Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37503 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Riska Nur Hendriyanti; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Baiduri Widanarko, Dyah Fitri Wulandari
Abstrak: Kelelahan adalah suatu kondisi fisik dan / atau mental, yang mengakibatkanpekerja menjadi tidak fokus ketika bekerja dan berdampak negatif padapekerjaannya. Kelelahan merupakan salah satu dari tiga penyebab kesalahandalam pemberian obat. Konsekuensi dari kelelahan kerja perawat salah satunyaadalah terjadinya penurunan dalam mengantisipasi pekerjaan dan keselamatanpasien. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara faktorterkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawatUnit Rawat Inap di RSUD Kota Depok. Data yang dikumpulkan secarakeseluruhan diperoleh dari bidang terkait RSUD Kota Depok dengan subjekpenelitian adalah perawat Unit Rawat. Desain penelitian yang digunakan adalahcross sectional dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif (Chi Square).Hasilnya, tidak terdapat hubungan antara faktor terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat Unit Rawat Inap RSUD KotaDepok.
Kata kunci : Kelelahan, perawat Unit Rawat Inap, faktor pekerjaan dan nonpekerjaan.
Read More
S-9071
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nita Medy Ana; Pembimbing: Hendra; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Dede Dwicahyo Atmojo
Abstrak: Kelelahan kerja merupakan bahaya yang penting dalam berbagai sektor industri karena dampaknya yang memengaruhi kemampuan pekerja untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan aman. Sektor manufaktur, yang umumnya menerapkan sistem produksi 24 jam memiliki risiko kelelahan pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan pekerja dan menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhinya di sektor manufaktur. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 110 orang pekerja pada bagian produksi di stamping plant milik PT. XYZ. Pengumpulan data akan dilakukan secara subjektif dengan menggunakan kuesioner. Tingkat kelelahan pekerja akan diukur menggunakan subjective self rating test dari ifrc, data kualitas dan kuantitas tidur menggunakan kuesioner pittsburgh sleep quality index, data beban kelelahan akan menggunakan kuesioner nasa-tlx, sedangkan untuk data kebisingan akan menggunakan data sekunder perusahaan. Hasil penelitian didapatkan 47,3% dari seluruh responden mengalami kelelahan terkait dengan durasi kerja, beban kerja, kualitas tidur, dan kuantitas tidur.
Kata kunci: faktor risiko; kelelahan; manufaktur
Read More
S-9802
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Megapuspadewi Rolasma; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri Widanarko, Kusmanto
S-9013
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Idris; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Dadan Erwandi, Hany Harjulianti, Istiati Suraningsih
Abstrak: Pekerjaan perawat di Rumah Sakit sangat bervariasi baik jenis danjumlahnya, sehingga perawat memiliki beban kerja yang tinggi dan hal inidapat menyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini menjelaskan hubungan kualitas tidur dan shift kerja dengan kelelahan kerja. Metode penelitian semi kuantitatif y a n g b e r s i f a t analitik dengan rancangan cross sectional. Tempatpenelitian di RSUD kota Bekasi, dengan sampel 100 perawat. Pengukuran kelelahan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja danPiitsburg Sleep Quality Index untuk kualitas tidur. Analisis data univariatmenunjukkan responden mengalami kelelahan sedang (83%), dan kualitas tidurburuk (71%), sedangkan hasil bivariat menggunakan nilai pearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu kualitas tidur dengan nilaip=0.009 (p value < 0.05), dan status kesehatan dengan nilai p=0.033. Kesimpulan kualitas tidur dan status kesehatan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan perawat di RSUD Kota Bekasi.Kata kunci : Rumah Sakit, perawat, kualitas tidur, kelelahan
Read More
T-4141
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mufida Fati`ah; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Muhammad Yuliansya Idul Adha
Abstrak: Dalam industri transportasi, permasalahan kelelahan menjadi salah satu isu penting yang erat kaitannya dengan kesehatan dan kualitas hidup pengemudi, serta potensi kecelakaan. Pekerjaan mengemudi merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi karena memerlukan koordinasi yang cepat dan tepat antara indera, sehingga mengemudi merupakan suatu pekerjaan yang sangat berisiko tinggi mengalami kelelahan. Terdapat banyak faktor risiko kelelahan pada pengemudi, baik itu dari faktor pekerjaan maupun faktor non pekerjaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko pekerjaan dan non pekerjaan dengan kelelahan pada pengemudi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diadopsi dari kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS) dan Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) untuk mengukur kelelahan pengemudi secara subjektif dan menggunakan aplikasi Sleep-2-Peak untuk mengukur kelelahan pengemudi secara objektif. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja, waktu isitrahat, jenis pekerjaan, monotoni, usaha kerja, penghargaan kerja, stress kerja, usia, dan kualitas tidur dengan kelelahan. Oleh karena itu perlu diadakan pengembangan program pencegahan dan pengendalian kelelahan (fatigue management) di tempat kerja, melihat hubungan faktor pekerjaan lebih dominan terhadap kelelahan dibandingkan faktor non pekerjaan.
Read More
S-10049
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Zuliarti; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Dadan Erwandi, Wayne Satria, Gustina
Abstrak: Safety Climate dalam suatu organisasi merupakan gambaran/snapshot perilaku maupun persepsi pekerja di dalam organisasi. Safety Climate dipercaya sebagai predictor penting dalam menilai perilaku selamat maupun outcome keselamatan. Penelitian ini menganalisis profil Safety Climate di Area Operasi XXX di PT. XYZ pada tahun 2020 dan mengevaluasi korelasi antara Faktor Personal dan Faktor Pekerjaan terhadap Safety Climate. Survey elektronik Nordic Safety Climate Questionaire Dimensi yang dikategorikan (Cukup Buruk) dan (Buruk) untuk segera ditingkatkan oleh PT.XYZ dengan berbagai upaya seperti: 1) Pemberian Safety Reward dan Punishment yang tepat dengan pengawasan yang dilakukan dengan baik, 2) Pemilihan Safety Patrol yang berasal dari pekerja yang taat didalam Departemen yang kemudian akan menjadi pengawas dan pemberi contoh K3 di Departemennya, 3) Melakukan Safety Training yang merata kepada seluruh karyawan dan dalam waktu yang berkala
Read More
T-6189
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hanifah; Pambimbing: Indri Hapsari Susilowati; Panguji: Hendra, Agus Triono
S-9388
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Oktaria Penny; Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Dadan Erwandi, Devie Fitri Octaviani, Widura Imam Mustopo
Abstrak: Tinginya angka prevalensi perilaku tidak aman berisiko menimbulkansebuah kecelakaan ataupun insiden yang pada akhirnya dapat menimbulkankerugian secara finansial bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untukmempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman padapekerja Preparation dan Assembling di PT X Tahun 2016. Faktor yang di telitimerupakan faktor personal (Pengetahuan, Masa Kerja, dan Tingkat Pendidikan)dan daktor pekerjaan (Ketersediaan Informasi K3 dan Pengawasan). Berdasarkanhasil penelitian diketahui bahwa 77,92% pekerja mempunyai perilaku tidak aman,dengan 61,7% diantaranya mempunyai risiko rendah dan 38,3% lainnya berisikotinggi. Selain itu juga terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan,tingkat penddikan, dan ketersediaan informasi terhadap perilaku tidak amanpekerja preparation dan assembling dimana tingkat pendidikan merupakan faktorpaling dominan terhadap perilaku tidak aman setelah dikontrol dengan faktorlainnya. Oleh karena itu diperlukan perbaikan terhadap perilaku pekerja.Kata Kunci : Perilaku Tidak Aman, Unsafe Act, Pabrik Sepatu, Manufaktur
The high number of unsafe act prevalence could yield incidents whichcause lose financially to company. The aim of this study is to analyse factors thatcorrelated to unsafe act of workers in preparation and assembling department.This research was conducted in PT X on April to July 2016. These factors dividedinto two categories, personal factors (knowledge, work experience, and educationlevel) and job factors (OHS Information and Supervision). The result shows that72,92% of workers have performed unsafe act in which 61,7% of it is high riskand 38,3% low risk. Moreover, there are siginificant correlations betweeneducation level, knowledge, and availibity of OHS information with unsafe actwhereas education level predominantly contributes to unsafe act after has beencontrolled with other factors. Therefore, company should commit several attemptsto reduce unsafe act on its workers.Keyword : unsafe act, shoes manufacturer, manufactur
Read More
T-4773
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Amalaili Setioningtyas; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Robiana Modjo, Triovva Elsy Armita
Abstrak: Perawat merupakan petugas yang memberikan layanan asuhan keperawatanselama 24 jam kepada pasien serta memiliki sistem kerja shift dan hal ini dapatmenyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor apa saja yangdapat menyebabkan kelelahan pada perawat yang bekerja shift maupun nonshift.Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Tempatpenelitian di RSUD dr Slamet Garut, dengan sampel 150 perawat. Pengukurankelelahan menggunakan International Fatigue Research Committee dan PiitsburgSleep Quality Index serta Alat Actigraph untuk kualitas dan kuantitas tidur. Analisisdata univariat menunjukkan 44.7% responden mengalami kelelahan berat, 80%perawat memiliki kualitas tidur buruk, 66,7% memiliki kuantitas tidur buruk danmayoritas perawat 70% menjalankan sistem shift kerja. Hasil bivariat menggunakanpearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu shift kerja,beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur. Shift kerja dan sleep hygiene memilikihubungan yang signifikan dengan kualitas dan kuantitas tidur. Kesimpulan shift kerjadan sleep hygiene merupakan faktor yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitastidur, serta shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur merupakan faktoryang berhubungan dengan kelelahan perawat di RSUD dr Slamet Garut.Kata Kunci:Kelelahan, kualitas tidur, kuantitas tidur, perawat, shift kerja.
Read More
S-9544
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fairuz Khansa Nabila; Pembimbing: Laksita Ri Hastiti; Penguji: Baiduri Widanarko, Ns. Diantika Prameswara
Abstrak: Tingkat stres kerja pada perawat di Indonesia mencapai 50,9% menurut survei PPNI, mencerminkan tingginya tekanan akibat beban kerja, jam kerja panjang, dan keterbatasan sumber daya, sehingga penting untuk mendapatkan gambaran terkini mengenai tingkat stres kerja perawat dan faktor-faktor terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pekerjaan dan faktor individu terhadap stres kerja pada perawat rumah sakit, menggunakan metode kuantitatif dengan dan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 191 perawat yang tersebar di beberapa rumah sakit di Jabodetabek, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau menjadi responden melalui randomized sampling, dengan data dikumpulkan menggunakan Kuesioner Copenhagen Psychosocial Questionnaire-III (COPSOQ-III) dan dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif serta Chi-square. Hasil analisis inferensial menunjukkan adanya hubungan signifikan antara stres kerja dengan status pernikahan (P-value = 0,033; OR = 1,905) dan lama masa kerja (P-value = 0,02; OR = 1,033) sebagai faktor individu, serta dengan status pekerjaan (P-value = 0,004; OR = 0,413), work-life balance (P-value = 0,001; OR = 5), dan beban kerja (P-value = 0,001; OR = 7,684) sebagai faktor pekerjaan; sementara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, take home pay, dan peran dalam organisasi tidak memiliki hubungan signifikan. Disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor individu dan pekerjaan yang berhubungan secara signifikan dengan stres kerja pada perawat.
The level of work stress among nurses in Indonesia reached 50,9% according to a PPNI survey, reflecting the high pressure due to heavy workload, long working hours, and limited resources, making it crucial to obtain a current overview of nurses' work stress levels and related factors. This study aimed to determine the relationship between work factors and individual factors with work stress among hospital nurses, using a quantitative method with a cross-sectional approach. A total of 191 nurses spread across several hospitals in Jabodetabek, East Java, West Kalimantan, West Java, Central Java, and Riau Islands were recruited as respondents through randomized sampling. Data were collected using the Copenhagen Psychosocial Questionnaire-III (COPSOQ-III) and analyzed using descriptive statistics and Chi-square tests. Inferential analysis results showed a significant relationship between work stress and individual factors such as marital status (P-value = 0,033; OR = 1,905) and length of service (P-value = 0,02; OR = 1,033). Furthermore, work factors including employment status (P-value = 0.004; OR = 0,413), work-life balance (P-value = 0,001; OR = 5), and workload (P-value = 0,001; OR = 7,684) also had a significant relationship with work stress. Age, gender, education level, take-home pay, and role in the organization did not show a significant relationship. It is concluded that several individual and work factors are significantly associated with work stress in nurses.
Read More
S-11919
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive