Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29916 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nayamanto Namu Natu; Pembimbing : Wachyu Sulistiadi; Penguji : Rachmadi Purwana, Dumilah Ayuningtyas, Irfan, Dafroyati, Yuliana
Abstrak: Perguruan tinggi ditantang meningkatkan kualitasnya melalui penerapan sistem penjaminan mutu. Program Studi Keperawatan Waingapu merupakan salah satu perguruan tinggi keperawatan yang telah mengikuti akreditasi LAMPTKes, namun belum optimal melaksanakan sistem penjaminan mutu. Diperlukan kepemimpinan yang kuat dan kinerja organisasi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu pendidikan Program Studi Keperawatan Waingapu dengan menggunakan kriteria ekselen Baldrige. Metode penelitian deskriptif melalui telaah dokumen pendidikan dan non pendidikan dan meminta pendapat dari pemimpin senior sebanyak 10 orang dan 132 orang mahasiswa untuk mengetahui tingkat kepuasan mereka terhadap kinerja pendidikan berdasarkan kriteria ekselen Baldrige, yaitu kepemimpinan, strategi, pelanggan, pengukuran, analisa dan manajemen pengetahuan, tenaga kerja, operasi dan hasil kinerja organisasi. Hasil penelitian menunjukkan hasil 388,75 dari 1000 poin. berada pada kelompok early improvement dengan global image average. Hasil uji statistik terdapat hubungan yang signifikan dengan hasil- hasil kinerja organisasi dengan OR tertinggi pada operasi dengan hasil kinerja. Saran meningkatkan dan mngembangkan operasi manajemen dan pengelolaan tenaga kerja dengan membangin tim yang kuat dan perencaaan strategis. Disarankan untuk uji coba kriteria Baldrige mengembangkan dan peningkatan mutu sehingga mencapai sistem penjaminan mutu internal yang baik. kata kunci: Baldrige, kinerja, mutu, proses, hasil Universities are challenged to improve their quality through the implementation of quality assurance system. Nursing Study Program Waingapu is one of nursing universities that have followed LAMPTKes accreditation, but not yet optimal to implement quality assurance system. Strong leadership and organizational performance is needed to improve the quality of education. This study aims to determine the quality of education Waingapu Nursing Study Program using Baldrige ekselen criteria. Descriptive research method through the study of education and non-education documents and asked the opinion of senior leaders as many as 10 people and 132 students to know their level of satisfaction on education performance based on Baldrige's excellent criteria, leadership, strategy, customer, measurement, analysis and knowledge management, labor, operations and organizational performance results. The results showed 388.75 out of 1000 points. is in the early improvement group with global image average. The statistical test results have a significant relationship with the organizational performance results with the highest OR on the operation with the performance results. Suggestions to improve and develop management and management operations by building strong teams and strategic planning. It is recommended to test the criteria Baldrige develops and improves the quality so as to achieve a good internal quality assurance system. keywords: Baldrige, performance, quality, process, results
Read More
T-5107
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Noor Aliyah; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Dumilah Ayuningtyas, Armein Sjuhary Rowi, Firy Triyanti
Abstrak: Kota Bogor merupakan salah satu dari17 kab./kota dengan prevalensi hipertensi lebih tinggi dari prevalensi Jawa Barat yaitu 41,0%, menempati urutan pertama di antara semua penyakit PTM di Kota Bogor. Dari 25 Puskesmas di Kota Bogor, baru 24% yang mencapai target SPM dengan rentang nilai capaian antara 23,7% hingga 126,4%. Malcolm Baldrige National Quality Award merupakan kerangka kerja sistem manajemen mutu organisasi yang mampu mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dari semua aspek dalam organisasi terkait kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, pengukuran analisis dan manajemen pengetahuan, fokus pada sumber daya manusia, dan fokus pada proses untuk melihat hubungan dengan hasil kinerja program pencegahan dan pengendalian Hipertensi di Puskesmas Kota Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja program pencegahan dan pengendalian hipertensi di Puskesmas Kota berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige serta melihat hubungan kriteria Malcolm Baldrige dengan hasil kinerja program pencegahan dan pengendalian hipertensi di Puskesmas Kota Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain potong lintang menggunakan instrumen kuesioner Malcolm Baldrige National Quality Award. Populasi penelitian adalah seluruh Puskesmas di Kota Bogor yang berjumlah 25 Puskesmas dengan responden 6 karyawan setiap Puskesmas.Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil kinerja program P2 hipertensi berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik dari 6 kriteria Malcolm Baldrige terhadap kinerja program P2 Hipertensi dengan nilai p value <0,05. Hasil analisis juga menunjukkan nilai OR tertinggi adalah variabel fokus pada SDM (OR = 60,0; CI 95%: 4,72-763,01). Untuk meningkatkan program P2 Hipertensi di Puskesmas Kota Bogor diharapkan dapat mengoptimalkan pembinaan Puskesmas melalui Tim Pembina Cluster Binaan secara terpadu menggunakan acuan self-assessment yang telah dibuat oleh Puskesmas dengan pendekatan Malcolm Baldrige
Read More
T-6400
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-1981
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Waris Supaidah; Pembimbing: Hafizzurachman; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Adang Bachtiar, Dwi Indriati, Susilawaty
Abstrak:

ABSTRAK

Pada era globalisasi dan persaingan bebas dalam bidang pelayanan pendidikan,saat ini pihak pengelola pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan. Salahsatu cara untuk mengetahui mutu pelayanan adalah dengan mengukur kepuasanpelanggan I mahasiswa Kepuasan mahasiswa yang rendah menggambarkan mutupelayanan yang rendah pula Kepuasan mahasiswa dipengaruhi banyak faktor,diantaranya adalah karakteristik mahasiswa.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasanmahasiswa terhadap mutu pendidikan, melihat hubungan antara kepuasan dengankarakteristik mahasiswa, dan mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengankepuasan mahasiswa Kepuasan mahasiswa diperoleh dari Tingkat Kesesuaian I NilaiPuas yang merupakan rasio persepsi dengan harapan mahasiswa terhadap mutuPendidikan x 100%.Jenis penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan total populasi196 mahasiswa yang dilakukan pada bulan Mei - Juli 2002 di Program StudiKeperawatan Bogor Polt.ekkes Bandung. Dimensi pelayanan yang digunakan untukmengukur kepuasan mahasiswa adalah Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,dan Empathy.Faktor karakteristik mahasiswa yang ingin diketahui hubungannya dengantingkat kepuasan mahasiswa adalah faktor umur, Jems kelamin ,tingkatan, danpendidikan. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Untukanalisis bivariat dengan menggunakan uji Chi - square. Sedangkan untuk multivariatmenggunakan uji regresi logistik ganda. Analisis terhadap faktor - faktor dimensipelayanan pendidikan dengan Self Scale Survey menggunakan diagram Kartesius.Hasil yang didapat menunjukkan bahwa proporsi mahasiswa yang puas 50 %,dan yang tidak puas 50% dengan Tingkat Kesesuaian I Nilai Puas 67,12 %. variabelyang berhubungan dan dominan terhadap tingkat kepuasan mahasiswa adalah variabelumur.Analisis setiap faktor terhadap dimensi pelayanan diketahui, bahwa faktor -faktor : ruang kuliah bersih, tenang, dan nyaman, kamar kecil bersih, tenang, dannyaman, materi perkuliahan yang disampaikan dosen sesuai dengan silabus, dosendalam mengajar sesuai denganjadwal yang telah di tentukan, dan dosen dalam meng~artepat waktu, merupakan faktor-faktor yang penting dan prioritas bagi mahasiswa, danProgram Studi Keperawatan Bogor Poltekkes Bandung harus segera memperbaiki danmengoreksi fak1or-faktor dimensi pelayanan ini.Sedangkan faktor-faktor: perpustakaan bersih, tenang, dan nyaman, laboratoriumbersih,tenang, dan nyaman, setiap ajaran mempunyai silabus, dosen man1pu menanggapikeluhan mahasiswa dengan cepat, dosen dapat memegang rahasia dari mahasiswa yangdilayani, dosen mempunyai rencana pengajaran yang baik, dan komunikasi antara dosendan mahasiswa terjalin dengan baik, merupakan faktor-faktor dimensi pelayanan yangharus dipertahankan karena mahasiswa merasa puas.

Read More
T-1314
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Solichatin Yatminah; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi, Adang Bachtiar Kantaatmadja; Penguji: Agustin Kusumayati, Siti Hayati, Akemat
Abstrak:

Era globalisasi, yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pads persaingan pasar kerja, termasuk di sekter keperawatan, sehingga mendorong profesi keperawatan di Indonesia untuk meningkatkan profesionalisme (pendidikan minimal D-III Keperawatan) dan meningkatkan mutu pelayanannya berorientasi pada manajemen mutu layman kesehatan yang tinggi. Tenaga keperawatan (PNS Depkes, 2002) terbesar lulusan SPKl sederajat 73.6 persen. Keterbatasan tenaga pelaksana di pelayanan menjadi masalah utama bagi pengelola untuk mengijinkannya perawat mengikuti pendidikan D-III dengan meninggalkan dinas. Untuk mengakomodasi kebutuhan di atas, dibuat Program Khusus D-III Keperawatan, pagi had mereka tetap dinas di RSIPuskesmas, dan sore harinya mengikuti kuliah. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 1997, untuk itu perlu dilakukan pemantauan mutu pendidikan guna menghasilkan lulusan yang berkualitas. Tujuan umum penelitian untuk mengetahui mute pendidikan Program Khusus D Ill Keperawatan ditinjau dari persepsi lulusan tentang kinerjanya, mutu input dan Proses Belajar Mengajar (PBM) di Institusi Pendidikan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian lulusan tahun 2000 sampai 2005 di lima provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sarnpel penelitian ini lulusan Pendidikan D-III Keperawatan Program Khusus di Poltekes Makasar, Samarinda, Tanjong Karang, Semarang dan Surabaya. Jumlah sampel lulusan 166 orang, atasan 54 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner diisi langsung oleh responden. Analisis menggurtakan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian: kinerja lulusan menurut persepsi lulusan maupun atasan lebih dari separuh responden menyatakan baik. Namun yang perlu perbaikan guna peningkatan mutu outcome pendidikan adalah: pelaksanaan tindakan keperawatan lanjut, keperawatan kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan dan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah penelitian keperawatan. Persepsi Input pendidikan: lebih dan separuh lulusan menyatakan ketenagaan dan sarana prasarana pendidikan baik, sebagian besar menyatakan kurikulum pendidikan dan administrasi pendidikan baik, namun yang dibiayai penuh oleh instansi hanya 21.1 persen. Sarana prasarana hubungannya paling signifikan dengan kinerja (nilai OR = 2.63) menjadi prioritas utama, yaitu kelengkapan buku referensi terbaru di peerpustakaan. Persepsi PBM pendidikan: lebih dari separuh lulusan menyatakan kesiapan institusi, kesiapan dosen, kesiapan pembimbing klinik baik. Interaksi dosen-mahasiswa dan metode pembelajaran sebagian besar menyatakan baik. Kesiapan dosen menjadi faktor yang paling signifikan hubungannya dengan kinerja lulusan (nilai OR = 3.56), maka variabel ini menjadi prioritas utama yang perlu perbaikan, terutama dalam ketepatan jam mengajar dosen. Berdasarkan hasil di atas, maka saran bagi Pusdiknakes agar Program Khusus D-Ili Keperawatan tetap dilanjutkan, dan mempertimbangkan penambahan kurikulum tentang after care service dalam pelayanan keperawatan, guna persiapan praktik mandiri perawat profesional, serta melakukan uji kompetensi dosen secara berkala. Dalam upaya continuous quality improvement Pendidikan D-III Keperawatan maka Pusdiknakes, Poltekes dan Dinas Kesehatan/RS agar melaksanakan supervisi langsung secara berkala guna memonitor input dan PBM Pendidikan-III Keperawatan. Bagi Program Studi Keperawatan agar melengkapi sarana prasarana (buku-buku terbaru, alat di laboratorium klinik, penyediaan dosen dan pembimbing klinik yang kompeten), Serta memonitor pelaksanaan PBM oleh dosen terutama ketepatan mengajar, pengajaran di laboratorium klinik, dan kedatangan pembimbing akademiklklinik ke lahan praktik.


 

Globalisation Era, indicated by the development of science and technology caused work market competition in the world, also at nursing sector. This condition urged the nurses to be a professional ones by continued their study minimum at Diploma III Degree. In 2002 there were about 73.6 percent of the Nurses who works as a government employer in Indonesia, their education background from SPK (similar with Senior High School). They couldn,t continued their study caused by the implementer nurse in hospital or community public health is limited. So the manager prohibited them continued their study at Diploma III in Nursing Reguler Program. In compliance with the matter, the nurses could continued their study in the afternoon at The Diploma III of Nursing Education Special Program, but they still working in the morning. This Program has been working from 1997 until now; so it needed quality monitoring in order to produce qualified improvement graduation . General objective of this research is to find out information about quality of the Diploma III Nursing Education Special Program from the graduates perception about their competency and its relation with quality of input and process at the education in the institution when they studied there. This is a quantitative survey research using cross sectional design. Population of this research is graduation of the Diploma III Nursing Education Special Program in the year 2000 - 2005, from five Capital Province (Makasar, Samarinda, Tanjungkarang, Semarang and Surabaya). The amount of sample is 166 graduates and 54 graduate managers. Data collected is primary data using questionnaire that is filled in directly by the respondence themselves. Analysis conducted is univariate, bivariate, and multivariate. The result of this research shows that competency performanced of the graduates more than fifty percent of the responders is good (67.5 percent according to the graduates and 53.7 percent according to the manger). In order to promote continuous quality improvement in the institution, the area of graduates competency which need improvement are: community health nursing care, advanced nursing care, health education and nursing research identification. The result of Institution Input according to the graduates: more than fifty percent graduates said the man power and equipment is good (60.8 and 59.0 percent), the majority curriculum and administration is good (81.9 and 90.0 percent), but only 21.1 percent institution which pay for their education fee fully. Equipment is the most significant related to graduates performanced (OR = 2.63), is the first priority to be improve, specially supply of the new literature reference books in the library and nursing equipment in clinical laboratory. The result of education process: more than fifty percent graduates said institution, lecturer and clinical instructor preparation is good (65.7, 72.9 and 66.9 percent), and the majority lecturer inter-action and teaching methodology is good (84.3 and 86.7 percent). Lecturer preparation is the most significant related to graduates performanced (OR = 3.56) is the first priority to be improve, specially on time in class exactness. Based on the research result, it is advised for Pusdiknakes to conilnue Diploma III Nursing Education Special Program, and considered to add curriculum of after care service in nursing, in order to prepare independence clinical nursing practice. Also implemented lecturer competency test periodically. In related with continuous quality improvement of the education, it is advised for Pusdiknakes, Poltekes, Province/Territory Health DepartmentlHospital Board of Director monitored the input and education process in the institution. For Board of institution director fulfilled qualified equipment, competence lecturer and clinical instructor. Monitoring lecturer and clinical instructor individually during educational process, especially on time when they teach in class.

Read More
T-2363
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jamaluddin Lendang; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Octamianti, Dumilah Ayuningtyas, Diar Indriarti
Abstrak: Organisasi yang menghasilkan suatu produk seperti jasa, memerlukan suatu evaluasi berupa penilaian mandiri (self assessment) yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara terus-menerus (continous improvement) sehingga didapatkan kualitas pelayanan yang tinggi dan sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu penilaian keberhasilan suatu organisasi adalah hasil kinerja yang optimal yang diukur berdasarkan target-target yang ditentukan organisasi itusendiri. Peneliti menggunakan 7 (tujuh) kriteria yang terdapat dalam MalcolmBaldrige Health Care Criteria for Performance Excelence untuk mengetahui mutu organisasi Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan tahun 2014. Metode penelitian adalah mix methode dengan sequential eksplanatory design. Hasilanalisis bivariat menunjukkan hubungan yang kuat dan berpola positif antara hasilkinerja organisasi dengan enam kriteria Malcolm Baldrige. Sedangkan hasil analisis multivariat menunjukkan empat kriteria yang positif dan satu kriteria negatif yang dapat menjelaskan hasil kinerja organisasi sebesar 65,7% sementarasatu kriteria tidak masuk dalam pemodelan. Hasil kinerja Direktorat Bina UpayaKesehatan Rujukan termasuk dalam range sangat rendah. 3 permasalahan yang masih yang menonjol antara lain organisasi belum menetapkan sasaran, tujuan danukuran kinerja (key perfomance indicator) dalam perencanaan organisasi; belum menetapkan visi, misi dan nilai-nilai organisasi serta perencanaan belum disusun berdasarkan periode jangka panjang dan jangka pendek. Permasalahan tersebutdapat diselesaikan jika direktur dan pimpinan organisasi segera menetapkan visi,misi dan nilai-nilai organisasi, menyusun perencanaan strategis sesuai dengantugas dan fungsi organisasi serta berdasarkan periode jangka panjang dan jangka pendek.
Organizations that produce a product such as services, requires anevaluation of a self-assessment to improve service quality continuously to obtaina high quality of service and in accordance with the demands of the times. One ofthe assessment of an organization's success is the result of optimal performanceas measured by the target-the specified target organization itself. Researchers areusing seven (7) criteria contained in the Malcolm Baldrige Health Care Criteriafor Performance Excelence to determine the quality of the organization of theRefferal Health Directorate Building Effort, 2014. Research method is thesequential explanatory mixed method design. The results of the bivariate analysisshowed a strong association between positive and patterned organizationalperformance results with the six criteria of the Malcolm Baldrige. While theresults of the multivariate analysis showed four positive criteria and negativecriteria that one can explain the results of the organization's performance by65.7%, while the criteria are not included in the modeling. The results of theperformance of the Refferal Health Directorate Building Effort referencesincluded in the very low range. 3 problems that still stand out among otherorganizations have not set goals, objectives and performance measures (keyperfomance indicators) in the planning of the organization; has not set a vision,mission and values of organization and planning has not been prepared based ona period of long-term and short-term. These problems can be solved if the directorand the head of the organization immediately set the vision, mission and values ofthe organization, strategic planning in accordance with the duties and functionsof the organization as well as by long-term period and the short-term.
Read More
T-4103
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yeni Purnamasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Rahma Indira Wardani, Herman Budianto
Abstrak: Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang. Pendekatan mutu paripurna yang berorientasi pada kepuasan pelanggan menjadi strategi utama bagi organisasi pelayanan kesehatan di Indonesia. Penilaian mandiri (self assesment) akan memampukan organisasi untuk mengidentifikasi kinerja organisasi. Salah satu upaya self assesment adalah dengan melakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan kriteria Malcolm Baldrige yang memiliki pendekatan 7 kriteria, yaitu kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pelanggan dan pasar, manajemen pengukuran analisis dan pengetahuan, fokus pada staf, manajemen proses dan hasil kinerja organisasi. Penelitian dilakukan pada organisasi non profit Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa tahun 2015 yang bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil kinerja organisasi, hubungan antara variabel independen dengan hasil kinerja organisasi dan variabel yang paling berpengaruh terhadap hasil kinerja organisasi. Metode penelitian adalah mix methods dengan sequential explanatory design dengan populasi seluruh karyawan LKC di Indonesia dan sampel berjumlah 94 orang. Hasil analisa univariat didapatkan gambaran kinerja LKC Wilayah bervariasi dari kriteria sangat baik yaitu LKC Aceh (86 %), kriteria baik LKC Sulawesi Selatan (73 %), dan kriteria cukup masing-masing LKC Jabodetabek (69%), LKC NTT (66%), LKC Yogyakarta (59 %) dan LKC Sumatera selatan (59 %). Hasil analisa bivariat menunjukan adanya hubungan yang kuat dan berpola positif dan hubungan bermakna antara hasil kinerja organisasi dengan 6 kriteria Malcolm Baldrige. Hasil analisa multivriat menunjukan adanya hubungan yang kuat dan berpola positif untuk variabel fokus pada pelanggan dan variabel manajemen proses, dikontrol oleh 3 variabel konfounding yaitu variabel kepemimpinan, perencanaan strategis dan fokus pada staf. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja organisasi adalah manajemen proses. Komitmen dalam peningkatan mutu berkelanjutan dapat di mulai dari peningkatan manajemen proses yang ada di LKC Dompet Dhuafa.
Read More
T-4365
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Solha Elrifda: Pembimbing; Adang Bachtiar; Penguji: Rita Damayanti, Dian Ayubi, Herawan, Farida Djufri
Abstrak:

Untuk menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran secara kontinyu, diperlukan upaya pemantauan dan penilaian mutu melalui pemantauan kejadian disquality, antara lain pemantauan adverse event (kejadian merugikan). Data tentang kejadian merugikan di negara-negara luar (Amerika, Inggris, Australia) menunjukkan angka kejadian merugikan di sarana pelayanan bervariasi antara 0,006% s/d 36%. Di Indonesia, belum pernah diadakan penelitian tentang kejadian merugikan di pelayanan kesehatan, demikian pula di lingkungan pendidikan kesehatan yang dikhawatirkan potensial terdapat kejadian merugikan dalam pelaksanaan proses pembelajarannya. PeneIitian ini bertujuan untuk menggali konsep kejadian merugikan dalam proses pembelajaran di institusi pendidikan DIII Keperawatan Depkes, dilaksanakan di tiga institusi pendidikan Depkes (Akper Depkes Kimia Jakarta, Akper Depkes Bogor, dan PAM Keperawatan Depkes Jambi). Metoda penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat eksploratif. Data diperoleh melalui diskusi kelompok terarah dengan mahasiswa, wawancara mendalam terhadap direktur, dosen dan praktisi pendidikan, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, kejadian merugikan yang dialami mahasiswa di kelas berkaitan dengan ketidaksesuaian jadwal tatap muka, strategi mengajar kurang tepat, kekurangan fasilitas/sarana, hubungan interpersonal dosen mahasiswa kurang akrab, perbedaan pendapat di antara dosen, dan libur yang dirasakan kurang. Sedangkan kejadian merugikan di lahan praktek berkaitan dengan kurangnya kesempatan praktek dan kurangnya bimbingan dari dosen/instruktur klinik. Dampak bagi mahasiswa berupa kerugian waktu, kurangnya konsentrasi belajar, kurang memahami materi yang diberikan, kurang pengetahuan, bingung mana materi yang benar, kelelahan dan kejenuhan, kurang motivasi belajar/praktek, kurang terampil, kurang percaya diri, mahasiswa menjadi pasif, kerugian nilai dan tidak lulus. Penyebab kejadian merugikan yang ditemukan meliputi penyebab yang sifatnya institusional (keterbatasan tenaga, fasilitas/sarana, biaya, perencanaan dan pengorganisasian yang kurang tepat), dan penyebab yang sifatnya individual (kelalaian dosen/instruktur klinik mengikuti jadwal atau ketentuan yang ditetapkan, sikap dosen, dan kemampuan dosen yang menyangkut kompetensi mengajar). Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran bagi dosen/instruktur klinik diharapkan tetap menyiapkan rancangan pengajaran, meningkatkan wawasan, dan menghargai mahasiswa sebagai mitra. Bagi institusi pendidikan diperlukan pemantapan pengorganisasian, perencanaan, pemenuhan kebutuhan sumber daya, melibatkan staf dan mahasiswa/masyarakat dalam mengatasi masalah, menanamkan tanggung jawab pada staf/membina kerjasama, menetapkan standar kerja operasional secara eksplisit, dan melaksanakan pemantauan dan penilaian mutu melalui survey atau penelitian. Bagi Pusdiknakes/Depkes diharapkan tetap memantau pelaksanaan program pembelajaran, menggerakkan institusi pendidikan untuk menyusun standar kerja operasional, memperketat seleksi institusi yang akan menyelenggarakan program tambahan, meningkatkan bantuan fasilitas dan sarana, dan memberikan otonomi yang lebih luas pada institusi dalam hal pendanaan.


 

To assure and to improve quality of learning process continuously, it is needed to monitor and evaluate the quality by monitoring dis-quality events. This is called adverse event monitoring. In several countries (USA, UK, Australia), incidence of adverse event in health care is around 0,006% - 36%. In Indonesia, there is no study of adverse event in health care, including in Diploma III Nursing Educational Institution like Academy of Nursing. There is some evidences that adverse event potentially occure on learning process in Academy of Nursing. This is a qualitative study to explore the concept of adverse event on learning process in 3 Academics of Nursing (Jakarta, Bogor, and Jambi). Data gathered by focus group discussion with students, In-depth interview to directors, teaching staff, and educational instructors/facilitators in each institution and review documented data. The result of the study showed that adverse event concept on learning process in Diploma III Nursing Educational Institution is interpreted as a matter of uncomfortable, disturbing, or decreasing student's concentration which resulted in temporary or permanent disability on absorbing the lesson during the learning process. These are related to mis-management of learning at the institutions. The study revealed that adverse events on learning process were associated with inappropriateness schedule of session, inadequate teaching strategic, lack of resources and facilities, poor interpersonal relationship between student and lecturer, different opinion among the lecturer that lead confusion to the students, and inconsistent/unscheduled academic recess. All of adverse events gave rise disability such as unproductive, poor concentration, lack of understanding, lack of student learning, confusion, weary and tiredness, decreased motivation of [earning or practice, lack of skills on nursing, passivity, and low academic performance. These adverse events are related or caused by institutional factors such as lack of resources, inappropriate organizing or planning, and individual. factors such as negligence, inappropriate attitude, and poor competence of lecturer or instructors. The result could be considered as an input for quality monitoring. Sfecifically for lecturer or clinical instructor, it is reccommended to prepare the instructional design continuously, to improve their competence and ability, and involve student in solving [earning process problem. Furthermore, for academic institutions, it is needed to improve their learning process management from planning, organizing, and evaluating; to fulfill resources needed for the learning process; to involve staff and students and or community in solving learning process problems; to provide standard operating procedures clearly for each staff; and to apply quality monitoring process. Further, this study suggests to the Center for Health Personnel and Education Departement of Health to consistently monitor academic process, to stimulate institutions in developing quality standards, to improve selection process for additional academic program, to provide resources for academy, and to establish greater autonomy for academy in financing the institution.

Read More
T-1038
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eravianti; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Muhammad Hasan, I Nengah Mustika
Abstrak:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan pengguna terhadap penyelenggaraan Program Khusus D-III Keperawatan dan hal-hal apa yang mempengaruhi kebutuhan ini. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November tahun 2005 di lima Kota di Indonesia yang mempunyai lulusan Program Khusus D-III Keperawatan terbanyak di Jurusan Keperawatan Politeknis Kesehatan di bawah binaan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesiaa yaitu: Lampung, Semarang, Surabaya, Makasar, Samarinda. Responden (informan) pada penelitian ini adalah pengguna langsung dan pengguna tidak langsung lulusan Program Khusus D-III Keperawatan yang bekerja di rumah sakit pemerintah dan puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh inforrnasi tentang kebutuhan pengguna terhadap Program Khusus D-III Keperawatan dan juga melakukan penelitian kualitatif untuk memperoleh jawaban atau informasi yang mendalam tentang pendapat dan perasaan seseorang yang dapat memperkaya informasi. Hasil yang didapatkan pada penelitian tentang kebutuhan pengguna terhadap Program Khusus D-Ill Keperawatan sama antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pengguna langsung dan pengguna tidak langsung lulusan Program Khusus D-III Keperawatan sebagian besar masih membutuhkan Program Khusus D-III Keperawatan. Dengan adanya keinginan pengguna untuk mengirimkan kembali stafnya untuk mengikuti pendidikan pada Program Khusus D-III Keperawatan, ataupun merekomendasikan pada orang lain untuk mengirimkan stafnya yang masih SPK/SPR/Suplementary untuk mengikuti pendidikan pada Program Khusus D-III Keperawatan karena untuk melanjutkan pendidikan dengan Program Regular tidak mungkin dilakukan karena harus meninggalkan tugas. Sementara basil penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif untuk faktor-faktor yang meyebabkan pengguna membutuhkan Program Khusus D-III Keperawatan Baling mendukung. Adapun faktor-faktor tersebut seperti kepuasan, kebijakan pemerintah tentang tenaga keperawatan lulusan SPK/SPR/Suplementary harus menjadi D-III keperawatan, pendanaan, rencana organisasi, desain organisasi, dan persediaan tenaga memberikan kontribusi yang menyebabkan pengguna membutuhkan Program Khusus D-III Keperawatan. Dan hasil penelitian ini disarankan bagi Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI supaya tetap mempunyai kebijakan agar Program Khusus D-III Keperawatan diteruskan sampai tidak ada lagi tenaga lulusan SPK/SPR/Suplementary di rumah sakit, puskesmas dan pelayanan kesehatan lainnya dengan selalu meningkatkan peran evaluasi dan koordinasi. Juga agar Politeknik Kesehatan Jurusan Keperawatan melakukan peningkatan mutu yang berkelanjutan agar pengguna tetap puas dan akan terus mengirimkan tenaga keperawatannya untuk mengikuti pendidikan pada Program Khusus D-III Keperawatan.


 

This research purpose is to find the user needs toward the conducting of Nursing D-III Special Program, and things that affect these needs. This research done in October-November 2005 in five country on Indonesia that have the largest number of Nursing D-M Special Program with Health Polytechnic in Nursing Majors under health staff education centre of health Department RI which are Lampung, Semarang, Surabaya, Makasar, and Samarinda. Respondent in research is direct user and non-direct user from Nursing D-III Special Program that work in government hospital and public health centre. This research is study case research, by using quantity method to get information about user needs toward Nursing D-111 Special Program, and also using qualitative to get answers or deeper information according to someone opinion and feeling that can excess the information from quantity research. Result from research about user needs toward Nursing D-III Special Program is equal between quantity and qualitative research. Most of user directly and non-directly from Nursing D-III Special Program, user still need Nursing D-III Special Program. With the present of user will to send back his staff to follow Nursing D-III Special Program education, or recommend other to send his staff that equal to SPI/SPR/Supplementary to follow education in Nursing D-III Special Program because continuing education with Regular Program is impossible to do because they'll leaving the job behind. Meanwhile the quantitative and qualitative researches for factors that cause the user need Nursing D-III Special Program support each other. Those factors are satisfaction, government policy toward SPK/SPR/Supplementary graduate has to continue their education to Nursing D-III Special Program, financing, organization planning, organization design, and personnel supply, give contribution that cause user need Nursing D-III Special Program. From this research result suggested to Health Staff Education Centre of Health Department RI constantly have policy that makes Nursing D-III Special Program continues, until there is no SPK/SPR/Supplementary graduate in hospital, public health centre, and other health services, and always conduct evaluation and coordination. Moreover, make Health Polytechnic in Nursing Majors gradually increasing the quality in order to satisfy the user and constantly send their nursing staff to follow Nursing D-III Special Program education.

Read More
T-2281
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Verawati Lenny; Pembimbing: Hafizurrachman, Robiana Modjo; Penguji: Mayarni, Tati Nuryati
T-3368
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive