Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ismarliani; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Tiara Amelia, Derit
Abstrak: Kanker serviks menempati urutan keempat di dunia. Menurut WHO, kasus baru kankerserviks tahun 2018 sebanyak 570.000 dengan angka kematian sebanyak 311.000. DiIndonesia, berdasarkan data Globocan tahun 2018, kasus baru kanker serviks sebanyak32.469 menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Angka kematian kanker serviksdi Indonesia mencapai 18.279 per tahun. Salah satu faktor yang membuat tingginya angkakejadian kanker serviks dikarenakan terlambatnya penemuan kasus kanker serviks. 70%kasus kanker serviks yang ditemui di rumah sakit berada pada stadium lanjut sehinggaangka kematian kanker serviks menjadi tinggi. Skrining kanker serviks bertujuanmengurangi angka kejadian dan angka kematian kanker serviks. Jika kanker serviksterdeteksi sejak awal tahap pra kanker, maka dapat diberikan tindak lanjut pengobatansehingga tidak berkembang menjadi kanker serviks. Namun, kenyataannya cakupanskrining kanker serviks masih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaranpengetahuan, sikap, dan hambatan terkait dengan perilaku pemanfaatan skrining kankerserviks. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Informan penelitian terdiri dari 5 orangyang sudah pernah skrining kanker serviks dan 5 orang yang belum pernah skrining kankerserviks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan yang pernah skrining kankerserviks memiliki pengetahuan yang lebih baik, sebagian besar informan memiliki sikappositif terhadap skrining kanker serviks. Ketakutan merupakan faktor yang menjadihambatan melakukan skrining kanker serviks. Alasan informan tidak melakukan skriningkanker serviks karena takut, tidak ada gejala, dan kurangnya informasi. Hampir semuainforman yang pernah melakukan skrining kanker serviks karena motivasi diri sendiri.Pengetahuan yang baik, sikap yang positif, serta tidak adaya hambatan memungkinkaninforman untuk melakukan skrining kanker serviks.Kata kunci:Kanker serviks, kematian, skrining kanker serviks
Cervical cancer ranks fourth in the world. According to WHO, new cases of cervicalcancer in 2018 were 570,000 with a death rate of 311,000. In Indonesia, based onGlobocan data in 2018, 32,469 new cases of cervical cancer rank second after breastcancer. Cervical cancer mortality rate in Indonesia reaches 18,279 per year. One of thefactors that make the high incidence of cervical cancer is due to the late discovery ofcervical cancer cases. 70% of cervical cancer cases found in hospital are at an advancedstage so that the cervical cancer mortality rate is high. Cervical cancer screening aims toreduce the incidence and mortality rate of cervical cancer. If cervical cancer is detectedearly in the pre-cancer stage, follow-up treatment can be given so that it does not developinto cervical cancer. However, the reality is that cervical cancer screening coverage is stilllow. The purpose of this study was to describe the knowledge, attitudes, and barriersassociated with cervical cancer screening behavior. This study uses a qualitative methodwith a case study approach. Data collection through indepth interviews. The researchinformants consisted of 5 people who had been screened for cervical cancer and 5 peoplewho had never been screened for cervical cancer. The results showed that the informantswho had cervical cancer screening had better knowledge, most of the informants had apositive attitude towards cervical cancer screening. Fear is a factor that hinders cervicalcancer screening. The reason the informants did not do cervical cancer screening wasbecause of fear, no symptoms, and lack of information. Almost all informants who hadcervical cancer screening were self-motivated. Good knowledge, a positive attitude, and noobstacles allowed the informants to do cervical cancer screening.Key words:Cervical cancer, mortality, cervical cancer screening.
Read More
S-10377
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ghifari Andini Mukti; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Helda, Kemal N. Siregar, Cut Putri Arianie, Ummul Khair
Abstrak: Prevalensi tinggi kanker serviks merupakan masalah kesehatan global. Itu menyebabkan ratusan ribu kematian di antara wanita setiap tahun di seluruh dunia. Dengan sebuah diperkirakan 570.000 kasus dan 311.000 kematian pada 2018 di seluruh dunia, penyakit ini menempati urutan keempat terbanyak kanker yang sering didiagnosis dan urutan keempat penyebab kematian akibat kanker pada wanita. Diagnosis dini dan skrining pada wanita dapat meningkatkan kesuksesan pengobatan dan survival wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi wanita di Indonesia untuk melakukan deteksi dini kanker serviks. Penelitian ini menggunakan data sekunder IFLS V menggunakan desain crossectional dengan respponden sebanyak 29.220 yang merupakan wanita yang sudah menikah dan berusia ≥20 tahun. Hasil menunjukkan proporsi wanita yang melakukan deteksi dini kanker serviks atau papsmear sebanyak 22.99% masih sangat rendah dibandingkan target. Variable yang berhubungan dengan partisipasi wanita di Indonesia untuk melakukan deteksi dini kanker serviks adalah riwayat penyakit, paritas, usia, usia pertama menikah pendidikan, jarak fasilitas kesehatan dan jaminan kesehatan. Variable yang paling dominan yang mempredisksi wanita untuk melakukan skrining kanker serviks adalah usia pertama menikah dengan POR 2.4 dengan 95%CI 1.606-1.843. Diperlukan sosialisasi dan pendidikan kesehatan agar wanita mau untuk menunda usia pertama menikah.
The high prevalence of cervical cancer is a global health problem. It causes hundreds of thousands of deaths among women every year worldwide. With an estimated 570,000 cases and 311,000 deaths in 2018 worldwide, the disease is the fourth most frequently diagnosed cancer and the fourth leading cause of cancer death in women. Early diagnosis and screening in women can improve treatment success and women's survival. This study aims to determine the factors associated with the participation of women in Indonesia to perform early detection of cervical cancer. This study uses secondary data from IFLS V using a cross-sectional design with 29,220 respondents who are married women. The results show that the proportion of women who do early detection of cervical cancer or Pap smear as much as 22.99% is still very low compared to the target. Variables related to the participation of women in Indonesia for early detection of cervical cancer are disease history, parity, age, age at first marriage, education, distance to health facilities and health insurance. The most dominant variable that predicts women to do cervical cancer screening is age at first marriage with POR 2.4 with 95% CI 1.606-1.843. Socialization and health education are needed so that women are willing to delay the age of first marriage
Read More
T-6232
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raul Gonzales; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Puput Oktamianti, Rikawarastuti
Abstrak: Kanker serviks masih menjadi permasalahan yang serius bagi seluruh wanita di dunia. WHO mencatat terdapat 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker. Belanja dana kesehatan terbatas, sehingga harus memberikan perhatian lebih kepada program promotif dan preventif. WHO merekomendasikan untuk wanita melakukan skrining kanker serviks yang terdiri dari pap smear, tes IVA, dan tes HPV-DNA. Tapi hambatan keuangan yang dihadapi karena mahalnya skrining kanker serviks menjadi permasalahan sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skema pembiayaan skrining kanker serviks di berbagai negara, Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review. Pencarian studi menggunakan online database berupa PubMed, ProQuest, dan BMCPH. Terdapat 9 studi yang digunakan dalam penelitian ini yang berasal dari 8 negara berbeda. Dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 3 skema pembiayaan skrining kanker serviks, yaitu pembiayaan oleh pemerintah, pembiayaan melalui asuransi kesehatan, dan pembiayaan lewat donor/mitra pembangunan. Terdapat satu program yang terintegrasi di masing-masing negara dan sering disebut dengan NCSP. Dati program dan pembiayaan yang terhubung tersebut berdampak pada tingkat partisipasi skrining kanker serviks yang meningkat di berbagai negara.
Cervical cancer is still a serious problem for all women in the world. WHO recorded 36,633 cases or 9.2% of the total cancer cases Spending on health funds is limited, so it must pay more attention to promotive and preventive programs. WHO recommends that women do cervical cancer screening consisting of pap smears, IVA tests, and HPV-DNA tests. But the financial barriers faced due to the high cost of cervical cancer screening have been a problem until now. This study aims to determine the financing scheme for cervical cancer screening in various countries, the method used in this study is literature review. Search studies using online databases in the form of PubMed, ProQuest, and BMCPH. There were 9 studies used in this study that came from 8 different countries. From this study, it was found that there are 3 financing schemes for cervical cancer screening, namely financing by the government, financing through health insurance, and financing through donors/development partners. There is one integrated program in each country and is often referred to as NCSP. The connected programs and financing have an impact on the increasing participation rate of cervical cancer screening in various countries.
Read More
S-11025
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Made Intan Kusuma Dewi, Ni Luh Putu Suaryani
BPK Vol.47, No.2
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2019
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rini Kurniawati; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Artha Prabawa, Asri C. Adisasmita, Wara Pertiwi
Abstrak: Kanker serviks merupakan salah satu kanker paling umum terjadi pada wanita. WHOmemperkirakan akan terjadi peningkatan 25% selama 10 tahun kedepan dari jumlah kematian akibat kankerserviks di seluruh dunia hampir 280.000 pada tahun 2015. Pengetahuan remaja tentang infeksi virus HPVsebagai penyebab kanker serviks dan penyakit menular lainnya masih sangat rendah dibawah 1% menurutSDKI-KRR tahun 2012. Tujuan penelitian menilai pengetahuan tentang kanker serviks dan faktor-faktoryang mempengaruhi pada siswi kelas X dan XI di SMA 3 Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten TeboProvinsi Jambi tahun 2018. Peneliti menggunakan desain studi crossectional dengan melibatkan 172sampel, data dikumpulkan melalui quesioner yang diisi sendiri oleh responden. Hasil penelitianmenunjukkan proporsi pengetahuan remaja tentang kanker serviks adalah 39,5%. Hasil uji bivariatmenunjukkan ada hubungan antara keterpaparan media komunikasi (p=0,002), pendidikan ibu (p=0,049)dan sumber informasi dari guru (p=0,023) dengan pengetahuan tentang kanker serviks. Hasil multivariatmenunjukkan bahwa adanya hubungan keterpaparan media komunikasi dengan pengetahuan tentangkanker serviks (p=0,005) dengan nilai OR 2,750 dan sumber informasi dari guru (p=0,039) dengan nilaiOR 2,200 setelah dikontrol variabel pendidikan ayah, pendidikan ibu, umur dan sumber informasi daritenaga kesehatan. Berdasarkan hal tersebut perlu ditingkatkan komunikasi guru dan murid serta upayapromosi melalui media lebih menarik dan informatif.Kata kunci: Pengetahuan, Kanker serviks, Remaja.
Cervical cancer is one of the most common cancers in women. WHO estimates there will be a 25% increaseover the next 10 years from the number of deaths from cervical cancer worldwide nearly 280,000 by 2015.Adolescent knowledge of HPV viral infection as a cause of cervical cancer and other infectious diseases isstill very low below 1% according to SDKI-KRR 2012. The objective of the study is to assess theknowledge of cervical cancer and the factors that influence the students of class X and XI in SMA 3Kecamatan Tebo Tengah Tebo District Jambi Province in 2018. The researcher uses cross-sectional studydesign involving 172 samples, data collected through questioner filled by respondents. The results showedthe proportion of adolescent knowledge about cervical cancer was 39.5%. The result of bivariate test showsthere is correlation between exposure of communication media (p = 0,002), mother education (p = 0,049)and source of information from teacher (p = 0,023) with knowledge about cervical cancer. The multivariateresult showed that there was a correlation between communication media and knowledge about cervicalcancer (p = 0,005) with OR 2,750 value and teacher information source (p = 0,039) with value of OR 2,200after controlled by education variable of father, mother education, age and source of information of healthworkers. Based on this need to be improved communication of teachers and students as well as promotionalefforts through the media more interesting and informative.Keyword : Knowledge, cervical cancer, Adolescent.
Read More
T-5329
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maya Sarita Dewi; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Dien Anshari, Dharma Ningsih Dwi Putri
Abstrak: Latar Belakang: Tingginya angka prevalensi kanker serviks di Indonesia membuat pemerintah Indonesia berupaya untuk menurunkan angka kasus kanker serviks melalui program Deteksi Dini Kanker Serviks. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) merupakan suatu metode pemeriksaan visual seluruh permukaan leher rahim menggunakan asam asetat yang diencerkan dengan tujuan untuk mengetahui dini adanya kanker serviks. Tujuan: Melihat gambaran implementasi dari program deteksi dini kanker serviks menggunakan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) yang ada di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam melalui pendekatan rapid assessment procedures. Teori yang digunakan adalah teori logic model. Informan dalam penelitian berjumlah 19 orang yang terdiri dari 4 informan kunci dan 15 informan utama. Peneliti mengambil data secara langsung dengan menerapkan protocol Covid-19. Hasil: Sebagian besar pelaksanaan program IVA telah berjalan sesuai alur yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Namun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya yaitu terdapat tenaga pelaksana yang belum terlatih tetapi dapat memberikan IVA, kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan IVA serta pemberian penyuluhan terkait IVA di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas masih sedikit. Kesimpulan: Pemberian penyuluhan terkait IVA di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas perlu ditingkatkan lagi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melakukan IVA agar tercapainya cakupan IVA sesuai target
Background: High prevalence of cervical cancer in Indonesia makes Indonesian Government strive to reduce the number of cervical cancer cases through the cervical cancer early detection program. Visual inspection with acetic acid (IVA) is a method of visual inspection of the entire surface of the cervix using diluted acetic acid with the aim to detecting cervical cancer early. Aim: Describing the implementation of Cervical Cancer Early Detection Program using Visual Inspection with Acetic Acid Method (VIA) at Public Health Center in Pancoran Mas District. Methods: This study used a qualitative method with indepth interviews through a rapid assessment procedure approach with. There were 19 informants consisting of 4 key informants, 3 main informants, and 12 supporting informants. Researchers took data directly by applying the Covid-19 health protocol. Result: Most of the implementation of IVA program had run according to the law set by the Ministry of Health. However, there are several obstacles in its implementation as there were untrained health workers who already gave an IVA test, lack of public awareness to do IVA test, and the provision of socialization related to IVA at Public Health Center in Pancoran Mas District was still small. Conclusion: The provision of socialization related to IVA at Public Health Center in Pancoran Mas District needs to be increased again to increase awareness in public also the scope of IVA so the target can be achieved
Read More
S-10929
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizka Arviliana; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Milla Herdayati, Helda, Yekti Widodo, Aries Hamzah
Abstrak: Tingkat kematian yang tinggi akibat kanker serviks secara global dapat dikurangi melalui pendekatan komprehensif yang mencakup pencegahan dan skrining yang efektif. Deteksi dini dengan metode IVA merupakan salah satu metode yang aman, tidak mahal, dan mudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA pada wanita di Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan data sekunder dari Riset Penyakit Tidak Menular 2016 dengan metode penelitian potong lintang (cross sectional). Penelitian ini mencakup 34 provinsi kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sampel dari penelitian ini adalah wanita usia 25-64 tahun yang sudah berhubungan seksual di Indonesia dengan jumlah 4.092 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 25,6% responden yang melakukan deteksi dini kanker seviks dengan 74,4% belum pernah melakukan deteksi dini kanker seviks dengan metode IVA. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa usia, pengetahuan, jumlah anak yang dilahirkan, kepemilikan asuransi kesehatan, sumber informasi dari tenaga kesehatan, sumber informasi dari kader, sumber informasi dari keluarga/teman/tetangga dan keterpaparan media merupakan faktor dari perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA pada wanita di Indonesia. Diperlukannya peningkatan akses informasi, edukasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Indonesia.
High mortality rates from cervical cancer globally can be reduced through a comprehensive approach that includes effective prevention and screening. Early detection with IVA method is one method that is safe, inexpensive, and easy to do. This study aims to determine the determinants of early cervical cancer detection behavior by VIA method in women in Indonesia. This research is quantitative using secondary data from the 2016 Non-Communicable Disease Research with cross sectional research method. This study covers 34 regency/city provinces throughout Indonesia. The sample of this study is women aged 25-64 years who have had sex in Indonesia with a total of 4.092 respondent. The results showed that only 25.6% of respondents who did early detection of cervical cancer the rest 74.4% had never done early detection of cervical cancer by VIA method. The results of statistical analysis show that age, knowledge, number of children born, health insurance ownership, information sources from health workers, information sources from cadres, sources of information from family/friends/neighbors and media exposure are factors of early cervical cancer detection behavior using the method VIA in women in Indonesia. The need for increased access to information, education by utilizing technological advancements is one step in increasing the knowledge and awareness of the Indonesian people
Read More
T-5984
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Liana Indraini; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Puput Oktaminanti, Ni Luh Putu Agustin Ayuningsih
Abstrak: Hingga kini kanker serviks mejadi salah satu masalah kesehatan yang tertinggi pada wanita di Indonesia, termasuk di Kota Depok. Meskipun deteksi dini dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) adalah metode pencegahan yang efektif, namun penggunaannya masih rendah di antara wanita. Penelitian ini mengidentifikasi faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sukmajaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain crosssectional. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuisioner kepada 110 wanita usia subur yang telah menikah di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 26,4% wanita usia subur pernah melakukan pemeriksaan IVA dan terdapat hubungan pengetahuan, sikap, hambatan, kepemilikan JKN, dukungan petugas kesehatan dan dukungan sosial dengan perilaku wanita usia subur dalam pemeriksaan IVA (p-value < 0,05). Diperlukan informasi yang lebih spesifik dalam memberi edukasi tentang kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks, serta mengembangkan metode edukasi dengan memanfaatkan tekonologi komunikasi dan informasi untuk penyebaran informasi dan merencanakan pemeriksaan IVA.
Read More
S-10171
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Hardiani; Pembimbing: Iwan Ariawan, Artha Prabawa; Penguji: Mieke Savitri, Aries Hamzah, Indra Supradewi
Abstrak: Tingginya angka kematian pada pasien kanker serviks diakibatkan sebagian besar pasiendatang melakukan pengobatan sudah pada stadium lanjut. Kanker jika ditemukan distadium awal lebih dari setengahnya dapat dicegah bahkan dapat disembuhkan. Programdeteksi dini kanker serviks salah satunya dapat dilakukan melalui tes IVA dan apabiladitemukan lesi pra kanker serviks diikuti dengan pengobatan krioterapi. Masih ditemukankejadian losing follow-up pada pasien dengan hasil IVA Positif, masih terdapat wanitatidak melakukan krioterapi dikarenakan takut akan tindakan krioterapi. Dibutuhkansebuah sistem yang dapat melakukan monitoring secara otomatis untuk mengurangikejadian losing follow up. Pengembangan sistem mengunakan System Development LifeCycle (SDLC) dengan metode prototyping. Pengembangan sistem ini melibatkanpenguna dalam melakukan analisa kebutuhan, sehingga sistem yang dikembangkansesuai dengan kebutuhan pengguna, sistem dapat diakses baik dari sisi tenaga kesehatanatau pun pasien, inputan hasil pemeriksaan dilakukan oleh tenaga kesehatan, yangkemudian secara otomatis mengirimkan sms reminder kepada pasien dengan hasil IVAPositif yang telah dijadwalkan melakukan tindakan krioterapi, sistem juga memberikansms reminder kepada petugas kesehatan untuk menghubungi dan mengintervensi pasienyang tidak hadir melakukan krioterapi sampai dengan batas waktu tertentu, untuk sisipasien, pasien dapat melihat hasil skrining terdapat juga artikel yang berkaitan denganpendidikan mengenai kanker serviks, menu edukasi ini dapat pengetahuan pasienmengenai kanker serviks. Pengembangan sistem informasi ini dapat meningkatkankemampuan monitoring dengan adanya fitur sms reminder sehingga dapat mengurangikejadian losing follow up pada pasien dengan lesi pra kanker serviks, disamping ituPasien dimudahkan dalam mendapat informasi terkait hasil skrining kanker serviks danpengobatan lanjutan, sistem ini juga dapat meningkatkan pengetahuan pasien denganmenu-menu edukasi yang terdapat pada aplikasi ini.Kata kunci:Kanker Serviks, Sistem Informasi, Monitoring, SMS Reminder.
The high mortality rate in cervical cancer patients is caused by the majority of patientscoming to treatment already at an advanced stage. Cancer if found in the early stages ofmore than half can be prevented even can be cured. Early detection program of cervicalcancer one of them can be done through IVA test and if found the pre cervical cancerlesion followed by treatment of cryotherapy. There are still occurrences of losing follow-up in patients with positive IVA results, there are still women do not perform cryotherapydue to fear of action cryotherapy. A monitoring system is required to reduce the incidenceof losing follow up. System development using System Development Life Cycle (SDLC)with prototyping method. The development of this system involves the user in performingthe needs analysis, so that the system developed in accordance with the needs of the user,the system can be accessed either from the side of health personnel or patient, inputexamination results performed by health personnel, then automatically send smsreminder to patients with results IVA Positive who has been scheduled to take action ofcryotherapy, the system also provide sms reminder to health workers to contact andintervene patients who did not attend to cryptotherapy up to a certain time limit, for thepatient side, patients can see the results of screening there are also articles related toeducation about cervical cancer, this educational menu can knowledge of patients aboutcervical cancer. The development of this information system can improve monitoringcapability in the presence of sms reminder feature so as to reduce the incidence of losingfollow-up in patients with pre-cervical cancer lesions, in addition Patients facilitated inobtaining information related to cervical cancer screening and advanced treatment, thissystem can also increase knowledge patients with educational menus found in thisapplication.Key words:Cervical Cancer, Information System, Monitoring, SMS Reminder.
Read More
T-5365
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyah Kartika Sari; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Helda, Aries Hamzah, Wisnu Trianggono
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Dyah Kartika Sari Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul               : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesintasan Hidup Pasien Kanker Serviks di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2011-2016 Pembimbing : Dr.dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc Kanker serviks  menduduki peringkat keempat kanker yang paling sering terjadi pada semua wanita dan peringkat kedua kanker yang paling sering ditemukan pada wanita usia 15-44 tahun di dunia, menyebabkan 265.672 kematian pada tahun 2012.Di dunia setiap 2 menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks, sedangkan di Indonesia setiap 1 jam. Provinsi Jambi menurut Pusdatin 2015, estimasi jumlah kasus kanker serviks tahun 2013 adalah 1.792 dan semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. RSUD Raden Mattaher Jambi sebagai rumah sakit rujukan mengalami peningkatan jumlah pasien kanker serviks dengan total pasien baru 318 sejak 20112016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kesintasan hidup secara keseluruhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2011-2016. Jumlah sampel yang didapat adalah 180 penderita yang pernah dirawat di RSUD ini dari Januari 2011-Desember 2016. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kohort retrospektif dengan metode Kaplan meier. Kesintasan hidup pasien kanker serviks secara keseluruhan yaitu 23,2% dengan median survival 24 bulan. Faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu umur, perkawinan, kadar haemoglobin saat pertama kali didiagnosa, komorbid, stadium dan terapi. dengan faktor yang paling dominan yaitu komorbid (HR=4,711). Kata kunci: Kesintasan hidup, kanker serviks, event, sensor.


ABSTRACT Name : Dyah Kartika Sari Study Program : Public Health Title                            : Affecting  Survival Rate Factors  Of Cervical Cancer Patients At A Raden Mattaher Hospital Jambi In 2011 - 2016 Counsellor : Dr.dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc Cervical cancer ranked fourth most common cancer in all woman and ranked second most common cancer found in women aged 15-44 years in the world causing 265.672 deaths in 2012. Every 2 minutes a woman dies from cervical cancer in the world, while in Indonesia every 1 hour. In Jambi province according to Pusdatin 2015 estimated number of caces of cervical cancer in 2013 is 1792 and increasing from the year before. Raden Mattaher hospital in Jambi as a referral hospital has increasing number of cervical cancer patients with a total of 318 new patients since 2011-2016. The purpose of this study was to determine the overall survival rate and factors that affect the patients in Raden Mattaher Hospital Jambi in 2011-2016. The number of patients obtained is 180 patients who had been treated in this hospital from Januari 2011 to December 2016. The design used in this study was a retrospective cohort with the Kaplan meier method. Overall survival of cervical cancer patients was 23.2 percent with a median survival of 24 months. The factors that influence are age, marriage, hemoglobin when first diagnosed, comorbid, stage and therapy. With the most dominant factor is comorbid. (HR=4.711). Key words: Survival rate, cervical cancer, event, cencor

Read More
T-5404
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive