Ditemukan 96 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Gusti Indah Lestari; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra
S-9720
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tika Rostika; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra
Abstrak:
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai VO2max,aktivitas fisik, status gizi (IMT) dan asupan gizi (energi, karbohidrat, protein danlemak) antara kelompok pesepeda dan bukan pesepeda. Penelitian ini menggunakan desain ecological study. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret-Mei 2013 pada komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia dan mahasiswa FKM UI angkatan 2009 dan 2010. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan proporsi nilai VO2 max pada secara signifikan antara kelompok pesepeda dan bukan pesepeda (p= 0,028). Rata-rata skor aktivitas fisik lebih tinggi secara bermakna pada kelompok pesepeda (p= 0,001). Kedua kelompok disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik agar dapat memelihara daya tahan kardiorespiratori.
Kata Kunci:VO2max, aktivitas fisik, IMT, asupan gizi, kelompok pesepeda, rockport walkingtest.
The purpose of this study is to compare VO2max, physical activity,nutritional status (BMI), and nutritional intake (energy, carbohydrate, protein, andfat) between cycling group and non-cycling group. This research is an ecologicalstudy. Data were collected from March-May 2013 in Bike to Work IndonesiaCommunity and colleges at FKM UI. The study showed that there weresignificant differences in VO2max between cycling group and non-cycling group(p= 0,028). The average of physical activity score is significantly higher (p=0,001) in cycling group. Both of group are suggested to increase their physicalactivity to maintenance cardiorespiratory fitness.
Kata Kunci:VO2max, physical activity , BMI , nutritional intake, cycling, rockport walkingtest.
Read More
Kata Kunci:VO2max, aktivitas fisik, IMT, asupan gizi, kelompok pesepeda, rockport walkingtest.
The purpose of this study is to compare VO2max, physical activity,nutritional status (BMI), and nutritional intake (energy, carbohydrate, protein, andfat) between cycling group and non-cycling group. This research is an ecologicalstudy. Data were collected from March-May 2013 in Bike to Work IndonesiaCommunity and colleges at FKM UI. The study showed that there weresignificant differences in VO2max between cycling group and non-cycling group(p= 0,028). The average of physical activity score is significantly higher (p=0,001) in cycling group. Both of group are suggested to increase their physicalactivity to maintenance cardiorespiratory fitness.
Kata Kunci:VO2max, physical activity , BMI , nutritional intake, cycling, rockport walkingtest.
S-7751
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Eka Safrita Octaviana; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra
S-8006
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Novialiana Sari; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Suharyati
Abstrak:
Dampak kesehatan yang dapat disebabkan oleh kegemukan saat remaja adalah meningkatnya risiko terkena diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, osteoarthritis, stroke, dan beberapa macam kanker. Prevalensi kejadian kegemukan remaja di DKI Jakarta tahun 2018 sebesar 13,5%. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian kegemukan pada siswa-siswi di SMAS Bunda Mulia Jakarta pada tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Jumlah responden yang terlibat sebanyak 150 siswa kelas X dan XI SMA. Data diambil dengan melakukan proses pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengisian kuesioner serta wawancara recall makanan 2x24 jam. Data yang terkumpul akan diolah secara univariat, bivariat (chi square dan uji t independen), dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Prevalensi kegemukan di SMAS Bunda Mulia Jakarta tahun 2019 sebesar 35,3%. Faktor dominan pada penelitian ini adalah aktivitas fisik. Siswa dengan tingkat aktivitas fisik kurang memiliki risiko 6,9 untuk kegemukan dibanding dengan siswa yang memiliki tingkat aktivitas fisik cukup. Perlu dilakukan upaya pemantauan status gizi rutin setiap 6 bulan sekali, pemberian edukasi gizi seimbang, meningkatkan aktivitas fisik di sekolah serta manajemen stres di sekolah.
Read More
S-10123
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rif`ah Mawaddati; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Fajrinayanti
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara stres, penggunaan media, tingkat kebosanan, dan faktor lainnya dengan eating styles pada mahasiswi selama masa pandemi COVID-19. Dengan melibatkan 285 mahasiswi S1 Reguler Universitas Indonesia didapatkan bahwa stres dan kecenderungan gangguan perilaku makan berhubungan dengan restrained eating (p-value=0,018 dan 0,0005), emotional eating (p-value=0,002 dan 0,0005), dan external eating (p-value=0,0005 dan 0,004). Sedangkan durasi penggunaan media sosial dan tingkat kebosanan hanya berhubungan dengan emotional eating (p-value=0,001 dan 0,0005) dan external eating (p-value=0,009 dan 0,0005). Sedangkan durasi penggunaan media sosial dan tingkat kebosanan hanya berhubungan dengan emotional eating (p-value=0,001 dan 0,0005) dan external eating (p-value=0,009 dan 0,0005) tidak dengan restrained eating (p-value=0,480 dan 0,053).
Read More
S-10618
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Abi Agistiawin; Pembimbing: Kusharisupeni Djojosujono; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Syamsuddin
S-8362
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Putri Novia Choiri Insani; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Salimar
S-8863
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muthia Karima Rahmani; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Harsono
Abstrak:
Kelelahan banyak terjadi pada siswa/i SMA dimana kondisi ini dapat menurunkan motivasi dan prestasi kerja sehingga memengaruhi proses belajar dan menyebabkan penurunan prestasi belajar. Terdapat peningkatan kelelahan di Jakarta dari tahun 2009- 2018 dari 13.5% menjadi 14.7% (Andiningsari, P., 2019 dan Juliana, M., et al., 2018). Kelelahan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pola aktivitas siswa, perilaku asupan makan, durasi tidur, durasi latihan fisik, stres akademik, dan lainnya. Untuk melihat perbedaan proporsi kelelahan berdasarkan beberapa faktor tersebut dan diketahui hubungan serta faktor dominannya, dilakukan penelitian cross-sectional pada siswa/i SMA Negeri 48 Jakarta. Total sampel penelitian adalah 148 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan kelelahan pada siswa yang terjadi yaitu kelelahan mental (59.5%), kelelahan emosional (48.6%), kelelahan general (46.6%), dan kelelahan fisik (20.9%). Hasil analisis dengan uji chi-square menunjukkan terdapat perbedaan bermakna kebiasaan konsumsi buah terhadap kelelahan general (P-value = 0.004) dan kelelahan mental (P-value = 0.021), durasi latihan fisik terhadap kelelahan general (P-value = 0.008), dan stres akademik terhadap kejadian kelelahan general (P-value = 0.003), kelelahan fisik (P-value = 0.053), kelelahan emosional (P-value = 0.001), dan kelelahan mental (P-value = 0.009). Hasil analisis regresi logistik liner menunjukkan pola aktivitas santai, kebiasaan konsumsi sayur, kebiasaan konsumsi buah, durasi tidur, durasi latihan fisik, dan stres akademik berhubungan dengan kelelahan, kemudian stres akademik menjadi faktor dominan untuk kelelahan general (OR = 7.572), kelelahan fisik (OR = 8.126), dan kelelahan emosional (OR = 6.506), sedangkan kebiasaan konsumsi buah menjadi faktor dominan untuk kelelahan mental (OR = 6.157). Kata kunci: Kelelahan General, Fisik, Emosional, Mental, Faktor-faktor, Siswa SMA, Jakarta Fatigue often occurs in high school students in which this condition can reduce motivation and work performance so that it could affect the learning process and cause a decrease in learning achievement. There was an increase in fatigue in Jakarta from 2009-2018, from 13.5% to 14.7% (Andiningsari, P., 2019 and Juliana, M., et al., 2018). Fatigue can be influenced by many factors such as student activity patterns, eating behavior, sleep duration, duration of physical exercise, academic stress, and others. To see the difference in the proportion of fatigue based on these factors and their relationship as well as dominant factors, a cross-sectional study was conducted on students at SMA Negeri 48 Jakarta. The total sample of the study was 148 students. The results of this study indicate that fatigue in students occurred including mental fatigue (59.5%), emotional fatigue (48.6%), general fatigue (46.6%), and physical fatigue (20.9%). The results of the analysis with the chi-square test showed that there were significant differences in fruit consumption habits against general fatigue (P-value = 0.004) and mental fatigue (P-value = 0.021), duration of physical exercise against general fatigue (P-value = 0.008), and academic stress on the occurrence of general fatigue (P-value = 0.003), physical fatigue (P-value = 0.053), emotional fatigue (P-value = 0.001), and mental fatigue (P-value = 0.009). Liner logistic regression analysis results exhibited that patterns of leisure activity, vegetable consumption habits, fruit consumption habits, sleep duration, duration of physical exercise, and academic stress were related to fatigue, then academic stress became the dominant factor for general fatigue (OR = 7,572), physical fatigue (OR = 8,126), and emotional fatigue (OR = 6.506), while fruit consumption habit was the dominant factor for mental fatigue (OR = 6,157). Key words: General, Physical, Emotional, Mental Fatigue, Factors, High School Students, Jakarta
Read More
S-10519
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Diah Ayu Lestari; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Salimar
Abstrak:
Nilai VO2max dianggap sebagai indikator terbaik untuk mengukur kebugaran kardiorespiratori. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yaitu jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, asupan gizi, durasi tidur, dan jenis instrumen dengan nilai estimasi VO2max pada anggota pasukan UKM Marching Band Madah Bahana UI tahun 2017. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross-sectional dengan sampel 46 anggota pasukan UKM Marching Band Madah Bahana UI, dan dilakukan pada bulai Mei tahun 2017. Data yang dikumpulkan adalah nilai estimasi VO2max yang diperoleh dari tes kebugaran 20-m shuttle run; jenis kelamin, durasi tidur, dan jenis instrumen dengan pengisian kuesioner; status gizi dengan mengukur berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh; asupan gizi dengan wawancara food recall 2x24; serta aktivitas fisik dengan pengisian kuesioner aktivitas fisik GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire). Analisis statistik menggunakan uji t-independen dan Chi Square. Rata-rata nilai estimasi VO2mac anggota pasukan UKM Marching Band Madah Bahana UI tahun 2017 adalah 28,638 ± 4,29 ml/kg/menit. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel jenis kelamin, persen lemak tubuh, dan Indeks Massa Tubuh memiliki hubungan bermakna dengan nilai estimasi VO2max. Kata kunci : Estimasi VO2max, 20-m shuttle run, GPAQ, marching band VO2max value is regarded as the best indicator to measure cardiorespiratory fitness. This study was conducted to determine the relationship between factors such as gender, nutritional status, physical activity, nutrient intake, sleep duration, and type of instrument on the estimated value of VO2max among squad members of Marching Band Madah Bahana UI in 2017. The study design was a cross- sectional study with 46 participants of squad members of Marching Band Madah Bahana UI, conducted in May 2017. Data were collected, including the estimated value of VO2max with 20-m shuttle run test; gender, sleep duration, and type of instrument collected from questionnaires; nutritional status determined by measuring weight, height, and percent body fat; physical activity data were collected using GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire); and nutrient intake was collected by 2x24 food recall. Statistical analysis using independent t- test. The average value of the estimated VO2max value of participants was 28,638 ± 4,29 ml/kg/min. Results of the bivariate analysis showed that gender, percent body fat, and Body Mass Index was significantly associated with the estimated VO2max value. Keywords : Estimated VO2max, 20-m shuttle run, GPAQ, marching band
Read More
S-9425
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anindita Nazhifa; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Salimar
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas pola makan anak usia sekolah di SDN Pondok Cina 03 Depok dan perbedaan faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas pola makan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Kualitas pola makan diukur menggunakan modifikasi the Healthy Eating Index dengan rentang skor 0-100. Pengukuran asupan menggunakan 3x24 Hour Food Recall dan Status Gizi (IMT/U) dengan mengukur berat badan menggunakan timbangan digital dan tinggi badan menggunakan microtoice. Hasil penelitian menunjukkan lebih separoh responden (62.55%) memiliki kualitas pola makan kurang (skor HEI 51-80) dan 37.5% memiliki kualitas pola makan buruk (skor HEI <51). Rata-rata kualitas pola makan adalah 51.67±1.04. Terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan energi, karbohidrat, lemak, lemak jenuh, porsi makanan pokok, lauk hewani, sayur, buah dan susu antar kelompok kualitas pola makan. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada jenis kelamin, asupan protein, konsumsi nabati dan status gizi antar kelompok kualitas pola makan. Dapat disimpulkan bahwa kualitas pola makan siswa SDN Pondok Cina berkualitas kurang. Kualitas pola makan dapat diperbaiki dengan meningkatkan konsumsi makanan pokok, lauk hewani, sayur, buah dan susu. Disarankan kepada pihak sekolah untuk mengedukasi, mengawasi dan menyediakan kantin sehat. Kepada pihak orang tua untuk menyediakan makanan dan minuman sehat guna membentuk kualitas pola makan yang sehat. Kata Kunci: Anak Usia Sekolah; Kualias Pola Maka; Asupan; Porsi.
Read More
S-8716
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
