Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nasrin Kodim, Krisnawati Bantas, Yovsyah, Iwan Swarsa, Shirley Ivonne Moningkey, Moechedi Yantiningsih
614.4 KOD h
Depok : Epidemiologi FKM-UI, s.a.]
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hasna Noorjihan; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Pujiyanto, Ardiani Wilda
Abstrak: Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat serta berbagai faktor lainnya. Posbindu PTM dibentuk dalam rangka deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM sebagai upaya pelayanan kesehatan yang bersifat preventif promotif yang bertujuan untuk mengendalikan prevalensi PTM di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan dua Posbindu PTM oleh lansia di Puskesmas Kelurahan Kemanggisan tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross-sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu warga yang berumur 45-69 tahun dengan sampel 119 orang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian adalah lansia yang memanfaatkan Posbindu PTM sebanyak 63,9%. Variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan Posbindu PTM adalah jenis kelamin (p value 0,003), pendidikan (p value 0,0001), pengetahuan (p value 0,0001), dukungan keluarga (p value 0,0001), dukungan petugas kesehatan (p value 0,0001), dan kebutuhan akan Posbindu PTM (p value 0,0001).
Kata kunci: Pemanfaatan, Posbindu, Penyakit Tidak Menular

The prevalence of non-communicable diseases (PTM) in Indonesia is increasing every year. This happens due to an unhealthy lifestyle and various other factors. Posbindu PTM was formed in the context of early detection and monitoring of PTM risk factors as a preventive promotive health service effort aimed at controlling the prevalence of PTM in Indonesia. This study aims to determine the factors associated with the use of two Posbindu PTM by the elderly at the Kemanggisan Kelurahan Public Health Center in 2020. This research is a quantitative study using cross-sectional methods. The population in this study were residents aged 45-69 years with a sample of 119 people. This study used the Chi Square test for data analysis. The results of the study are 63.9% of elderly who use Posbindu PTM actively. Variables associated to the utilization of Posbindu PTM are gender (p value 0.003), education (p value 0.0001), knowledge (p value 0.0001), family support (p value 0.0001), health worker support (p value 0,0001), and the need for Posbindu PTM (p value 0,0001).
Key words: Posbindu, Utilization, Non-Communicable Disease
Read More
S-10369
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elsi Novnariza; Pembimbing: Besral, Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Sudikno, Yoan Hotnida Naomi
T-5373
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatikhatul Mabruroh; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Misti, Dian Meutia Sari
Abstrak: Penyakit Jantung Koroner (PJK) dikenal sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko PJK terus mengalami peningkatan dan dikhawatirkan dapat meningkatkan pula angka morbiditas dan mortalitas akibat PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko obesitas terhadap timbulnya PJK di Kota Bogor. Data yang digunakan adalah data kohor Penyakit tidak menular yang dikumpulkan sejak tahun 2011 - 2015. Disain studi yang digunakan adalah nested-case control dengan variabel kovariat yang dikumpulkan antara lain usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes melitus, kolesterol total, HDL, LDL, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, stres dan riwayat keluarga. Analisis yang digunakan adalah analisis multivariat unconditional logistic regression untuk mengetahui nilai OR adjusted. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi PJK sebesar 35,1% dan prevalensi obesitas adalah 50,4%. Berat badan normal ditemukan lebih tinggi baik pada kelompok kasus maupun kontrol (45,4% dan 52,8%,). Besar nilai OR adjusted didapatkan sebesar 1,585 dengan nilai p 0,000. Diharapakan masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat, seperti meningkatkan aktivitas fisik, pola diet yang sehat, tidak merokok tidak stres dan istrihat yang cukup, khusunya pada jenis kelamin laki-laki dimana pada penelitian ini jenis kelamin laki-laki dan memiliki berat badan obesitas berrisiko untuk mengalami PJK.
Read More
T-6267
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Trihardini Sri Rejeki Astuti; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Purnawan Junadi, Mieke Savitri, Enny Ekasari, Doni Arianto
T-5269
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Koes Irianto
614.4 IRI e
[s.l.] : Alfabeta, 2014
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atrie Fitriah Pribadi; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Nurjamil, Punto Dewo
T-5287
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Wigati Ratna Sari; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Adhi Dharmawan Tato, Hamidah
Abstrak: Masuknya Penyakit Tidak Menular sebagai salah satu target dalam SustainableDevelopment Goals (SDGs) 2030,mengisyaratkan bahwa PTM secara global telahmendapatkan perhatian khusus yang menjadi prioritas nasional. Salah satu cara dalamprogram pengendalian PTM adalah melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu(Posbindu) PTM. Puskesmas Kecamatan Setiabudi dalam menjalankan skrining melaluiPosbindu PTM menerapkan Permenkes No.43 tanu 2016 tentang standar pelayananminimal bidang kesehatan yaitu setiap warga usia 15-59 tahun mendapatkan skriningsesuai standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan Posbindu PTM di wilayah kerja PuskesmasKecamatan Setiabudi Tahun 2018. Desain penelitian ini adalah cross sectional denganpendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu warga usia 15-59 tahun dengansampel 145 orang. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan ujiRegresi Logistik Sederhana. Hasil penelitian adalah warga yang memanfaatkanPosbindu PTM sebanyak 57,9%. Variabel yang berhubungan dengan pemanfaatanPosbindu PTM adalah jenis kelamin (p=0,026) OR=2,856, pekerjaan (p=0,024)OR=2,382, pengetahuan (p=0,010) OR=2,553, akses ke Posbindu PTM (p=0,013)OR=2,748, ketersediaan sarana Posbindu PTM (p=0,012) OR=2,567, dukungankeluarga (p=0,037) OR=2,153, dukungan petugas kesehatan (p=0,004) OR=2,825,dukungan kader (p=0,000) OR=6,970, kebutuhan akan Posbindu PTM (p=0,035)OR=2,397. Variabel yang paling dominan adalah dukungan kader OR= 4,680 (95% CI2,2-10,8). Kesimpulan penelitian ini adalah dukungan kader menjadi faktor yang palingdominan dalam pemanfaatan Posbindu PTM.

The introduction of Non-Communicable Diseases as one of the targets inSustainable Development Goals (SDGs) 2030, suggests that PTM globally has gainedspecial attention which is a national priority. One of the ways in PTM control programis through Posbindu PTM. Public Health Center Setiabudi in running screening throughPosbindu PTM apply Permenkes No.43 in 2016 about minimum service standard ofhealth field that every citizen age 15-59 year get standard screening. This study is aimedat determining the factors associated with the utilization of Posbindu PTM in theworking area of Setiabudi Pubic Health Center in 2018. The design of study is crosssectional with quantitative approach. The population of this study is citizens age 15-59years with the samples are 145 people. The data analysis are Chi Square test and SimpleLogistic Regression test. Result of the study is the people who utilize active PosbinduPTM is 57,9%. Variables related to the utilization of Posbindu PTM that gender (P =0.010) OR = 2,382, knowledge (p = 0,010) OR = 2,553, access to Posbindu PTM (p =0,013) OR = 2,784, family support (P = 0,037) OR = 2,153, the support of healthworkers (p = 0,004) OR = 2,825, cadre support (p = 0,000) OR = 6,970, needs willPosbindu PTM (p = 0.035) OR = 2,397. The most dominant variable is cadre supportOR = 4,680 (95% CI 2,2-10,8). The conclusion is cadre support become the mostdominant factor in the utilization of Posbindu PTM.
Read More
T-5266
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alana Arumsari Pramono; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Woro Riyadina
Abstrak: Latar belakang: Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular. Faktor risiko penyakit jantung koroner antara lain hipertensi, merokok, kolesterol tinggi, obesitas, dan rendahnya konsumsi buah dan sayuran. Menurut data Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi penyakit jantung koroner dengan diagnosa dokter adalah sebesar 0,5%. Sedangkan pada tahun 2018 prevalensi penyakit jantung koroner dengan diagnosa dokter adalah sebesar 1,5%. Maka terjadi peningkatan oleh responden yang menderita penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penumpukan plak di dinding arteri yang memasok darah ke jantung dan bagian tubuh lainnya. Plak tersebut terdiri dari deposit kolesterol dan zat lain di arteri. Penumpukan plak menyebabkan bagian dalam arteri menyempit dari waktu ke waktu, yang sebagian atau seluruhnya dapat menghalangi aliran darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efek gabungan hipertensi dan obesitas dengan kejadian penyakit jantung koroner Metode: Pada analisis ini menggunakan analisis univariat untuk mengetahui proporsi dari varibel penelitian, analisis bivariat untuk mengetahui adanya hubungan pada variabel, analisis stratifikasi untuk mengetahui adanya confounding dan efek modifikasi. Analisis multivariat untuk mengetahui model akhir. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Hasil: didapatkan variabel penyakit jantung koroner 1,44%, hipertensi dan obesitas 9,77%, hipertensi dan tidak obesitas 9,64%, tidak hipertensi dan obesitas 22,04%, tidak hipertensi dan tidak obesitas 58,55%. Dan hubungan hipertensi dan obesitas terhadap penyakit jantung koroner setelah dikontrol oleh variabel usia dan jenis kelamin. Kesimpulan: Hubungan dari efek gabungan hipertensi dan obesitas dengan kejadian penyakit jantung koroner setelah dilakukan kontrol oleh variabel usia dan jenis kelamin
Background: Coronary heart disease is a non-communicable disease. Risk faktors for coronary heart disease include hypertension, smoking, high cholesterol, obesity, and low consumption of fruits and vegetables. According to Riskesdas data in 2013, the prevalence of coronary heart disease with a doctor's diagnosis was 0.5%. Meanwhile, in 2018 the prevalence of coronary heart disease with a doctor's diagnosis was 1.5%. Then there is an increase in respondents who suffer from coronary heart disease. Coronary heart disease is caused by the buildup of plaque on the walls of the arteries that supply blood to the heart and other parts of the body. The plaque consists of deposits of cholesterol and other substances in the arteries. Plaque buildup causes the inside of the arteries to narrow over time, which can partially or completely block blood flow. The purpose of this study was to determine the relationship between the combined effect of hypertension and obesity with the incidence of coronary heart disease Methods: This analysis uses univariate analysis to determine the proportion of research variables, bivariate analysis to determine the relationship between variables, stratification analysis to determine the presence of confounding and modification effects. Multivariate analysis to determine the final model. This study used a cross sectional design. Results: found coronary heart disease variables 1.44%, hypertension and obesity 9.77%, hypertension and not obesity 9.64%, not hypertension and obesity 22.04%, not hypertension and not obesity 58.55%. And the relationship of hypertension and obesity to coronary heart disease after being controlled by age and sex variables. Conclusion: The relationship of the combined effect of hypertension and obesity with the incidence of coronary heart disease after being controlled by age and sex variables
Read More
T-6129
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Guruh Aryo Cahyo; Pembimbing: Meiwita Budiharsana; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Agus Gojali
Abstrak: Latar Belakang: Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit tidak menular yang disebabkan oleh adanya gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah dan disertai gangguian kandungan karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat kurang berfungsinya insulin. Perencanaan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular khususnya diabetes mellitus sangat diperlukan. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan pemantauan pada Kota Depok secara menyeluruh maka dapat dilakukan pengecekan kesehatan dan deteksi dini oleh petugas kesehatan, agar penyebaran penyakit tidak menular tidak bertambah pesat setiap saatnya. Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes mellitus secara etiologis terbagi menjadi kedalam empat tipe, diantaranya adalah DM Tipe 1, DM Tipe 2, DM Tipe Gestasional, dan DM Tipe Lainnya. Namun IDF pada tahun 2011 hanya mengklasifikasikannya kedalam 3 tipe utama, yaitu DM Tipe 1, DM Tipe2, dan DM Tipe Gestasional. Faktor risiko pada Diabetes mellitus, dibagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang dapat diubah meliputi berat badan, pola hidup, dan status kesehatan. Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis kelamin, tinggi badan, dan riwayat keluarga. Diharapkan faktor risiko dan deteksi dini dapat memudahkan petugas dalam menganalisis persebaran penyakit Diabetes Mellitus dan memantau perkembangannya, menjadikan sarana untuk merekam dan menyimpan informasi mengenai demografi, populasi, dan tren perilaku, mengidentifikasi dan menyelidiki hubungan dan komplikasi antar penyakit tidak menular, seerta sebagai bahan perencanaan untuk mengetahui hubungan Hipertensi dengan kejadian Diabetes Mellitus dan menangani masalah kesehatan di masyarakat.
Tujuan: Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Orang Dengan Hipertensi Terhadap Kejadian Diabetes Mellitus di Kota Depok.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, dengan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular (SIPTM) Dinas Kesehatan Kota Depok.
Hasil: Jumlah kasus Diabetes Mellitus di Kota Depok pada tahun 2017-2019 semakin fluktuatif. Pada tahun 2017 ditemukan kasus Diabetes Mellitus sebanyak 245 kasus, sedangkan pada tahun 2018 dan 2019 secara berturut-turut ditemukan sebanyak 282, dan 315 kasus. Jumlah kasus Diabetes Mellitus di Kota Depok lebih banyak ditemukan karena adanya pola gaya hidup yang tidak sehat, riwayat keluarga, dan kurangnya aktivitas fisik pada seseorang Selain itu tidak adanya korelasi antara jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan terhadap jumlah kasus Diabetes Mellitus.
Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Faktor Risiko, Hipertensi, Penyakit Tidak Menular.
Read More
S-10444
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive