Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Evelyne Sumihar Friyanti; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti; Penguji: Jaslis Ilyas, Hanny Handiyani
Abstrak:
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) telah menjadi issue yang sangat penting dalampelayanan kesehatan. Setiap orang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yangaman dan bebas dari cedera yang tidak diinginkan.Melalui penelitian ini, dianalisis kualitas dan kuantitas tenaga perawat terhadappersepsi insiden keselamatan pasien di Rumah Sakit X. Studi dilakukan pada 44orang perawat dan bidan dengan menggunakan desain cross sectional untuk melihathubungan antara variabel pengetahuan, pendidikan, kemudahan penggunaanalat,kerjasama tim,pengalaman bekerja, disiplin dan jumlah tenaga perawat terhadapinsiden keselamatan pasien.Kata kunci : Insiden Keselamatan pasien , perawat , bidan
Patient safety has become a very important issue in health care. Everyone wants toget health care that is safe and free from unwanted injuries.Through this study, analyzed the quality and quantity of nurses perceptions of patientsafety incidents in the hospital X. The study was conducted on 44 nurses andmidwives using cross sectional design to examine the relationship between thevariables of knowledge, education, ease of use tools, work experience, discipline andthe number of nurses on patient safety incidents.Keywords : patient safety incidents , nurses , midwives.
Read More
Patient safety has become a very important issue in health care. Everyone wants toget health care that is safe and free from unwanted injuries.Through this study, analyzed the quality and quantity of nurses perceptions of patientsafety incidents in the hospital X. The study was conducted on 44 nurses andmidwives using cross sectional design to examine the relationship between thevariables of knowledge, education, ease of use tools, work experience, discipline andthe number of nurses on patient safety incidents.Keywords : patient safety incidents , nurses , midwives.
B-1712
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Annisa Sayyidatul Ulfa; Pembimbing: Rita Damayanti, Evi Martha; Penguji: Hanny Handiyani, Sakri Sabatmadja, Pribudiarta Nur Sitepu
Abstrak:
Indonesia merupakan peringkat ketiga negara dengan angka perokok tertinggi setelah China dan India. Indonesia juga mengalami kenaikan prevalensi perokok anak dari 7,2% (Riskesdas, 2013) menjadi 9,1% (Riskesdas, 2018) yang secara spesifik ditemukan pula adanya fenomena perokok balita. Munculnya fenomena perokok balita di Indonesia menunjukan adanya pola asuh pembiaran yang dilakukan oleh orang tua terhadap balita yang merokok. Hal tersebut terjadi karena perilaku merokok mendapat penerimaan sosial yang positif, dianggap sebuah kebiasaan yang lumrah di masyarakat, dan juga merupakan bagian dari warisan budaya serta daily life di Indonesia. Pengabaian menjadi bentuk pola asuh orang tua yang menyebabkan kejadian perilaku merokok balita, yang mana balita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sulit mengontrol diri, serta peniru yang baik. Lingkungan sosial yang memberikan rokok, mengolok-olok, dan menganggap lucu juga mendukung terhadap perilaku dan normalisasi merokok balita menjadikan balita dibiarkan merokok, mudah untuk memulai dan mencandu rokok. Diharapkan hal tersebut dapat menjadi landasan bagi pemerintah untuk dapat memperkuat kebijakan pengendalian tembakau khususnya menekan normalisasi perilaku merokok, juga agar melindungi balita dari ancaman adiksi rokok.
Read More
T-6429
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Suharmi; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Puput Oktamianti, Hanny Handiyani, Prastuti Soewondo, Avriazar Beng Kiuk
Abstrak:
Kualitas pelayanan RS salah satunya dipengaruhi oleh kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien. Adanya penurunan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Sultan Imanuddin dan penilaian kualitas pelayanan per unit pelayanan yang di nilai masyarakat kurang baik (<76,61%), dapat menyebabkan pasien kurang puas terhadap pelayanan keperawatan di ruang rawat inap. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan penerapan penugasan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap. Desain penelitian : deskriptif kuantitatif dengan uji univariat dan bivariat dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data di RSUD Sultan Imanuddin pada November sampai Desember 2020 menggunakan kuisioner, dengan populasi seluruh pasien di Ruang Rawat Inap. Jumlah sampel 77 responden, diambil secara acak di setiap ruang rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan penugasan keperawatan tentang tanggungjawab dan pembagian tugas perawat, timbang terima, komunikasi terapeutik memiliki hubungan dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap dengan tingkat signifikansi 0,01. Kesimpulan: pelaksanaan penugasan keperawatan tentang tanggungjawab dan pembagian tugas, timbang terima, komunikasi terapeutik yang baik mampu memberikan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan. Saran : pelatihan service exellence, perekrutan perawat baru dengan lulusan ners, monitor dan evaluasi secara berkala tentang penerapan penugasan keperawatan.
Read More
B-2197
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ika Nopa; Promotor: L. Meily Kurniawidjaja; Kopromotor: Besral, Dadan Erwandi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Ratna Djuwita, Corina D. Riantoputra, Hanny Handiyani, Harmein Nasution, Zulfendri
Abstrak:
Read More
Review menunjukkan koping religius merupakan salah satu koping yang banyak digunakan oleh perawat. Namun, bukti bahwa koping ini berpengaruh terhadap distress pada perawat masih terbatas dan dengan hasil yang variatif. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis mediasi koping religius dalam hubungan antara stresor kerja, religiusitas dan distres pada perawat. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi target penelitian ini adalah perawat di Kota Medan. Variabel dalam penelitian ini adalah 1) Variabel independen: demografi, religiusitas dan stresor kerja. 2) Variabel perantara: koping religius, dan 3) Variabel dependen: distres. Alat ukur dalam penelitian ini adalah modifikasi Expanded Nursing Stress Scale (ENNS)untuk menilai sumber stres kerja, The Centrality of Religiosity Scale untuk menilai religiusitas,The Brief R-COPE untuk menilai koping religius, dan The Patient Health Questionnaire Anxiety and Depression Scale (PHQ-ADS): untuk menilai distres. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan Partial Least Square -Sturctural Equation Modelling (PLS-SEM). Koping religius positif memediasi total hubungan antara religiusitas dengan depresi dan ansietas. Sementara koping religius negatif hanya memediasi total hubungan antara religiusitas dan ansietas. Ada hubungan langsung antara stressor kerja dan koping religius positif. Tidak ada hubungan langsung antara stressor kerja dan koping religius negatif.Temuan penelitian mendukung pernyataan, religiusitas dapat memfasilitasi koping religius. Penelitian ini juga memperluasnya dengan menemukan religiusitas memfasilitasi koping religius positif dalam merespon stresor kerja dan mencegah distres. Oleh karena itu diperlukan fasilitas dan program peningkatan sumber daya religiusitas bagi perawat di tempat kerja yang tidak hanya berguna untuk perawatan pasien, tapi juga untuk perawatan diri sendiri.
Due to the high stressors at work, nurses are prone to suffering distress. Nurses use religious coping as one of their emotional coping mechanisms when dealing with stressful situations. However, evidence of this coping strategy's impact on nurses' distress is currently few and yields inconsistent findings. This study aims to examine how religious coping prevents nurse’s distress. A total of 309 nurses agreed to participate in this cross-sectional study. PLS-SEM was used to analyze the aim of the study. ICU unit nurses face the highest work stressors. Positive religious coping mediates the relationship between religiosity, depression, and anxiety. Meanwhile, negative religious coping only mediates the relationship between religiosity and anxiety. This research finds that religiosity facilitates positive religious coping in responding to nurses’ work stressors and preventing distress. Therefore, facilities and programs to increase religiosity resources for nurses in the workplace are needed.
D-522
Depok : FKM-UI, 2024
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
