Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 60 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Renny Maria Marbun; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Anwar Hasan, Indra Supradewi
S-6840
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mega Utami Basra; Pembimbing: R. Budi Haryanto, Laila Fitria; Penguji: Budi Hartono, Didik Supriyono
Abstrak: Pencemaran udara yang berasal dari sektor transportasi, industri, dan aktivitas domestikmenjadi masalah bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Pengolahan semen banyakmelepaskan partikulat di udara, ditambah dengan kegiatan transportasi untukdistribusinya. Menurut data yang diperoleh dari laporan tahunan PuskesmasKlapanunggal dari tahun 2016-2018, penyakit gangguan pernapasan terbanyak berada didesa sekitar industri semen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungankonsentrasi PM2,5 di dalam rumah dengan gangguan fungsi paru pada ibu rumah tanggadi sekitar industri semen, Kecamatan Klapanunggal. Penelitian ini menggunakan studicross-sectional yang dilaksanakan pada Bulan April-Mei 2018. Jumlah sampelsebanyak 97 orang ibu rumah tangga usia 20-55 tahun. Pengukuran konsentrasi PM2,5dilakukan dengan menggunakan alat Haz-Dust EPAM 5000 dan pengukuran fungsi parudilakukan dengan uji spirometri menggunakan alat spirometer. Hasil penelitianmenunjukkan rata-rata konsentrasi PM2,5 di udara rumah adalah 70,51 μg/m3. Semuasampel mengalami gangguan fungsi paru restriktif dan 8,2% diantaranya mengalamigangguan fungsi paru obstruktif. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak adahubungan signifikan antara konsentrasi PM2,5 dengan gangguan fungsi paru restriktifpada ibu rumah tangga di Kecamatan Klapanunggal dengan nilai p=0,199. Perludilakukan monitoring dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara menjagakualitas udara rumah sekaligus bekerja sama dengan perguruan tinggi atau lembagakesehatan lingkungan daerah setempat serta mengupayakan pemeriksaan fungsi parusecara berkala bagi masyarakat.
Kata kunci: PM2,5; gangguan fungsi paru, ibu rumah tangga
Air pollution from the transportation, industrial and domestic activities are problems forpublic health in Indonesia. Cement processing releases many particulates in the air, evenwith transport activities for its distribution. According to data obtained from the annualreport of Klapanunggal Puskesmas from 2016-2018, most respiratory diseases are in thevillages around the cement industry. This study aims to analyze the correlation of PM2.5concentration in household with impaired lung function among housewife aroundcement industry area, Klapanunggal sub-district. This study used a cross-sectional studyconducted in April-May 2018. The sample size is 97 housewives aged 20-55 years.Measurement of PM2.5 concentration was done by using Haz-Dust EPAM 5000 andpulmonary function measurement was done by spirometry test using spirometer tool.The results showed that the average concentration of PM2.5 in the house air was 70.51μg/m3. All samples had impaired restrictive lung function and 8.2% of them hadimpaired obstructive lung function. The result of bivariate analysis showed that therewas no significant correlation between PM2.5 concentration with restrictive lungfunction disorder in housewife in Kecamatan Klapanunggal with p value = 0,199.Monitoring and counseling needs to be done to the public about how to maintain thequality of house air as well as working with local universities or environmental healthagencies and seek fo regular lung function checks for the community.
Key words: PM2.5, impaired lung function, housewive.
Read More
T-5242
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Asmui; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Robiana Modjo, Mila Tejamaya, Iqbal Mochtar, Nurhadi Amin
Abstrak: Tesis ini ditulis untuk menganalisis faktor risiko terjadinya kelelahan pada asisten rumah tangga yang bekerja di negara X. Ada tiga faktor yang dianalisis yaitu faktor individu (usia, kuantitas tidur, konsumsi kafein dan kebiasaan olahraga), faktor pekerjaan (total jam kerja, beban kerja, tipe pekerjaan, masa kerja dan stres kerja) dan faktor lingkungan (iklim cuaca). Penelitian dilakukan dengan metode analisis kuantitatif dan deskriptif dengan uji regresi linear. Data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner yang diadopsi dari Industrial Fatigue Research Committee pada 94 responden kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan tingkat kepercayaan sebesar (CI) 95%. Variabel yang diteliti dinyatakan memiliki pengaruh dengan kelelahan kerja jika nila p < 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 47 orang (50%) mengalami kelelahan sedang. pada faktor individu secara keseluruhan memiliki pengaruh sebesar 27,1% terhadap risiko terjadinya kelelahan. Pada faktor ini, terdapat satu variabel yang memiliki pengaruh dengan risiko terjadinya kelelahan yaitu kuantitas tidur dengan nilai p = 0,000. Sementara 3 variabel lainnya tidak memiliki pengaruh yaitu usia p = 0,196, konsumsi kafein p = 0,384 dan kebiasaan olahraga p = 0,213. Untuk faktor pekerjaan secara keseluruhan memiliki pengaruh sebesar 29,5% terhadap risiko terjadinya kelelahan. Pada faktor ini, terdapat 3 variabel yang memiliki pengaruh dengan risiko terjadinya kelelahan yaitu beban kerja p = 0,001, tipe pekerjaan p = 0,045 dan stres kerja p = 0,035. Sementara 2 variabel lainnya tidak memiliki pengaruh yaitu total jam kerja p = 0,987 dan masa kerja p = 0,676. Sementara faktor lingkungan (iklim cuaca) didapatkan hasil adanya pengaruh dengan risiko terjadinya kelelahan dengan nilai p = 0,000.
This thesis is written to analyze risk factors for fatigue in household assistants working in country X. There are three factors to be analyzed; individual factors (age, sleep quantity, caffeine consumption and physical exercise), work factors (total hours worked, workload , job type, years of service and work stress) and environmental factors (weather climate). The study was conducted with quantitative and descriptive analysis methods using linear regression test. Data obtained through interviews and questionnaires adopted from the Industrial Fatigue Research Committee on 94 respondents then analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis with a confidence level of (CI) 95%. The variables studied were stated to have an influence with work fatigue if the value of p <0.05. The analysis showed that there are 47 people (50%) experiencing moderate fatigue. on individual factor has an influence of 27.1% on the risk of fatigue. In this factor, there is one variable that has an influence on the risk of fatigue, the quantity of sleep with a value of p = 0.000. While the other 3 variables did not have an influence: age p = 0.196, caffeine consumption p = 0.384 and physical exercise p = 0.213. The work factor has an effect of 29.5% on the risk of fatigue. In this factor, there are 3 variables that have an influence with the risk of fatigue, workload p = 0.001, type of work p = 0.045 and work stress p = 0.035. While the 2 other variables do not have an influence, total hours worked p = 0.987 and years of service p = 0.676. While the environmental factor (weather climate) has an influence of the risk of fatigue with a value of p = 0.000.
Read More
T-6042
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Christania Citralia Julia Paruntu; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Laila Fitria, Ririn Arminsih, Lusi Nurbaiti Badri, Miftahur Rohim
Abstrak: Perilaku membuang sampah sisa makanan pada rumah tangga terjadi di berbagai tahapan mulai dari belanja bahan pangan, penyimpanan bahan pangan dan penyediaan makanan sampai di konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam perilaku membuang sampah sisa makanan pada skala rumah tangga studi kasus di Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data penelitian menggunakan metode kelompok diskusi terarah yang terdiri dari 8 kelompok dengan kategori sebagai berikut kelompok diskusi terarah berdasarkan usia, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan. Perilaku membuang sampah sisa makanan di tingkat rumah tangga seringkali terjadi pada tahapan belanja yakni belum sempat dikonsumsi tetapi sudah busuk akibat dari pola belanja bahan pangan rumah tangga yang tidak terencana. Berdasarkan hasil diskusi kelompok terarah rumah tangga masih kurang memahami cara membedakan tanggal kedaluwarsa dan tanggal sebelum makanan layak dikonsumsi. Berdasarkan hasil diskusi kelompok terarah rumah tangga masih kurang termotivasi untuk menjaga makanan supaya tidak mudah busuk dan akhirnya menjadi sampah. Dari segi norma, semua rumah tangga memiliki kebiasaan menyediakan makanan berlebih sehingga makanan tersebut mudah menjadi busuk dan akhirnya menjadi sampah. Kesimpulan, rumah tangga masih banyak berperilaku membuang sampah sisa makanan karena belanja berlebih dan menyediakan makanan dalam jumlah berlebih sehingga makanan tersebut busuk dan menjadi sampah. Saran, pentingnya pendidikan terhadap rumah tangga dalam mengelola makanan supaya tidak mudah busuk.
The behavior of wasting food in households occurs at various stages, from shopping food, storing food and preparing food to consumption. This study aims to dig deeper into the behavior of wasting food in households at a case study household scale in Semarang. This type of research is qualitative. The research data collection method used focus group discussions consisting of 8 groups with the following categories focus group discussions based on age, gender, number of family members and level of education. The behavior of wasting food in households often occurs at the shopping stage, it has not yet been consumed but has spoiled as a result of unplanned household food shopping patterns. Based on the results of focus group discussions, households still do not understand how to distinguish the ?expired date? and the ?date before food is fit for consumption?. Based on the results of focus group discussions, households are still not motivated enough to keep food from spoiling easily and eventually turning into trash. In terms of norms, all households have a habit of providing excess food so that the food spoils easily and eventually becomes trash. In conclusion, many households still have the behavior of disposing of leftover food waste due to excessive spending and providing excess amounts of food so that the food spoils and becomes trash. Suggestion, the importance of education for households in managing food so it does not spoil easily
Read More
T-6538
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puti Sari H., Noor Edi Widya Sukoco
JEI Vol.8, Ed.2
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2006
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widodo, Imelda Husdiani, Kodrat Pramudho
JPPP Edisi 6
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raharni, Sudibyo Supardi, Andi Leny Susyanty
BPSK Vol.13, No.2
Surabaya : Balitbangkes Kemenkes RI, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pratiwi Koesoemawardani; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Lusi Nurbaiti Badri
Abstrak: Pemantauan pemilahan sampah di Kelurahan Abadijaya merupakan kegiatan peninjauan ulang kembali kondisi sampah di tingkat rumah tangga untuk memudahkan pemerosesan sampah selanjutnya sehingga dapat meminimalisir timbulan sampah di TPA. Sebelumnya warga Kelurahan Abadijaya telah diberikan penyuluhan terkait pengelolaan sampah rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yakni karakteristik rumah tangga (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan tingkat pendapatan) serta tingkat pengetahuan responden dalam berperilaku konsistensi memilah sampah. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2018 dengan metode wawancara dan pemantauan. Data yang diperoleh dianalisis secara analitik dengan desain studi cross sectional dan uji statistik chi square sehingga diperoleh data terdapat hubungan antara karakteristik rumah tangga (usia dan status pekerjaan) dengan perilaku konsistensi memilah sampah rumah tangga. Dengan demikian, sasaran utama penyuluhan dan program pemilahan sampah ialah rumah tangga khususnya individu yang tidak bekerja agar tujuan konsistensi memilah sampah dapat tercapai dan sampah yang didistribusikan ke TPA terminimalisir
Read More
S-9947
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Isti Suistiandari; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Zakianis, Tina Sumirah
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Latar belakang. Kejadian diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cisaat terhitung masih tinggi dengan total kejadian diare yang terjadi pada tahun 2017 adalah 1924 kasus. Kejadian diare di Desa Cisaat dengan 245 kasus, Desa Sukamanh 534 kasus, Desa Cibatu 274 kasus, Desa Sukasari 306 kasus, Desa Nagrak 260 kasus, dan Desa Sukaresmi 305 kasus. Presentase kepemilikan jamban di willayah UPTD Puskesmas Cisaat tahun 2017 60,9 , ketersediaan tempat sampah 79,6 , dan sarana air bersih 78,4 . Metode.Penelitin ini menggunakan desain studi cross sectional untuk melihat hubungan variabel dependen dan independen dan menggunakan data primer yang diambil dalam waktu bersamaan. Subyek penelitian sebanyak 100 responden yang merupakan ibu rumah tangga. Data dianalisis secara bivariat dengan chi square. Hasil. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel karakteristik individu yang terdiri dari pendidikan, pendapatan, pengetahuan, dan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cisaat. Selain itu variabel lingkungan yang juga diteliti meliputi pewadahan sampah, pengangkutan sampah, air bersih, dan sarana jamban keluarga juga tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian diare. Simpulan. Tidak ada hubungan pengetahuan, pendidikan, pendapatan, phbs, pewadahan sampah, pengangkutan sampah, air bersih dan sarana jamban.
 

 
ABSTRACT
 
 
Background. As the largest waste producer, households have a potential health risks that caused by unstructured waste management behavior. The objective of this research is to analyze the association between respondent characteristic and environment factors towards the incidence of diarrhea in UPTD Puskesmas Cisaat working area. Methods. The design of this study is cross sectional to analyze the association between dependent and independent variables using primary data taken at the same time. The subjects of the study are 100 respondents who are housewifes. The data collected in this research are analyzed bivariate using chi square. Result. The result of this research shows that individual characteristic variable which consist of education, income, knowledge, and also clean and healthy living behavior PHBS has no significant association with the incidence of diarrhea in UPTD Puskesmas Cisaat working area. In addition, environmental variables including waste collection, waste transportation, clean water, and family toilet facilities are also has no significant association with the incidence of diarrhea. Conclusion. There is no have a significant relationship between education, knowladge, salary, health behaviour, waste management, and sanitation with the incidence of diarrhea in the UPTD Puskesmas Cisaat working area 2018.Keywords waste, household, diarrhea
Read More
S-9836
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhiya Farah Athaya Wijaya; Pembimbing: Zakianis; Penguji: I Made Djaja, Anita Rentauli Gultom
Abstrak: Perilaku memilah sampah oleh rumah tangga masih cenderung rendah. Hal ini disebabkan oleh 2 faktor yaitu kurangnya motivasi dalam diri dan kondisi dari luar yang tidak mendukung untuk melakukan pemilahan sampah. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan antara program pemilahan sampah di wilayah kerja TPS3R dengan perilaku memilah sampah di rumah tangga di Kota Depok, Bogor dan Tangerang Selatan. Faktor lainnya yang diduga terkait dengan pemilahan sampah di rumah tangga antara lain karakteristik rumah tangga yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, luas bangunana, dan luas lahan. Uji statistik yang digunakan adalah Uji chi-square dan regresi logistik.. Hasil menunjukkan bahwa program pemilahan sampah di wilayah kerja TPS3R adalah faktor yang paling dominan terkait dengan perilaku memilah sampah oleh rumah tangga. Sehingga perlu adanya perencanaan dan pelaksanaan program pemilahan sampah untuk mengurangi timbulan sampah.
Kata kunci: Pemilahan Sampah, TPS3R/UPS, Perilaku Memilah Sampah di Rumah Tangga, Sampah Rumah Tangga, Program Pemilahan Sampah

Waste sorting behaviour by household is still tending to low. This is caused by 2 factors namely lack of motivation from themselves and condition from outside that does not support to do waste sorting. This study aims to find out that waste sorting program in works area of temporary waste dump based on reduce, reuse, recycle (TPS3R) can encourage household to sort their waste in Depok, Bogor, and South Tangerang City. Another factors that predicted to have relation with waste sorting behaviour by household among others household characteristic that consist of age, sex, education level, household monthly income, employment, house size, and land size. This study will use chi-square and regression logistics test as statistic tests. Results showed that waste sorting program in works area of TPS3R is a dominant factor to encourage waste sorting behaviour by household. So there should have been planning and implementation of the waste sorting program to reduce pileup waste.
Key words: Sorting Waste, TPS3R/UPS, Waste Sorting Behaviour, Household Waste, Waste Sorting Program
Read More
S-9760
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive