Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34102 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Cynthia Kurnia Sari; Pembimbing : Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Hendra, Mushanif Mukti, Farida Tusarifah
Abstrak: Pekerjaan di bidang konstruksi merupakan pekerjaan yang menuntut aktivitas fisik, pekerjaan yang terus berubah, dan memiliki aktivitas manual handling yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran faktor risiko ergonomi serta mengitung tingkat risiko ergonomi pada task pembesian pekerjaan konstruksi pembangunan jembatan di Proyek N PT XYZ. Desain penelitian ini adalah studi observasional, deskriptif, evaluatif. Tingkat risiko ergonomi dinilai menggunakan 2 metode penilaian yaitu menggunakan Ovako Working Posture Analysis Sistem (OWAS) dengan cara merekam postur dan menggunakan penilaian Rapid Entire Body Assessment (REBA) dengan acara analisis postur di setiap fase kerja task pembesian. Hasil penelitian menunjukkan faktor pekerjaan berupa postur, beban, frekuensi, dan durasi merupakan faktor risiko ergonomi pada task pembesian pekerjaan konstruksi jambatan. Penilaian tingkat risiko berdasarkan OWAS diklasifikasikan menjadi 4 kategori risiko yaitu; 55% postur termasuk kategori 1, 37% postur masuk ke dalam kategori 2, 6% postur masuk ke dalam kategori 3, dan 2% dari postur tubuh yang terekam merupakan postur tubuh berisiko paling tinggi. Rekomendasi aksi penilaian OWAS mengidentifikasi postur tubuh punggung membungkuk serta postur kaki berjongkok merupakan postur tubuh yang paling berisiko. Penilaian tingkat risiko ergonomi berdasarkan skor akhir penilaian REBA memperlihatkan fase kerja pindah besi merupakan aktivitas pekerjaan berisiko menengah dengan skor akhir REBA 7. Sedangkan fase kerja lainnya yaitu; fase kerja bongkar besi, perakitan besi, dan pengikatan besi merupakan fase kerja dengan aktivitas berisiko tinggi dengan skor akhir REBA adalah 10 sehingga harus diinvestigasi, serta perlu implementasi perbaikan. Kata Kunci : Konstruksi, Ergonomi, Postur, OWAS, REBA
Read More
T-4825
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Pardyani; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Fatma Lestari, L. Meily, Selamat Riyadi, Bonny Lunrang
Abstrak:
Kelelahan kerja menjadi perhatian di tempat kerja karena sangat berpotensi mempengaruhi produktivitas, kesehatan dan keselamatan para pekerja yang menjadi penyebab utama kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) pada pekerja konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis determinan kelelahan kerja pada pekerja konstruksi pekerjaan atap di Proyek ABC di PT. XYZ pada tahun 2024. Desain penelitian pada penelitian ini adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 105 pekerja konstruksi pemasangan atap. Metode pengambilan data dengan melakukan pengisian kuesioner kepada responden dan pengukuran lingkungan kerja. Variabel independen pada penelitian ini adalah faktor work related (jam kerja, penghargaan, kebisingan, pencahayaan, suhu, lama perjalanan, beban kerja) dan faktor individu (usia, Indeks Masa Tubuh, gangguan tidur, masa kerja, overcommitment, riwayat penyakit kronis, pengaruh obat, kemampuan tidur di jam istirahat). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kebisingan, beban kerja, gangguan tidur, masa kerja dan kelelahan kerja. Sehingga faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja pada pekerja konstruksi pekerjaan atap yaitu pekerja dengan beban kerja tinggi memiliki risiko 23 kali lebih besar berisiko untuk mengalami kelelahan kerja dibandingkan yang memiliki beban kerja rendah pada pekerja konstruksi pekerjaan atap.

Fatigue is a concern in the workplace because it has the potential to affect the productivity, health, and safety of workers, which is the main cause of work accidents and work-related diseases (PAK) in construction workers. This research aims to analyze the determinants of fatigue in roofing construction workers on the ABC Project at PT. XYZ in 2024. The research design in this study is cross-sectional. The sample in this study consisted of 105 roof installation construction workers. The data collection method is by filling out questionnaires to respondents and measuring the work environment. The independent variables in this study are work-related factors (working hours, rewards, noise, lighting, temperature, travel time, workload) and individual factors (age, Body Mass Index, sleep disorders, years of work, overcommitment, history of chronic disease, influence medication, ability to sleep during rest hours). The research results show that there is a significant relationship between noise, workload, sleep disturbances, work experience, and work fatigue. So the dominant factor that has the most influence on work fatigue in roofing construction workers is that workers with a high workload have a 23 times greater risk of experiencing work fatigue than those with a low workload in roofing construction workers.
Read More
T-7054
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Amalia; Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Padang Purwosusilo
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja konstruksi proyek pembangunan jalan tol layang Y oleh PT X khususnya pada saat pekerjaan pier head. Faktor risiko yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah faktor risiko terkait pekerjaan (durasi kerja, durasi lembur, masa kerja dan heat index) dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan (usia, indeks masa tubuh, status merokok, konsumsi air minum, konsumsi minuman berkafein, kuantitas tidur, kualitas tidur, pekerjaan sampingan, waktu tempuh). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi cross-sectional menggunakan kuesioner gejala kelelahan subjektif Fatigue Assessment Scale for Construction Workers (FASCW).
Read More
S-10162
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Fathir Aksa Majda; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Stevan Deby Anbiya Muhamad Sunarno, Ovvyasa Wayka Putri
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelelahan dan faktor risiko kelelahan (fatigue)
pada pekerja konstruksi di Proyek A PT XYZ tahun 2025. Faktor terkait pekerjaan yang
diteliti mencakup waktu kerja, beban kerja, shift kerja dan lingkungan kerja. Sedangkan,
faktor tidak terkait pekerjaan yang diteliti mencakup usia, status gizi, kualitas tidur,
kuantitas tidur, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan commuting time (waktu
perjalanan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross
sectional dan dilaksanakan pada Februari – Juni 2025 di Proyek A PT XYZ.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang mencakup identitas responden,
Fatigue Assessment Scale for Construction Workers (FASCW), NASA Task Load Index
(NASA TLX) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Jumlah responden dalam
penelitian ini adalah sebanyak 78 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36
responden (46,2%) mengalami kelelahan, sedangkan 42 responden (53,8%) tidak
mengalami kelelahan. Berdasarkan analisis inferensial menggunakan uji Chi-Square,
diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara shift kerja (p-value = 0,024;
OR = 0,227) dan usia (p-value = 0,024; OR = 3,000) dengan kelelahan pada pekerja
konstruksi di Proyek A PT XYZ.


This study aims to analyze fatigue and the risk factors associated with fatigue among  construction workers at Project A, PT XYZ, in 2025. Work-related factors examined  include working hours, workload, work shifts, and work environment. Meanwhile, non work-related factors analyzed include age, nutritional status, sleep quality, sleep quantity,  smoking habits, caffeine consumption, and commuting time. This research employs a  quantitative approach with a cross-sectional study design, conducted from February to  June 2025 at Project A, PT XYZ. Data collection was carried out using a questionnaire  covering respondent identity, the Fatigue Assessment Scale for Construction Workers  (FASCW), NASA Task Load Index (NASA TLX), and Pittsburgh Sleep Quality Index  (PSQI). The total number of respondents in this study was 78. The results showed that 36  respondents (46.2%) experienced fatigue, while 42 respondents (53.8%) did not. Based  on inferential analysis using the Chi-Square test, a significant relationship was found  between work shifts (p-value = 0.024; OR = 0.227) and age (p-value = 0.024; OR = 3.000)  and fatigue among construction workers at Project A of PT XYZ.

Read More
S-12047
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irna Anggun Fatiqa; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Hendra, Bimo Prasetyo; Aryo Wibowo
Abstrak:
Industri konstruksi di Indonesia menyerap tenaga kerja sebanyak 8,7 juta orang pada tahun 2023, dimana konstruksi dikenal sebagai pekerjaan berisiko tinggi dan merupakan penyumbang kecelakaan terbesar kedua di Asia. Iklim keselamatan merupakan salah satu faktor kunci dalam mencegah kecelakaan kerja. Penelitian ini fokus menganalisis iklim keselamatan manajemen dan iklim keselamatan pekerja di sebuah proyek konstruksi. Desain penelitian yang digunakan adalah mixed methode dimana total partisipan berjumlah 235 responden dan 26 informan kunci. Data dikumpulkan dengan menggunakan Nordic Occupational Safety Climate Questionnaire (NOSACQ-50) dan wawancara mendalam. Analisa intersection antara data kuantitatif dan kualitatif menunjukkan bahwa terdapat ketidakkonsistenan pada tiap kategori iklim keselamatan. Pada iklim keselamatan manajemen, meskipun skor tertinggi diperoleh dimensi pemberdayaan keselamatan manajemen, namun dari hasil kualitatif diperoleh bahwa dimensi ini memiliki persepsi kurang paling tinggi. Pada iklim keselamatan pekerja, analisa intersection menunjukkan bahwa dimensi prioritas keselamatan pekerja dan dimensi kepercayaan terhadap keefektifan sistem keselamatan kerja memiliki persepsi kurang paling rendah. Perlu dilakukannya strategi peningkatan melalui evaluasi dan pengembangan sistem manajemen serta komunikasi keselamatan.

The construction industry in Indonesia absorbs a workforce of 8.7 million people in 2023, where construction is known as a high-risk job and is the second largest contributor to accidents in Asia. Safety climate is one of the key factors in preventing work accidents. This research focuses on analyzing the management safety climate and worker safety climate in a construction project. The research design used was a mixed method where the total participants were 235 respondents and 26 key informants. Data was collected using the Nordic Occupational Safety Climate Questionnaire (NOSACQ-50) and in-depth interviews. Intersection analysis between quantitative and qualitative data shows that there are inconsistencies in each safety climate category. In the management safety climate, although the highest score was obtained for the management safety empowerment dimension, from the qualitative results it was found that this dimension had the highest lack of perception. In the worker safety climate, the intersection analysis shows that the worker safety priority dimension and the dimension of trust in the effectiveness of the work safety system have the lowest perception. It is necessary to carry out improvement strategies through evaluation and development of safety management and communication systems.
Read More
T-7059
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annisa Elfariyani; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowari; Penguji: Hendra, Heru Nugroho
Abstrak: Skripsi penelitian ini membahas terkait proses manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan pembesian yang ada pada Proyek A PT X. Peneliti melakukan observasi, wawancara, dan studi literatur terkait penilaian dan pengendalian risiko, penentuan konteks, cakupan, dan kriteria, monitoring dan review, pencatatan dan pelaporan, komunikasi dan konsultasi khususnya pada pekerjaan pembesian. Luaran lainnya, peneliti membuat HIRADC yang nantinya akan dikomparasi dengan HIRADC perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi proses manajemen risiko yang terimplementasi dengan studi kasus pekerjaan pembesian. Penelitian ini merupakan semi kuantitatif deskriptif dengan metode analisis menggunakan AS/NZS 2004.
Read More
S-10698
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wisnu Hidayat; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Hendra, Baiduri, Made Sudarta, Chandra Prijana Hadi
Abstrak: Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain. PT. APIK merupakan kontraktor pembangunan gedung The H Residence yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, namun masih terdapat kasus kecelakaan. Perlu dilakukan suatu analisi persepsi risiko pada pekerja sektor konstruksi sebagai upaya pengendalian kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendekatan psikomerik dengan persepsi risiko. Desain penelitian cross sectional, menggunakan kuesioner, analisis data mengunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kesukarelaan, Pengetahuan terhadap sumber risiko dan risiko itu sendiri, pengendalian risiko, kebaruan risiko, potensi dampak, ketakutan, dan konsekuensi risiko, sedangkan kesegeraan efek risiko dan pengalaman ada hubungan dengan persepsi risiko. Disarankan bagi PT. APIK untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif mengenai keselamatan kerja untuk membentuk persepsi risiko yang baik kepada pekerja; melakukan pelatihan berkala terutama cara pengendalian bahaya di tempat kerja; melakukan pengawasan terhadap pekerja untuk membiasakan peduli terhadap keselamatan mereka sendiri
Kata kunci : Persepsi Risiko, Konstruksi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Read More
T-4434
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Resty Wulandari; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Dadan Erwandi, Indri Hapsari Susilowati, Bimo Prasetyo, Roy Nababan
Abstrak:
Distres kerja menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di industri konstruksi. Distres kerja dikaitkan dengan perasaan emosional dan mental, tapi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan secara fisik, menurunkan motivasi, produktivitas, dan kepuasan kerja. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya distres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko distres kerja pada pekerja konstruksi proyek XYZ, baik faktor individu, faktor psikososial, dan faktor dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada pekerja konstruksi XYZ pada bulan Maret-Mei 2023. Jumlah sampel penelitian adalah 127 responden yang diambil dengan teknik non random sampling. Kuesioner yang digunakan adalah Short Version – New Brief Job Stress Questionnaire (SV-NBJSQ) dan 3 pertanyaan tambahan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang berhubungan dengan distres kerja adalah faktor psikososial job control, kompatibilitas dengan pekerjaan, interaksi dengan atasan, interaksi dengan organisasi, dan faktor dukungan sosial. Hasil analisis menunjukkan variabel yang dominan berhubungan dengan distres kerja adalah job control dan dukungan sosial. Dari kedua variabel tersebut, dukungan sosial adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan distres kerja (AOR=4,062)



Job distress is a serious health problem in the construction industry. Job distress is associated with emotional and mental feelings, but it can also have a negative impact on physical health, reducing motivation, productivity and job satisfaction. There are various factors that influence the emergence of job distress. This study aims to analyze the risk factors of job distress on XYZ construction workers, including individual factors, psychosocial factors, and social support factors. This research used a cross sectional design. The research was conducted on XYZ construction workers in March-May 2023. The number of samples in this study were 127 respondents who were taken using a non-random sampling technique. The questionnaire used is the Short Version – New Brief Job Stress Questionnaire (SV-NBJSQ) and 3 additional questions. Data analysis was performed using the chi-square and logistic regression statistical test. The results showed that the risk factors associated with job distress were psychosocial factors, job control, job compatibility, interactions with superiors, interactions with organizations, and social support factors. The results of the analysis show that the dominant variable related to job distress are job control and social support. Among these two variables, social support is the most dominant variable related to job distress (AOR=4,062)
Read More
T-6720
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nusyulia Nurfita; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Ahmad Safrodin
Abstrak: Pekerja konstruksi berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitianini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka padapekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 denganmelibatkan156 pekerja. Desain dari peneltian inia dalah cross sectional. Pengambilandata dilakukan dengan menggunakan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, luxmeter, dan WBGT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikanantara faktor individu (jenis pekerjaan dan status merokok) dengan gejala gangguan ototrangka. Tingkat risiko yang berhubungan dangan gejala gangguan otot rangka adalahpada tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi.. Sedangkan pada faktor psikososial yangberhubungan dengan gejala gangguan otot rangka adalah tuntutan kerja dan dukunganrekan. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangirisiko pada gangguan otot rangka melalui beberapa pengendalian terutama faktor fisikdan psikososial.
Kata kunci: Gejala gangguan otot rangka, ergonomi, pekerja konstruksi, faktor fisik,faktor psikososial
Construction workers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose ofthis research is to analyze risk factors of musculoskeletal symptomps in constructionworkers. The research was conducted in March-April 2018 involving 156 workers. Thedesign of this research is cross-sectional. Data was collected with QEC, combination ofpsychosocial questionnaire, NMQ, lux meter, and WBGT. The results show that thereare significant association between the individual factors (type of work and smoking)with the musculoskeletal symptomps. The level of risk associated with muskeletalsymptoms are high and very high risk level. While the the psychosocial factorsassociated with musculoskeletal symptoms are high job demands and low co-workerssupport. Therefore it is necessary to make changes and interventions to reduce the riskmusculoskeletal disorder through some control, especially physical and psychosocialfactors.
Keywords: Musculoskeletal symptoms, ergonomic, construction workers, physical riskfactors, psychosocial risk factor.
Read More
S-9717
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Harry Saputra; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Dadan Erwandi, Adipa Gunantarosa
s-5541
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive