Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
RR. Sinom Prianti; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Endnag Peddyawati, Rani Dwiharjanti
B-1582
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nickolai Bayu Indrarajasa; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Mardiati Nadjib, Atikk Nurwahyuni, Yuliantini
Abstrak: Latar belakang, melalui peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 tentang jaminankesehatan ditetapkan pembayaran pelayanan kesehatan tingkat lanjut di rumah sakitmenggunakan pembayaran pra upaya yaitu menggunakan pola INA-CBG. Penerapantarif INA-CBGs menimbulkan polemik bagi rumah sakit karena terdapat selisihbayar yang cukup besar antara tarif rumah sakit dan tarif INA-CBG. Salah satukomponen yang harus dipersiapkan oleh rumah sakit adalah membuat suatu systemkendali biaya berbasis clinical pathways. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian kuantitatif deskriptif dan kualitatif dengan mendapatkan data berupawawancara secara mendalam untuk mengetahui persepsi para pimpinan RS.PMIBogor dan dokter bedah umum atas kesiapan RS.PMI Bogor untuk melakukankendali biaya pada pasien-pasien yang menggunakan jaminan BPJS.Hasilnyadisimpulkan bahwa terdapat variasi biaya antar penjamin terhadap pasienappendicitis akut tanpa penyulit dan komplikasi yang dirawat di kelas 3 di RS.PMIBogor, dan rumah sakit belum melakukan kendali biaya secara efektif atas pasien-pasien BPJS karena hanya mengandalkan pengalamannya untuk mengelola pasien-pasien Jamkesmas dan Jamkesda di kelas 3.Kata Kunci : Kendali biaya, Clinical Pathway, INA-CBG
Background,through a presidential decree No. 12 of 2013 on health insurance set uppayment of health services at the hospital level using prospective payment systemthat based on INA-CBGs. Implementation of INA-CBGs rates for hospital ispolemical, because there is some gap between the hospital tariffs and INA-CBGstariff. One of the components that must be prepared by the hospital is making afinancial cost containment program based on clinical pathways. This study usesdescriptive quantitative and qualitative research to get the data in the form of in-depth interviews to determine the perceptions of leaders RS.PMI Bogor and generalsurgeon on the readiness of PMI Bogor Hospital to control costs in patients who useBPJS.The research concluded that there are variations in costs between theguarantors against acute appendicitis patients without complications that are treatedin class 3 room and board in PMI Bogor Hospital, and hospitals do not performeffective control costs on patients BPJS because it only rely on its experience tomanage patients JAMKESMAS and JAMKESDA.Keywords: cost control, Clinical Pathway, INA-CBG
Read More
B-1688
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nazirah Istianisa; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Pujiyanto, Mieke Savitri, Fushen
B-1780
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Rahma Hardiyanti; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Ede Surya Darmawan, Purnawan Junadi, Eka Pujiyanti, Setiaji
Abstrak:
Upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau adalah dengan menerapkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pembiayaan layanan kesehatan pasien JKN diatur secara ketat melalui paket INA-CBGs. RSUI merupakan rumah sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sejak akhir tahun 2020, dan melakukan upaya kendali mutu kendali biaya dalam mengelola pembiayaan dari BPJS Kesehatan. Peningkatan jumlah pasien yang signifikan dan perubahan regulasi yang cepat membutuhkan suatu alat yang terintegrasi dengan SIMRS untuk membantu proses kendali mutu kendali biaya. Oleh karena itu, pengembangan SIMRS yang lebih efektif menjadi kebutuhan untuk meningkatkan kendali mutu, kendali biaya dan juga pentingnya menjaga kesinambungan pelayanan pasien BPJS Kesehatan agar mampu mempertahankan kualitas dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SIMRS yang bisa mendukung proses kendali mutu kendali biaya pasien rawat inap JKN di RSUI. Desain penelitian ini adalah eksploratif untuk mengetahui masalah dalam pengembangan SIMRS dengan pendekatan design thinking. Permasalahan yang berhasil diidentifikasi adalah Pengguna merasa terhambat dengan proses manual dan ketidakjelasan status approval, yang mengganggu kelancaran layanan. Pengguna membutuhkan tampilan SIMRS berupa informasi secara real time, user friendly, ringkas dan informatif. Pengembangan SIMRS yang dapat dilakukan adalah penambahan persentase masing-masing komponen billing dan penambahan fitur untuk melihat proses approval Case Manager. Hasil test Prototype mendapatkan skor SUS 95, itu berarti Prototype ini sangat disukai dan diterima oleh pengguna. Prototype ini layak dipertimbangkan sebagai solusi yang efektif efisien untuk penggunaannya dalam skala besar.

The Indonesian government's effort to provide quality and affordable healthcare services is implemented through the National Health Insurance (JKN) Program. The financing of JKN patient healthcare services is tightly regulated through the INA-CBGs package. Universitas Indonesia Hospital (RSUI) has been collaborating with BPJS Kesehatan since late 2020 and has undertaken quality and cost control measures to manage BPJS Kesehatan financing. The significant increase in patient numbers and rapid regulatory changes require an integrated tool within the SIMRS to support quality and cost control processes. Therefore, developing a more effective SIMRS is necessary to enhance quality and cost control while maintaining service continuity for BPJS Kesehatan patients to ensure long-term quality. This study aims to develop a SIMRS that supports quality and cost control processes for JKN inpatient services at RSUI. The study employs an exploratory design to identify issues in SIMRS development using a design thinking approach. The identified problems include users feeling hindered by manual processes and unclear approval statuses, which disrupt service flow. Users need a SIMRS interface that provides real-time information, is user-friendly, concise, and informative. Proposed SIMRS enhancements include adding billing component percentages and features for tracking Case Manager approval processes. Prototype testing resulted in a SUS score of 95, indicating the prototype is highly favored and accepted by users. This prototype is considered a feasible, effective, and efficient solution for large-scale implementation.
Read More
B-2498
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Prihatin; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Puput Oktamianti, Yulisar Khiat
Abstrak:
Rumah Sakit merupakan komponen penting dari sistem kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu untuk masyarakat, namun menjadi sistem dengan biaya kesehatan yang paling mahal. Peningkatan populasi usia lanjut, kemajuan teknologi, prevalensi kesalahan pengobatan, dan peningkatan pengeluaran untuk pengobatan dari tahun ke tahun menjadi alasan biaya kesehatan meningkat di seluruh dunia. Apoteker memiliki peran utama dalam menurunkan biaya melalui peninjauan aspek farmakoterapi pada pasien. Instalasi Farmasi merupakan salah satu penyumbang pendapatan terbesar di Rumah Sakit namun juga menghabiskan anggaran yang lebih tinggi dari pada biaya lain di Rumah Sakit melalui biaya obat. Sehingga kinerja Instalasi Farmasi menjadi salah satu kinerja yang harus diperhatikan, salah satunya melalui persentase Rasio Biaya Obat. Rasio Biaya Obat merupakan nilai persentase perbandingan antara total biaya obat dan BMHP Rumah Sakit dibandingkan dengan nilai pendapatan Rumah Sakit. Penelitian bertujuan untuk menganalisa pengendalian biaya obat di Rumah Sakit Hermina yang merupakan bagian dari perpektif keuangan dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC). Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dengan wawancara mendalam berdasarkan pemetaan strategis yang timbul dari tiga perspektif lain yaitu perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif bisnis internal, dan perspektif pelangggan serta menggunakan data sekunder dari laporan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Hermina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata RS Hermina di tahun 2022 nilai rasio biaya obatnya masih belum mencapai standar yang ditentukan oleh korporasi. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berkontribusi pada ketercapaian rasio biaya obat RS Hermina tahun 2022 secara tidak langsung. Perspektif proses bisnis internal berkontribusi pada ketercapaian rasio biaya obat RS Hermina tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa parameter menunjukkan hasil yang baik, seperti kepatuhan penggunaan formularium, persentase biaya obat kadaluwarsa dan rusak, dan kejadian medication error terkait obat. Perspektif pelanggan kurang berkontribusi pada ketercapaian rasio biaya obat. Peningkatan pertumbuhan pelanggan lebih berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan pendapatan. Semua rumah sakit yang diteliti memiliki kinerja yang sesuai standar pada ketercapaian rata-rata diskon obat dan pendapatan farmasi, namun tidak ada yang mencapai target rasio biaya obat dan target profit margin. Sehingga diketahui bahwa standar rasio biaya obat yang ditetapkan saat ini belum menyesuaikan kemampuan dan beban rumah sakit.

Hospitals are an important component of the health system to provide quality health services to the community, yet they are the most costly health system. The increase in the elderly population, technological advances, prevalence of medication errors, and year-on-year increase in expenditure on medication are the reasons why healthcare costs are increasing worldwide. Pharmacists have a major role to play in reducing costs through reviewing pharmacotherapy aspects in patients. The Pharmacy Department is one of the largest contributors to the hospital's revenue but also spends more than any other department in the hospital through drug costs. So that the performance of the Pharmaceutical Installation is one of the performances that must be considered, one of which is through the percentage of the Drug Cost Ratio. Drug Cost Ratio is the percentage value of the ratio between the total cost of drugs and BMHP of the Hospital compared to the value of Hospital revenue. The study aims to analyze drug cost control at Hermina Hospital which is part of the financial perspective with the Balanced Scorecard (BSC) approach. This research was conducted using descriptive qualitative research with a case study approach. The data collection technique used primary data with in-depth interviews based on strategic mapping arising from three other perspectives, namely the growth and learning perspective, internal business perspective, and customer perspective and using secondary data from reports in the Hermina Hospital Pharmacy Installation. The results showed that on average Hermina Hospital in 2022 the value of its drug cost ratio still did not reach the standards set by the corporation. The growth and learning perspective contributes to the achievement of Hermina Hospital's drug cost ratio in 2022 indirectly. The internal business process perspective contributes to the achievement of the medicine cost ratio of Hermina Hospital in 2022. The results showed that several parameters showed good results, such as compliance with the use of formularies, the percentage of expired and damaged drug costs, and the incidence of drug-related medication errors. The customer perspective contributed less to the achievement of the drug cost ratio. Increased customer growth contributed more to increased revenue growth. All the hospitals studied performed within the standard on the achievement of average drug discount and pharmacy revenue, but none achieved the drug cost ratio target and profit margin target. Thus, it is known that the current drug cost ratio standard has not adjusted the ability and burden of the hospital.
Read More
B-2363
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mastika Talib; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Mardiati Nadjib, Amal Chalik Sjaaf, Lony Novita, Trisna B. Widjayanti
Abstrak: Sistem pembayaran prospektif dengan paket INA-CBGs pada pasien JKN menuntut rumah sakit agar dapat melakukan kendali biaya dan kendali mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menilai upaya kendali biaya dan kendali mutu di RS MH Thamrin Salemba. Penelitian dilakukan pada kasus Demam Berdarah Dengue periode Januari-Maret 2017 secara kuantitatif (n=31), dengan membandingkan selisih klaim INA-CBGs dan tagihan rumah sakit, dan secara kualitatif dengan wawancara mendalam (6 informan). Selisih negatif yang didapat sebesar Rp177.880 dengan rerata selisih negatif sebesar Rp5.738 per kasus. Komponen kamar perawatan adalah komponen biaya tertinggi pada tagihan rumah sakit (30,62%). Manajemen rumah sakit menerapkan upaya kendali biaya mulai dari proses perencanaan sampai evaluasi dengan tetap mengutamakan mutu. Upaya efisiensi biaya dilakukan pada komponen farmasi, pemeriksaan penunjang, jasa medis dokter, dan kamar perawatan. Formularium RS yang digunakan sesuai dengan formularium nasional. RS MH Thamrin Salemba belum memiliki clinical pathways untuk mengontrol dan mengevaluasi pelayanan. Sistem insentif yang digunakan adalah sistem fee for service yang tidak sesuai dengan metode pembayaran prospektif. Kata kunci: kendali biaya, kendali mutu, pembayaran prospektif, tarif INA-CBGs
Read More
B-1873
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Goretty Lusya Angelita; Pembimbing : Prastuti Soewondo; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Mardiati Nadjib, Heri Kurnianto, Arif Riandi
Abstrak: Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2019 di RS Pusat Pertamina, Jakarta . Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan secara retrospektif berdasarkan data kunjungan tahun 2018 dengan jumlah sampel sebanyak 71, terdiri dari 36 pasien Pensiunan Pertamina dan 35 pasien Jaminan Kesehatan Nasional. Hasil analisis bivariat dan multivariat, terdapat perbedaan yang signifikan biaya langsung medis operasional stroke iskemik pada segmentasi pembayaran pasien dan pada lama hari rawat. Hipotesis penelitian ini terbukti, yaitu adanya perbedaan biaya yang bermakna pada kedua kelompok pasien, sehingga upaya kendali mutu kendali biaya harus lebih ditingkatkan pada pasien Pensiunan Pertamina, viii Universitas Indonesia salah satunya dengan memaksimalkan fungsi case manager untuk melakukan pengendalian biaya perawatan pasien
Read More
B-2080
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Natasya Claresta Viano; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Pujiyanto, Mardiati Nadjib, Novita Dwi Istanti, Titi Anggraeni
Abstrak:
Manajemen Pelayanan Pasien merupakan peran yang dijalankan oleh case manager, agar tercipta pelayanan yang bermutu dengan biaya yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran case manager terhadap kendali mutu dan kendali biaya pasien rawat inap bedah dengan penjaminan JKN di RS UI tahun 2022. Penelitian menggunakan pendekatan sistem menurut Donabedian dan teori KARS. Kendali mutu dilihat dari LOS, tingkat kepuasan pasien, kepatuhan penerapan clinical pathway, kepatuhan visit dokter, serta penundaan operasi elektif. Kendali biaya dilihat dari selisih klaim dan tagihan RS dan formulasi biaya tindakan. Pada penelitian ini, data kuantitatif diambil dari data sekunder melalui data rekam medis pasien, hasil telaah dokumen dari berkas tagihan pasien, tarif INA-CBG’s, data laporan operasi, dan data Komite Mutu Rumah Sakit. Data diolah dengan Ms. Excel dan didapatkan tiga (3) tindakan terbanyak yaitu odontektomi, SC, dan AV shunt. Studi kualitatif, dilakukan dengan Focus Group Discussion untuk mendapatkan formulasi pembiayaan tindakan dan wawancara mendalam. Didapatkan hasil peran case manager di RS UI sudah mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2021, kinerja case manager sudah baik berdasarkan selisih klaim, pengendalian LOS, tingkat kepuasan pasien, tingkat kepatuhan visit dokter, dan tingkat kepatuhan terhadap clinical pathway. Hanya tingkat penundaan operasi elektif di RS UI masih belum tercapai target.

Patient Service Management is carried out by case manager to create quality services with efficient cost. This study aims to evaluate the role of case managers on quality and cost control of surgical inpatients with JKN assurance at the UI Hospital in 2022. This study uses the concept of Donabedian and KARS theory. Quality control is seen from LOS, patient satisfaction, compliance clinical pathway, compliance doctor visits, and delays in elective surgery. Cost control is seen from the difference between INA-CBG's claims and hospital bills and cost formulations. Secondary data were collected from medical record and document review. The data were processed with Ms. Excel. The three common procedures conducted with FGD and interviews to find out the role of case managers. It was found that the role of the case manager at UI Hospital had improved compared to 2021. Case manager's performance is good based on the difference in overall surgical patient klaims, LOS control, the level of patient satisfaction, the level of compliance with doctor visits , the level of compliance with the clinical pathway. Only the level of delay in elective surgery at UI Hospital has not reached the target.
Read More
B-2426
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erfaningsih; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Artha Prabawa, Arthur Ferdinand
S-9458
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive