Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Riza Lestari Asmarani; Pembimbing: Kemal N. Siregar; Penguji: Besral, Yuni Zahraini
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai determinan ganguan gizi pada anak usia 0-59 bulan di Indonesia. Underweight, stunting dan wasting merupakan gangguan gizi pada anak usia 0-59 bulan yang masih menjadi perhatian. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, 2010, dan 2013 menunjukkan tidak terjadi banyak perubahan pada prevalensi anak usia 0-59 bulan underweight, stunting dan wasting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan underweight, stunting, wasting dan gangguan gizi pada anak usia 0-59 bulan di Indonesia. Penelitian bersifat kuantitatif, dengan desain studi cross sectional menggunakan data sekunder Riskesdas Tahun 2013. Sampel penelitian ini adalah semua individu yang berusia 0-59 bulan yang menjadi responden dalam Riskesdas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh variabel yang secara bersama-sama signfikan memengaruhi underweight, stunting, wasting dan gangguan gizi. Berat badan lahir rendah merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian underweight (OR:2.08, 95%CI:1.75-2.47). Status ekonomi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting (OR:1.55, 95%CI:1.41-1.71) dan gangguan gizi (OR:1.59, 95%CI:1.45-1.75). Status gizi ibu merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian wasting (OR:1.73, 95%CI:1.52-1.96). Untuk menanggulangi masalah gizi perlu melibatkan banyak sektor untuk dapat berintegrasi menyusun kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan gizi.
Kata kunci: Underweight. Stunting. Wasting. Gangguan gizi
Read More
S-8691
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raisha Azizahra Syafruddin; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Tria Astika Endah Permatasari, Sandra Fikawati
Abstrak: Underweight atau berat badan kurang adalah berat badan yang terlalu rendah untuk anak normal yang sehat1. Underweight masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Prevalensi underweight di Kabupaten Lebak tahun 2018, mencapai angka 18.61% dimana angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional (17.7%) dan Provinsi Banten (16.22%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian underweight pada balita di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan dengan menggunakan data primer dari penelitian ?Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecacingan pada Balita di Desa Karangkamulyan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Tahun 2020?. Sampel penelitian ini adalah 208 balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan. Analisis data univariat dan bivariat berupa uji Chi-square dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan mengalami kejadian underweight sebanyak 10.6%. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian underweight pada balita, diantaranya: usia balita (p-value =0,000), riwayat penyakit ISPA (p-value =0,003), asupan protein (p-value =0,044), dan kebiasaan konsumsi protein nabati (p-value =0,006).
Underweight is a body weight that is too low for a normal healthy child1. Being underweight is still a significant health problem in Indonesia. The prevalence of underweight in Lebak Regency in 2018, reached 18.61%, which is higher than the national prevalence rate (17.7%) and Banten Province (16.22%). 2. This study aimed to determine the factors associated with the incidence of underweight in children under five in Karangkamulyan Village, Cihara District, Lebak Regency in 2020. This study used a cross-sectional design which was carried out by analyzing primary data from the study ?Factors that Related to the Incidence of Helminthiasis in Toddlers in Karangkamulyan Village, Cihara District, Lebak Sub-disctrict in 2020?. The sample of this study was 208 children aged 24-59 months in Karangkamulyan Village. Univariate and bivariate data analysis was conducted by using SPSS version 22 application. Study results showed that 10.6% of children of Karangkamulyan Village have an incidence of underweight. Also, this study showed that four variables were significantly associated with the age of children (p-value =0,000), history of upper respiratory tract infection (p-value =0,003), protein intake (p-value =0,044), and plant protein (p-value =0,006).
Read More
S-11098
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irfani Aisya Siregar; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Fajrinayanti, Trini Sudiarti
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan kejadian underweight pada anak berusia 24-30 bulan berdasarkan faktor resikonya, seperti: asupan gizi, riwayat penyakit infeksi, riwayat BBLR, pola asuh, dan karakteristik keluarga di Kelurahan Jatinegara dan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur pada tahun 2019. Penelitian dilakukan dengan desain studi potong lintang dan menggunakan data sekunder yang diambil pada bulan Mei 2019 dengan jumlah responden sebanyak 221 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square untuk data kategorik dan uji mann whitney untuk data numerik tidak terdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 16,7% anak berusia 24-30 bulan mengalami underweight. Analisis bivariat dengan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian underweight dengan asupan energi, asupan protein, dan asupan vitamin A pada anak berusia 24-30 bulan di Kecamatan Cakung Jakarta Timur pada tahun 2019.
This study aims to determine the description and factors associated with the incidence of underweight in children aged 24-30 months based on risk factors, such as: nutritional intake, history of infectious diseases, history of low birth weight, feeding practices, and family characteristics in Jatinegara and Pulogebang Villages, Cakung Subdistrict, East Jakarta in 2019. The research was conducted with a cross-sectional design and used secondary data taken in May 2019 with a total of 221 respondents. Data analysis was performed using the chi square test for categorical data and the Mann Whitney test for non-normally distributed numerical data. The results showed that as many as 16.7% of children aged 24-30 months were underweight. Bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the incidence of underweight and energy intake, protein intake, and vitamin A intake in children aged 24-30 months in Cakung District, East Jakarta in 2019.
Read More
S-11106
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nentia Erianti Sidik; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Irwan
Abstrak: Untuk mengetahui proporsi underweight, hubungan antara faktor-faktor tersebut serta faktor dominan kejadian underweight maka dilakukan penelitian dengan desain cross-sectional pada anak usia 25-30 bulan di Kecamatan Gambir dan Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Total sampel penelitian berjumlah 121 anak. Hasil penelitian menunjukkan persentase anak yang memiliki status gizi underweight sebesar 25.6%. Hasil analisis dengan uji chi-square menandakan ada perbedaan signifikan pada asupan energi (P-value = 0.027), asupan karbohidrat (P-value = 0.035), tingkat pendidikan ayah (P-value = 0.045), pendapatan keluarga (P-value = 0.004) terhadap underweight. Hasil analisis regresi logistik ganda menandakan asupan karbohidrat merupakan faktor dominan underweight (OR = 7.7).
Read More
S-10530
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Salsabila Kurnianingtyas; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Triyanti, Armein Sjuhary Rowi
Abstrak: Underweight merupakan suatu keadaan dimana anak tidak mencapai berat badan idealyang mengakibatkan asupan makan tidak sesuai kebutuhan anak pada umurnya.Underweight memiliki resiko terbesar di negara berkembang terhadap beban penyakit.Berdasarkan data Riskesdas 2018 prevalensi underweight di Sumatera Utara sebesar19,7% yang tergolong tinggi dibandingkan prevalensi nasional.Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengankejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Sumatera Utara berdasarkan dataIFLS 5 tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional denganmenggunakan data sekunder IFLS 2014 yang dilaksanakan dari bulan Maret hingga April2020. Jumlah sampel sebanyak 280 anak usia 24-59 bulan yang berlokasi di SumateraUtara.Hasil analisis bivariat diperoleh bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan kejadianunderweight pada anak usia 24-59 bulan di Sumatera Utara adalah jenis kelamin anak(0,502; 0,292-0,862), status gizi ibu (3,962; 0,965-14,165), dan pengeluaran rokok(1,800; 1,039-3,117)Kata kunci: Sumatera Utara; underweight; usia 24-59 bulan.
Read More
S-10523
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ida Ayu Devi Qirani; Pembimbing: SRatu Ayu Dewi artika; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Widjaja Lukito
Abstrak: Underweight merupakan salah satu masalah kekurangan gizi yang rentan dialami olehanak-anak. Karakteristik anak, orangtua, dan lingkungan menjadi faktor yangmempengaruhi kejadian underweight pada anak, terutama pada anak usia 24-59 bulan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi kejadian underweightpada anak usia 24-59 bulan di Pulau Jawa. Penelitian cross-sectional ini menggunakandata sekunder dari IFLS 2014. Total responden pada penelitian ini sebanyak 1270 anakusia 24-59 bulan yang tinggal di Pulau Jawa. Perhitungan dan klasifikasi nilai z-scoreBB/U menggunakan aplikasi WHO AnthroPlus, sedangkan aplikasi SPSS digunakanuntuk mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 20,2% anakyang mengalami underweight di Pulau Jawa. Variabel yang berhubungan secarasignifikan (p-value <0,05) antara lain BBLR, ISPA, diare, frekuensi makan susu danolahannya, tingkat pendidikan ayah dan ibu, dan status gizi ayah. Sedangkan variabeljenis kelamin, umur kehamilan, pemberian imunisasi dasar, status anemia, riwayat asieksklusif, semua frekuensi makan selain susu dan olahannya, status gizi ibu, kebiasaanmerokok ayah dan ibu, serta wilayah tempat tinggal tidak berhubungan secara signifikan(p-value >0,05) dengan kejadian underweight. Berdasarkan analisis multivariat,frekuensi makan susu dan olahannya menjadi faktor dominan kejadian underweightpada penelitian ini (OR=1,798)Kata kunci:balita; konsumsi makanan; IFLS 2014; Indonesia; underweight
Underweight is one form of undernutrition that is often experienced by children.Characteristics of children, parents, and the environment were factors affecting theincidence of underweight in children, especially aged 24-59 months. This study aimedto find out the dominant factors affecting underweight in children aged 24-59 months inJava Island. This cross-sectional study used secondary data from IFLS V (2014). Totalrespondents of this study were 1,270 children aged 24-59 months who lived in JavaIsland. Z-scores for weight-for-age was determined and classified using WHOAnthroPlus software, while SPSS software was used to process the data. This studyfound that 20.2% children in Java were underweight. Variables that significantlyassociated (p-value <0,05) with underweight were LBW, ARI, diarrhea, frequency ofeating milk and its products, education level of father and mother, and underweightfather. While gender, gestational age, basic immunization, anemia status, exclusivebreastfeeding history, other eating frequencies, maternal nutritional status, smokinghabits of fathers and mothers, and area of residence were not significantly associatedwith underweight (p-value >0,05). Based on multivariat analysis, low frequency ofeating milk and dairy product was the dominant factor in this study (OR=1,798).Key words:children under five; food consumption; IFLS 2014; Indonesia; underweight.
Read More
S-10513
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melly Wulandari; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Budi Hartono, Laila Fitria, Tria Astika Endah Permatasari, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:

Ketidakseimbangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak atau malnutrisi dapat menyebabkan terganggunya perkembangan dan pertumbuhan anak. Infeksi penyakit, wilayah tempat tinggal, sanitasi yang buruk dan keterbatasan akses air minum merupakan salah satu faktor yang berkontribusi dalam meningkatkan malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis malnutrisi dengan pendekatan spasial (by place) dan statistik dengan menggunakan data sekunder SKI 2023. Variabel dependen meliputi malnutrisi balita (stunting, wasting dan underweight). Variabel independen yaitu penyakit infeksi balita (ISPA, pneumonia, dan diare) dan faktor lingkungan rumah tangga (akses air minum, sumber air minum, sanitasi rumah tangga, higiene dasar, rumah layak huni). Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman/pearson dan pemetaan menggunakan Quantum GIS versi 3.38.2. Diare berkorelasi sedang dengan malnutrisi. Akses air minum (lama waktu >30 menit), sanitasi belum layak, tidak ada higiene dasar, dan rumah layak huni berkorelasi kuat dengan stunting. Sumber air minum air permukaan berkorelasi kuat dengan stunting, wasting, dan underweight. Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat merupakan wilayah dengan tingkat kerawanan malnutrisi tertinggi. Perlu adanya intervensi multisektoral untuk menangani malnutrisi di Indonesia.


Nutritional imbalance during the first 1,000 days of life has been shown to significantly  impair a child’s growth and development. Various factors such as infectious diseases,  geographic location, inadequate sanitation, and limited access to safe drinking water  contribute to the prevalence of malnutrition among children. This study aimed to analyze  child malnutrition in Indonesia using a spatial and statistical approach, based on  secondary data from the 2023 Indonesia Health Survey (SKI). The dependent variables  were the three main indicators of child malnutrition: stunting, wasting, and underweight.  Independent variables included infectious diseases in children (acute respiratory  infections, pneumonia, and diarrhea) and household environmental factors (access to  drinking water, water source, household sanitation, basic hygiene, and adequacy of  housing conditions). Analytical methods included Spearman’s or Pearson’s correlation  tests and spatial mapping using Quantum GIS version 3.38.2. The results indicated that  diarrhea was moderately correlated with malnutrition, while prolonged access to drinking  water (>30 minutes), unimproved sanitation, absence of basic hygiene facilities, and  inadequate housing showed strong correlations with stunting. Furthermore, the use of  surface water sources was strongly associated with all three malnutrition indicators:  stunting, wasting, and underweight. The most vulnerable regions identified were  Highland Papua, Central Papua, South Papua, East Nusa Tenggara, and Southwest Papua.  These findings underscore the urgent need for integrated, multisectoral interventions  targeting nutrition, infectious disease prevention, and improvements in basic household  infrastructure. 

Read More
T-7364
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitratur Rahmah Agustina; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Trini Sudiarti, Kusharisupeni Djokosujono, Salimar, Sugiatmi
Abstrak: Kekurangan gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik, intelektual dan juga dianggap sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian underweight pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari penelitian payung Hibah PITTA B tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 17,3% anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Babakan Madang mengalami underweight, dan 6,1% di antaranya mengalami severly underweight. Dari 214 anak, 63,6% anak berusia 12-23 bulan, 50,5% laki-laki, 7% mengalami BBLR, 75,7% lahir dari ibu berpendidikan rendah, 47,7% memiliki ibu dengan pengetahuan kurang, 68,7% tidak memperoleh ASI eksklusif, 25,2% mengalami diare, 46,7 % mengalami defisit energi, dan 46,7% defisit protein. Hasil analisis chisquare menunjukkan bahwa tidak satupun variabel berhubungan dengan kejadian underweight. Namun, hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa usia anak (p value = 0,014), pendidikan ibu (p value =0,029) berhubungan signifikan dengan kejadian underweight. Adapun pengetahuan ibu (p value = 0,004) berhubungan terbalik dengan kejadian underweight. Pendidikan ibu merupakan faktor dominan kejadian underweight pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Babakan Madang tahun 2019 (OR= 3,259, 95% CI ; 1,132-9,382). Peneliti menyarankan Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya ibu yang memiliki anak usia 6-23 bulan tentang gizi bayi dan balita, gejala dan dampak dari kekurangan gizi, pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, beserta faktor-faktor lainnya yang dapat menyebabkan kekurangan gizi pada anak
Read More
T-6110
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Aries, Hardinsyah, Hendratno Tuhiman
JGP Vol.7, No.1
Bogor : Fakultas Ekologi Manusia IPB, 2012
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fauziah Mauly Rahman; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Widiana Kusumasari
Abstrak: Kurang gizi adalah masalah kesehatan masyarakat pada baduta di Sulawesi Tengah. Kejadian kurang gizi dapat memberikan dampak morbiditas, mortalitas, dan disabilitas. Kurang gizi dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kurangnya asupan makanan, buruknya sanitasi lingkungan, dan rumah tangga tidak tahan pangan. Asupan makanan dapat menurun drastis pada kejadian seperti bencana alam dan konflik sosial dan mampu mempengaruhi status gizi anak. Untuk melihat perbedaan proporsi kejadian underweight berdasarkan ketahanan pangan rumah tangga, dilakukan penelitian cross-sectional pada anak 6-23 bulan di wilayah terdampak bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Kota Palu. Hasil analisis dengan uji chi-square menunjukkan terdapat perbedaan bermakna status gizi baduta berdasarkan jenis kelamin anak (p value = 0.019, OR=3.750) dan berdasarkan tingkat pendidikan ibu (p value = 0.033, OR=2.804). Usia anak, besar rumah tangga, pekerjaan ibu, pendapatan per kapita rumah tangga, persentase pengeluaran pangan, jenis tempat tinggal, dan praktik pemberian makan pada anak merupakan faktor risiko yang penting pada kejadian underweight dalam penelitian ini, serta dapat digunakan untuk mengevaluasi program gizi dan kesehatan di Kota Palu. Kata kunci: Kurang gizi, underweight, baduta, bencana alam, ketahanan pangan rumah tangga vii Universitas
Read More
S-10016
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive