikwilayah terhadap kejadian diare, namun belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian iniadalah mengidentifikasi sebaran dan menganalisis korelasi antara kejadian diare danfaktor risikonya di Jawa Barat Tahun 2010-2016. Penelitian ini menggunakan desain studiekologi, sehingga menggunakan total populasi sebagai unit analisisnya yaitu 27kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2010-2016. Hasil penelitian menunjukkan proporsidiare paling tinggi (761/10.000 penduduk) dengan PHBS rendah ada di Kota Sukabumitahun 2010. Cakupan akses air minum terlindung Kabupaten Karawang selalu rendah.Sedangkan cakupan akses jamban sehat berfluktuasi. Jumlah penduduk miskin cenderungmengalami penurunan, namun kepadatan penduduk semakin tinggi. Kejadian diare lebihbanyak terjadi pada dataran rendah (Kab. Karawang) dibandingkan dataran sedang dandataran tinggi (Kab. Purwakarta dan Kab. Bandung Barat). Berdasarkan hasil pemetaan,daerah yang kerawanan diarenya tinggi ada di Kota Cimahi dan Kota Tasikmalaya.Kemudian, untuk analisis korelasi menunjukkan hanya cakupan Perilaku Hidup Bersihdan Sehat (PHBS) yang berkorelasi dengan kejadian diare (p-value = 0,001 dan r = -0,246). Perlunya menyusun prioritas upaya pengendalian diare sesuai dengankarakteristik wilayah tiap kabupaten/kota dan khususnya di daerah-daerah dengan tingkatkerawanan diare yang tinggi seperti Kota Cimahi dan Kota Tasikmalaya.Kata kunci: Diare, Spasial, Jawa Barat
West Java is the most populous province in Indonesia. The number of residents in WestJava in effect is one of them is diarrhea. By 2016, the incidence of diarrhea in West Javais 1,261,159 cases, the highest in Indonesia. Spatial or mapping needs to be done todetermine the areas and factors associated with the occurrence of diarrhea, but not yetdone. The purpose of this study is the distribution and analysis between the incidence ofdiarrhea and risk factors in West Java Year 2010-2016. This study uses the design ofecological studies, using the total population as an analysis unit that is 27 districts / citiesin West Java 2010-2016. The results showed the highest proportion of diarrhea(761/10,000 population) with low sanitation and hygiene behavior in Sukabumi City in2010. The coverage of protected drinking water access Kabupaten Karawang is alwayslow. While the view of access to healthy latrines fluctuate. The number of poor peopleusually goes down, but the higher the population density. The incidence of diarrhea ismore prevalent in lowland (Karawang district) than the medium and highland plains(Purwakarta and West Bandung districts). Based on the mapping results, the diarrhea areais high in Cimahi and Kota Tasikmalaya. Then, for free analysis, only PHBS points werecorrelated with the incidence of diarrhea (p-value = 0.001 and r = -0.266). The need toprioritize the handling of diarrhea in accordance with typical areas and areas with highdiarrhea levels such as Cimahi City and Tasikmalaya City..Key words:Diarrhea, Spatial, West Java.
Read More
T-5239
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alphyyanto Eko Sutrisno; Pembimbing: Martya Rahmaniati; Penguji: Irwan Ariawan, Sudijanto Kamso, Tri Riana Lestari, Vivi Voronika
Abstrak: Pendahuluan Penyakit difteri masih menyebar di Indonesia. Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbanyak berada di peringkat kedua di Indonesia. Difteri bersifat menyebar antar wilayah dengan cepat sehingga perlu analisis yang mencakup hubungan antar wilayah. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran difteri dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran difteri dari satu kabupaten/kota ke kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Metode Penelitian ini adalah crossectional dengan analisis multivariat menggunakan regresi autokorelasi spasial. Populasi yang digunakan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat berjumlah 27 dan menggunakan data bersumber dari BPS tahun 2017 dan Profil Kesehatan tahun 2018. Hasil Sebaran jumlah penemuan kasus difteri yang tinggi di Jawa Barat cenderung berkumpul di wilayah barat dengan nilai indeks Moran 0,2554. Terdapat 7 kabupaten/kota di kuadran 1, terdapat 6 kabupaten/kota di kuadran 2, dan sisanya 15 kabupaten/kota di kuadran 3. Variabel yang berpengaruh adalah Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan (koefisien = 0,174), Riwayat Balita yang Pernah Diimunisasi DPT (koefisien = -0,559), dan Rumah Tangga yang Memiliki Air Bersih yang Layak (koefisien = -0,300), serta pengaruh dari wilayah disekitarnya (koefisien = 0,362). Pembahasan Jumlah tenaga kesehatan lingkungan dapat menambah pengetahuan dan kemauan masyarakat untuk berobat sehingga akan meningkatkan jumlah penemuan kasus difteri. Imunisasi DPT dapat meningkatkan kekebalan komunitas sehingga mengurangi penyebaran penyakit ke wilayah lainnya. Masih kurangnya partisipasi unuk imunisasi ulang diperlukan peran serta tokoh agama dan tokoh masyarakat. Penyediaan air bersih dapat meningkatkan PHBS untuk mengurangi kontak dengan bakteri difteri. Kedekatan wilayah berpengaruh karena mobilisasi tinggi penyebaran difteri antar wilayah. Kesimpulan Kasus penemuan difteri di Jawa Barat berpola berkumpul (tidak merata). Faktor yang mempengaruhi adalah Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan, Riwayat alita yang Pernah Diimunisasi DPT, dan Rumah Tangga dengan Air Bersih
Read More
T-5751
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Coraima Okfriani; Pembimbing: Soedarto Ronoatmojo; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Flourisa Juliaan Sudradjat
S-8895
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulestari; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Renti Mahkota, Yovsyah, Fajrinayanti
Abstrak: Hipertensi atau sering juga disebut the silent killer adalah suatu peningkatan tekanan darah arteri diatas normal dan menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hipertensi pada penduduk dewasa bisa berakibat rendahnya produktivitas dan kualitas hidup terkait dengan morbiditas. Obesitas sentral adalah salah satu faktor risiko hipertensi yang berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat. Studi ini bertujuan untuk menilai hubungan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi berdasarkan rasio lingkar perut tinggi badan pada penduduk dewasa di Pulau Jawa Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2013 dengan disain penelitian cross sectional dan jumlah sampel 175.374 orang. Status obesitas sentral ditentukan dengan analisis kurva ROC untuk mencari cut off point rasio lingkar perut tinggi badan terhadap hipertensi. Studi ini menggunakan uji statistik Regresi Cox. Hasil penelitian menemukan prevalensi hipertensi pada penduduk dewasa sebesar 27,8% dan hubungan obesitas sentral terhadap kejadian hipertensi lebih dipengaruhi oleh wilayah tempat tinggal. Penduduk umur 19-29 tahun yang obesitas sentral dan tinggal diperkotaan memiliki risiko 2,1 kali (95%CI:1,969-2,247) untuk menderita hipertensi setelah dikontrol umur, wilayah tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, status merokok, aktifitas fisik dan stres. Saran dari studi ini adalah memberikan intervensi berupa promosi kesehatan tentang pengetahuan tentang hipertensi dan faktor risikonya pada usia remaja terutama diperkotaan sebagai pencegahan dini dengan prilaku hidup sehat untuk menurunkan prevalensi hipertensi di masa mendatang. Kata kunci: Hipertensi, Obesitas Sentral, Pulau Jawa
Read More
T-4525
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Julianty Pradono; Promotor: Purnawan Junadi; Ko-Promotor: Anhari Achadi, Asri C. Adisasmita; Penguji: Sudijanto Kamso, Teguh AS. Ranakusuma, Amal CHALIK Sjaaf, Suprijanto; Rijadi, Trihono, Soewarta Kosen
D-275
Depok : FKM-UI, 2013
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Natalia Melani; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Helen Andriani, Farid Agushybana, Wahyu Puji Nugraheni
Abstrak: Variabel yang paling dominan berhubungan pemanfaatan penolong persalinan di Provinsi Jawa Barat adalah jumlah anak dimana nilai OR dengan nilai P=0.0000 dan 95% di tahun 2019. Peningkatan pemahaman kesehatan bagi reproduksi remaja terkait umur tidak berisiko hamil dan risiko melahirkan terlalu sering serta komplikasi yang menyertai terutama untuk pengendalian kehamilan terlalu muda digitalisasi buku KIA agar memudahkan dalam pemantauan kesehatan ibu hamil.
Read More
T-6319
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agatha Derta Donira; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Trini Sudiarti, Sandra Fikawati, Agus Triwinarto, Suparman
Abstrak: Hipertensi disebabkan karena interaksi yang kompleks antara gaya hidup yang kurang baik, faktor lingkungan disertai keturunan/genetika. Prevalensi hipertensi penduduk Provinsi Jawa Barat juga meningkat dari 29,4% menjadi 39,6%, sehingga menempatkan Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi urutan ke-2 dengan prevalensi hipertensi tertinggi di antara provinsi lain di Indonesia pada tahun 2018 dan peringkat ke-4 pada tahun 2013. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor determinan kejadian hipertensi pada penduduk usia lebih dari 19 tahun di Provinsi Jawa Barat (analisis data IFLS-5). Sampel yang dipilih pada penelitian ini sejumlah 1.568 orang, dengan prevalensi hipertensi tertinggi pada IFLS-5 yang mewakili Provinsi Jawa Barat yaitu Kabupaten Cirebon, Kabupaten Karawang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional menggunakan data sekunder IFLS-5 tahun 2014. Analisis data yang digunakan adalah Regresi Logistik. Hasil analisis bivariat pada semua usia menunjukkan variabel yang memiliki perbedaan proporsi secara signifikan dengan hipertensi adalah jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, konsumsi fastfood, Diabetes Mellitus, dan status gizi. Sedangkan pada kelompok usia produktif adalah jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi fastfood, Diabetes Mellitus, status gizi; pada kelompok usia tidak produktif adalah jenis kelamin, pekerjaan, dan status gizi. Hasil analisis multivariat yang menunjukkan faktor paling dominan berhubungan dengan kejadian hipertensi pada penduduk Provinsi Jawa Barat tahun 2014 yaitu usia (usia >19 tahun; OR:6,811; CI:4,674-9,925), Diabetes Mellitus (usia produktif >19 tahun; OR:6,139; CI:2,174-17,336), dan Diabetes Mellitus (usia tidak produktif; OR:5,436; CI: 0,518-57,01). Disarankan kepada masyarakat dengan semua kelompok usia untuk lebih memperhatikan peningkatan berat badan agar status gizinya dapat terjaga normal dan tidak sampai pada keadaan obesitas, meningkatkan konsumsi makanan berserat (sayur dan buah), minum air putih cukup minimal 8 gelas sehari atau setara dengan 2 liter, aktivitas fisik cukup, dan batasi konsumsi gula garam dan lemak.
Read More
T-6417
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Rahmawati Pebriani; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Renti Mahkota, Tiur Febrina Pohan
Abstrak: Saat ini bakteri Mycobacterium tuberculosis telah menginfeksi sekitar seperempat populasi dunia yang menyebar melalui udara dan Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban tuberkulosis yang tinggi. 4 dari 6 provinsi di Pulau Jawa masuk dalam 10 provinsi dengan prevalensi TB paru tertinggi, yaitu Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah dengan prevalensi TB paru di atas 0,4 yang merupakan rata-rata Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik individu dan kondisi lingkungan dengan kejadian tuberkulosis paru pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Pulau Jawa tahun 2018. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan menggunakan data Riskesdas 2018. Jumlah sampel yang digunakan adalah 216.098 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel yang memiliki hubungan signifikan secara statistik dengan kejadian tuberkulosis paru yaitu jenis kelamin, status gizi, tingkat Pendidikan, merokok, jumlah anggota keluarga, pencahayaan kamar utama, pencahayaan dapur, pencahayaan ruang keluarga, keberadaan jendela kamar utama, keberadaan jendela dapur, ventilasi kamar utama, dan ventilasi dapur. Penting untuk dilakukan peningkatan pengetahuan masyarakat terkait dengan penularan dan pencegahan tuberkulosis paru, termasuk pemberian edukasi tentang kriteria rumah sehat, serta meningkatkan surveilans penemuan kasus melalui peningkatan pemberdayaan kader kesehatan.
Currently, Mycobacterium tuberculosis bacteria have infected about a quarter of the world's population that spreads through the air and Indonesia is one of the countries with a high burden of tuberculosis. 4 out of 6 provinces in Java are included in the 10 provinces with the highest prevalence of pulmonary TB, namely Banten, West Java, DKI Jakarta, and Central Java with the prevalence of pulmonary TB above 0.4 which is the Indonesian average. The purpose of this study was to determine the relationship between individual characteristics and environmental conditions with the incidence of pulmonary tuberculosis in the population aged 15 years in Java Island in 2018. The study design used was cross-sectional using Riskesdas 2018 data. used are 216,098 respondents. Data analysis used univariate and bivariate with chi-square test. The results of the bivariate analysis showed that the variables that had a statistically significant relationship with the incidence of pulmonary tuberculosis were gender, nutritional status, education level, smoking, number of family members, main room lighting, kitchen lighting, living room lighting, presence of main bedroom window, presence of kitchen windows, main bedroom ventilation, and kitchen. It is important to increase public knowledge related to the transmission and prevention of pulmonary tuberculosis, including providing education about the criteria for healthy homes, as well as increasing case finding surveillance by increasing the empowerment of health cadres.
Read More
S-11047
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive