Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nabilah Nur Afifah; Pembimbing: Budi Hartono; Pengujji: Ririn Arminsih Wulandari, Rolliansjah Dalius
Abstrak:
Penerapan sistem open dumping dalam pengelolaan sampah dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat. Umumnya, TPA di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping, termasuk TPA Cipayung Kota Depok. Pada tahun 2025, Kota Depok berencana untuk merevitalisasi TPA Cipayung dengan menambah fasilitas pengolahan sampah yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesiapan transformasi TPA Cipayung menjadi TPST dan mengetahui strategi yang tepat untuk keberlanjutan TPST tersebut. Analisis data dilakukan dengan metode analisis SWOT melalui perhitungan bobot dan rating pada faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman berdasarkan aspek pengelolaan sampah dalam teori Integrated Sustainable Waste Management (ISWM). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam 4 orang pengelola TPA Cipayung dan 8 orang masyarakat Kota Depok, observasi langsung ke TPA Cipayung, serta telaah dokumen milik TPA Cipayung dan DLHK Kota Depok. Hasil analisis SWOT diperoleh bahwa nilai Internal Factor Analysis Summary (IFAS) sebesar 0,519 dan nilai External Factor Analysis Summary (EFAS) sebesar -0,117. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan transformasi TPA Cipayung menjadi TPST berada pada Kuadran II. Posisi kuadran ini bermakna bahwa TPA Cipayung disarankan untuk menerapkan strategi diversifikasi, yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa proses transformasi TPA Cipayung menuju TPST sudah cukup siap (S), namun perlu berhati-hati karena banyaknya tantangan dari eksternal (T).

Implementing the open dumping system in waste management can negatively impact environmental and public health. Most landfills (TPA) in Indonesia still use the open dumping system, including the Cipayung Landfill in Depok City. In 2025, Depok City Government plans to revitalize the Cipayung Landfill by adding waste treatment facilities to reduce the volume of waste entering the landfill. The aim of this study is to analyze the readiness for transforming the Cipayung Landfill into an Integrated Waste Treatment Facility (TPST) and to identify appropriate strategies for ensuring its sustainability. Data analysis was conducted using the SWOT analysis method by calculating the weights and ratings of strengths, weaknesses, opportunities, and threats based on waste management aspects within the Integrated Sustainable Waste Management (ISWM) framework. Data collection was carried out through in-depth interviews with 4 Cipayung Landfill officers and 8 residents of Depok City, direct observation at the Cipayung Landfill, and document reviews from the Cipayung Landfill and the Depok City Environmental and Hygiene Department (DLHK). The results of the SWOT analysis showed that the Internal Factor Analysis Summary (IFAS) score was 0.519, while the External Factor Analysis Summary (EFAS) score was -0.117. This indicates that the readiness for transforming the Cipayung Landfill into a TPST falls into Quadran II. This position suggests that the Cipayung Landfill should to implement a diversification strategy, utilizing internal strengths to overcome external threats. The conclusion of this study is that the transformation process of the Cipayung Landfill into a TPST is fairly well-prepared (S), but caution is needed due to the significant number of external challenges (T).
Read More
S-11963
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anastasia Happy Sumanti; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Adang Bachtiar, Budiman Widjaja, Yasni Rufaidah
Abstrak:

Abstrak Tesis ini membahas Usulan Rencana Strategis RSUD Kota Bekasi Tahun 2018 – 2023 dalam mengidentifikasikan faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan untuk menentukan posisi rumah sakit agar dapat menentukan strategi terpilih yang akan digunakan untuk menentukan rencana strategis lima tahun kedepan berdasarkan pendekatan SWOT Balances Scorecard. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi peneliti, wawancara mendalam dengan para informan, pengambilan keputusan melalui forum CDMG ( Consensus Decision Making Group) serta data sekunder yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik), data Profil RSUD Kota Bekasi, data Profil Dinas Kesehatan Kota Bekasi, laporan tahunan keuangan RSUD Kota Bekasi. Hasil penelitian ini adalah posisi RSUD Kota Bekasi ada di Future Quadrant menurut Matriks SWOT dan pada sel V menurut Matriks IE, yaitu Hold and Maintain. Strategi yang terpilih untuk dikembangkan adalah Product Development dan Market Penetration. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan untuk melakukan implementasi dan evaluasi strategi agar dapat dicapai tujuan, visi dan misi RSUD Kota Bekasi. Kata Kunci : Rencana Strategi, SWOT, Balanced Scorecard


Abstract This thesis discusses The Proposed Strategic Plan of RSUD Kota Bekasi 2018 – 2023 in identifying the opportunity, threat, strength and weakness factor to determine the position of the hospital in order to determine the chosen strategy that will be used to determine the strategic plan for the next five years based on SWOT Balanced Scorecard. This research is qualitative research with data collecting method through researcher’s observation, in depth interview with informant, decision making through CDMG (Consensus Decision Making Group) forum and secondary data obtained from BPS ( Statistic Central Bureau), data of RSUD Kota Bekasi Profile, annual financial report of RSUD Kota Bekasi. The result of this research is the position of RSUD Kota Bekasi is in Future Quadrant according SWOT Matrix and on cell V according to IE Matrix, that is Hold and Maintain. The strategies chosen to be developed are Product Development and Market Penetration. From the result of this study, researchers suggest to implement and evaluate strategies in order to achieve goals, vision and mission RSUD Kota Bekasi Keywords : Strategic Plan, SWOT, Balanced Scorecard

Read More
B-2028
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melsha Syarahhandi; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Puput Oktamianti, Ede Surya Darmawan, Budiman Widjaja, Indra Maryunif
Abstrak: Tesis ini membahas Rencana Strategis Pengembangan RS Bersalin Grha Mutiara Tahun 2019-2023, menggunakan teori perencanaan strategis untuk pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan eksternal juga kekuatan dan kelemahan internal rumah sakit, mengetahui posisi sehingga diperoleh langkah strategis yang tepat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan data primer yaitu wawancara mendalam dengan para informan, observasi dan pengambilan keputusan dengan CDMG (Consensus Decision Making Group), serta data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Profil dan Laporan Keuangan RS Bersalin Grha Mutiara. Dari penelitian ini posisi RSB Grha Mutiara menurut Matriks IE berada di sel V (Hold and Maintain) dan Matriks SWOT yaitu kuadran II (Internal Fixed It Quadrant). Dari pencocokan diperoleh hasil strategi Product Development yang selanjutnya melalui matriks QSPM ditentukan strategi terpilih adalah pengembangan HCU/NICU/PICU, kemudian dijabarkan dalam rencana implementasi dengan pendekatan Balance Scorecard
This thesis discusses the Strategic Plan for the Development of the RS Bersalin Grha Mutiara in 2019-2023, using the theory of Strategic Planning to observe and evaluate external environmental opportunities and threats as well as the internal strengths and weaknesses of the hospital, knowing the position to get the right strategic step. This research is qualitative research with primary data, in-depth interviews with informants, observation and decision making with CDMG (Consensus Decision Making Group), and secondary data obtained from the BPS (Central Bureau of Statistics), Dinas Kesehatan Subang (District Health Office) Profile, Profile and Financial Report of RS Bersalin Grha Mutiara. From this study the position of RS Bersalin Grha Mutiara according to IE Matrix is in Cell V (Hold and Maintain) and SWOT Matrix in Quadrant II (Internal Fixed It Quadrant). From the matching stage the results is Product Development strategy, then through the QSPM matrix, it was determined that the chosen strategy would be the development of HCU / NICU / PICU, then described in the implementation plan using the Balance Scorecard
Read More
B-2203
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Putu Ayu Prima Dewi; Pembimbing: Wiku Adisasmito; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Ede Surya Darmawan, Leirra Margaretha, Almira Dhanie
Abstrak: RSU Bali Royal didirikan tahun 2009 dan mulai beroperasi pada tanggal 17 Juli 2010. Memiliki beberapa layanan unggulan Neuro Science Center, Endoscopy, Orthopaedics Therapy. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi terbaik untuk menjadikan RSU Bali Royal sebagai rujukan pelayanan kesehatan pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan pasien pariwisata. Di dalam renstra 2016-2020, dikatakan bahwa untuk pasar international ditargetkan 10 %, namun data 2018- 2019 kunjungan untuk pasien wisatawan masih sangat rendah yaitu hanya 4-5 %. Maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa strategi pengembangan kesehatan pariwisata di RSU Bali Royal dengan menggunakan analisa SWOT. Desain penelitian adalah Studi Kasus Kualitatif. Dengan Hasil pada posisi kuadran V memberikan arti strategi strategi hold and maintain. Strategi yang cocok bagi SBU (startegic bussines unit) di RSU Bali Royal, strategi yang umum dipakai adalah strategi market penetration dan product. Dari matriks TOWS didapatkan usulan rencana strategi pengembangan pelayanan kesehatan pariwisata di RSU Bali Royal dengan strategi pengembangan layanan unggulan, pengembangan kerjasama dengan lebih banyak medical agent, dan bekerjasama dengan lebih banyak klinik klinik provider. Bagi Managemen RSU Bali Royal agar melakukan kolaborasi dengan medical agent, clinic clinic provider dan melakukan promosi internal external lebih gencar melalui web, media sosial maupun kegiatan kegiatan lain di bidang kesehatan dan pariwisata. Dan Usulan rencana strategis yang telah di buat oleh peneliti bisa dijadikan masukan untuk managemen RSU Bali Royal Untuk Renstra RSU Bali Royal di tahun mendatang
Read More
B-2127
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pudjiastuti Heny Padmo Riasari Loekito, Tjahyono Kuncoro, Yayasan Afiat Samarang
JMPK Vol.03, No.03
Yogyakarta : UGM, 2000
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bernadeth Novita Budisusilowati; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Adang Bachtiar, Vetty Yulianty Permanasari, Ahmad Syakib, Ridho Ichsan Syaini
Abstrak:
Transisi demografi dan epidemiologi berkontribusi terhadap pergeseran profil beban penyakit dari yang sebelumnya didominasi oleh penyakit menular menjadi didominasi oleh Penyakit Tidak Menular (PTM). Penyakit tidak menular berkontribusi pada 74% penyebab utama kematian global dan 63% penyebab Disability Adjusted Life Years (DALYs). Dalam upaya untuk mengatasi PTM, fisioterapi dapat berperan dalam mencegah terjadinya insidensi pada PTM pada orang dengan dan/atau berisiko PTM dengan pendekatan promotif dan preventif maupun pemulihan dengan pendekatan kuratif dan rehabilitatif pada disabilitas yang disebabkan oleh PTM. Diperkirakan bahwa kebutuhan akan pelayanan fisioterapi akan meningkat, sehingga diperlukannya Rencana Strategis yang jelas dan terarah guna mempermudahkan dalam mengarahkan kebijakan dan program yang dibuat untuk meningkatkan kualitas pelayanan fisioterapi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Riset Operasional (Operasional Research) dengan metode kualitatif wawancara mendalam dan Consensus Decision Making Group. Dalam penelitian ini posisi pelayanan fisioterapi di Indonesia berdasarkan matriks IE berada pada sel I (grow and build) dan Matriks TOWS yaitu kuadran II (Internal Fixed it Quadrant). Dari pencocokan diperoleh hasil strategi Market Development yang selanjutnya dilakukan matriks QSPM untuk prioritas strategi dengan pendekatan Balanced Scorecard. 

Demographic and epidemiological transitions have contributed to a shift in the disease burden profile from previously being dominated by infectious diseases to being dominated by Non-Communicable Diseases (NCDs). Non-communicable diseases contribute to 74% of global deaths and 63% of Disability Adjusted Life Years (DALYs). In efforts to address NCDs, physiotherapy can play a role in preventing the incidence of NCDs in individuals with and/or at risk of NCDs through promotive and preventive approaches, as well as in the curative and rehabilitative management of disabilities caused by NCDs. It is estimated that the demand for physiotherapy services will increase, necessitating a clear and focused Strategic Plan to facilitate the direction of policies and programs aimed at improving the quality of physiotherapy services in Indonesia. This research uses Operational Research methods with qualitative in-depth interviews and Consensus Decision Making Group. In this study, the position of physiotherapy services in Indonesia based on the IE matrix is in cell I (grow and build), and in the TOWS Matrix, it is in quadrant II (Internal Fixed it Quadrant). From the matching process, the result of the Market Development strategy was obtained, which was further prioritized using the QSPM matrix with the Balanced Scorecard approaches.
Read More
T-6738
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Budi Karmawan; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Masyitoh, Vetty Yulianty Permanasari, Amila Megraini
Abstrak: Fokus dari Tesis ini adalah bagaimana mengembangkan perencanaan strategis untuk rumah sakit, dengan studi kasus RS Pertamina Jaya yang merupakan RS swasta Kelas C. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor lingkungan baik eksternal maupun internal rumah sakit menempatkan RS Pertamina Jaya pada posisi Growth and Build pada Matriks IE dan posisi Internal Fix-It pada Matriks TOWS. Alternatif strategi terpilih adalah melakukan Penetrasi Pasar disertai perbaikan pada faktor-faktor yang merupakan kelemahan rumah sakit untuk menangkap peluang yang dimiliki. Rencana Implementasi disusun agar sejalan dengan upaya pencapaian Visi rumah sakit yaitu menjadi Institusi Kesehatan yang mampu bersaing di era globalisasi dengan Pelayanan Berstandar Internasional Tahun 2020. Kata kunci : Perencanaan Strategis, Analisis SWOT, Kesehatan, Rumah Sakit The focus of this study is how to develop strategic planning for hospitals, with case studies of Pertamina Jaya Hospital which is a class C private hospital. This research is qualitative research with descriptive design. The results showed that environmental factors both external as well as internal hospital put the Pertamina Jaya Hospital on the position of Growth and Build on IE Matrix and Internal Fix- It on TOWS Matrix. An alternative strategy is doing market penetration accompanied improvements in hospital weaknesses to capture opportunities. Implementation plan was drawn up in order to be in line with the achievement of Hospital Vision to be come a Healthcare Organization which can compete in the era of globalization with International-standard Services by 2020. Key words : Strategic Planning, SWOT Analysis, Health, Hospital
Read More
B-1842
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
David Rainer Irianto Hutajulu; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Adang Bachtiar, Dumilah Ayuningtyas, Desi Harviani, Citra Bakti Pangaribuan
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui posisi strategis RSIA Nabasa saat ini, (2) merekomendasikan alternatif strategi yang sesuai, (3) menerjemahkan strategi terpilih menjadi program kerja dengan pendekatan Balanced Scorecard, dan (4) mengusulkan rencana implementasi strategi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Keabsahan data diuji dengan metode triangulasi. Tahapan penelitian mencakup input stage menggunakan analisis EFAS dan IFAS, matching stage menggunakan matriks IE dan TOWS, serta decision stage menggunakan QSPM. Strategi terpilih kemudian diterjemahkan ke dalam sasaran strategis dan program kerja menggunakan kerangka Balanced Scorecard. Hasil penelitian menunjukkan posisi strategis RSIA Nabasa berada pada kuadran V (Hold and Maintain) matriks IE dan kuadran II (Internal Fix-It) matriks TOWS, yang mengarahkan pada strategi penetrasi pasar. Strategi ini dijabarkan ke dalam 12 sasaran strategis dan 31 program kerja dalam 4 perspektif Balanced Scorecard. Program kerja unggulan yang direkomendasikan antara lain peningkatan kualitas layanan, efisiensi biaya, pengembangan SDM, dan optimalisasi teknologi. Rencana implementasi strategi disusun untuk periode 5 tahun dengan roadmap, indikator kinerja, dan target yang jelas. Implikasi manajerial utama meliputi penguatan fungsi pemasaran, pengembangan sistem informasi, penyelarasan organisasi, serta monitoring dan evaluasi berkala. Penelitian ini juga merekomendasikan penerapan strategi omnichannel marketing untuk meningkatkan jangkauan pelanggan dan memberikan pengalaman layanan yang konsisten.

This study aims to (1) assess the current strategic position of RSIA Nabasa, (2) recommend suitable alternative strategies, (3) translate the chosen strategy into action plans using the Balanced Scorecard approach, and (4) propose a strategy implementation plan. This research employs a qualitative methodology with a case study approach. Data collection is conducted through in-depth interviews, observations, and document analysis. Data validity is examined using the triangulation method. The research stages include an input stage using EFAS and IFAS analysis, a matching stage using IE and TOWS matrices, and a decision stage using QSPM. The selected strategy is then translated into strategic objectives and action plans using the Balanced Scorecard framework. The findings reveal that RSIA Nabasa's strategic position lies in quadrant V (Hold and Maintain) of the IE matrix and quadrant II (Internal Fix-It) of the TOWS matrix, directing towards a market penetration strategy. This strategy is elaborated into 12 strategic objectives and 31 action plans across 4 perspectives of the Balanced Scorecard. The recommended flagship programs include service quality improvement, cost efficiency, human resource development, and technology optimization. The strategy implementation plan is developed for a 5-year period with a clear roadmap, performance indicators, and targets. Key managerial implications encompass strengthening the marketing function, developing an information system, organizational alignment, and regular monitoring and evaluation. This study also recommends the adoption of an omnichannel marketing strategy to enhance customer reach and deliver a consistent service experience. The results of this research contribute to the body of knowledge in strategic management, particularly in the context of healthcare organizations. The proposed strategic plan and implementation roadmap serve as a guiding framework for RSIA Nabasa to navigate the dynamic healthcare landscape, optimize its resources, and deliver superior value to its stakeholders. Furthermore, the recommendation to embrace omnichannel marketing highlights the importance of integrating digital and physical touchpoints to create a seamless patient experience in the digital era.
Read More
B-2470
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yosia Christian Yustin; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Mieke Savitri; Dharmawan S., Luzi Adriyanti
B-1995
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Trimartani; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Anhari Achadi, Ratna Dwi Restuti, Achmad Soebagio
Abstrak: Latar Belakang: Pusat implan koklea (IK) merupakan salah satu pelayanan unggulan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Pelayanan implan koklea ini dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap preoperasi, tahap operasi, dan tahap postoperasi (habilitasi). Sebagai pusat IK, pelayanan tersebut belum berjalan secara maksimal serta belum memiliki tahap postoperasi yang lengkap berupa audio verbal therapy (AVT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model kegagalan yang ada sehingga mengganggu mutu pelayanan implan koklea di RSCM dan memberikan rekomendasi terbaik agar pelayanan implantasi koklea di RSCM dapat menjadi yang terbaik dan paripurna.

Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui rekam medis, observasi, dan wawancara mendalam serta focus group discussion. Penelusuran rekam medis dari pasien yang pernah menjalani implan koklea di RSCM dalam periode 3 tahun pada 2015-2017 memberikan gambaran mengenai karakteristik pasien, diagnosis, hasil pemeriksaan preoperasi, dan data operasi pasien. Selain itu, dilakukan pula observasi nonpartisipatif untuk melihat proses layanan implantasi koklea selama 3 bulan. Wawancara mendalam dan focus group discussion dilakukan untuk mencari dan mengkonfirmasi faktor kegagalan beserta masukan untuk mengatasinya. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang diintegrasikan dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) dapat memberikan corrective action terbaik bagi pelayanan IK di RSCM.

Hasil Penelitian: Dari penelitian ini, didapatkan bahwa sebagian besar pasien IK di RSCM berusia 1-3 tahun dan mayoritas berasal dari luar Jabodetabek. Durasi pemeriksaan konsultasi praoperasi terlama ditemukan di bagian ilmu kesehatan Anak RSCM. Focus group discussion menggunakan FMEA menemukan beberapa masalah dalam proses pelayanan IK dan merumuskan corrective action berupa pengadaan pelayanan AVT, pembuatan buku komunikasi untuk pasien, dan pengadaan case manager. Dari corrective action yang ada, telah dihitung preference score menggunakan koefisien korelasi dengan SWOT, dan didapatkan corrective action dengan nilai tertinggi adalah mengadakan pelayanan AVT di RSCM.

Kesimpulan: Alternatif corrective action yang terpilih untuk meningkatkan mutu pelayanan IK di RSCM agar menjadi paripurna adalah menyediakan pelayanan AVT di RSCM.

Kata kunci: Failure Mode and Effect Analysis, FMEA, SWOT, pelayanan implan koklea, AVT

Background: As a national referral hospital, Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital (RSCM) provides several excellent services, one of which is cochlear implantation center. The cochlear implant service in RSCM is a complete implant cochlear service that performs integrated cochlear implant services in one hospital. The cochlear implant services were divided into three stages, pre-operative stage, operative stage, and post-operative stage (habilitation). However, this program had not run optimally due to the absence of habilitation process such as audio verbal therapy (AVT). This study aimed to analyze the failure mode that might affect the quality of the cochlear implant services in RSCM and to give the best recommendation to create the best and holistic cochlear implant services.

Methods: This research was a qualitative study using data from the medical records, observation, and in-depth interview as well as focus group discussion. Medical records searching was done in 3 consecutive years from 2015 until 2017 to provide data regarding the characteristic of patients, diagnosis, the pre-surgical examination results, and the surgery. Additionally, non-participative observation was performed to discern the process of cochlear implantation services. Indepth interview and focus group discussion was done to identify and confirm the failure mode also inputs to overcome the situation. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) integrated with Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT) proposed the best corrective actions to improve the quality of cochlear implant services in RSCM.

Results: This study showed that most patients underwent cochlear implant surgery in RSCM were aged 1-3 years old and the large proportion of patients were from out of Jakarta and its surrounding area. The longest duration of pre-surgical examination was in the Department of Pediatric Health RSCM. Focus group discussion using FMEA had identified some problems during the process of cochlear implant services and had determined three corrective actions, which were to establish AVT in RSCM, to create a liaison book, and to provide a case manager. From these corrective actions, we counted the preference score using correlation coefficient and SWOT and we found that the corrective action with the highest score were to establish AVT in RSCM.

Conclusion: The chosen corrective action for quality improvement in Cochlear Implant Center RSCM was to conduct AVT in RSCM.

Keywords: Failure mode and effect analysis, FMEA, SWOT, cochlear implant center
Read More
B-2032
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive