Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sri Idaiani dan Raflizar
BPSK Vol.18, No.1
Surabaya : Balitbangkes Kemenkes RI, 2015
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitriah Siti Nurjanah; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Dwi Gayatri, Elvieda Sariawati
Abstrak: Secara global setiap tahunnya pneumonia menyebabkan kematian hampir sebanyak 1 juta pada anak usia dibawah 5 tahun. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun (Baduta). Period prevalence pneumonia pada anak Baduta berdasarkan data Riskesdas 2013 sebesar 1,7%. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak baduta di Indonesia dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2013. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan masingmasing variabel yang diteliti, dan analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan berhubungan secara statistik dengan kejadian pneumonia pada baduta: umur 13-23 bulan berisiko 1,7 dibandingkan umur 0-12 bulan, tidak diberikan kolostrum (OR=1,742; 95% CI= 1,140-2,664), belum diberikan imunisasi campak karena umur anak (OR= 0,548; 95% CI= 0,388-0,773), tinggal di perdesaan (OR=1,448; 95% CI= 1,093-1,919), ada asap hasil pembakaran (OR=1,511; 95% CI= 1,142-1,998), ventilasi ruangan masak/dapur kurang (OR=1,829; 95% CI= 1,279-2,614), dan status sosial ekonomi rendah (OR=1,807). Belum dapat disimpulkan hubungan yang pasti bermakna secara statistik karena analisis dilakukan sampai bivariat, perlu dilakukan analisis multivariat.
Kata kunci: Pneumonia, Baduta, Indonesia, Riskesdas 2013
Read More
S-8688
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Farastya Rahmawati; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Besral, Dyah Erti Mustikawati
S-8905
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Resita Dyah Purnama Suci; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Indang Trihandini, Dyah Erti Mustikawati
Abstrak: Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian yaitu sebesar 30% kematian di dunia. Tahun 2013 prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter adalah sebesar 0,5%, dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5%. Sebanyak 68% orang yang menderita penyakit diabetes melitus meninggal karena komplikasi penyakit jantung koroner. Prevalensi orang dengan DM di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 6,9% dan pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyakit diabetes melitus (DM) dengan prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) di Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis lanjut Riskesdas 2013 dengan desain studi Cross Sectional. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk di Indonesia usia ≥15 tahun yang memiliki data variabel penelitian lengkap. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa responden yang menderita diabetes melitus memiliki risiko 3,07 kali lebih besar untuk menderita penyakit jantung koroner dibandingkan dengan responden yang tidak menderita diabetes melitus setelah dikontrol variabel usia, hipertensi, obesitas sentral, obesitas, stress, variabel interaksi diabetes melitus dengan usia, dan variabel interaksi diabetes melitus dengan obesitas sentral. . Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner, Diabetes Melitus, Riskesdas 2013 Cardiovascular disease is the leading cause of death which contributes to about 30% of deaths in the world. In 2013, the prevalence of coronary heart disease in Indonesia, based on medical diagnosis was 0.5% and based on medical diagnosis or symptoms was 1,5%. There were 68% of people who suffered from diabetes mellitus died from complications of coronary heart disease. The prevalence of people with diabetes in Indonesia in 2013 was about 6.9% and in 2015. The aim of this study to determine the relationship between diabetes mellitus (DM) and the prevalence of coronary heart disease (CHD) in Indonesia. This study is a further analysis of Riskesdas (Indonesia Basic Health Research) 2013 designed with a cross-sectional study. The respondents of this research were all residents in Indonesia at age ≥ 15 years, those who had completed research variable data. Based on the survey results revealed that respondents with diabetes mellitus are at 3.07 times higher risk of suffering coronary heart disease compared to respondents without diabetes mellitus after controlled by age, hypertension, central obesity, obesity, stress, interaction variable between diabetes mellitus and age, and interaction variable between diabetes mellitus and central obesity. Key words : Coronary Heart Disease, Diabetes Mellitus, Riskesdas 2013
Read More
S-9294
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Traviata Prakarti; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Hanifah Rogayah
Abstrak: Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan, terutama di wilayah perdesaan Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari hasil Riskesdas 2013 dimana prevalensi malaria di wilayah perdesaan Indonesia masih mencapai 7,1% lebih tinggi dibandingkan prevalensi nasional sebesar 6,0%. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah perdesaan Indonesia. Penelitian dengan studi kuantitatif melibatkan 382.231 subjek penelitian yang diambil dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang berusia ≥15 tahun, berdomisili di wilayah perdesaan Indonesia, dan memiliki data yang lengkap (tidak missing). Hasil menunjukkan prevalensi malaria berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan pada penduduk usia ≥15 tahun sebesar 3,3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna (nilai p<0,05) antara faktor karakteristik individu (umur, jenis kelamin, pekerjaan, status gizi), faktor lingkungan tempat tinggal (plafon, dinding rumah, jenis sumber air, tempat pembuangan akhir tinja, lingkungan kumuh), faktor perilaku pencegahan (kelambu, pemakaian kawat kasa pada ventilasi, pemakaian obat anti nyamuk bakar/elektrik, repellent, dan minum obat kemoprofilaksis). Untuk itu diperlukan peningkatan upaya pengendalian fisik untuk memutus rantai penularan vektor nyamuk Anopheles yang didukung oleh modifikasi perilaku hidup sehat oleh masyarakat. Kata Kunci: Malaria, Usia ≥15 tahun, Perdesaan Indonesia, Riskesdas 2013
Read More
S-8970
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sekar Agustin; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Dwi Gayatri, Julianty Pradono, Yoan Hotnida Naomi
Abstrak: Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Menurut penelitian NHANES tahun 1999-2008, faktor risiko yang paling signifikan dari hipertensi pada wanita adalah obesitas. Provinsi Jawa Timur memiliki prevalensi hipertensi (26,2%) dan obesitas (28,06%) yang lebih tinggi dibandingkan prevalensi nasional (25% dan 26,23%) tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan obesitas dengan hipertensi pada wanita usia 18 tahun ke atas di Provinsi Jawa Timur dikontrol variabel umur, pendidikan, status ekonomi sosial, aktivitas fisik, konsumsi rokok, dan stres. Analisis ini menggunakan data Riskesdas 2013 dengan desain studi cross sectional yang dilaksanakan bulan Maret hingga Juni 2015. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi pada wanita usia 18 tahun ke atas di Provinsi Jawa Timur tahun 2013 adalah 33,7% dan prevalensi obesitas adalah 33,6%. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara obesitas dan hipertensi (OR 3,67; 95%CI: 2,79-4,83) setelah dikontrol umur, tingkat pendidikan, status ekonomi sosial, aktivitas fisik, konsumsi rokok, dan stres. Terdapat interaksi positif antara umur dengan obesitas dalam kaitannya dengan hipertensi. Pada perbandingan antar strata umur, umur bersama dengan obesitas meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, meningkat secara linier pada usia yang makin tua. Dalam strata umur yang sama, risiko obesitas menyebabkan hipertensi makin kecil secara linier pada usia yang makin tua. Kemenkes dan Dinkes diharapkan memperluas program posbindu ke lingkungan masyarakat dengan kerja sama antara Puskesmas dan RT setempat. Wanita disarankan untuk menjaga berat badan tetap normal dan melakukan aktivitas yang cukup.
Kata kunci: Obesitas, hipertensi, wanita, umur, Riskesdas 2013, Provinsi Jawa Timur
Read More
T-4488
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iwany Amalliah Badruddin; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Nurhayati Adnan, Magdarina D Agtini, Dede Anwar Musadad
Abstrak: Karies gigi merupakan masalah kesehatan global dan penyakit gigi paling tinggi prevalensinya. Perilaku pemeliharaan kebersihan gigi dan pola konsumsi adalah salah satu etiologi karies gigi. Tujuan penelitian adalah mendapatkan nilai besar risiko karies gigi dan perilaku kesehatan gigi. Disain studi cross-sectional menggunakan data Riskesdas 2013. Jumlah sampel 5.496 anak usia 12 tahun. Prevalensi karies adalah 50,4%. Besar risiko anak yang memiliki kombinasi kedua perilaku tidak baik, adalah 1,99 kali (95% CI: 1,20-3,30) untuk mendapat karies dibanding anak dengan kombinasi perilaku baik. Sedangkan risiko anak yang memiliki kebiasaan menyikat gigi tidak pada waktu yang benar sebesar 1,75 kali (1,06-2,87), dan anak yang memiliki kebiasaan makan manis sering sebesar 1,27 kali (95% CI: 0,53-3,02) untuk mendapat karies. Untuk menurunkan angka kejadian karies gigi, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat bersama-sama aktif membentuk perilaku kesehatan gigi yang baik melalui program-program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit gigi. Kata kunci: pengalaman karies gigi, perilaku kesehatan gigi, Riskesdas 2013
Read More
T-4484
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahayu Astuti; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Purnawan Junadi, Wachyu Sulistiadi, Sri Poerwaningsih, Meilinda
Abstrak: Pelayanan nifas sangat bermanfaat untuk mengetahui kondisi ibu, sehingga bila tejadi morbiditas postpartum segera dapat ditangani dan kematian ibu dapat dicegah. Namun pemanfaatan pelayanan nifas di Indonesia masih sangat rendah dan dibawah target, kunjungan nifas lengkap sekitar 32 persen, angka ini masih jauh dari yang ditargetkan yaitu sebesar 90 persen pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan data sekunder Riskesdas 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 497 kabupaten/kota, dan sampel penelitian ini sebanyak 192 kabupaten/kota. Analisis dilakukan dengan uji regresi logistic ganda. Hasil penelitian didapatkan faktor yang paling dominan menentukan status Kunjungan Nifas lengkap adalah persentase K4 antenatalcare (B=-0,056). Penelitian ini menyarankan untuk pengkajian ulang standar pelayanan minimal di kabupaten/kota, peningkatan kualitas antenatalcare, peningkatan program home visit dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi. Kata Kunci : Antenatalcare, kabupaten/kota, kunjungan nifas, pelayanan nifas dan Riskesdas 2013
Read More
T-4377
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wulan Sari; Pembimbing: Gayati Dwi; Penguji: Krisnawati Bantas, Ratna Djuwita, Anies Irawati
Abstrak: Sindroma metabolik merupakan kombinasi kelainan metabolik yang meliputi komponen obesitas sentral, hipertensi, hipertrigliserida, rendahnya kolesterol HDL, dan hiperglikemia. Pada penduduk dewasa (≥ 18 tahun) telah terjadi peningkatan dari beberapa komponen sindroma metabolik pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2007. Kejadian hipertensi meningkat sebesar 9,5% lebih besar dibandingkan tahun 2007 (7,6%). Prevalensi diabetes melitus meningkat sebesar 2,1% dibandingkan tahun 2007 (1,1%). Sementara itu, prevelensi obesitas sentral meningkat sebesar 26,6% dibandingkan tahun 2007 (18,8%). Konsumsi sayur dan buah ≥ 5 porsi/hari pada penduduk Indonesia juga masih rendah (3,3%). Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan konsumsi sayur dan buah terhadap kejadian sindroma metabolik pada penduduk dewasa (≥ 18 tahun) di Indonesia. Penelitian yang menggunakan desain studi cross sectional ini menggunakan data Riskesdas 2013. Sampel adalah seluruh dewasa (≥ 18 tahun) di Indonesia tahun 2013 yang terdaftar dalam survei Riskesdas 2013 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis menggunakan cox regression untuk mendapatkan hubungan dari konsumsi sayur dan buah dengan sindroma metabolik. Hasil penelitian diperoleh prevalensi sindroma metabolik sebesar 28,2% dan konsumsi sayur dan buah cukup sebesar 1,5%. Konsumsi sayur dan buah tidak memiliki hubungan secara statistik dengan kejadian sindroma metabolik (PRR = 0,987; 95%CI: 0,790-1,233) setelah dikontrol oleh variabel aktifitas fisik, jenis kelamin, umur, dan wilayah tempat tinggal. Diperlukan pencegahan pada komponen sindroma metabolik dan peningkatan konsumsi sayur dan buah yang cukup. Kata Kunci: Dewasa, Konsumsi sayur dan buah, Riskesdas 2013, Sindroma metabolik
Read More
T-4476
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endah Pujiastuti; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Mieke Savitri, Euis Saadah Hernawati, Mugia Bayu Rahardja
T-4508
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive