Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 12238 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Siti Zahratus Sholihat; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Ema Hermawati, Miko Hananto
Abstrak: Rumah Sakit sebagai sebuah institusi kesehatan memiliki fungsi memberikan pelayanankesehatan kepada masyarakat termasuk penyelenggaraan makanan dan minuman bagipasien. Risiko terjadinya kontaminasi silang di rumah sakit jauh lebih besar karenabanyaknya hidangan yang dimasak atau disiapkan secara bersamaan selain itu Pasien dirumah sakit merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena infeksi penyakitmelalui makanan karena daya tahan tubuh yang rendah. Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan higiene dan sanitasipengelolaan makanan di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit Ibu dan Anak X tahun 2018.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara danpemeriksaan laboratorium. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu diketahui bahwahigiene sanitasi di unit instalasi gizi rumah sakit X sudah cukup memenuhi syaratmenurut checklist yang mengacu kepada Permenkes Nomor 1096 Tahun 2011. Adapunbeberapa aspek yang harus diperbaiki seperti aspek lokasi dan bangunan, fasilitassanitasi, tempat penyimpanan alat masak dan perilaku penjamah makanan. Berdasarkanhasil pengecekan kualitas bakteriologis pada sampel makanan hasilnya menunjukkannegatif atau tidak ditemukan bakteri E.coli pada sampel yang diambil. Pihak RumahSakit perlu meningkatkan pengawasan seluruh penjamah makanan terkait higienesanitasi makanan dan aspek hygiene sanitasi makanan lainnyaKata kunci:Hygiene sanitasi makanan, instalasi gizi rumah sakit, Escherichia coli.
Read More
S-9704
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aulia Fitriani; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi, Budi Hartono; Penguji: Bambang Wispriyono, Didi Purnama, Miftahur Rohim
T-5235
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ema Fiki Munaya; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi, Budi Hartono; Penguji: I Made Djaja, Didi Purnama, Miftahur Rohim
T-5236
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andreas Billy Falian; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Ririn Arminsih, Didik Supriyono
Abstrak: Pendahuluan: Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak diinginkan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan gangguan non-pendengaran, seperti kondisi fisiologis, psikologis, dan komunikasi. Gangguan fisiologi dan psikologi dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Dampak fisik yang mungkin terjadi dari pajanan kebisingan, adalah kram otot, pusing, mual, muntah dan peningkatan sekresi katekolamin dan kortisol, di mana akan mempengaruhi sistem saraf yang kemudian berpengaruh pada detak jantung, dan akan meningkatkan tekanan darah. Menurut WHO, hipertensi diperkirakan menyebabkan 7.5 juta kematian, sekitar 12.8% dari total semua kematian. Hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25.8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kebisingan >85 dB terhadap kejadian hipertensi.
Metode: Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif, dengan desain penelitian potong lintang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan interval kepercayaan 95%. Dalam penelitian ini juga dilakukan tes laboratorium untuk memvalidasi dan mendapatkan data kondisi stres biologis pada pekerja melalui pengujian hormon kortisol dari air liur.
Hasil: Seluruh variabel independen memiliki faktor risiko > 1 terhadap variabel dependen. Terdapat hasil yang signifikan dari variabel independen kebisingan, lama kerja, umur, riwayat keturunan hipertensi, aktivitas fisik, penggunaan APT, indeks massa tubuh, dan kadar hormon kortisol terhadap hipertensi, melalui pengujian secara statistik dengan p value < 0.05. Sedangkan, untuk variabel perilaku merokok dan konsumsi alkohol memiliki p value > 0.05. Kebisingan sebagai variabel utama memiliki OR 19.067 melalui uji multivariat, setelah dilakukan kontrol oleh variabel perancu lama kerja, riwayat keturunan hipertensi, aktivitas fisik, penggunaan APT, dan indeks massa tubuh terhadap hipertensi.
Kesimpulan: Pekerja yang terpapar kebisingan berisiko untuk mengalami hipertensi. Pekerja yang memiliki lama kerja lebih dari lima tahun, tidak melakukan aktivitas fisik, tidak menggunakan APT, dan memiliki indeks massa tubuh yang tidak normal berisiko lebih besar untuk mengalami hipertensi.
Kata kunci: Farmasi, Hipertensi, Hormon Kortisol, Industri, Kebisingan
Read More
S-9642
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ibnu Malik Albantani; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Didik Supriyono
Abstrak: Kebutuhan manusia terhadap makanan merupakan salah satu isu pokok yang digagas oleh pbb dalam indikator ketercapaian sutainable development goals (SDGS). Makanan menjadi sumber kehidupan bagi manusia dan dapat juga menjadi sumber pembawa masalah kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengambilan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan pengujian laboratorium.
Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa prilaku penjamah memenuhi syarat sebesar92,86, tpm yang memenuhi syarat sebesar 57,14% , cara pengolahan makanan yang memenuhi syarat sebesar 92,86%, peralatan makanan yang memenuhi syarat sebesar 100%. Hasil uji laboratorium didapatkan hasil usap tangan positif dan makanan yang positif e. coli sebesar 16,7%.
Hasil penelitian menyarankan kepada pengelola kantin melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap makanan dan air besih, melakukan pelatihan terhadap penjamah, dan menciptakan lingkungan yang mendukung praktik higiene sanitasi makanan. Kata kunci: makanan, kontaminasi, higiene, sanitasi, e. coli

Human need for food is one of the key issues initiated by the un in the indicators of achievement of sutainable development goals (SDGS). Food is a source of life for humans and can also be a source of health problems. This research uses descriptive research method. Data collection using interview method, observation, and laboratory testing.
The result of the research showed that the behavior of eligible handlers was 92,86%, eligible fulfillment requirement was 92,86%, eligible food appliance was 100%. Laboratory test results obtained positive hand swabs and e. coli positive foods oF 16.7%.
The results suggested further examination of food and water, training of handlers, and creating environments that support hygiene practices food sanitation. Key words: food, hygiene, sanitation, contamination, e. coli
Read More
S-9871
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sharyne Sylvani; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Suyud Warno Utomo, Sayid Muhadar
Abstrak: Latar belakang. Dalam kegiatannya di Fabrication Yard, PT X dapat menghasilkan limbah hingga 400,000 kg dalam waktu 90 hari walau telah menerapkan pedoman kerja tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang mengacu pada Peraturan Pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya perbaikan pengelolaan limbah B3 yang diterapkan oleh PT X Fabrication Yard. Metode. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan metode pendekatan kualitatif dilihat dari karakteristik limbah B3 yang dihasilkan serta penerapan dari sistem pengelolaan limbah B3. Desain studi adalah deskriptid dan analisis data menggunakan metode triangulasi. Hasil. Penelitian menujukkan bahwa jumlah timbulan limbah dipengaruhi oleh jenis kegiatan dan jenis material yang digunakan di lapangan. Sementara upaya pengelolaan limbah B3 yang dilakukan berupa minimisasi, penyimpanan, pengumpulan, dan pengangkutan limbah B3, yang mana proses penyimpanan, pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 belum sepenuhnya memenuhi persyaratan sesuai peraturan pemerintah. Upaya perbaikan hanya dilakukan pada pewadahan dalam proses penyimpanan. Simpulan. Upaya perbaikan belum sepenuhnya dilakukan dalam setiap proses pengelolaan limbah B3. Kata kunci: limbah B3, pengelolaan limbah, jenis pekerjaan, minimisasi limbah Background. In its activities at Fabrication Yard, Company X can generate up to 400,000 kg of waste within 90 days despite applying operating procedure regarding B3 waste management that based on Government Regulation. This study aims to determine the effort to improve the B3 waste management applied by Company X Fabrication Yard Method. This study uses secondary data with qualitative approach seen from the characteristic of B3 waste generated and the B3 waste management system applied. Study design was descriptive, and data were analyzed with triangulation method. Study results. Study shows that the amount of waste generated is influenced by the type of activity and the type of material used in the Yard. B3 waste management is carried out in the form of B3 waste minimization, storage, collection and transportation, in which the storage, collection and transportation of B3 waste has not fully complied with the requirements from the Government Regulations. Conclusion. Length of work were a potential variable that caused low erythrocytes count in benzene exposed workers in informal shoe industry. Keywords: benzene exposure, length of work, type of work, PPE, leukocytes count, erythrocytes count.
Read More
S-9632
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Katania Rosela Putri; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Ririn Arminsih, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak: DAMPAK NEGATIF YANG DAPAT DITIMBULKAN DARI INDUSTRI BETON ADALAH PAJANAN DEBU PARTIKULAT TERHADAP PEKERJA YAITU PARTICULATE MATTER 2,5 MIKRON (PM2,5) KARENA DAPAT TERHIRUP KE DALAM PARU HINGGA MASUK KE DALAM PEREDARAN DARAH. PENELITIAN INI MEMILIKI TUJUAN UNTUK MENGANALISIS RISIKO KESEHATAN PEKERJA DI CONCRETE BATCHING PLANT PT. X AKIBAT PAJANAN INHALASI DEBU PARTIKULAT PM2,5. RISIKO DIHITUNG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN (ARKL) UNTUK MENGETAHUI NILAI RISK QUOTIENT (RQ). NILAI RQ DIPEROLEH DENGAN MEMBAGI ASUPAN PAJANAN PERBERAT BADAN PERHARI DENGAN NILAI REFERENCE CONCENTRATION (RFC). JIKA NILAI RQ>1 MAKA PERLU DILAKUKAN MANAJEMEN RISIKO. PENELITIAN INI MENGHITUNG RISIKO PAJANAN PM2,5 PADA 72 PEKERJA DI BATCHING PLANT PT. X. SAMPLING DILAKUKAN DI 4 TITIK SELAMA 1 JAM MENGGUNAKAN HVAS, MASING-MASING TITIK DILAKUKAN 2 KALI SAMPLING YAITU PADA SIANG HARI DAN MALAM HARI DENGAN KONSENTRASI RATA-RATA 120MG/M3 . KONSENTRASI TERSEBUT SETELAH DIKONVERSI BERADA DIATAS BAKU MUTU. PERHITUNGAN RISIKO DENGAN DURASI REAL TIME SECARA RERATA TIDAK BERISIKO NAMUN BERISIKO BAGI 5 ORANG PEKERJA. PERUSAHAAN AKAN TERUS BERJALAN, MAKA PERLU DILAKUKAN PENILAIAN RISIKO PADA DURASI LIFE TIME (25 TAHUN) DENGAN HASIL RERATA BERISIKO PALING TIDAK SELAMA 9 TAHUN KEDEPAN. MAKA, PERLU DILAKUKAN MANAJEMEN RISIKO UNTUK 25 TAHUN KEDEPAN DENGAN CARA MENURUNKAN KONSENTRASI PM2,5 MENJADI JIKA KONDISI MASIH SAMA YAITU PEKERJA DENGAN RATA-RATA BERAT BADAN 66,85KG BEKERJA 12 JAM PERHARI DALAM 317 HARI PERTAHUN. KATA KUNCI: PM2,5, INDUSTRI BETON, CONCRETE BATCHING PLANT, ANALISIS RISIKO
Read More
S-9884
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amanda Salsabila; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Zakianis, Diah Wati Soetojo
Abstrak: Latar Belakang: PM2.5 dikenal sebagai salah satu faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap beban kematian global. Pabrik semen atau pabrik yang dalam produksinya menggunakan semen merupakan kontributor utama dalam emisi PM tingkat global. Emisi PM2.5 memiliki dampak yang besar pada kesehatan manusia terutama pada saluran pernapasan dengan efek penurunan fungsi paru yang dapat mengakibatkan PPOK.
Tujuan: Untuk menganalisis hubungan tingkat konsentrasi PM2.5 udara ambien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik pada pekerja di Pabrik Produksi Beton X tahun 2018.
Desain dan metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional pada bulan Februari-Mei 2018. Metode pengambilan sampel lingkungan menggunakan metode personal sampling, sedangkan sampel responden diambil menggunakan stratified random sampling. Subyek penelitian adalah 84 pekerja produksi beton yang bekerja di jalur produksi 2 dan jalur produksi 5. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner IPAG untuk PPOK dan Laser Egg untuk mengukur konsentrasi PM2.5.
Hasil penelitian: Dari hasil pengukuran konsentrasi PM2.5 ditemukan sebesar 62 (73,8%) sampel dengan konsentrasi di atas BML dan sebesar 37 (44%) sampel berisiko PPOK. Berdasarkan hasil uji Chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM2.5 (OR = 3,627; 95% CI: 1,190-11,055) dan lama kerja (OR = 0,352; 95% CI: 0,144-0,858). Dari hasil uji regresi logistik ditemukan faktor paling dominan terhadap PPOK adalah konsentrasi PM2.5 (OR = 4,000) dan lama kerja sebagai variabel protektif (OR = 0,323).
Saran: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan spirometri pada pekerja yang berisiko dan penyediaan RPE yang sesuai standar bagi para pekerja.
Kata kunci: debu partikulat, Penyakit Paru Obstruktif Kronik, pabrik beton, pekerja

Background: PM2.5 is known as one of the most influential environmental agent to the global death burden. Cement plants or factories using cement in their production are major contributors to global level PM emissions. PM2.5 emissions have a major impact on human health, especially on the respiratory tract with effects on pulmonary function decline that can lead to PPOK.
Objective: To examine the relationship between the exposure of ambient air PM2.5 with Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) on workers at Bogor Concrete Production Plant X, 2018
Methods: Cross-sectional study conducted in February-May 2018 with personal sampling method for the environmental agent. Subject in this study are 84 workers that works on production line 2 and production line 5 taken using stratified random sampling. Instrument used was Laser Egg to measure PM2.5 concentration and IPAG questionnaire for COPD.
Results: This study found 62 (73,8%) samples with PM2.5 concentration above Environmental Quality Standards and 37 (44%) samples at risk of COPD. Bivariate analysis shows PM2.5 concentration (OR = 3,627; 95% CI: 1,190-11,055) and years of working (OR = 0,352; 95% CI: 0,144-0,858) as variables that significantly related with COPD. The result from logistic regression test found the most dominant factor for COPD is the concentration of PM2.5 (OR = 4) and years of working as a protective variable (OR = 0,323).
Suggestion: Further research using spirometry is needed for the workers at risk of COPD and companies need to provide a standarized RPE for workers.
Key words: Particulate Matter2,5, Chronic Obstruktive Pulmonary Disease, concrete production factory, workers
Read More
S-9848
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lavi Indriani; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Didi Supriyono, Budi Hartono
Abstrak: Penelitian ini menggunakan data primer dan desain studi "Cross-Sectional" dengan teknik sampling "total Sampling (Seluruh Pekerja)" Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar tilik untuk mendapatkan gambaran 39 orang penjamah terkait karakteristik, pengetahuan, sikap, pelatihan dan kelaikan fisik fasilitas higiene sanitasi makanan. dengan tujuan mengetahui faktor dominan perilaku higiene sanitasi penjamah makanan dan gambaran kelaikan fisik higiene sanitasi makanan di Instalasi Gizi RS X tahun 2018. Hasil dari Penelitian tersebut Secara bivariat, variabel yang berhubungan dengan perilaku higiene sanitasi penjamah makanan adalah Sikap (p= 0,042; OR 5,029) dan Pelatihan (p= 0,003; OR 13,5). Sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan dengan perilaku penjamah adalah Karakteristik responden (pendidikan, usia, lama kerja) (p=1,00; OR pendidikan = 1,17; OR usia dan lama kerja = 0,84) dan pengetahuan (p= 0,565; OR = 1,929). Penilaian ketersediaan laik fisik higiene sanitasi makanan di RS X yang mengacu pada Permenkes RI No. 1906/2011, didapatkan hasil secara keseluruhan Instalasi Gizi RS X belum memenuhi laik fisik higiene dengan nilai 55 (dari 69) (79,1%). Saran : Perlu diadakan uji bakteri pada sampel makanan, usap alat dan tangan penjamah makanan.

This study used primary data and cross sectional study design with total sampling technique. The instruments used were questionnaires and checklists to get an overview of 39 handlers on characteristics, knowledge, attitudes, training and feasibility of food hygiene sanitation facilities. Data analysis used were univariate analysis, bivariate using chi square and multivariate with predictive method, the objective of this study is To know the dominant factor of food handler hygiene behaviour and physical overview of food hygiene facilities in Hospital Unit Nutrition Installation X, the year of 2018, and the result of this study is Variables related to hygiene behavior of food handler were attitude (p = 0,042; OR 5,029) and Training (p = 0,003; OR 13,5). Meanwhile, variables that have no relation with handler behavior are Characteristics (age, education, length of work) of respondents (p = 1.00, OR education = 1.17; OR age and length of work = 0.84) and knowledge (p = 0,565; OR = 1.929). Assessment of physical feasibility of food hygiene facilites, which refers to Permenkes RI No. 1906/2011, overall the result is Hospital Unit Nutrition Installation X has not reach the physical worth of hygiene with value 55 (max 69) (79,1%). Suggestion: It is necessary to test the bacteria on food samples, swabs and hands of food handler.
Read More
S-9630
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Chaerina Septiani; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan higiene dan sanitasi pengelolaan makanan di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit X tahun 2018. pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan pemeriksaan laboratorium. hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa higiene sanitasi instalasi unit gizi rumah sakit X sudah cukup memenuhi syarat menurut checklist yang mengacu kepada Permenkes nomor 1096 tahun 2011
Read More
S-9633
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive