Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
ARS Agustiningsih; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Suprijanto Rijadi, Purnawan Junadi, Endang Adriyani
B-1345
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Angga Perdana Kusumah; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Masyitoh, Adik Wibowo, Dedi Wahyudi, Muhammad Bascharul Asana
Abstrak: Rumah sakit memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminatif dan efektif. Salah satunya adalah pelayanan kefarmasian yang merupakan bagian integral sistem pelayanan RS yang bertanggung jawab memastikan ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat. KMK 129/Menkes/SK/II/2008 menyebutkan bahwa RS wajib memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang salah satunya adalah Waktu Tunggu Pelayanan Obat. RS Jantung Hasna Medika Cirebon melayani 4000-5000 kunjungan rawat jalan setiap bulan dengan 92% diantaranya pasien BPJS Kesehatan. Rerata pencapaian waktu tunggu obat racikan hanya tercapai ≤ 72% dan obat jadi ≤40%. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kecepatan pelayanan resep rawat jalan pasien BPJS Kesehatan di instalasi farmasi RS Jantung Hasna Medika Cirebon menggunakan Lean Hospital. Metode penelitian ini adalah operational research dengan pendekatan kualitatif dengan sumber data primer diambil melalui observasi langsung dengan teknik time and motion study, telaah dokumen, wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian ditemukan 2 jenis waste yaitu 99,31% waste waiting dan 0,69% waste motion, setelah dilakukan intervensi berupa optimalisasi e-resep, 5S dan visual management serta continuous flow dan process balancing terjadi penurunan lead time dari 01:24:47 menjadi 00:25:30 detik atau menurun sebesar 59 menit 17 detik (69,93%). Kesimpulan penelitian ini bahwa Lean Hospital merupakan metode atau tool yang tepat untuk meningkatkan value to waste ratio dengan mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah untuk pasien. Penelitian ini belum maksimal dikarenakan pilihan lean hospital tools sangat terbatas mengingat waktu yang juga terbatas. Sehingga saran peneliti adalah meminta manajemen RS untuk menjadikan penelitian ini sebagai langkah awal continuous improvement untuk dapat dilanjutkan menggunakan tools lain dan di unit pelayanan yang berbeda
Hospitals have an obligation to provide safe, high quality, anti-discriminatory and effective services. One of them is pharmacy services as an integral part of the hospital service system that is responsible for ensuring the availability of safe, high quality and efficacious drugs. KMK 129/Menkes/SK/II/2008 states that hospitals are required to meet the Standards of Minimum Services (SPM), one of which is the Waiting Time for Drug Services. RS Jantung Hasna Medika Cirebon serves 4000-5000 outpatient visits every month with 92% of them being BPJS Kesehatan patients. The average waiting time for concoction drugs was only achieved by 72% and non-concoction drugs achieved by 40%. The purpose of this study was to increase the speed of outpatient prescription services for BPJS Kesehatan patients at the pharmacy installation of the RS Jantung Hasna Medika Cirebon using Lean Hospital. This research method is operational research with a qualitative approach. Primary data sources taken through direct observation with time and motion study techniques, in-depth interviews and Focus Group Discussion (FGD). The results of the study found 2 types of waste, namely 99.31% waiting waste and 0.69% motion waste, after intervention in the form of optimizing e-prescription, 5S and visual management as well as continuous flow and process balancing there was a decrease in lead time from 01:24:47 to 00:25:30 or decreased by 59 minutes 17 seconds (69.93%). The conclusion of this study is that Lean Hospital is the right method or tool to increase the value to waste ratio by reducing wasting time and increasing additional value for patients. This research has not been maximized because the choice of lean hospital tools is very limited considering the time is short. The researcher's suggestion is to encourage the hospital management to use this research as the first step of continuous improvement by using other tools in another service units
Read More
B-2224
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Risalino Christoforus Balu; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Pujiyanto, Andi Heryono, Ignatius Kusumo Budiono
Abstrak: Salah satu cara untuk melakukan efisiensi, meningkatkan mutu pelayanan danmeningkatkan keselamatan pasien di Amerika dengan menggunakan konsep LeanThinking yang diterapkan di rumah sakit menjadi Lean Hospital. Penelitian inimenganalisis alur pelayanan di rawat jalan Poliklinik Spesialis sebagai data untukperbaikan di Rumah Sakit X yang merupakan Rumah Sakit Swasta Kelas BPendidikan. Dengan menggunakan metodologi penelitian operational research,dilakukan observasi dan wawancara mendalam memperlihatkan bahwa kegiatannon value added bisa samapai 80% dan kegiatan value added hanya 20%. Datatersebut menunjukan bahwa telah terjadi pemborosan (waste) dan hasil analisisakar masalah menggunakan Root Cause Analysis (RCA) memperlihatkan adabeberapa faktor yang menyebabkan inefisiensi pelayanan rawat jalan poliklinikspesialis. Usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan dibagi menjadi tigatahap, antara lain jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjangdiharapkan meningkatkan pelayanan rawat jalan dan kepuasan pasien.
Kata kunci: Konsep Lean, Lean Thinking, Lean Hospital, Rawat jalan
One way to improve efficiency, improve service quality and improve patient safetyin the United States by using the concept of Lean Thinking is applied in hospitalsbecome Lean Hospital. This study analyzes the service flow in Outpatient ClinicSpecialists as the data for improvement in Hospital X which is a Class B PrivateHospital Education. Using the methodology of operational research studies,conducted in-depth observation and interviews show that the non-value addedactivities can be up to 80% and value added activity is only 20%. The data showsthat there has been a waste (waste) and the results of the analysis of the roots ofthe problem using Root Cause Analysis (RCA) demonstrates that there are severalfactors that cause inefficiencies in ambulatory care specialist clinic. the proposedimprovements to reduce waste is divided into three stages, including the short-term, medium-term and long-term is expected to improve outpatient care andpatient satisfaction.
Keywords: Concepts Lean, Lean Thinking, Lean Hospital, Outpatient
Read More
B-1782
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sari Amalia; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Etin Ratna Martiningsih
S-9003
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurmala Sari; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Budi Hartono
Abstrak: Penerapan Lean Hospital di rumah sakit-rumah sakit telah membantu meningkatkan produktivitas. Penelitian ini menjabarkan proses administrasi pasien rawat inap di Rumah Sakit Azra Bogor menggunakan pendekatan Lean Hospital. Metode yang digunakan adalah kualitatif untuk memperlihatkan adanya kegiatan non-value added pada pendaftaran rawat inap sebesar 71.08% dan pada administrasi pasien pulang sebesar 72.11%. Terindikasinya pemborosan merupakan penyebab semakin lamanya waktu tunggu pasien terhadap administrasi rawat inap. Berdasarkan analisis diagram fishbone didapat sebelas akar masalah utama. Hasil analisis masalah dibuat usulan perbaikan yang terbagi atas tiga katagori periode: jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang yang bertujuan terus-menerus meminimasi waste. Kata kunci: Administrasi, rawat inap, pemborosan, lean hospital
Read More
S-8537
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mirna Raafiana; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Purnawan Junadi, A. Heri Iswanto, Endang Adriyani
Abstrak:
Pengelolaan logistik farmasi merupakan tulang punggung yang menunjang keberhasilan dan kelancaran suatu tindakan operasi. Operasi Sectio caesarea (SC) merupakan tindakan operasi yang terbanyak di RS Prikasih dan merupakan prosedur operasi yang sangat penting dan beresiko tinggi karena menyangkut keselamatan 2 (dua) nyawa yaitu nyawa ibu dan bayinya sehingga perlu dipastikan semua faktor pendukung harus optimal dan dalam kondisi prima. Disamping itu, pengelolaan logistik kamar operasi juga sangat berpengaruh pada kondisi kestabilan keuangan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memperbaiki dan meringkas alur logistik farmasi pada operasi SC agar lebih efektif dan efisien dengan penerapan konsep lean hospital. Penelitian ini menggunakan metode operational research dengan menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan pada November-Desember 2024 di RS Prikasih dengan melakukan observasi langsung (time motion study) pada seluruh tahapan proses resep operasi SC. Data yang didambil adalah sebanyak 38 tindakan operasi SC (sebelum implementasi) dan 29 tindakan operasi (setelah implementasi intervensi). Pada penelitian ini juga dilakukan wawancara mendalam serta telaah dokumen. Pada kondisi current state didapatkan lead time waktu pelayanan resep operasi SC adalah 121,5 menit dengan rata-rata VAT 41,8 menit dan NVAT 79,7 menit dengan aktivitas NVAT terlama adalah pada tahapan penyerahan obat ke ruangan rawat inap sebesar 53,2 menit (66,7% dari total NVAT). Jenis waste yang memberikan kontribusi besar adalah waiting dan transportation yang sebagian besar terjadi pada proses persiapan obat mulai dari depo farmasi rawat inap hingga proses serah terima ke ruangan rawat inap sebelum digunakan untuk tindakan operasi. Dalam diagram fishbone didapatkan banyak faktor penyebab masalah yang saling berkaitan dimana yang terbanyak pada faktor “methods”. Pada Analisa Five whys didapatkan akar masalah yang multiple yaitu tidak terdapatnya resep operasi standar, alur peresepan yang tidak ringkas, kurangnya ketelitian petugas serta kendala pada proses persiapan/perencanaan obat. Intervensi yang dilakukan yaitu membuat standarisasi paket resep operasi SC, merubah alur persiapan paket operasi, merubah alur pergerakan obat operasi SC langsung ke kamar bedah, meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar unit untuk resep operasi melalui group WA serta penerapan metode 5S logistic kamar bedah. Pada kondisi future state condition didapatkan penurunan lead time sebesar 64,7% dengan rata-rata VAT 30 menit dan NVAT 12,9 menit. Hal ini dikarenakan terjadi perubahan alur obat operasi dengan meringkas 2 tahapan kegiatan yaitu tahapan penyerahan obat ke rawat inap dan tahapan pengembalian obat ke ruangan rawat inap. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan penerapan metode lean hospital dapat memperbaiki dan meringkas alur logistic farmasi operasi SC menjadi lebih efektif dan efisien.

Pharmaceutical logistics management is a critical component in the success of surgical procedures, particularly Caesarean Section (SC), the most frequent and high-risk operation at Prikasih Hospital. This study aims to evaluate and streamline the SC pharmaceutical logistics process using the Lean Hospital approach to improve efficiency and effectiveness. This research applied an operational research design with both quantitative and qualitative methods. Data were collected through direct observation (time motion study) involving 38 SC operations before and 29 operations after the intervention. In-depth interviews and document reviews were also conducted. In the initial condition, the average prescription lead time was 121.5 minutes, consisting of 41.8 minutes of Value-Added Time (VAT) and 79.7 minutes of Non-Value-Added Time (NVAT). The dominant types of waste identified were waiting and transportation, especially during drug transfer to inpatient wards. Interventions included standardizing prescription packages, redirecting drug flow directly to the operating room, enhancing communication among units via WhatsApp, and implementing the 5S method. As a result, the total prescription lead time was reduced by 64.7% to 42.9 minutes, with average VAT of 30 minutes and NVAT of 12.9 minutes. The study concludes that Lean Hospital implementation significantly improves and simplifies the SC pharmaceutical logistics flow, leading to greater operational efficiency.

Read More
B-2524
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Wayan Ari Anindita Sari; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Pujiyanto, Purnawan Junadi, I Putu Oka Dharmawan, Dewa Ayu Swastini
Abstrak:
Lamanya waktu tunggu di pelayanan di instalasi farmasi rawat jalan Rumah Sakit Ari Canti masih belum sesuai target Standar Pelayanan Minimal, dimana standar pelayanan minimal (SPM) mewajibkan waktu tunggu obat non racikan ≤30 menit dan obat racikan ≤60 menit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan JKN dengan lean hospital di RS Ari Canti Tahun 2023. Desain penelitian ini adalah operational research (OR). Tempat dari penelitian adalah Depo Farmasi Rawat Jalan di RS Ari Canti saat hari kerja pada bulan Mei – Juni 2023. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 98 resep obat yang dibagi ke dalam beberapa poliklinik di RS Ari Canti. Pengamatan langsung menggunakan lembar observasi VSM dan lembar waste, wawancara mendalam dengan infoman menggunakan lembar wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total waktu dalam pelayanan kefarmasian pada kondisi current state adalah 53 menit 12 detik. Lead time untuk obat racikan selama 1 jam 2 menit 28 detik sedangkan pada resep obat non-recikan selama 51 menit 41 detik. Setelah dilakukan pengkajian ditemukan 10 aktivitas waste yang terdiri dari 56,89% waste waiting, 20,75% waste defect, 15,53% waste motion, dan 6,83%waste overprocessing. Setelah dilakukannya intervensi lean hospital berupa 5S, visual management, heijunka borda pareto dan PDCA terjadi penurunan lead time dari 53 menit 12 detik menjadi 19 menit 47 detik dengan persentase penurunan sebesar 62,80%. Kemudian lead time berdasarkan resep obat racikan pasca intervensi selama 42 menit 7 detik, sedangkan lead time resep obat non racikan selama 18 menit 47 detik. Nilai value to waste ratio juga terjadi peningkatan dari sebelumnya pre intervensi sebesar 40,90% menjadi 88,32% pasca intervensi. Kesimpulan penelitian ini alalah Lean Hospital merupakan metode atau tool yang tepat untuk meningkatkan value to waste ratio dengan mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah untuk pasien. Manajemen dapat melakukan langkah awal continuous improvement seperti menghitung kebutuhan obat secara berkala untuk dapat memproyeksikan persiapan obat sesuai dengan permintaan.

The length of time waiting for service at the outpatient pharmacy installation at Ari Canti Hospital is still not in accordance with the Minimum Service Standard target, where the minimum service standard (SPM) requires waiting time for non-concoction drugs ≤30 minutes and for mixed drugs ≤60 minutes. This study aims to analyze the waiting time for JKN outpatient drug services with lean hospital at Ari Canti Hospital in 2023. The design of this research is operational research (OR). The location of the research was the Outpatient Pharmacy Depot at Ari Canti Hospital during weekdays from May to June 2023. The sample in this study was taken as many as 98 drug prescriptions which were divided into several polyclinics at Ari Canti Hospital. Direct observation using VSM observation sheets and waste sheets, in-depth interviews with informants using interview sheets. The results showed that the total time in pharmaceutical services in the current state was 53 minutes 12 seconds. The lead time for concoction drugs is 1 hour 2 minutes 28 seconds while for non-recipe drug prescriptions it is 51 minutes 12 seconds. After conducting the study, it was found that 9 waste activities consisted of 56,89% waste waiting, 20,75% waste defects, 15,53% waste motion, and 6,83% waste overprocessing. After the lean hospital intervention in the form of 5S, visual management, heijunka borda pareto and PDCA, the lead time decreased from 53 minutes 12 seconds to 19 minutes 47 seconds with a decrease percentage of 62.80%. Then the lead time based on post-intervention concoction drug prescription was 42 minutes 7 seconds, while the non-concoction drug prescription lead time was 18 minutes 47 seconds. The value to waste ratio also increased from the previous pre-intervention of 40.90% to 88.32% post-intervention. The conclusion of this study is that Lean Hospital is the right method or tool to increase the value to waste ratio by reducing waste and increasing added value for patients. Management can take initial steps for continuous improvement, such as calculating drug needs on a regular basis to be able to project drug preparations according to demand.
Read More
B-2390
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pretty Kristianti Dewi; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Suprijanto Rijadi, Vebry Haryati Lubis
B-1740
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyah Batiar Aprillia; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Ede Surya Darmawan, Indah Rosana Djajadiredja
Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode Narrative Review tentang analisis konsepLean Thinking terhadap perbaikan waktu tunggu pelayanan pasien Instalasi Rawat JalanRumah Sakit di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaranimplementasi konsep Lean Thinking dalam mengatasi waktu tunggu pelayanan pasienInstalasi Rawat Jalan Rumah Sakit. Agar memperoleh literatur layak uji, penelitimenggunakan pedoman PRISMA. Peneliti mendapatkan 12 literatur dengan metodepenelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konsep Leandapat membuktikan proses pelayanan rawat jalan Rumah Sakit di Indonesia masihbelum Lean. Terdapat 7 literatur yang menunjukkan bahwa Lean efektif mengurangilama waktu tunggu pelayanan pasien rawat jalan di Rumah Sakit dibuktikan denganmengadopsi prinsip utama Lean, yaitu Standardize work dan Heijunka. Agar tercapaikondisi Lean, Rumah Sakit harus menyelaraskan implementasi antara 5 prinsip Lean(Customer value, value stream, flow, pull, perfection) dengan budaya organisasi, polapikir, metode Lean, membudayakan 5 S, dengan melibatkan seluruh pihak di RumahSakit untuk menyelesaikan masalah secara konsisten dan berkesinambungan.Kata kunci:Waktu Tunggu Rawat Jalan; Lean Rumah Sakit; Lean Hospital
This study uses the Narrative Review method concerning the analysis of theLean Thinking concept towards improving the waiting time for patient services in theOutpatient Hospital in Indonesia. The purpose of this study was to describe theimplementation of the Lean Thinking concept in overcoming the waiting time for patientservices in the Hospital Outpatient Installation. In order to obtain test-worthyliterature, researchers used the PRISMA guidelines. The researcher obtained 12literatures using qualitative and quantitative research methods. The results of the studyconclude that the Lean concept can prove that the outpatient service process ofhospitals in Indonesia is still not Lean. There are 7 literatures that show that Lean iseffective in reducing the waiting time of outpatient services at the hospital as evidencedby adopting Lean's main principles, namely Standardize work and Heijunka. In order toachieve the Lean condition, the Hospital must align the implementation of the 5 Leanprinciples (customer value, value stream, flow, pull, perfection) with organizationalculture, mindset, Lean method, cultivate the 5 S, by involving all parties in the hospitalto solve problems consistently and continuously.Keywords:Outpatient Waiting Time; Lean Hospital.
Read More
S-10329
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive