Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Cinthya Theresia Tambunan; Pembimbing: Meily Kurniawidjaja; Penguji: Dian Ayubi, Yosephin Sri Sutanti
Abstrak: The Smoking behavior is one of the biggest public health threats in the world. Wherever, whenever, and anyone can smoke, not exception the police in National Traffic Management Center Police of Republik Indonesia. (NTMC Polri). This research was conducted to find out the relationship of the factors that increase the success of quit smoking of in NTMC Polri. This descriptive study using a cross-sectional study design and are semi-quantitative from 51 police who become the respondents. The results showed that there is a significant relationship between a predisposing, enabling, and reinforcing factors and the success of quit smoking from the police in NTMC Polri. Control and explicit sanctions needs to be enhanced so that the smoke free workplace program in NTMC Polri runs well and can create a favorable environment to quit smoking.
 

 
Perilaku merokok merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia. Dimanapun, kapanpun, dan siapapun dapat merokok, tak terkecuali polisi di National Traffic Management Center Polisi Republik Indonesia (NTMC Polri). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk berhenti merokok dengan keberhasilan berhenti merokok pada polisi di NTMC Polri. Penelitian deskriptif ini menggunakan desain studi cross-sectional dan bersifat semi kuantitatif, pada 51 polisi yang menjadi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi, pemungkin, penguat dan keberhasilan berhenti merokok pada polisi di NTMC Polri. Pengawasan dan sanksi yang tegas perlu ditingkatkan supaya program Kawasan Tanpa Rokok di NTMC Polri berjalan dengan baik serta dapat menciptakan lingkungan yang baik untuk berhenti merokok.
Read More
S-8868
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Arinda; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Dadan Erwandi, Iche Andriyani Liberty, Jimmy Tiarlina
Abstrak:
Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang sangat luas tidak hanya pada sektor kesehatan tetapi juga pada sektor industri, salah satunya yakni di PT X. Berbagai dampak negatif telah dialami oleh PT X baik dari sisi kesehatan, produktifitas hingga finansial. Meskipun saat ini kasus COVID-19 telah mengalami penurunan namun kewaspadaan tetap harus dilakukan. Selain itu, bencana merupakan suatu hal yang tidak dapat diprediksi dengan pasti di masa yang akan datang sehingga pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini dapat menjadi kesempatan bagi suatu organisasi untuk meninjau kembali penerapan manajemen bencana yang telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan siklus manajemen bencana yang telah diterapkan di PT X, yang terdiri dari upaya prabencana, saat terjadi bencana dan pascabencana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan pada Bulan Agustus - Desember 2022. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan dan telaah dokumen menggunakan pedoman analisis penerapan manajemen bencana yang disusun berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007, berdasarkan pedoman penerapan manajemen bencana dalam menghadapi pandemi menurut World Health Organiziation (WHO) dan Pan American Health Organization (PAHO) serta berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07-MENKES/328/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT X belum menerapkan siklus manajemen bencana secara keseluruhan. Diketahui bahwa pada tahap prabencana, perusahaan belum menyusun perencanaan, serta belum melakukan program pendidikan dan pelatihan, penilaian risiko dan latihan keadaan darurat. Selain itu, pada tahap pascabencana diketahui bahwa perusahaan belum melakukan upaya pemulihan mental meskipun pada saat terjadinya pandemi COVID-19 perusahaan telah melakukan berbagai upaya pencegahan penularan, tatalaksana kasus dan deteksi dini serta pemulihan fisik, aktifitas, sarana dan prasarana. Disarankan kepada PT X untuk mengoptimalkan penerapan manajemen bencana di tempat kerja melalui adanya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan pada tahap prabencana serta adanya upaya pemulihan pada tahap pascabencana guna meningkatkan resiliensi dalam menghadapi bencana akibat wabah penyakit di masa yang akan datang

The COVID-19 pandemic has severely affected not only the health sector but also the industrial sector, including PT X. This pandemic has affected PT X in terms of health, productivity, and finances. Recently, the numbers of new COVID-19 cases and fatalities worldwide have continued to decline. Staying vigilant against covid-19 in the workplace is an option since the disasters cannot be predicted. This COVID-19 pandemic can be an opportunity for organizations to review the implementation of their disaster management cycle. This study aims to analyze the implementation of the disaster management cycle at PT X covering pre-disaster, during disaster, and post-disaster. This analytic descriptive study used a qualitative approach. It was conducted in August - December 2022. Data were collected through in-depth interviews, field observations, and document reviews using guidelines for analyzing the implementation of disaster management based on Law No. 24 of 2007, disaster management guidelines in dealing with a pandemic by the World Health Organization (WHO) and the Pan American Health Organization (PAHO) as well as the Minister of Health Decree No. HK.01.07-MENKES/328/2020. The results of the study showed that PT X had not implemented the entire disaster management cycle yet. At the pre-disaster stage, the company had not prepared a plan and had not provided the education and training programs, risk assessment and emergency drills. Besides, at the post-disaster stage, the company had not made any mental recovery efforts even though the company had made various efforts to prevent transmission, case management and early detection as well as physical, activities, facilities, and infrastructure recoveries during the COVID-19 pandemic. PT X is suggested to optimize the implementation of disaster management in the workplace through mitigation and preparedness efforts at the pre-disaster stage and recovery efforts at the post-disaster stage to increase resilience in dealing with the pandemic in the future
Read More
T-6522
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lena Tresnawati; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Robiana Modjo, Indri Hapsari Susilowati, Lutfi Muzaqi, M. Fadri Al Baihaqi
Abstrak: Latar Belakang: Distres merupakan bentuk negatif dari psikososial, dimana sumber distres dapat berasal dari faktor pekerjaan itu sendiri, faktor keluarga dan sosial, serta faktor individu. Beberapa kejadian mengindikasikan terjadinya distres pada mekanik di PT. X. Indikasi tersebut terlihat dari gejala fisiologis, psikologis, perilaku, dan kognitif yang timbul dari pekerja.
Tujuan: Menganalisis tingkat distres kerja dan faktor-faktor yang berhubungan terhadap tingkat distres pada mekanik di PT. X. Metode: Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, dilakukan pada seluruh mekanik di PT. X sejumlah 37 pekerja, dan analisis data menggunakan uji chi square serta regresi logistik.
Hasil: Faktor yang berhubungan terhadap tingkat distres adalah budaya dan fungsi organisasi, hubungan interpersonal, tekanan kerja, work family conflict, desain tugas, jadwal dan jam kerja, intensitas olahraga, kecemasan, pengendalian emosi, serta kebiasaan merokok. Faktor pengendalian emosi paling berpengaruh terhadap distres dengan Exp(B) 0,34. Kesimpulan: Berbagai faktor memiliki hubungan terhadap tingkat distres pada mekanik di PT. X sehingga perlu dilakukan tindakan yang mampu menurunkan risiko distres seperti pengaturan lembur dan pemberian pelatihan
Background: Distress is a negative form of psychosocial. It can be caused by work factors, family and social factors, and individual factors. Several cases indicate the occurrence of mechanical distress at PT. X. The indications showed from the physiological, psychological, behavioral, and cognitive symptoms that arise from the workers.
Objective: To analyze the associated factors with distress level of mechanics at PT. X. Methods: Used a cross sectional design study, carried out on all mechanics at PT. X with number of 37 workers, data analysis using chi square test and logistic regression.
Results: Factors related to the distress level are organizational culture and function, interpersonal relationships, work pressure, work family conflict, task design, working hours and scheduler, exercise intensity, anxiety, emotional control, and smoking habits. Emotional control factor has the most associated on distress with Exp(B) 0.34. Conclusion: Various factors have a relationship with the distress level of mechanics at PT. X so it is necessary to take actions that can reduce the risk of distress such as overtime program and providing training
Read More
T-6323
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sony Dwi Risvandi; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Mila Tejamaya, Fajar Seno Jati, Errik Yusnadi Saleh
Abstrak: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit pernapasan yang menyebar di seluruh dunia dan telah dinyatakan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh World Health Organization (WHO). Covid-19 yang telah dinyatakan sebagai pandemi internasional, tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat tetapi juga operasional bisnis dan keselamatan pekerja di tempat kerja. Meskipun keadaan seperti itu, beberapa bisnis vital masih beroperasi karena status kebutuhannya. Salah satu industri yang tetap beroperasi di masa pandemi Covid-19 adalah industri migas. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja PT. X, perusahaan yang bergerak di bidang tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara personil kunci. Hal ini kemudian didukung dengan pengamatan terhadap kebijakan perusahaan; prosedur; pengawasan kesehatan; dan protokol pengujian, deteksi, dan pelacakan. Prosedur Kesiapsiagaan Pandemi Covid-19 yang dikembangkan oleh PT. X dimaksudkan untuk mitigasi pada situasi saat ini. Prosedur ini mencakup berbagai aspek seperti pengaturan kerja karyawan; penilaian diri untuk deteksi dini; protokol kesehatan; pengawasan kesehatan; informasi, edukasi, dan komunikasi kepada seluruh karyawan. Data menunjukkan bahwa selama pandemi ini, Indikator kinerja keselamatan PT.X, yaitu Lost Time Injury Frequency and Total Recordable Injury Rate, masih di bawah kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa kebijakan pencegahan dan pengendalian Covid-19 oleh PT. X telah mengikuti peraturan kesehatan, industri, dan ketenagakerjaan yang relevan di Indonesia dengan baik. PT. X telah menerapkan risk assessment dalam operasionalnya di masa pandemi untuk menjaga kelangsungan usaha sekaligus mengendalikan risiko penularan Covid-19. Temuan penelitian menyoroti penerapan protokol kesehatan, faktor pendorong, hambatan, dan tantangan yang umum di industri migas
Read More
T-6231
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nina Ratna Sari; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Robiana Modjo, Dadan Erwandi, Devi Dwirantih, Istiati Suraningsih
Abstrak: ABSTRAK 
Salah satu isu kesehatan di tempat kerja adalah kebiasaan merokok. PT NRS sudah satu tahun menjalankan program Tempat Kerja Tanpa Asap Rokok (TKTAR) yang disusun IDKI dengan dukungan WHO. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi tingkat keberhasilan program TKTAR serta faktor yang dapat menghambatnya. Penelitian ini adalah studi evaluasi dengan pendekatan semi kuantitatif menggunakan metode analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dan sikap karyawan yang baik, tim pengembang sebagai faktor penguat, sosialisasi TKTAR yang masih kurang, tidak adanya sangsi dan aturan yang baku terkait pencatatan dan pelaporan. Saran, meningkatkan motivasi tim pengembang untuk mengolah data awal dan menganalisis untuk mendapatkan masalah yang ada, meningkatkan sosialiasi TKTAR agar sampai keseluruh karyawan, teguran pelanggaran kepada karyawan perokok dan atasannya, sosialisasi tentang lokasi merokok, dilakukan razia atribut rokok, membuat buku panduan SOP TKTAR, membuat anggaran khusus, membuat pencatatan dan pelaporan, melakukan monitoring, evaluasi dan dibuatkan sangsi terhadap pelanggaran. 
 ABSTRACT
 One of the health issue in workplace is smoking habits. PT NRS has implement Free-Smoke Workplace program (TKTAR) which was compiled by IDKI supported by WHO for a year. The purpose of this writing is to evaluate TKTAR program success rate and its hindrance factors. This research is an evaluation study with semi-quantitative approach using content analysis method. Result of the research shows that employees have a good knowledge and attitudes, developer team as a supporting factor, lack of TKTAR socialization, absence of sanctions and standard rule for violation recording and reporting. As suggestions, encourage developer team's motivation to explore the initial data and analyze current problem, improve TKTAR socialization to make sure it is acknowledged by the entire employees, violation warning to all employees and superiors, socialization of smoking locations, examination of cigarette attributes, create manual of TKTAR Standard Operation Procedure (SOP); allocate special budget, recording and reporting, monitoring, evaluation and penalties for its violations.
Read More
T-3773
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulidta Timory; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Dadan Erwandi, L. Meily, Fetrina Lestari, Henry Diatmo
Abstrak:

Stigma pada penderita tuberkulosis menjadi salah satu masalah dalam keberhasilan pengobatan tuberkulosis. Stigma yang terjadi di tempat kerja apabila tidak dikendalikan dapat mengakibatkan lingkungan kerja yang tidak sehat dan berdampak buruk pada produktivitas kerja pekerja. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya stigma pada penderita TBC ditempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan stigma pada penderita tuberkulosis di tempat kerja baik faktor pengetahuan, sikap, upaya pelayanan kesehatan serta faktor peran tempat kerja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Juni 2023. Jumlah sampel penelitian adalah 112 responden yang diambil dengan teknik non random sampling. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Van Rie yang sudah diadaptasi dan dikhususkan untuk menilai stigma tuberkulosis di tempat kerja. Hasil penelitian menunjukan faktor risiko yang berhubungan dengan stigma adalah faktor sikap pekerja. Dari 112 responden diketahui sebanyak 72 orang memiliki stigma pada penderita TBC di tempat kerja. Kata kunci: Stigma, Tuberkulosis, Tempat Kerja


 

Stigmatization of tuberculosis patients is one of the problems in the successful treatment of tuberculosis. Stigma that occurs in the workplace if not controlled can result in an unhealthy work environment and adversely affect worker productivity. There are various factors that influence the emergence of stigma in TB patients in the workplace. This study aims to analyze factors associated with stigma in tuberculosis patients in the workplace, including knowledge, attitudes, health service efforts and workplace role factors. This study used a cross sectional design. This research was conducted in February-June 2023. The number of research samples was 112 respondents who were taken with non-random sampling technique. The questionnaire used was the Van Rie questionnaire which had been adapted and specialized to assess the stigma of tuberculosis in the workplace. The results showed that the risk factor associated with stigma is the attitude factor of workers. Of the 112 respondents, 72 people were known to have stigma towards tuberculosis patients in the workplace. Keywords: Stigma, Tuberculosis, Workplace

Read More
T-6820
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Juniatia Widiasari; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Mila Tejamaya, Fajar Seno Jati, Errik Yusnadi Saleh
Abstrak: Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia di Indonesia dan dunia yaitu pada aspek kesehatan, perekonomian, pendidikan, sosial, dan psikologis. Pandemi COVID-19 juga mempengaruhi industri minyak dan gas (migas) dengan dampak kesehatan pada pekerja dan dampak pada kegiatan operasionalnya. Keberlangsungan industri migas memiliki peran penting sebagai penyedia energi untuk penggerak perekonomian. Luasnya dampak dari pandemi COVID-19 serta dengan diterapkannya adaptasi kebiasaan baru membutuhkan pencegahan dan pengendalian yang baik pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri migas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 di perusahaan migas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengukur implementasi dari pencegahan dan pengendalian COVID19 di perusahaan migas PT.X secara kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan daftar periksa yang dikembangkan dari ISO 45005:2020 mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan tindakan yang dijabarkan dalam 11 klausul persyaratan. Implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 di PT. X sudah berjalan dengan baik dengan tingkat pemenuhan sebesar 82%. Nilai tertinggi didapatkan oleh klausul komunikasi dimana PT. X sudah memenuhi aspek komunikasi yang dipersyaratkan dalam daftar periksa. Terdapat hal-hal yang dapat dilakukan oleh PT. X guna meningkatkan kinerja pengendalian COVID-19 di tempat kerja antara lain melakukan identifikasi dan penilaian apakah tempat dan situasi di rumah pekerja memungkinkan untuk bekerja dengan efektif
COVID-19 pandemic has affected all aspects of human life in Indonesia and the world, including health, economy, education, social and psychological aspects. COVID-19 pandemic has also affected the oil and gas industry with health impacts on workers and impacts on their operational activities. The sustainability of the oil and gas industry has an important role as a provider of energy to drive the economy. The extent of the impact of the COVID-19 pandemic and the implementation of adaptation to new habits require good prevention and control for companies operating in the oil and gas industry. This study aims to analyze the implementation of prevention and control of COVID-19 in an oil and gas company. This study uses a descriptive method to measure the implementation of the prevention and control of COVID-19 in the oil and gas company PT.X quantitatively. Data collection was carried out using a check list developed from ISO 45005:2020 covering aspects of planning, implementation, monitoring and action in 11 clauses of requirements. Implementation of prevention and control of COVID19 at PT. X has been running well with a compliance rate of 82%. The highest value is obtained by the communication clause where PT. X has met the communication aspects required in the checklist. There are things that can be done by PT. X in order to improve the control of COVID19 in the workplace, among others, knowing and assessing whether the place and situation in the workers' homes support them to work effectively
Read More
T-6176
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurmawaddah; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Didik Supriyono
Abstrak: Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menempati urutan sepuluh besar penyakit di Puskesmas Plus Kecamatan Sape. Petani di Kecamatan Sape selalu menanam padi setiap tahunnya, sehingga terdapat banyak penggilingan padi pada daerah tersebut. Adanya penggilingan padi berpotensi sebagai penyebab ISPA karena paparan debu gabah hasil proses penggilingan. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu,karakteristik rumah, dan karakteristik tempat kerja dengan kejadian ISPA. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat. Jumlah pekerja yang mengalami ISPA adalah 52 orang (53,1%). Hasil penelitian menunjukkan variabel kelembaban rumah berhubungan signifikan dengan kejadian ISPA dan merupakan variabel dominan dengan nilai p=0,01 (OR=7,00). Tidak terdapat hubungan antara karakteristik pekerja dan lingkungan tempat kerja dengan kejadian ISPA.
The incidence of Acute Respiratory Infection (ARI) is one of the health problems that rank in the top ten diseases at the Puskesmas Plus, Sape District. Farmers in Sape District always plant rice every year, so there are many rice mills in the area. The presence of rice milling has the potential to cause ARI due to exposure to grain dust from the milling process. The study design used was cross-sectional to determine the relationship between individual characteristics, home characteristics, and workplace characteristics with the incidence of ARI. The used analyses are univariate, bivariate, and multivariate. The number of workers experiencing ARI is 52 people (53.1%). The results showed that the house humidity variable was significantly related to the incidence of ARI and was the dominant variable with p = 0,01 (OR = 7,00). There is no relationship between the characteristics of workers and the workplace environment with the incidence of ARI.
Read More
S-11129
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Joanna Helena Meijer; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Emanuel Eko Haryanto
Abstrak: Kebisingan menjadi faktor risiko dari penyebab penyakit akibat kerja dengan proporsi sebesar 30-50% di Indonesia. Salah satu dampak kesehatan yang disebabkan oleh kebisingan di tempat kerja adalah penyakit hipertensi. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan kebisingan di tempat kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja mesin produksi lemari es di PT LGElectronics Indonesia, Tangerang tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desainstudi cross sectional. Jumlah sampel sebesar 344 pekerja mesin produksi lemari esyang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) dari kebisingan, penentuan jumlah sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara paparan kebisingan di tempat kerja dengan kejadian hipertensi (p < 0,05), dan dipengaruhi juga oleh faktorrisiko lainnya, yaitu umur, riwayat penyakit hipertensi pada keluarga, Indeks Masa Tubuh (IMT), dan kebiasaan merokok.
Kata kunci : Kebisingan, kejadian hipertensi, tempat kerja
Noise becomes a risk factor of causing occupational disease with the proportion of30-50% in Indonesia. One of the health effects caused by noise in the workplaceis hypertension. This study aims to determine the relationship between noiseexposure in the workplace with incidence of hypertension in the refrigeratorproduction machine workers at PT LG Electronics Indonesia, Tangerang in 2013.This research used a cross-sectional study design. Number of samples 344workers production machine refrigerator that exceeds Threshold Limit Value(TLV) of noise, determining the number of samples by using purposive samplingmethod. The results showed a significant relationship between noise exposure inthe workplace with incidence of hypertension (p < 0.05), and also affected byother risk factors, namely age, family history of hypertension, Body Mass Index(BMI), and smoking habits.
Keywords:Noise, incidence of hypertension, workplace
Read More
S-8281
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rully Rudianto; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Mila Tejamaya, Abdul Kadir, Suhardi, Anita Johan
Abstrak:

Tujuan : Pekerja di RS P merupakan pekerja yang harus menghadapi situasi kerja yang sangat berisiko terjadinya kejadian bullying dari berbagai pihak dan menuntut perfoma yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan Workplace Bullying, Psychological Distress, dan Job Performance pada pekerja di RS P. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectionaldengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara acak kepada kelompok pekerja yang bekerja di RS P dengan jumlah responden sebanyak 195 orang. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan tabel distribusi frekuensi, cross tabulasi dan dianalisis hubungannya dengan metode uji korelasi Spearman. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif (signifikansi 0,000) dengan kekuatan korelasi yang cukup (0,412) antara Workplace Bullying dengan Psychological Distress. Namun tidak terdapat korelasi (signifikansi 0,350) terkait kejadian workplace bullying dengan peningkatan maupun punurunan dari job performance pekerja di RS P.Tidak terdapat korelasi antara psychological distress dengan job performance (signifikansi 0,158).Mayoritas responden tidak mengalami bullying (84,6 %), tidak mengalami psychological distress (77,4 %), danjob performance dari pekerja di RS P mayoritas sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan (93,8 %). Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen masih dipengaruhi oleh faktor-faktor mediator yang lain. Walaupun didapatkan kejadian bullying yang rendah di RS P,manajemen harus tetap waspada dan segera bertindak untuk mengidentifikasi dan mencegah terjadinya perilaku bullying tersebut.Hal ini penting untuk mencegah terjadinya korban bullying dan penerapan program anti bullying yang tepat di tempat kerja, sehingga tingkat psychological distress tidak meningkat dan job performance tetap terjaga dengan baik. Disamping itu perlunya meningkatkan motivasi pekerja dan fasilitas-fasilitas yang didapat oleh pekerja, sehingga mengurangi dampak bullying di tempat kerja maupun psychological distress di RS P


 

Objective : Workers in RS P are workers who have to face a work situation that is very risky for bullying from various parties and demands high performance. This study aims to assess the relationship between Workplace Bullying, Psychological Distress, and Job Performance on workers at RS P. Methods : This study is a cross-sectional study using a questionnaire that was distributed randomly to groups of workers who work in RS P with a total of 195 respondents. The collected data was then processed using a frequency distribution table, cross tabulation and analyzed its relationship with the Spearman correlation test method Results : The results showed that there was a positive correlation (significance 0.000) with sufficient correlation strength (0.412) between Workplace Bullying and Psychological Distress. However, there is no correlation (significance 0.350) related to the incidence of workplace bullying with an increase or decrease in the job performance of workers at RS P. There is no correlation between psychological distress and job performance (significance 0.158). The majority of respondents did not experience bullying (84.6 %), did not experience psychological distress (77.4% %), and the job performance of the workers in RS P was the majority according to the standards set by the company (93.8 %). Conclusion : The results of the study indicate that the relationship between the independent variable and the dependent variable is still influenced by other mediator factors. Even though there is a low incidence of bullying in RS P, management must remain vigilant and act immediately to identify and prevent the occurrence of bullying behavior. This is important to prevent bullying victims and to implement appropriate anti-bullying programs in the workplace, so that the level of psychological distress does not increase and job performance is maintained properly. Besides that, it is necessary to increase the motivation of workers and the facilities obtained by workers, thereby reducing the impact of bullying in the workplace and psychological distress at RS P..

Read More
T-6575
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive