Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kristiana Hartati; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Besral, Ratu Ayu Dewi Sartika, Better Ridder, Liandajani
T-4215
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Karmellia Nikke Darnesti; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Masyitoh, Indra Rachmad Dharmawan, Rosalien, Robbykha
Abstrak:

ABSTRAK
Nama : Karmellia Nikke Darnesti
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Judul : Analisis Kinerja Unit Pelayanan Gigi Puskesmas Kelurahan di
Wilayah Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2018
Pembimbing : Prastuti Soewondo, S.E., MPH., Ph.D
Lebih dari 50% penduduk di Indonesia memiliki permasalahan gigi dan mulut, ironisnya
berdasarkan Riskesdas 2018, hanya sekitar 10% yang mampu mendapat akses ke layanan
kesehatan gigi. Rifaskes 2011 mengindikasikan cakupan program usaha kesehatan gigi
berbasis masyarakat di puskesmas masih sangat rendah, termasuk di wilayah DKI Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian atas kinerja unit pelayanan gigi
puskesmas kelurahan di wilayah Kecamatan Koja. Pendekatan wawancara mendalam,
observasi, dan telaah dokumen dilakukan pada dua jenis unit pelayanan gigi yang ada di
puskesmas kelurahan wilayah Kecamatan Koja. Terdapat dua skema, yaitu Pola I yang
memiliki dokter gigi saja dan Pola III memiliki dokter gigi dan terapis gigi. Hasil
penelitian menyatakan bahwa unit pelayanan gigi pola III memiliki kinerja pelayanan gigi
yang lebih baik karena dapat menangani lebih banyak pasien dan tindakan, serta dapat
memenuhi program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Upaya Kesehatan Gigi
Masyarakat (UKGM). Sebaliknya, unit pelayanan gigi pola I hanya dapat memenuhi
program UKGS dan menangani jumlah pasien yang lebih sedikit. Adanya kompetisi
waktu antara program kesehatan gigi masyarakat dan poli gigi membuat dokter gigi
kesulitan memenuhi semua pelayanan gigi. Pelaksanaan program UKGS maupun UKGM
yang dipenuhi hanya terbatas pada penyuluhan singkat dan pemeriksaan sederhana yang
dilaksanakan sekedar memenuhi target. Akibatnya, permasalahan gigi dapat terus
berkembang menjadi penyakit yang semakin parah dan membutuhkan perawatan lebih
kompleks. Hasil kajian juga menguak bahwa tindakan mayoritas, yaitu mumifikasi,
kurang sesuai dengan standar perawatan yang dibutuhkan karena keterbatasan sumber
daya. Disamping itu, tugas manajemen puskesmas ternyata menambah beban kerja dokter
gigi dan mempengaruhi kinerja unit pelayanan gigi. Kolaborasi dokter gigi dengan terapis
gigi akan meningkatkan kinerja unit pelayanan gigi karena dapat mengakomodasi
kenaikan permintaan pelayanan, membantu melaksanakan semua upaya kesehatan gigi,
dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kata kunci: kinerja, pelayanan gigi, puskesmas, dokter gigi, terapis gigi


ABSTRACT
Name : Karmellia Nikke Darnesti
Study Program : Public Health Science
Title : Analysis of Dental Medical Unit Performance in Puskesmas
Kelurahan at Koja District North Jakarta 2018
Counsellor : Prastuti Soewondo, S.E., MPH., Ph.D
More than 50% of the population in Indonesia were reported to have dental problems,
ironically based on Riskesdas 2018, only around 10% are able to get access to dental
services. Rifaskes 2011 has indicated the coverage of the community-based oral health
program at the Puskesmas is quietly low, even in the DKI Jakarta. This study aims to
analyze the performance of the dental medical unit at the puskesmas kelurahan in Koja
District area. The approach is through in-depth interviews, observations, and document
studies were carried out on two types of dental medical units that mostly be divided into
Pattern I with only dentist and Pattern III which have dentist and dental therapist. The
results of the study indicated that Pattern III had higher dental service performance
primarily because it could handle more patients and type of treatments also could carry
out School-based Oral Health (UKGS) and Community-based Oral Health (UKGM)
programs. In contrast, Pattern I only fulfill the UKGS program and handle fewer patients.
Clash of time between community-based program and dental poly makes it difficult for
dentists to fulfill all dental services. The implementation of the UKGS and UKGM
programs which only brief counseling and screening tended merely meet the targets so
that dental problems become more severe then require more complex treatments. The
study also revealed that the mummification, which were among the most frequent
treatment, were not in accordance with the standard of care due to limited resources. In
addition, management duties within puskesmas adds further workload of dentists and
influenced the performance of dental service. Dentist collaboration with dental therapist
will improve the performance of the dental service, allowing them to accommodate the
increase in demand, support implementation of all dental health efforts, and improve
dental service quality in the era of National Health Insurance (JKN).
Keywords : dental services; performance; puskesmas; dentist; dental therapist

Read More
T-5517
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gede Merta Mertana; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Pusporini Palupi Jamaludin, Nuzul Inas Nabila
T-5337
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rita Kumalasari; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Ascobat Gani, Arief Wardoyo, Mohammad Baharudin
Abstrak: Pandemi COVID-19 berdampak pada keberlangsungan suatu rumah sakit, salah satunya penurunan jumlah kunjungan pasien, terutama pasien rawat jalan. Hal ini terjadi karena adanya penerapan protokol kesehatan, pembatasan mobilitas, ketakutan masyarakat untuk berkunjung ke rumah sakit, dan kekhawatiran para petugas dan tenaga kesehatan di rumah sakit tertular COVID-19. Perubahan ini juga berdampak dalam pelaksanaan pemberian pelayanan rumah sakit kepada pasien. Seperti pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit Simpangan Depok (RSSD) pada masa pandemi ini, mengalami perubahan pada pemberlakuan alur pelayanan, penerapan protokol kesehatan, juga adanya pembatasan jumlah dan jenis pelayanan yang berpotensi menyebabkan penularan COVID-19. Tujuan penelitian ini melakukan analisis optimalisasi kinerja pelayanan Rehabilitasi Medik di RSSD pada masa pandemi COVID-19, pada kasus Osteoarthritis (OA) lutut yang banyak ditemukan di poliklinik rawat jalan dan merupakan layanan unggulan di RSSD. Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods (kualitatif dan kuantitatif) dengan disain penelitian kualitatif adalah studi kasus dengan sampelnya staf (tenaga kesehatan dan non kesehatan) yang berkaitan dengan pelayanan Poliklinik Rehabilitasi Medik dan pasien OA lutut, kemudian disain penelitian kuantitatif adalah potong lintang dengan sampelnya pasien OA lutut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur pelayanan di RSSD, seperti kecukupan jumlah sumber daya manusia (SDM) saat awal dan puncak pandemi tidak mengalami permasalahan karena jumlah kunjungan pasien yang menurun, namun sejak awal tahun 2022 kunjungan pasien sudah mulai meningkat, sehingga kecukupan SDM perlu mendapatkan solusi. Kinerja pelayanan Poliklinik Rehabilitasi Medik selama pandemi COVID-19 tetap optimal, dilihat dari penilaian penentu kualitas pelayanan melalui efikasi, efisiensi, efektivitas, optimalitas, akseptabilitas, legitimasi dan ekuitas yang menurut persepsi pasien secara umum sudah baik. Namun, terakait sarana penunjang pada penilaian akseptabilitas menunjukkan penilaian yang masih kurang, yaitu pada kenyamanan ruang tunggu, kelengkapan fasilitas kamar mandi, dan fasilitas pendukung ketersediaan kantin bagi pasien dan keluarganya. Disarankan kepada pihak manajemen RSSD untuk mendukung perbaikan pelaksanaan pelayanan terutama pada beberapa permasalahan yang ada. Kemudian, meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan dari seluruh staf di RSSD dan pemberian informasi secara rutin kepada pasien dan keluarganya juga sangat diperlukan dalam terlaksananya pelayanan yang optimal.
Read More
B-2280
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Dwi Susanti; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Adang Bachtiar, Amal Chalik Sjaaf, Mulyadi Muchtiar, Mochammad Bukhori Muslim
Abstrak: Rumah sakit (RS) Syariah adalah RS yang melaksanakan semua aktivitas, baik pelayanan pasien maupun pengelolaan manajemennya berdasarkan pada prinsip-prinsip Maqashid Al-Syari?ah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indikator mutu dan standar pelayanan minimal RS Syariah terhadap kinerja pelayanan Medical Check-Up (MCU) di RS YARSI Jakarta. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods research) secara cross-sectional. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kepatuhan petugas melakukan identifikasi pasien, kepatuhan petugas melaksanakan cuci tangan 6 langkah 5 momen, hijab (kerudung, baju pasien, atau kain) untuk pasien, pemasangan EKG sesuai gender, mengingatkan waktu salat ke pasien, dan gharar (ketidakpastian) mempunyai hubungan terhadap kinerja pelayanan MCU setelah sertifikasi Syariah di RS YARSI Jakarta berupa memperpanjang waktu pelayanan MCU, mencegah terjadinya infeksi kepada pasien MCU, tercegah dari kontaminasi, mengurangi keraguan dalam tindakan, tepat waktu, dan tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Disarankan kepada RS YARSI Jakarta, khususnya di instalasi MCU agar alur pelayanan pasien MCU diikuti oleh seluruh petugas MCU, dilakukan pengarahan secara berkala untuk keseragaman pelayanan MCU, dan pemberian rewards/punishments kepada petugas MCU.
Sharia hospital is a hospital that carries out all activities, both patient care and management based on the principles of Maqashid Al-Shari'ah. This study aims to determine the relationship between quality indicators and minimum service standards of Sharia Hospital on the performance of Medical Check-Up (MCU) services at YARSI Hospital Jakarta. The design used in this research is a mixed methods research in a cross-sectional way. From the results of the study, it was found that the compliance of officers in identifying patients, compliance by officers in washing hands 6 steps 5 moments, hijab (veil, patient clothes, or cloth) for patients, installation of an ECG according to gender, reminding patients to pray, and gharar (uncertainty) had a relationship with the performance of MCU services after Sharia certification at YARSI Hospital Jakarta in the form of extending MCU service time, preventing infection to MCU patients, preventing contamination, reducing doubts in action, being on time, and no parties feeling aggrieved. It is recommended to YARSI Hospital Jakarta, especially at the MCU installation so that the flow of MCU patient care is followed by all MCU officers, regular briefings for uniformity of MCU services, and giving rewards/punishments to MCU officers.
Read More
B-2297
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chandrawati; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Sandi Iljanto, Mieke Savitri, Maria Margaretha, Fifi Mulyani
Abstrak: Indonesia masih menduduki peringkat teratas di Asia Tenggara dalam jumlah Angka Kematian Ibu (AKI). Menurut SDKI tahun 2013, AKI berjumlah 309 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) 32 per 1000 KH, padahal target MDGs tahun 2015 yang diharapkan AKI 102 per 100.000 KH dan AKB 23 per 1000 KH. Untuk mempercepat pencapaian target MDGs, diperlukan upaya-upaya kesehatan yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan didukung sistem rujukan yang berfungsi secara mantap. Pemda Provinsi DKI Jakarta membentuk RSUD tipe D melalui PerGub Provinsi DKI Jakarta No. 128/Tahun 2014 untuk mengurangi beban kerja RS tipe A, B, dan C, salah satunya RSUD Kemayoran. Perlu penilaian lebih lanjut mengenai implikasi kebijakan terhadap kinerja pelayanan maternal di RSUD Kemayoran ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif yang memberikan pemaparan jelas mengenai kondisi Poliklinik Pelayanan Maternal RSUD Kemayoran ditinjau dari Malcolm Baldrige. Hasil analisis yang didapat menunjukkan hasil skor 218,75 yang masuk dalam Early Development. Dengan hasil tersebut, pelayanan maternal di RSUD Kemayoran belum optimal. RSUD Kemayoran lebih fokus pada poin akeditasi yaitu input dan proses sedangkan penilaian Malcolm Baldrige memberikan rekomendasi lebih jauh berupa input, proses, dan output yang lebih terukur dan optimal. Kata Kunci : Implikasi kebijakan, Kinerja, Pelayanan Maternal, Malcolm Baldrige
Read More
B-1918
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Era Renjana Diskamara; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Atik Nurwahyuni, Pujiyanto, Mochamad Hidayat, Ivonne Kusumaningtias
Abstrak:
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki peran strategis dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, tetapi masih dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menawarkan solusi atas permasalahan tersebut dengan adanya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan agar puskesmas dapat meningkatkan kinerja pelayanannya. Puskesmas di Kabupaten Bogor telah menerapkan BLUD sejak tahun 2018 dengan cakupan 39,6% pada tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan penerapan BLUD dengan kinerja pelayanan puskesmas di Kabupaten Bogor tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional menggunakan Profil Kesehatan Kabupaten Bogor dan data rutin Kementerian Kesehatan. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh puskesmas di Kabupaten Bogor yang berjumlah 101 puskesmas. Variabel dependen penelitian ini adalah kinerja pelayanan, variabel independen utama BLUD, dan variabel kovariat proporsi bayi, proporsi balita, proporsi penduduk usia produktif, proprosi penduduk usia lanjut, kategori wilayah kerja, ketenagaan, sarana, prasarana, alat kesehatan, prevalensi TB, prevalensi hipertensi, dan prevalensi DM. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pelayanan puskesmas sebesar 73,68%. Tidak terdapat perbedaan kinerja pelayanan antara puskesmas BLUD dengan puskesmas non BLUD setelah dikontrol oleh variabel kovariat (p = 0,33). Saran kepada puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor agar melakukan pengendalian internal dan mengevaluasi penerapan BLUD. Pemangku kepentingan agar menyusun strategi penguatan puskesmas yang telah menerapkan BLUD.



Public health center (puskesmas) is a healthcare facility that held public and individual health services in their work area. Puskesmas has strategic role in Indonesia’s health care system, but still has many challenges, including financial management. BLUD offers solutions for this problem through its flexibility to improve puskesmas service performance. Starting in 2018, there were 39,6% puskesmas implementing BLUD in Bogor District in 2021. The purpose of this study was to determine the relationship between BLUD implementation and puskesmas service performance in Bogor District in 2021. This research was a cross-sectional study using the Bogor District Health Profile and routine data of the Ministry of Health. The population and the sample of this study were all puskesmas in Bogor District, 101 puskesmas. The dependent variable was service performance, the main independent variable was BLUD, and the covariate variables were baby proportions, under 5 years old children’s proportions, productive age population proportion, elderly population proportion, work area category, human resources, facilities, infrastructure, medical devices, TB prevalence, hypertension prevalence, and DM prevalence. The results showed that puskesmas service performance in Bogor District was 73,68%. There weren’t differences of service performance between puskesmas implementing BLUD and puskesmas wasn’t implementing BLUD after being controlled by covariate variables (p = 0,33). Suggestion to puskesmas and Bogor Distict health office are to carry out internal control and to evaluate BLUD implementation. In addition, stake holders are expected to build a strategy strengthening puskesmas that implementing BLUD.
Read More
T-6735
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Luh Gede Sukardiasih; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas, Mieke Savitri, Amila Megraini, Sang Ketut Arta
Abstrak: Penerapan Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sudah dilaksanakan diBRSU Tabanan sejak tahun 2009 sebagai upaya untuk meningkatkan mutupelayanan namun masih ada saja keluhan terhadap pelayanan di Badan RumahSakit Umum Tabanan. Sampai saat ini belum pernah dilakukan analisis kinerjapelayanan di IGD pada penerapan Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008BRSU Tabanan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui danmenganalisis kinerja pelayanan di IGD pada penerapan SMM ISO 9001:2008 diIGD BRSU Tabanan.Dilakukan bulan Agustus-Oktober 2013, dengan metodepenelitian kualitatif yang dilengkapi dengan data kuantitatif yang merupakan datasekunder berupa sasaran mutu di IGD sebagai indikator kinerja. Responden untukkepuasan pelayanan di IGD adalah pasien atau keluarganya yang datang bulanAgustus-Oktober 2013 yang bersedia mengisi kuesioner,sebanyak 150 orang. StafIGD dan staf di bidang pelayanan yang bekerja minimal 3 tahun sebagairesponden penerapan SMM ISO 9001:2008 di IGD berjumlah 71 orang.Wawancara mendalam kepada Direksi sebanyak 3 orang sebagai informan dalaminformasi pencapaian kinerja di IGD dan penerapan SMM ISO 9001:2008.Analisis data dengan content analysis . Hasil penelitian menunjukkan kinerjapelayanan di IGD sudah baik pada 9 sasaran mutu dari 12 sasaran mutu yang adadi IGD. Sasaran mutu yang belum baik adalah keluhan pelanggan, ketidakpuasanpelanggan terhadap pelayanan dokter dan angka kematian pasien di IGD ≤24 jam.Diperlukan peningkatan anggaran yang bertujuan untuk peningkatan kualitasSDM di IGD seiring dengan peningkatan pendapatan rumah sakit, melengkapisarana untuk ruang intensif serta sosialisasi kembali penerapan SMM ISOKata Kunci: Kinerja Pelayanan IGD, ISO 9001:2008
Implementation of ISO 9001:2008 Quality Management Standards have beenimplemented in BRSU Tabanan since 2009 in an effort to improve the quality ofcare , but there are still complaints against the ministry in BRSU Tabanan . Untilnow, this has never been done in the Emergency Room service performanceanalysis on the application of ISO 9001:2008 Quality Management StandardBRSU Tabanan . This study was conducted aimed to determine and analyze theperformance of services in the emergency department on the application of ISO9001:2008 QMS in Emergency Room BRSU Tabanan.Do months from August toOctober , 2013, with a qualitative research method that comes with thequantitative data is secondary data quality objectives in the Emergency Room asindicator performance .. Respondents service satisfaction in the emergencydepartment for patients or their families were coming month of August to October2013, which are willing to fill out a questionnaire , as many as 150 people .Emergency Room staff and staff working in the field of service of at least 3 yearsas respondents in the application of ISO 9001:2008 QMS Emergency Room are71 . In-depth interviews to the Board of Directors as an informant were 3 peoplein the achievement of performance information in the Emergency Room and theapplication of ISO 9001:2008 QMS . Data were analyzed using content analysis .The results show the performance of services in the Emergency Room alreadywell on target mutul 9 of 12 quality objectives in the Emergency Room . Qualityobjectives is not good customer complaints , customer dissatisfaction with theservices of doctors and patient mortality in Emergency Room ≤ 24 hours .Required an increase in the budget aimed at improving the quality of humanresources in the emergency department with increasing hospital revenue ,completing facilities for intensive care and resocialization of the application ofQMSKeyword : Performance Emergency Room Services, ISO 9001:2008 QMS
Read More
B-1607
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rybob Khomes; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Prastuti Soewondo, Pujiyanto, Yennidar, Aldine Andriza Harahap
Abstrak:
Tesis ini menganalisis hubungan kinerja keuangan dan kinerja pelayanan pada IKU terhadap tingkat maturitas BLU pada Poltekkes Kemenkes. Dengan latar belakang bahwa capaian IKU yang relatif baik, belum berbanding lurus dengan tingkat maturitas BLU, diharapkan penelitian ini dapat memberi rekomendasi perbaikan IKU agar menunjang maturitas BLU. Penelitian dilakukan di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan pada bulan Januari – Juni 2025. Studi ini menggunakan desain observasional cross sectional dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan data capaian IKU dan tingkat maturitas BLU dari 18 Poltekkes Kemenkes yang sudah berstatus BLU pada tahun  2022 – 2023, dengan total 36 observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 12 indikator yang diuji, hanya dua indikator yang berhubungan signifikan secara statistik terhadap tingkat maturitas BLU, yaitu persentase realisasi pendapatan BLU terhadap beban operasional pada kinerja keuangan dan kualitas kelembagaan pada kinerja pelayanan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan perbaikan indikator IKU agar benar – benar menunjang maturitas BLU Poltekkes Kemenkes.

This thesis analyzes the relationship between financial performance and service performance on Key Performance Indicators (KPIs) against the BLU maturity rating at Poltekkes Kemenkes (Health Polytechnics under the Ministry of Health). Given that relatively good KPI achievements have not been directly proportional to the BLU maturity rating, this research is expected to provide recommendations for improving KPIs to support BLU maturity. The research was conducted within the Directorate General of Health Human Resources, Ministry of Health, from January to June 2025. This study employed a cross-sectional observational design with a quantitative approach, utilizing KPI achievement data and BLU maturity rating from 18 Poltekkes Kemenkes institutions that had BLU status in 2022-2023, totaling 36 observations. The analysis results indicate that out of 12 indicators tested, only two indicators were statistically significant in relation to the BLU maturity rating: the percentage of BLU revenue realization against operational expenses in financial performance, and institutional quality in service performance. Therefore, this research recommends improvements to KPI indicators to genuinely support the BLU maturity of Poltekkes Kemenkes.
Read More
T-7253
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive