Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Fauzy Primawati Gusniarni; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Hendra, Azri Dwi Mahfudzi
S-10485
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raymond Luthfi Hartanindya; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita R. Hastiti, Abdul Kadir, Marina Kartikawati, Hairuddin Bangun Prasetyo
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar indek tekanan panas terhadap kelelahan yang berpengaruh terhadap risiko kecelakaan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh staf proyek, yang datanya diambil menggunakan kuesioner dan suhu lingkungan diukur untuk pemantauan termal lingkungan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara heat stress index dengan kelelahan yang dialami pekerja pada kasus kecelakaan kerja. Dari hasil analisis didapatkan variabel kelelahan sebagai variabel paling dominan karena memiliki nilai odds ratio tertinggi yaitu sebesar 72,8 (95% CI: 10,318 612,895). Hal ini menunjukkan bahwa pekerja yang lelah berisiko 72,8 kali lebih tinggi mengalami kasus kecelakaan kerja dibandingkan pekerja yang tidak lelah setelah dikontrol oleh variabel suhu udara, kecepatan aliran udara, kelembaban udara, beban kerja, pakaian, IMT, dan waktu tidur. Selain itu, faktor pekerja seperti IMT yang tinggi (kecenderungan obesitas) dan denyut nadi yang tinggi menjadi penyebab jumlah kasus kecelakaan di Proyek XYZ tahun 2021
This study aims to determine the relationship between heat stress index and fatigue that affects the risk of work accidents. This research is a quantitative research using the cross-sectional method. In this study, the sample consisted of all project staff, whose data was collected via a questionnaire, and the ambient temperature was measured for environmental thermal monitoring. The results of this study explain that there is a significant relationship between the heat stress index and the fatigue experienced by workers in cases of work accidents. The analysis found that fatigue was the most dominant variable because it had the highest odds ratio value of 72.8 (95% CI: 10.318 612.895). This shows that tired workers have more atterrated of experiencing work accidents than workers who are not tired after being controlled by the variables of air temperature, airflow humidity, workload, airflow, BMI, and sleeping time. In addition, worker factors such as a high BMI (obesity tendency) and a high pulse rate are the causes of the number of accident cases at the Project in 2021
Read More
T-6388
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Nurmala Dewi; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Abdul Kadir, Hairuddin Bangun Prasetyo, Marina Kartikawati
Abstrak: Indonesia telah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memiliki tren peningkatan suhu setiap tahunnya sehingga diperkirakan akan meningkatkan risiko penyakit terkait panas di Indonesia. Peningkatan suhu diprediksi akan menimbulkan kerugian ekonomi karena penurunan kesehatan seperti meningkatnya tekanan darah atau penyakit terkait panas lainnya dan peningkatan angka kematian. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tekanan panas dan faktor individu terhadap tekanan darah pekerja sektor konstruksi proyek Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Penelitian ini menggunakan analisis analitik dengan desain crosssectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus uji hipotesis proporsi dua populasi dan diambil dengan metode pengambilan sampel secara acak sederhana berjumlah 185 pekerja. Variabel dalam penelitian ini adalah tekanan darah, tekanan panas dan faktor individu. Tekanan panas diukur menggunakan alat Thermal Environment Monitor QuestTemp 34o dan anemometer. Sedangkan tekanan darah diukur menggunakan Spygmomanometer (Merk Omron tipe HEM-7130). Untuk mencegah kejadian tekanan darah tinggi, perusahaan disarankan melakukan pengendalian lingkungan kerja
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency predicted that Indonesia would have a trend of increasing temperatures every year, so it is estimated that it will increase the risk of heat-related diseases. An increase intemperature is predicted to cause economic losses due to declining health, such as increased blood pressure or other heat-related diseases and increased mortality. The purpose of this study was to determine the relationship between heat stress and blood pressure of workers in the construction sector of the Depo project Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. This cross-sectional study analyses WBGT and blood pressure data from construction workers. The number of samples in this study was calculated using the hypothesis test formula for the proportion of two populations and was taken with a simple random sampling method totaling 185 workers. The variables in this study were blood pressure, heat pressure and individual factor. Thermal pressure was measured using a QuestTemp 34o Thermal Environment Monitor tool and an anemometer. While blood pressure is measured using a sphygmomanometer (Omron brand type HEM-7130) The company is suggested to immediately control the work environment
Read More
T-6390
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Desy Fitria Ilriyanti; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Ri Hastiti Laksita, Auliah Rahmi
Abstrak: Pekerja konstruksi merupakan profesi dengan tingkat risiko yang tinggi, seringkali dijumpai pekerja mengalami kejadian stres akibat pekerjaan. Faktor yang berkontribusi pada kejadian stres kerja ini yaitu faktor bahaya fisik dan faktor psikososial, namun tidak menutup kemungkinan pengaruh dari karakteristik individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tekanan panas dan faktor psikososial di tempat kerja dengan tingkat stres kerja pada pekerja konstruksi proyek pembangunan Depo LRT Jabodebek, Jatimulya, Bekasi Timur tahun 2021. Faktor-faktor yang diteliti diantaranya yaitu faktor bahaya fisik berupa tekanan panas, faktor psikososial meliputi konten pekerjaan (beban kerja, jadwal kerja, dan desain tugas) dan konteks pekerjaan (peran dalam organisasi, hubungan interpersonal, dan kepuasan kerja), serta karakteristik individu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sebanyak 185 pekerja konstruksi berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 155 pekerja konstruksi (83,8%) mengalami tingkat stres sedang dan 145 pekerja (78,4%) mengalami kejadian tekanan panas. Ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor jadwal kerja, beban kerja, desain tugas, peran dalam organisasi, hubungan interpersonal, dan status pernikahan dengan tingkat stres kerja. Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka perlu dilakukan upaya pengendalian terhadap pajanan panas dan faktor psikososial yang terdapat pada proyek pembangunan Depo LRT Jabodebek supaya dapat meminimalisir terjadinya stres pada pekerja.
Construction workers are a profession with a high level of risk, workers are often found experiencing stress due to work. Factors that contribute to the occurrence of work stress are physical hazard factors and psychosocial factors, and also individual characteristics. This study aims to analyze the relationship between heat stress and psychosocial factors in the workplace to work stress levels on construction workers at the Jabodebek LRT Depot construction project, Jatimulya, East Bekasi in 2021. The factors studied included physical hazard factors, namely heat stress, psychosocial factors including work content (workload, work schedule, and task design) and work context (role in the organization, interpersonal relationships, and job satisfaction), also individual characteristics. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design. A total of 185 construction workers participated in this study. The results showed that 155 construction workers (83.8%) experienced moderate stress levels and 145 workers (78.4%) experienced heat stress. Found a significant relationship between work schedule, workload, task design, role in the organization, interpersonal relationships, and marital status to work stress levels. Based on the results obtained, it is necessary to control the heat exposure and psychosocial factors contained in the Jabodebek LRT Depot development project to minimize stress on workers.
Read More
S-11080
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tabita Majiah; Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Mayarni
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran keluhan subyektifakibat pajanan tekanan panas pada pekerja kebersihan PT X mitra kerja PTIndonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Suralaya (PT IP Suralaya) tahun 2014.Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampelsebanyak 22 orang. Data primer dikumpulkan dengan melakukan pengukuraniklim kerja, pengukuran berat badan dan tinggi badan serta penyebaran kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam keluhan dirasakan oleh >50%responden yaitu banyak mengeluarkan keringat (100%), merasa cepat haus(90,9%), kulit terasa panas (86,4%), lemas (63,6%), merasa cepat lelah (59,1%)dan merasa tidak nyaman dalam bekerja (59,1%) serta sebanyak 13 (59,1%)responden mengalami kejadian tekanan panas. Oleh karena itu, diperlukanberbagai upaya pengendalian bagi PT IP Suralaya yaitu memperbaiki exhaust diMezanine unit 5 dan 7, meningkatkan pengawasan secara berkala, melakukan komunikasi dan promosi bahaya tekanan panas serta melakukan pengukuran iklim kerja secara rutin. Sedangkan bagi PT X yaitu memastikan air minum selalu tersedia, menyediakan air minum bersuhu antara 10oC-15oC dan rotasi pekerja yang berusia ≥40 tahun serta saran bagi pekerja PT X yaitu mengganti konsumsi kopi sesaat sebelum memulai bekerja dengan konsumsi 2 gelas air mineral dan 1gelas air mineral setiap 15-20 menit sekali ketika bekerja di tempat panas.
Kata kunci : Keluhan subyektif, pekerja kebersihan, tekanan panas
The objective of the study is to describe the overview of subjectivecomplaints due to heat stress exposure felt by cleaning service of PT X partner ofPT Indonesia Power Suralaya Generating Business Unit (PT IP Suralaya) in 2014.This study used a cross-sectional method which samples are 22 people. Primarydata were collected by measuring work climate, measurement of sample‟s weightand height, as well as questionnaires. The study showed that six complaints thatfelt by >50% are sweating (100%), feeling thirsty gradually (90.9%), skin feelshot (86.4%), feeling tired (59.1%), and feel uncomfortable while working (59.1%)and 13 respondents (59.1 %) experience heat stress. Therefore, some controls thatcan be undertaken by PT IP Suralaya are fix the exhaust in Mezanine unit 5 and 7,increased periodic inspections, hazard communication programs andmeasurements of work climate. Other controls that can be undertaken by PT X areensure the availability of drink water, provide drink water which temperaturebetween 10oC-15oC, and rotating worker. Besides, the workers should avoid theconsumption of coffee immediately before start working, as well as drink 2glasses and a glass of mineral water every 15-20 minutes while working in hotareas.Keywords:Cleaning service, heat stress , subjective complaints.
Read More
S-8462
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shendy Glenfano Salean; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Syarif Danu Hidayat
Abstrak: Tekanan panas merupakan gabungan dari beberapa faktor seperti, suhu udara, kelembapan udara, kecepatan udara yang merupakan pembentuk tekanan panas. Pajanan dari tekanan panas yang tinggi dapat menyebabakan peningkatan detak jantung dan tekanan darah atau dikenal dengan hipertensi. Menurut WHO, hipertensi menyebabkan kematian sebanyak 8 juta kematian pertahun diseluruh dunia. Menurutu Riskesdas (2018) di Indonesia hipertensi memiliki prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8% pada tahun 2013 kemudian menjadi 34,1% pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah tinggi pada pekerje di unit casting dan pressing PT. X. Penelitian ini melibatakan 60 responden yang diambil menggunakan accidentaly sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan pekerja yang terkena tekanan darah tinggi pada unit casting dan pressing PT. X sebesar 33 (55%) orang. Berdasarkan analisis multivariat dapat diketahui faktor yang berhubungan signifikan dengan tekanan darah tinggi adalah tekanan panas (P value=0,000; OR=19,640; 95% CI= 7,714-81,832) dan riwayat keturunan (P value=0,011; OR=11,802; 95% CI= 1,760-79,112) dimana faktor yang paling berpengaruh adalah tekanan panas. Pekerja yang terpapar tekanan panas berisiko untuk mengalami tekanan darah tinggi. Resiko tersebut menjadi lebih besar jika memiliki riwayat keturunan.
Kata kunci: Tekanan Panas, Tekanan Darah Tinggi, Riwayat Keturunan
Read More
S-10038
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitria Nurina Listya Ningrum; Pembimbing: Doni Hikmat Ramadhan; Penguji: Hendra, Deni Pebrian
Abstrak: Konstruksi menjadi salah satu pekerjaan paling berisiko terkena gangguan akibat paparan tekanan panas. Tekanan panas terjadi akibat dari kombinasi temperatur lingkungan kerja, panas metabolik tubuh pekerja, pakaian kerja, serta karakteristik pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan studi cross-sectional yang dilakukan pada bulan April-Mei 2019 dengan 181 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks WBGT outdoor berkisar antara 25,3oC hingga 36,8oC. Setelah dibandingkan dengan PERMENKES nomor 70 tahun 2016, diketahui bahwa 100% pekerja mengalami kejadian tekanan panas. Hasil kuesioner menunjukkan 174 responden (96%) mengalami setidaknya satu keluhan kesehatan, dengan keluhan tertinggi yaitu banyak berkeringat (92,3%). Hasil pengukuran efek fisiologis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dari tekanan darah, denyut nadi, saturasi oksigen, dan suhu tubuh antara sebelum bekerja dengan setelah bekerja (nilai p < 0,05). Berdasarkan hal tersebut, manajemen proyek disarankan untuk melakukan berbagai upaya dalam pengendalian tekanan panas, untuk meminimalisir dampak gangguan akibat panas pada pekerja. Kata kunci: Tekanan panas, gangguan kesehatan, efek fisiologis
Read More
S-10177
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bobby Januari Saragi; Pembimbing: Hendra; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Sulastri
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan subjektif akibat tekanan panas pada pekerja produksi di area melting PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 40 responden mengalami kejadian tekanan panas. Selain itu, hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa beberapa keluhan yang dirasakan oleh responden yaitu banyak mengeluarkan keringat (44,6%) dan sering haus (30,8%),untuk keluhan sering cepat lelah(33,8%), suhu tubuh meningkat(23,1%), jarang kencing(35,4%) Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pengendalian baik dari segi teknis, administratif, maupun personal untuk meminimalisir keluhan subjektif dan risiko kesehatan akibat tekanan panas.
Read More
S-10203
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febreza Ramadhan Sayih; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Hendra, Yuni Kusminanti
S-7028
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Pratiwi Lubis; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari;Penguji: Laila Fitria, Didik Supriyono
Abstrak: Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa suhu lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas pekerja. Selain memengaruhi produktivitas kerja, suhu lingkungan kerja yang panas juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan akibat panas (heat related disorder), yang paling umum dialami pekerja adalah kelelahan akibat panas (heat exhaustion). PT. X merupakan salah satu pabrik peleburan timah terbesar di Indonesia yang pada proses produksinya memerlukan suhu sampai 1.500oC, hal tersebut dapat menimbulkan tekanan panas (heat stress). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pajanan tekanan panas dengan kejadian heat exhaustion pada. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional atau potong lintang dengan jumlah sampel sebanyak 76 pekerja. Jumlah pekerja yang mengalami heat exhaustion adalah 27 orang (35,5%).
 
 
Hasil yang didapatkan suhu WBGT indoor berkisar 29,4-41,0oC, sehingga menyebabkan 56 dari 76 pekerja (73,7%) mengalami tekanan panas.. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara tekanan panas dengan kejadian heat exhaustion pada pekerja. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian secara administrativ dan perlindungan personal untuk memimalisasi risiko dari tekanan panas.
 

Various studies have shown that the temperature of the working environment affects worker productivity. In addition, high temperature in working environment can also cause heat related disorder, the most common is heat exhaustion. PT. X is one of the biggest tin smelter in Indonesia that the production process requires temperatures up to 1.500oC, it can cause heat stress. This study aims to analyze the relationship between the exposure of heat stress on heat exhaustion. This study used a crosssectional study design with 76 sample of workers. The number of workers who suffered heat exhaustion were 27 persons (35.5%).
 
 
The results obtained WBGT indoor temperature ranges from 29.4 to 41.0 ° C, resulting in 56 of 76 workers (73.7%) experienced heat stress. The results of this study showed theres a association between heat stress on workers' heat exhaustion. Therefore, the required control efforts in terms of technical, administrative, and provision of personal protective equipment to minimize the risk of heat exhaustion due to heat stress.
Read More
S-8452
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive