Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
editor, Aulia Nastiti
302.2 RIY j
Jakarta : USAID, 2021
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Noor Farida; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Ascobat Gani, Purnawan Junadi, Asjikin Iman Dachlan, Harimat Hendrawan
Abstrak:

Pandemic Agreement bertujuan untuk memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan dan respon pandemi di masa datang. Namun, kesenjangan pemenuhan cakupan vaksinasi COVID-19, menjadi alasan sulitnya pandemi ditaklukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaturan Pandemic Agreement dalam pemenuhan cakupan vaksinasi global untuk mencegah pandemi. Pada hasil analisis kuantitatif terdapat 4 (empat) variabel yang mempengaruhi yaitu pengujian modalitas pada laboratorium (p-value: 0,014;OR: 1,974); pendekatan One Health (p-value: 0,036;OR:0,66); pembiayaan untuk implementasi IHR (p-value:0,032;OR:1,676); peningkatan tenaga kesehatan saat terjadi kejadian kesehatan masyarakat (p-value:0,049; OR:1,369). Pandemic Agreement telah mengatur pemenuhan cakupan vaksinasi untuk mencegah terjadinya pandemi. Namun, masih terdapat pengaturan yang belum mengikat dan belum detail.


 

 The Pandemic Agreement strengthens prevention, preparedness, and response to future pandemics. This study aims to analyze the provisions of the Pandemic Agreement to achieve global vaccination coverage to prevent pandemics. The quantitative analysis results, there are four variables that influence this: laboratory testing modalities (p value: 0.014; OR: 1.974); the One Health approach (p-value: 0.036; OR: 0.66); funding for IHR implementation (p-value: 0.032; OR: 1.676); and increasing healthcare personnel during public health events (p-value: 0.049; OR: 1.369). The Pandemic Agreement has established requirements for vaccination coverage to prevent pandemics. However, there are still provisions that are not binding and lack detail. 

Read More
T-7292
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Heka Widya Putri; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Ede Surya Darmawan, Nurhayati Pratiwi Irmasika, Antonius Tri Setyo Prabowo
Abstrak: Pandemi covid-19 di Indonesia memberikan banyak dampak terutama di layanan kesehatan, dengan semakin banyaknya kejadian kasus, hal ini membuat minat masyarakat untuk mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan juga terlihat menurun dikarenakan adanya kekhawatiran terinfeksi oleh virus ini. Berkurangnya kunjungan pasien, tentunya secara linier akan memengaruhi aktivitas operasional rumah sakit. Dalam hal ini Rumah Sakit Ibu dan Anak Buah Hati Pamulang juga mengalami penurunan drastis jumlah kunjungan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi pemasaran RSIA Buah Hati Pamulang. Desain penelitian non eksperimental, kuesioner terhadap 100 pasien RSIA Buah Hati Pamulang yang pernah berkunjung selama 3 tahun terakhir, wawancara mendalam dan FGD dengan stakeholder RS yaitu Direktur, Manager Layanan, Manager Umum SDM, Manager Keuangan, Asisten Manager dan Tim Marketing. Hasil penelitian ketakutan tertular virus corona adalah faktor utama penyebab berkurangnya kunjungan pasien selama pandemi, ada perubahan marketing mix terutama di produk, proses dan promosi. Untuk produk kedepan RSIA Buah Hati Pamulang sebagai safety hospital dengan menerapkan biosafety, proses pendaftaran dan pemeriksaan pasien yang diefektifkan, promosi dengan meningkatkan pemanfaatan social media. Untuk strategi pemasaran kedepan agresive yaitu ekpansi luas , frekuensi dan komunikasi yang intens dengan jejaring. Saran untuk implementasi, evaluasi dan control strategi pemasaran diprioritaskan
Read More
B-2213
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erick Prawira Suhardhi; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Adang Bachtiar, Jeffry Oeswadi, Wahyuni Dian Purwati
Abstrak: Kondisi Pandemic COVID-19 yang sedang melanda Indonesia sejak bulan Maret 2020 cukup membuat rumah sakit banyak melakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada. Selain itu penting untuk melihat kondisi dari karyawan yang sedang bekerja di Rumah Sakit, salah satunya adalah karyawan yang bekerja di Emergency yaitu garda terdepan di rumah sakit yang menangani pasien dengan kasus infeksi COVID-19 yaitu dokter dan perawat Emergency rumah sakit Siloam Lippo Village. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan dokter dan perawat Emergency di masa pandemik .Penelitian ini menggunakan metode non experimental dengan pengambilan data secara kuantitatif. Pengolahan data akan menggunakan analisis Rank Spearman, penelitian ini akan melihat hubungan antara keamanan bekerjam insentif, lingkungan kerja, komunikasi dengan kepuasan kerja, serta melihat factor mana yang dominan menentukan kepuasan kerja. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan keamanan, insentif,lingkungan, komunikasi dengan kepuasan kerja dengan nilai signifikasi kurang dari 0.05, sedangkan komunikasi merupakan factor paling dominan diantara factor lain nya yang menentukan kepuasan kerja dengan nilai koefesien korelasi 0.781
COVID-19 situation is started from march 2020, this condition make hospitals to have adaption with condition. We should to take care staff who work in hospitals with this condition, Emergency staff should be take care, because they are facing patients with covid firstly, Staff who facing COVID patients in Emergency is doctor and nurse Emergency Siloam Hospital Lippo Village The aim of research is to identify doctor and nurse satisfaction in pandemic era, this research use non experimental method and data will be proceed with quantitative, data will be analysis with Rank Spearman analysis to see correlation between job security, incentive, work environment, communication with job satisfaction and will determine most factor which dominant for job satisfaction Result of this research show there are correlation between job security, incentive, work environment, communication with job satisfaction with significant value less than 0.05 and communication is dominant factor to determine job satisfaction with coefficient correlation value is 0.781
Read More
B-2214
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anas Ma`aruf; pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Wiku Bakti Adisasmito, Martahan Sitorus, Ace Kurniawan
T-3386
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sofi Mardiah; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Mela Hidayat
Abstrak: Latar Belakang: Masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih terbilang cukup tinggi, MMR (Maternal Mortality Rate) di Indonesia sendiri data tahun 2017 mencapai angka 177 per 100.000 kelahiran hidup. Near-miss didefinisikan sebagai ibu hamil atau ibu baru melahirkan (dalam 42 hari setelah terminasi kehamilan) yang jiwanya terancam tetapi berhasil selamat karena pelayanan atau perawatan yang baik atau karena faktor kebetulan. Kejadian near-miss atau nyaris meninggal sangat dipengaruhi oleh kualitas layanan kesehatan terutama pada masa pandemi. Pandemi COVID 19 elah menimbulkan implikasi pada berbagai sektor termasuk sektor pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Tujuan: Mengetahui bagaimana hubungan pandemi COVID
Read More
T-6079
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syafiah Amalina Nasution; Pembimbing: Al Asyary; Penguji: Bambang Wispriyono, Umar Fahmi Achmadi, Yulia Maryani, Evi Naria
Abstrak: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei. Skabies diperkirakan menginfeksi lebih dari 200 juta orang setiap waktu. WHO telah menyatakan bahwa penyakit skabies merupakan salah satu bagian dari penyakit tropis yang terabaikan dan harus segera ditangani demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kesadaran masyarakat untuk hidup bersih cenderung meningkat di masa pandemi covid-19. Meski demikian, penyebaran kasus skabies selama masa pandemi masih cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian skabies pada masa pandemi di Pondok Pesantren X Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel sebanyak 298 santri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39,9% responden mengalami skabies dan sanitasi dasar pesantren tidak memenuhi syarat. Variabel yang berhubungan dengan kejadian skabies adalah usia (OR=7,922), jenis kelamin (OR=2,533), tingkat pendidikan (OR=5,821), personal higiene kulit (OR=1,889 pada kategori sedang, OR=2,519 pada kategori buruk), personal higiene tangan, kaki dan kuku (OR=1,718 pada kategori sedang, OR=2,068 pada kategori buruk), personal higiene rambut (OR=1,799 pada kategori sedang, OR=2,727 pada kategori buruk), kepadatan hunian (OR=3,054), suhu (OR=1,787), kelembaban (OR=1,803), dan protokol kesehatan (OR=2,395 pada kategori sedang, OR=3,295 pada kategori buruk). Selain itu dapat diketahui bahwa jenis kelamin merupakan faktor dominan dalam penelitian ini.
Scabies is a skin disease that is caused by Sarcoptes scabiei. Skabies is estimated to affect more than 200 million people at any time. The World Health Organization (WHO) has designated scabies as a neglected tropical disease and must be treated immediately to attain the Sustainable Development Goals. Public awareness to live clean tends to increase during the Covid-19 pandemic. However, the spread of scabies cases during the pandemic was still high. The purpose of this study is to determine the factors related with the incidence of scabies during a pandemic in X Boarding School, Panei District, Simalungun Regency in 2023. This study used a cross-sectional design with a total sample of 298 students. The study results showed 39,9% respondents experienced scabies and basic sanitation not eligible. The variable related to the incidence of scabies is age (OR=7,922), gender (OR=2,533), education level (OR=5,821), hygiene of skin (OR=1,889 medium category, OR=2,519 bad category), hygiene of hand, feet and nail (OR=1,718 medium category, OR=2,068 bad category), hygiene of hair (OR=1,799 medium category, OR=2,727 bad category), occupancy density (OR=3,054), temperature (OR=1,787), humidity (OR=1,803), and health protocol (OR=2,395 medium category, OR=3,295 bad category). In addition, it can be seen the gender is the dominant factor in this study.
Read More
T-6717
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evelyn Hendarta; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Anhari Achadi, Hartono Tanto, Martha ML Siahaan
Abstrak: Pendahuluan: IGD berperan sebagai pintu masuk pasien ke rumah sakit, yang harus selalu siap memberikan pelayanan pasien 7 hari 24 jam sesuai standar pelayananan minimum yang diatur dalam Permenkes 47 tahun 2018. Selama pandemi Covid-19, rumah sakit dan IGD terdampak langsung, terlihat pada berbagai metriks operasional IGD seperti jumlah pasien yang datang, pola penyakit dan tingkat triase pasien, admisi dan lama pelayanan di IGD, dan juga kejadian pulang paksa. Usai pandemi, perlu dikaji ulang berbagai metriks operasional itu untuk keperluan pengelolaan dan perencanaan ke depan. Metodologi: Penelitian ini sifatnya deskiptif, menggunakan sumber data primer (obervasi dan wawancara mendalam dengan informan) dan data sekunder (laporan operasional, rekam medis pasien IGD dan SPO). Data yang diteliti adalah untuk periode Januari – Desember 2019, 2022 dan 2023. Hasil: Dengan menggunakan data tahun 2019 sebagai pembanding, didapatkan bahwa di masa pandemi jumlah pasien lebih tinggi 13% dan usai pandemi masih lebih rendah 3%. Salah satu top-10 penyakit adalah infeksi corona virus di tahun 2022, namun 9 penyakit lainnya sama untuk ketiga periode yang diteliti. Konversi admisi pasien IGD ke rawat inap stabil di sekitar 30%, dan tingkat triase pasien 75% - 90% di ATS4 dan ATS5 yang tidak mengancam/berpotensi mengancam nyawa. Lama rawat memanjang saat pandemi namun usai pandemi sudah kembali normal. Ada trend kenaikan kejadian pulang paksa, yang harus diteliti lebih lanjut untuk perspektif dari pasien. Kesimpulan: Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai metriks operasional IGD. Teridentifikasi beberapa masukan yang dapat diterapkan oleh manajemen rumah sakit untuk perbaikan, juga beberapa rekomendasi untuk pembuat kebijakan.
Introduction: The Emergency Department (ED) acts as the patient's entrance to the hospital, which must be ready to provide patient services 7 days 24 hours in accordance with the minimum service standards regulated in Minister of Health Regulation 47 of 2018. During the Covid-19 pandemic, hospitals and EDs were directly affected, as seen in various ED operational metrics such as the number of patients, disease patterns and patient triage levels, admissions and length of service in the ED, and the incidence of leaving against medical advice. After the pandemic, those operational metrics need to be reviewed for future management and planning purposes. Methodology: This research is descriptive in nature, using primary data sources (observations and in-depth interviews with informants) and secondary data (operational reports, medical records of ED patients and standard operating procedure). The data studied is for the periods January – December 2019, 2022, and 2023. Results: Using 2019 data as a comparison, it was found that during the pandemic the number of patients was 13% higher and after the pandemic it was still 3% lower. One of the top 10 diseases in 2022 is corona virus infection, but the other 9 diseases are the same for the three periods studied. The conversion rate of ED patient to inpatient is stable at around 30%, and the proportion of patient triage categorized as non-life-threatening/potentially life-threatening ATS4 and ATS5 is 75% - 90%. The length of service lengthened during the pandemic, but after the pandemic it has returned to normal. There is an increasing trend in the incidence of leaving against medical advice, which should be further investigated from the patient's perspective. Conclusion: The Covid-19 pandemic has impacted various ED operational metrics. Several inputs were identified that could be implemented by hospital management for improvement, as well as several recommendations for policy makers
Read More
B-2461
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Halimatussa'diah; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Sandi Iljanto, Johny Sulitio
Abstrak:

Kekhawatran global tentang terjadinya pandemi influenza menempatkan Asia, termasuk Asia Teggara menjadi wilayah yang harus dicermati. Beberapa upaya pengendaliannya telah banyak dilakukan oleh pemerintah Indonesia, melalui koordinasi Komite Nasional Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (Komnas FBPI). Beberapa kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah diantaranya adalah Rencana Penyiapan dan Kontingensi Nasional Pandemi Influenza (Indonesia National Pandemi Preparedness and Contigency Plan) serta Respon Nasional Menghadapi Pandemi Influenza di Indonesia. Sehubungan dengan dampak pandemi influenza terhadap bisnis/usaha, maka pemerintah mendorong perusahaan untuk memulai perencanaan dari sekarang, untuk meyakinkan bahwa bisnis/usaha tetap berlangsung pada saat pandemi tersebut terjadi Untuk mengantisipasi dampak pandemi pada sektor usaha tersebut, diperlukan penyusunan rencana keberlangsungan usaha. Rencana keberlangsungan usaha merupakan suatu perencanaan yang dibuat oleh lembaga usaha dalam rangka mengurangi penyebaran virus pandemi influena di masyarakat dengan tetap mempertahankan keberlangsungan usaha Beberapa peraturan dan kebijakan yang telah dikeluarkan tidak menjadi jaminan dalam pengendalian pandemi influenza. Indonesia memerlukan SDM yang andal, alokasi dana cukup dan komitmen perusahaan yang kuat serta koordinasi yang prima. Kata kunci: Pandemi Influenza, Kebijakan, Business Continuity Plan


 

Global concerns pertaining the occurrence of influenza pandemic has put Asia continent including south east asia become the region which has to be observed. Several efforts to control the pandemic has been conducted by Indonesian government, through its organization called Komite Nasional Flu Bururng dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (Konmas FBPI). Some policies has been enacted by the government, such as Indonesia National Pandemi Preparedness and Contingency Plan and also National Response in Facing Influenza Pandemic in Indonesia. In connection with the effect of influenza pandemic to business world, the government encouraged companies from now to start planning in taking steps to avoid it happen, and to make sure that business operational will keep running when the pandemic is really occurred. To anticipate the effect of pandemic in business sector, preparation of business continuity plan is needed. Business continuity plan is a planning which is prepared by a business entity in reducing the spread of influenza pandemic virus in society and at the same time maintaining the continuity of business operational. Several regulations and policies enacted by the government are not a guarantee in avoiding the occurrence of influenza pandemic. Indonesia needs qualified human resources, enough allocation of funding, strong commitment from companies, and good coordination. Keywords: Influenza Pandemic, Policy, Business Continuity Plan

Read More
T-6359
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive