Ditemukan 31919 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Chandrawati; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Sandi Iljanto, Mieke Savitri, Maria Margaretha, Fifi Mulyani
Abstrak:
Indonesia masih menduduki peringkat teratas di Asia Tenggara dalam jumlah Angka Kematian Ibu (AKI). Menurut SDKI tahun 2013, AKI berjumlah 309 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) 32 per 1000 KH, padahal target MDGs tahun 2015 yang diharapkan AKI 102 per 100.000 KH dan AKB 23 per 1000 KH. Untuk mempercepat pencapaian target MDGs, diperlukan upaya-upaya kesehatan yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan didukung sistem rujukan yang berfungsi secara mantap. Pemda Provinsi DKI Jakarta membentuk RSUD tipe D melalui PerGub Provinsi DKI Jakarta No. 128/Tahun 2014 untuk mengurangi beban kerja RS tipe A, B, dan C, salah satunya RSUD Kemayoran. Perlu penilaian lebih lanjut mengenai implikasi kebijakan terhadap kinerja pelayanan maternal di RSUD Kemayoran ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif yang memberikan pemaparan jelas mengenai kondisi Poliklinik Pelayanan Maternal RSUD Kemayoran ditinjau dari Malcolm Baldrige. Hasil analisis yang didapat menunjukkan hasil skor 218,75 yang masuk dalam Early Development. Dengan hasil tersebut, pelayanan maternal di RSUD Kemayoran belum optimal. RSUD Kemayoran lebih fokus pada poin akeditasi yaitu input dan proses sedangkan penilaian Malcolm Baldrige memberikan rekomendasi lebih jauh berupa input, proses, dan output yang lebih terukur dan optimal. Kata Kunci : Implikasi kebijakan, Kinerja, Pelayanan Maternal, Malcolm Baldrige
Read More
B-1918
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dewi Sri Rachmawati; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Adang Bachtiar, Sandi Ilyanto, Rachmat Sentika, Marian Margaretha
B-1927
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Asti Arieyani; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Adang Bachtiar, Amila Megraini, Selvi Relita Fitri
Abstrak:
Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) adalah kerangka kerja manajemen yang terintegrasi mencakup semua faktor yang mendefinisikan organisasi, proses-proses operasional dan hasil-hasil kinerja secara jelas dan terukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta dengan pendekatan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode penelitian kombinasi dengan sequential explanatory design (Creswell, 2009). Model ini dicirikan dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 76 responden sedangkan data kualitatif diperoleh dengan telaah dokumen dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan skor kepemimpinan memiliki hasil skor yang tinggi. sebesar 66,7 poin ( 55,6%) dan fokus pada pelanggan yang terendah 22,35 %. Total score Rumah sakit Pelabuhan Jakarta adalah 463 hal ini berarti untuk penilaian kinerja Rumah Sakit termasuk dalam kategori Early Improvement. Variabel Hasil memiliki hubungan yang signifikan dengan seluruh variabel dari dimensi proses. Strategi, PAMP, dan tenaga kerja memiliki hubungan yang kuat karena memiliki nilai koefisien korelasi yang tinggi. Kesimpulan penelitian ini Kinerja Rumah sakit cukup baik namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Saran penelitian ini Rumah Sakit perlu membangun tim kepemimpinan yang solid dan kuat dalam melaksanakan pendekatan kinerja dengan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence
The Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) is an integrated management framework covering all the factors that define the organization, operational processes and performance results in a clear and measurable manner. This study aims to determine the performance of the Jakarta Port Hospital with the Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence approach. This type of research is descriptive analytic with a combination research method with sequential explanatory design (Creswell, 2009). This model is characterized by the collection and analysis of quantitative data in the first stage, followed by the collection and analysis of qualitative data in the second stage, in order to strengthen the results of quantitative research conducted in the first stage. The design used is cross sectional. Quantitative data is done by distributing questionnaires to 76 respondents while qualitative data is obtained by reviewing documents and in-depth interviews. The results showed that the leadership score had a high score. amounting to 66.7 points (55.6%) and the lowest 22.35% is focus on customers. The total score of the Jakarta Port Hospital is 463, this means that the assessment of the hospital's performance is included in the Early Improvement category. The outcome variable has a significant relationship with all variables from the process dimension. Strategy, PAMP, and workforce have a strong relationship because they have a high correlation coefficient. The conclusion of this study that the hospital performance is quite good, but there are several things that must be improved. Suggestion for this research that hospitals need to build a solid and strong leadership team in implementing a performance approach with the Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence
Read More
The Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) is an integrated management framework covering all the factors that define the organization, operational processes and performance results in a clear and measurable manner. This study aims to determine the performance of the Jakarta Port Hospital with the Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence approach. This type of research is descriptive analytic with a combination research method with sequential explanatory design (Creswell, 2009). This model is characterized by the collection and analysis of quantitative data in the first stage, followed by the collection and analysis of qualitative data in the second stage, in order to strengthen the results of quantitative research conducted in the first stage. The design used is cross sectional. Quantitative data is done by distributing questionnaires to 76 respondents while qualitative data is obtained by reviewing documents and in-depth interviews. The results showed that the leadership score had a high score. amounting to 66.7 points (55.6%) and the lowest 22.35% is focus on customers. The total score of the Jakarta Port Hospital is 463, this means that the assessment of the hospital's performance is included in the Early Improvement category. The outcome variable has a significant relationship with all variables from the process dimension. Strategy, PAMP, and workforce have a strong relationship because they have a high correlation coefficient. The conclusion of this study that the hospital performance is quite good, but there are several things that must be improved. Suggestion for this research that hospitals need to build a solid and strong leadership team in implementing a performance approach with the Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence
B-2185
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rahmat Edi Wahyudi; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Adang Bachtiar, Jaslis Ilyas, Sumijatun, Yunita Asima
B-1884
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Endah Kartika Dewi; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Jaslis Ilyas, Puput Oktamianti, Khafifah Any, Fify Mulyani
Abstrak:
RSUD Pesanggrahan adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah menerapkan pola keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Tesis ini membahas Analisis Kesiapan Sistem Remunerasi di RSUD Pesanggrahan berdasarkan Peraturan Gubernur No 222 Tahun 2016. Saat ini RSUD Pesanggrahan menggunakan pola pemberian penghasilan berdasarkan Peraturan Gubernur No 221 Tahun 2016. Kedua peraturan tersebut menerapkan pola pemberian gaji dan tunjangan kinerja dengan komponen perhitungan yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesiapan diberlakukannya sistem Remunerasi berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 222 Tahun 2016 di RSUD Pesanggrahan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif dengan simulasi penghitungan sistem yang akan diterapkan dan penggalian persepsi kesiapan stakeholder melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian diketahui bahwa secara umum informan sudah puas dengan penghasilan yang diterima sekarang, namun hasil simulasi penerapan sistem remunerasi dan berbagai skenario pada periode transisi memperlihatkan bahwa rumah sakit belum mampu memberlakukan sistem remunerasi. Dinas Kesehatan diharapkan dapat menurunkan berbagai kebijakan memberi kesempatan bagi RS BLUD untuk menerapkan sistem remunerasi. Dinas Kesehatan sebagai regulator dapat memberikan regulasi memberikan kesempatan bagi RS dengan pola keuangan BLUD yang dipandang mampu untuk memerapkan sistem remunerasi , melakukan evaluasi terhadap pendapatan BLUD, membuat standar kinerja adalah beberapa rekomendasi yang diajukan kepada Dinas Kesehatan sebagai hasil dari penelitian ini. Kata Kunci : Remunerasi, Pergub DKI Jakarta No 222 Tahun 2016 RSUD Pesanggrahan as a Health Service Unit of Special Capital Region of Jakarta which has applied financial pattern of Regional Public Service Board (BLUD). This thesis examines Remuneration System Readiness Analysis at RSUD Pesanggrahan based on Governor Regulation No 222/ 2016. Currently RSUD Pesanggrahan uses income generating pattern based on Governor Regulation No 221/2016. Both regulations apply salary and performance allowances with different component of calculation. The purpose of this research is to analysis readiness on the implementation of remuneration system at RSUD Pesanggrahan based on Governor Regulation No 222 year 2016. This research uses quantitative and qualitative methods. Quantitative with simulation of system calculation to be applied and qualitative with explore stakeholder perception readiness with indepth interview. From the result of research it is known that in general the informant is satisfied with the income received now. And from the simulate conducted, RSUD Pesanggrahan has not been able to apply the system based on Governor Regulation No 222/2016 yet. Suggestion to the Health Department as a regulator is to give the opportunity to the hosital that its BLUD income is capable to apply Remuneration system is supported by regulation, to evaluate the potential income of RSUD to make standard of employee performance target as indicator of hospital as some recommendation as a result from this research. Key word : Remuneration, Governor Regulation No 222 Year 2016.
Read More
B-1923
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rismasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Vetty Yulianty Permanasari, Ati Nirwanawati, Hatta Rizqi Sulaiman
Abstrak:
Pengukuran kinerja rumah sakit dapat memberikan dasar yang kuat bagi penyelesaian masalah yang ada dan sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Tesis ini menilai kinerja RSUD Cempaka Putih menggunakan Malcolm Baldrige For Performance Excelence berdasarkan tujuh kriteria yaitu Leadership, Startegy Planning, Costumers Focus, Meassurement, analysis and Management Knowledge, Work Focus, Operation Focus dan Result. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengumpulkan informasi mengenai kinerja organisasi melalui wawancara mendalam, observasi, telah dokumen dan diskusi kelompok terarah. Berdasarkan hasil penelitian, dalam setiap kriteria juga dijabarkan peluang perbaikan yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk meningkatkan kinerja mutu organisasi.
Measurement of hospital performance can provide a strong foundation for solving existing problems and is needed to improve the quality of care service. This thesis assesses the quality performance of hospital organization using Malcolm Baldrige for Performance Excellence based on seven criteria: Leadership, Strategy Planning, Costumers Focus, Measurement, Analysis and Management Knowledge, Work Focus, Operation Focus and Result. This research is based on a qualitative research by collecting information about organizational performance through in-depth interviews, observation, document review, and focus group discussion. Based on the results of the study, in each criteria also elaborated opportunities for improvement that can be done by the hospital to improve the quality performance of the organization.
Read More
Measurement of hospital performance can provide a strong foundation for solving existing problems and is needed to improve the quality of care service. This thesis assesses the quality performance of hospital organization using Malcolm Baldrige for Performance Excellence based on seven criteria: Leadership, Strategy Planning, Costumers Focus, Measurement, Analysis and Management Knowledge, Work Focus, Operation Focus and Result. This research is based on a qualitative research by collecting information about organizational performance through in-depth interviews, observation, document review, and focus group discussion. Based on the results of the study, in each criteria also elaborated opportunities for improvement that can be done by the hospital to improve the quality performance of the organization.
B-2038
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Haniah Alatas; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Puput Oktamianti, Ede Surya Darmawan, Suherman, Amila Megraini
Abstrak:
Keberadaan green hospital sangat diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia dan lingkungan, karena rumah sakit merupakan salah satu penyumbang polusi. RSUD R. Syamsudin, SH menjadi anggota Global Green and Healthy Hospital serta berkomitmen untuk melaksanakan sepuluh agenda yaitu kepemimpinan, bahan kimia, limbah, energi, air, transportasi, makanan, farmasi, gedung, dan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi green hospital dengan Kriteria Kerangka Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige. Kerangka Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige mengevaluasi berdasarkan tujuh kriteria yaitu kepemimpinan, strategi, pelanggan, pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, tenaga kerja, operasi serta hasil. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara mendalam, kuesioner, dan telaah dokumen, Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan green hospital RSUD R. Syamsudin, SH mendapatkan skor 620.1 dari 1000 (skor maksimal) sehingga diposisikan pada emerging industry leader. Kriteria Kepemimpinan mendapatkan poin tertinggi, sedangkan poin terendah adalah Kriteria Pelanggan. Dapat disimpulkan, RSUD R. Syamsudin, SH berada di posisi menengah dalam implementasi green hospital, artinya sudah memiliki beberapa keunggulan tetapi masih ada beberapa faktor yang dapat ditingkatkan lagi agar pelaksanaan green hospital dapat lebih optimal. Untuk itu, direkomendasikan kepada RSUD R. Syamsudin, SH agar melakukan evaluasi rutin, mempromosikan green hospital lebih gencar, melakukan optimalisasi SIM RS, serta penguatan anggaran agar pencapaian sepuluh agenda lebih optimal. Kata kunci: Green hospital, Kerangka Kinerja Ekselen Malcolm Baldrige
The existence of green hospital is very necessary to overcome climate change which can cause disruption to human health and the environment, because hospitals are one of the contributors to pollution. RSUD R. Syamsudin, SH became a member of the Global Green and Healthy Hospital and is committed to implementing ten agendas, namely leadership, chemicals, waste, energy, water, transportation, food, pharmacy, buildings, and purchasing. Aim of this study is to analyze the implementation of green hospital with the Malcolm Baldrige Criteria Framework for Excellence Performance. Malcolm Baldrige Criteria evaluates based on seven criteria which isleadership, strategy, customer, measurement, analysis, and management of knowledge, labor, operations and results. The design of this study is qualitative by gathering information through in-depth interviews, questionnaires, and document review. Based on the results of research, the implementation of the green hospital in R. Syamsudin Hospital, SH received a score of 620.1 out of 1000 (maximum score) so that it was positioned in emerging industry leaders. The Leadership Criteria get the highest points, while the lowest points are the Customer Criteria. It can be concluded, RSUD R. Syamsudin, SH is in the average position in implementing green hospital, meaning that it already has several advantages but there are still several factors that can be improved so that the implementation of green hospital can be more optimal. For this reason, it was recommended to RSUD R. Syamsudin, SH to carry out routine evaluations, promote green hospital more aggressively, optimize hospital management information system, and strengthen the budget so that the achievement of ten agendas more optimized. Keywords: Green hospital, Malcolm Baldrige Excellence Framework Criteria
Read More
The existence of green hospital is very necessary to overcome climate change which can cause disruption to human health and the environment, because hospitals are one of the contributors to pollution. RSUD R. Syamsudin, SH became a member of the Global Green and Healthy Hospital and is committed to implementing ten agendas, namely leadership, chemicals, waste, energy, water, transportation, food, pharmacy, buildings, and purchasing. Aim of this study is to analyze the implementation of green hospital with the Malcolm Baldrige Criteria Framework for Excellence Performance. Malcolm Baldrige Criteria evaluates based on seven criteria which isleadership, strategy, customer, measurement, analysis, and management of knowledge, labor, operations and results. The design of this study is qualitative by gathering information through in-depth interviews, questionnaires, and document review. Based on the results of research, the implementation of the green hospital in R. Syamsudin Hospital, SH received a score of 620.1 out of 1000 (maximum score) so that it was positioned in emerging industry leaders. The Leadership Criteria get the highest points, while the lowest points are the Customer Criteria. It can be concluded, RSUD R. Syamsudin, SH is in the average position in implementing green hospital, meaning that it already has several advantages but there are still several factors that can be improved so that the implementation of green hospital can be more optimal. For this reason, it was recommended to RSUD R. Syamsudin, SH to carry out routine evaluations, promote green hospital more aggressively, optimize hospital management information system, and strengthen the budget so that the achievement of ten agendas more optimized. Keywords: Green hospital, Malcolm Baldrige Excellence Framework Criteria
B-2039
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Renita Agustina; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Wahyu Sulistiadi, Noer Triyanto Rusli, Martina Ovinda Suandi
Abstrak:
Pandemi COVID-19 menyebabkan disrupsi layanan kesehatan. Dalam menghadapi pandemi COVID-19, rumah sakit harus memperhatikan mutu pelayanan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan masyarakat. Mutu pelayanan kesehatan merupakan jaminan bagi masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu pelayanan rawat inap selama pandemi COVID-19 berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige di Charitas Hospital Palembang tahun 2021. Jenis penelitian yang dilakukan adalah mix method dimana dilakukan penelitian kuantitatif terlebih dahulu dengan menggunakan kuesioner Malcolm Baldrige dan dilanjutkan penelitian kualitatif berupa wawancara mendalam dan telaah dokumen. Didapatkan hubungan yang signifikan antara variabel kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus sumber daya manusia, fokus pelanggan, pengukuran, analisis dana manajemen pengetahuan, dan fokus proses terhadap variabel hasil. Dari analisis multivariat, didapatkan variabel yang paling berpengaruh terhadap hasil mutu pelayanan adalah variabel fokus proses, dan pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan. Nilai variabel hasil yang diatas nilai rata-rata dinyatakan baik tidak sejalan dengan indikator pelayanan rumah sakit yang menurun selama pandemi COVID-19. Variabel yang perlu diperhatikan rumah sakit karena nilai dibawah nilai rata-rata dari ketujuh variabel yang diteliti adalah variabel kepemimpinan, perencanaan strategis, dan fokus sumber daya manusia. Diharapkan manajemen rumah sakit dapat memanfaatkan dan menerapkan kriteria Malcolm Baldrige dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, dan pemilik rumah sakit dapat melakukan re-evaluasi dan meningkatkan program manajemen mutu dalam meningkatkan mutu pelayanan rawat inap rumah sakit dengan menerapkan Malcolm Baldrige
Read More
B-2284
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Putri Ilham Sari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Rahma Indira Wardani, Gafar Hartatiyanto
Abstrak:
ABSTRAK salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan, tenaga perawat merupakan profesi yang paling sering berhubungan dengan pasien. Kepuasan pasien sangat berkaitan langsung terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga perawat. Untuk meningkatkan mutu tenaga perawat di rumah sakit, maka diperlukannya tenaga perawat yang mampu memperkuat dan memaksimalkan kompetensinya. Dengan adanya kompetensi yang kuat dan baik, maka kinerja akan baik pula. Perencanaan dan pemetaan tenaga perawat juga akan dapat dilakukan dengan tepat. Sebagai bagian dari rumah sakit, tenaga perawat juga merupakan pegawai yang memiliki harapan kepada rumah sakit sebagai perusahaan yang memperkerjakan. Rasa kepuasan pegawai akan mempengaruhi kinerja yang diberikan oleh pegawai tersebut. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Mufid Aceh bertujuan untuk mendapatkan gambaran kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Mufid Aceh dengan pendekatan Malcolm Baldrige. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif yaitu suatu proses dimana peneliti mengumpulkan informasi kinerja tenaga perawat rumah sakit kemudian menganalisinya untuk dapat diambil berbagai kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner. Hasil penelitian menyatakan seluruh variabel memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Mufid. Terdapat pada hasil uji multivariat yaitu terdapat 2 ( dua ) variabel yang merupakan faktor penentu kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Mufid. Variabel tersebut yaitu variabel perencanaan strategis dan variabel fokus pada pegawai. Karena dengan tidak tersampainya sasaran atau target yang ingin dicapai oleh Rumah Sakit, perawat juga tidak mengerti sejauh mana standar pekerjaan yang harus berikan untuk mencapai sasaran atau target Rumah Sakit. Demikian pula dengan variabel fokus pada pegawai, dapat dijelaskan bahwa keadaan pegawai itu sendiri dapat mempengaruhi kinerja yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada Rumah Sakit Umum Mufid untuk melakukan perencanaan kebutuhan tenaga perawat dengan baik, membuat kebijakan tentang pendapatan, membuat rincian tugas dan kewenangan sesuai dengan jumlah dan kompetensi tenaga perawat dan membuat program retensi pegawai yang mampu mendorong kebetahan perawat untuk bekerja di Rumah Sakit Umum Mufid Aceh. Kata kunci : Analisis, Perawat, kinerja, rumah sakit, Malcolm baldrige ABSTRACT As one of the health workers who provide health services, nurses are the profession most often associated with patients. Patient satisfaction is directly related to the services provided by nurses. To improve the quality of nurses in hospitals, nurses are needed to be able to improve their competence. With good competence, the performance will be good too. Planning and mapping of nurses must be done properly. As part of the hospital, nurses are also employees who have hope for the hospital as a hiring company. A sense of employee satisfaction will affect the performance provided by the employee. This research was conducted at the Mufid Hospital in Aceh aimed at getting an overview of the performance of nurses at the Mufid Hospital in Aceh with the approach of Malcolm Baldrige. The research design used in this study is quantitative, a process whereby the researcher collects information on the performance of hospital nurses and then analyzes it to draw conclusions. Data collection is done by filling out questionnaires. The results of the study that all variables have a significant relationship to the performance of nurses at Mufid Hospital. In the multivariate test results, there are 2 (two) variables which are determinants of nurse performance at Mufid Hospital, namely strategic planning variables and variable focus on employees. Because with the absence of the targets or targets to be achieved by the Hospital, nurses also do not understand the standard of work that must be given to achieve the goals of the Hospital. Likewise with the variable focus on employees, it can be explained that the state of the employees themselves can affect the performance provided. Based on the results of this study, it was suggested to the Mufid Hospital to plan the needs of nurses properly, make policies on income, make detailed assignments and authorities in accordance with the number and competence of nurses and create employee retention programs that can improve the comfort of nurses to work at Mufid Hospital in Aceh. Keywords: Analysis, Nurse, Performance, Hospital, Malcolm Baldrige
Read More
B-2056
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Edison Sahputra; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Pujiyanto, Masyitoh, Ani Sri Wiryaningsih, Budhi Suryadharma
Abstrak:
Akreditasi rumah sakit adalah untuk keselamatan pasien dengan menilai praktik cuci tangan pada kelompok kerja Pencegahan Pegendalian Infeksi (PPI) versi KARS 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat praktik cuci tangan yang dilakukan perawat di ruang rawat inap RSUD Kemayoran sehari-hari yang merupakan salah satu syarat akreditasi rumah sakit. Metode yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif-kualitatif (mixed method). Desain penelitian kuantitatif secara cross sectional dan data kualitatif diperoleh dengan pengamatan langsung dan wawancara mendalam. Hasil praktik cuci tangan perawat sebesar 58,3 %. Variabel usia, ruang kerja, pengingat di tempat kerja, media belajar, ketersediaan sarung tangan, telusur kars dan sikap ada hubungan Praktik cuci tangan, p Value < 0,05. Kesimpulan: Cara mengatasi kendala dibuat peraturan yang tegas dan mengikat yaitu reward dan punishment seperti memasukkan aktifitas praktik cuci tangan ke dalam SKP (sasaran kinerja pegawai) dan eKinerja sebagai aktifitas utama sehingga bagi yang praktik cuci tangannya kurang baik akan mengurangi remunerasinya dan kalau ini terus terjadi akan berdampak kepada penurunan penilaian SKP yang bisa berakibat kepada skorsing hingga pemecatan.
Kata kunci : Akreditasi rumah sakit, praktik cuci tangan, perawat
Hospital accreditation is for patient safety by assessing handwashing practices in working group of Infection Prevention and Control (IPC) version 2012. The purpose of this research is to see the practice of handwashing done by nurses in Kemayoran Hospital ward everyday which is one of the requirements of hospital accreditation. The method used is quantitative-qualitative research (mixed method). Quantitative research design is cross sectional and qualitative data is obtained by direct observation and in-depth interview. The result of nurse hand washing practice was 58,3%. Age variables, workspace, workplace reminders, learning media, availability of gloves, search kars and relationship attitudes Handwashing Practice, p Value < 0.05. Conclusion: How to overcome the obstacles are made firm and binding regulations such as rewards and punishments such as inclusion of hand-washing practice activities into employee performance goals and e-performance as the main activity so that for those who practice hand washing less will reduce the remuneration and if this continue to happen will have an impact to employee performance goals assessments that may result in suspension and dismissal.
Keywords: Hospital accreditation, handwashing practices, nurse
Read More
Kata kunci : Akreditasi rumah sakit, praktik cuci tangan, perawat
Hospital accreditation is for patient safety by assessing handwashing practices in working group of Infection Prevention and Control (IPC) version 2012. The purpose of this research is to see the practice of handwashing done by nurses in Kemayoran Hospital ward everyday which is one of the requirements of hospital accreditation. The method used is quantitative-qualitative research (mixed method). Quantitative research design is cross sectional and qualitative data is obtained by direct observation and in-depth interview. The result of nurse hand washing practice was 58,3%. Age variables, workspace, workplace reminders, learning media, availability of gloves, search kars and relationship attitudes Handwashing Practice, p Value < 0.05. Conclusion: How to overcome the obstacles are made firm and binding regulations such as rewards and punishments such as inclusion of hand-washing practice activities into employee performance goals and e-performance as the main activity so that for those who practice hand washing less will reduce the remuneration and if this continue to happen will have an impact to employee performance goals assessments that may result in suspension and dismissal.
Keywords: Hospital accreditation, handwashing practices, nurse
B-1870
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
