Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38292 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Wahyudin; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Mila Tejamaya, Istiati Suraningsih, Dudi Herna Gunandi
Abstrak: Diabetes merupakan penyakit tidak menular ke 4 penyebab kematian di Indonesia,prevalensinya 6,9%, terjadi pada usia ≥ 15 tahun (Kemenkes, 2014), hampir 90% adalahDiabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Karyawan PT.X menderita DMT2 dengan prevalensi 6,5%. Tujuan penelitian ini menganalisis polamakan dan aktivitas fisik penderita DMT 2, dengan metode penelitian kualitatif analisisdeskriptif pada 12 responden. Pola makan diukur menggunakan kuesioner FoodFrequency Quesionnair (FFQ) dan aktivitas fisik dengan International Physical ActivityQuesionnair (IPAQ), serta dilakukan observasi dan wawancara mendalam. Hasilpenelitian menunujukkan bahwa, karakteristik dari 12 orang responden berumur ≥ 40tahun (75%), laki-laki (91,7%), dan responden yang memiliki riwayat keluarga DM(58,3%). Pola makan respnden tidak teratur, konsumsi karbohidrat berlebih atau tinggiIndeks Glikemiknya (IG), aktivitas responden kategori ringan dan jarang berolahraga.Rata-rata Metabolic Equivalent (MET) responden secara total dari aktivitas kerja,aktivitas transportasi, kegiatan di rumah dan berkebun, olahraga yaitu di bawah 600MET-menit/minggu, responden beralasan tidak ada waktu dan malas berolahraga.Disarankan program promosi kesehatan tentang makanan sehat atau rendah IG untukkaryawan dan istrinya, bila memungkinan perusahaan menyediakan makanan sehat bagikaryawan, promosi pentingnya olahraga dan membuat program olahraga untukmengimbangi aktivitas kerja yang ringan.Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Diabetes Melitus Tipe 2, Kesehatan Kerja, Pola Makan
Diabetes is a non-infectious disease to 4 causes of death in Indonesia, prevalence of 6.9%,occurs at ≥ 15 years old (Kemenkes, 2014), Nearly 90% are Type 2 Diabetes Mellitus(T2DM) caused by unhealthy lifestyles. PT.X employees suffer from T2DM with aprevalence of 6.5%. The purpose of this study to analyze patterns of eating and physicalactivity of the patient DMT 2, with qualitative research methods of descriptive analysison 12 respondents. The diet was measured by Food Frequency Quesionnair questionnaireand physical activity with International Physical Activity Quesionnair, and observationand in-depth interviews were conducted. The results showed that the characteristics of 12respondents were ≥ 40 years old (75%), male (91.7%), and respondents who had a familyhistory of DM (58.3%). Irregular eating patterns, excessive carbohydrate consumption orhigh Glycemic Index (GI). The activity of respondents in the category of mild and rarelyexercise. Mean Total Metabolic Equivalent (MET) respondents from total work activities,transportation, domestic, exercise is below 600 MET-minutes/week, Respondentsreasoned no time and lazy to exercise. Suggested health promotion programs on healthyor low GI foods for employees and their wives, if possible company provides healthyfoods and create sports programs.Keywords: Dietary Petterns, Occupational Health, Physical Activity, Type 2 DiabetesMellitus.
Read More
T-5217
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fierdania Yusvita; Pembimbimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Doni Hikmat Ramdhan, Aznaldi Agustia, Tulus Herdiyanto
T-4189
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pius Daviv Sugiarto; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Neneng Churaeroh
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hazard dan analisis risiko pada aktivitas maintenance wahana X. Penelitian ini besifat deskriptif dengan desain semikuantitatif dan menggunakan tahapan manajemen risiko AS//NZS: 4360. Tahapan kerja aktivitas maintenace didapatkan dari SOP dan wawancara mendalam. Analisis tingkat risiko menggunakan kriteria exposure, likelihood, consequence, dan risk level W.T. Fine. Aktivitas maintenance yang di analisis adalah harian dan mingguan (greasing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hazard terbanyak yang dihadapi oleh pekerja pada maintenance harian adalah hazard fisik (ketinggian dan listrik) dengan tingkat risiko tertinggi pada tahapan memeriksa neple dan oli hidraulik tentakel. Sementara untuk aktivitas greasing, hazard yang paling banyak adalah fisik (ketinggian) dengan tingkat risiko tertinggi pada tahapan kerja menuju lokasi penggantian grease. Adapun pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan antara lain dengan pembagian shift kerja dan menyediakan kendaraan berupa golf car serta APD berupa; gloves, safety shoes, body harness, helm, dan googles.
Kata kunci: Analisis risiko, maintenance, wahana, T. Fine

This study aims to determine the hazards and risks analysis that exist in the maintenance activities of the ride X. This research was conducted with semi-quantitative design and using AS/NZS: 4360. Work process obtained from SOPs and in-depth interviews. The criteria of level analysis; exposure, possibilities, consequences, and risk level by W.T. Fine. The maintenance activities analyzed are daily and weekly (greasing). The results elucidate that most hazards incurred by workers for daily maintenance were physical hazards (altitude and electrical) at work process of inspection of the neple and tentacle hydraulic oil. Meanwhile, as for greasing activity, physical (altitude) is the most dangerous hazard at the work process to the location of grease replacement. In addition, controls that have been done by the company, among others, by dividing the work shift and providing the vehicle such as golf car and PPE in the form of; gloves, safety shoes, body harness, helmets, and googles.
Key words: Risk analysis, maintenance, ride, T. Fine
Read More
S-9775
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eske Prativi; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Ike Pujiriani
S-7604
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aldi Dwi Putra; Pembimbing: Bambang Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Yunita Rahayuningsih
Abstrak: Manufaktur merupakan salah satu sector industri yang memiliki risiko gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2018 dengan melibatkan 51 orang operator pada area mixing rubber dan 40 orang pekerja kantor di PT X yang merupakan perusahaan manufaktur komponen kendaraan bermotor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan instrument pengambilan data berupa kuesioner QEC dan kombinasi kuesioner psikososial. Variabel independent pada penelitian ini yaitu karakteristik individu pekerja (usia, jenis kelamin, IMT, status merokok dan lama kerja), faktor fisik di tempat kerja (force, postur janggal, gerakan berulang, dan coupling) dan faktor psikososial (tuntutan kerja, kendali terhadap pekerjaan, dukungan social, skill discretion, kepuasan kerja, dan stress kerja). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan gejala pada punggung atas, lama kerja dengan gejala pada pergelangan tangan, faktor risiko fifik yang tinggi dengan gejala pada leher, skill discretion dengan gejala pada pergelangan tangan, stress kerja dengan gejala pada bahu dan punggung bawah. Oleh karena itu perlu diadakan pengendalian lebih lanjut mengenai masalah ergonomic pada PT X.
Kata kunci: gejala gangguan otot rangka, manufaktur, ergonomi,faktor fisik, faktor psikososial

Manufacture is one of the industry that has the risk of musculoskeletal disorders. The aim of this research is to analysize the risk factors from the symptoms of disorders of musculoskeletal. This research conducted on March until April 2018 by involving 51 workers on Mixing area and 40 workers on Office Area of X Corporation which is a manufacturing company who made the component of the motor vehicle. This research used Cross Sectional method by using QEC questionnaire and combination of psychosocial questionnaire as the instrument for data collection. The independent variable of this research are the characteristic of workers (age, gender, body mass index, smokimg status, and working time), physical factors on the work place (force, awkward postures, repetitive motion, and coupling) and psychosocial factors (job demands, control of the job, social support, skill discretion, job satisfaction, and work stress). The result of this research shows there is a significant correlation of body mass index with a symptoms on the top of the back, working time and skill direstion with a symptoms of the wrist, high risk of physical factor with a symptom of the neck, and work stress with a symptom of shoulders and the low part of the back. Therefore it needs to be a further control about ergonomic factor at X Corporation.
Keyword: symptoms of musculoskeletal disorder, manufacturing, ergonomic, physical factor, psychosocial factor.
Read More
S-9681
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khansa Fahrinka Ufaira; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Irma Setiawaty
Abstrak: Pekerja kasir berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada kasir. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, meteran, dan lux meter. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala gangguan otot rangka tertinggi pada bahu dan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan gejala pada bahu (OR: 3.575) dan pergelangan kaki (OR: 2.784), kepuasan kerja dengan gejala pada punggung bawah (OR: 3.059), tuntutan kerja dengan gejala pada punggung bawah (OR: 7.650). Salah satu saran berdasarkan penelitian ini adalah melakukan pengaturan kembali workstation kasir.
Kata kunci: ergonomi, gangguan otot rangka, kasir, postur janggal, gerakan repetitif, psikososial

Cashiers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose of this research is to identify risk factors of musculoskeletal symptoms. The design of this research is cross-sectional. Data was collected with QEC, combination of psychosocial questionnaire, NMQ, meter tools, and lux meter. Results showed that the highest musculoskeletal symptoms prevalence was found in shoulder and there are significant association between: gender and shoulder (OR: 3.575) & ankle (OR: 2.784) symptoms, job satisfaction and low back symptoms (OR: 3.059), effort and low back symptoms (OR: 7.650). Based on results, it is recommended to adjust workstation based on anthropometry data.
Keywords: ergonomic, musculoskeletal symptoms, cashier, awkward position, repetitive movement, psychosocial factor
Read More
S-9342
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadya Ramadani; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Pide Jayadi
Abstrak: Konstruksi merupakan salah satu sektor yang berisiko untuk terjadinya gangguan otot rangka. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 dengan melibatkan 177 pekerja di proyek X. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan lembar observasi QEC, kombinasi kuisioner psikososial, NMQ, dan lux meter. Variabel independen dalam penelitian ini, antara lain faktor risiko individu, lingkungan, fisik dan psikososial.

Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung bawah, serta adanya hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan, indeks massa tubuh dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut.

Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukannya hubungan yang signifikan pada faktor risiko sangat tinggi pada punggung dan bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung, serta faktor risiko tinggi dan sangat tinggi pada bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Sedangkan untuk faktor psikososial tidak ditemukannya hubungan yang signifikan dengan gangguan otot rangka. Oleh karena itu diperlukannya pengendalian dan intervensi lebih lanjut khususnya untuk faktor risiko fisik.
Read More
S-10113
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andhita Jasmine Setiawan; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Putri Sayekti
Abstrak: Pekerja mekanik unit Wheel & Brake Maintenance di PT. X, salah satu perusahaanMRO (Maintenance, Repair, Overhaul) pesawat terbang di Indonesia, berisikoterhadap MSDs atau gangguan otot rangka karena dibutuhkan pengangkatan bebanyang berat, postur janggal, dan gerakan repetitif dalam aktivitas kerjanya, tetapi daripenelitian ergonomi yang sudah ada di unit tersebut, belum ada penelitian yangmeneliti aspek psikososial sebagai salah satu faktor risiko gangguan otot rangka.Oleh karena itu, penelitian dengan studi cross sectional ini melakukan analisisfaktor fisik dan psikososial terhadap gejala gangguan otot rangka pada 44 pekerjamekanik yang melakukan aktivitas manual handling di unit Wheel & BrakeMaintenance PT. X pada bulan Januari - Juni 2017 dengan menggunakan metodeREBA, kuesioner yang diisi secara mandiri oleh pekerja, luxmeter, meteran, danNMQ. Hasil menunjukkan bahwa 52,2% aktivitas kerja di unit tersebut berisikosangat tinggi terhadap gangguan otot rangka. Gejala gangguan otot rangkaterbanyak terdapat pada punggung bawah (84,1%), bahu (72,7%), leher (63,5%),dan punggung atas (59,1%). Terdapat hubungan yang signifikan antara gejala padaleher dengan pekerja yang merokok (OR=3,960; 95% CI=1,069-14,671), gejalapada punggung atas dengan pekerja yang mengangkat 6-15 kg ³ 2 hari per minggu(OR=4,879; 95% CI=1,055-22,565) dan pekerja yang menggunakan perkakastangan yang bergetar ³ 1 jam per hari (OR=4,167; 95%CI=1,133-15,328), dangejala pada bahu dengan pekerja yang bekerja dalam posisi berlutut atau jongkok ³1 jam per hari (OR=5,111; 95% CI=1,128-21,279), sedangkan tidak ada hubunganyang signifikan antara faktor psikososial dengan gejala gangguan otot rangka. Jadi,simpulan dari hasil penelitian ini adalah perlu dilakukan perubahan dan intervensiuntuk mengurangi risiko terhadap gangguan otot rangka terutama pada faktor fisik,dengan memperhatikan juga pekerja yang merokok.
Kata Kunci: gejala gangguan otot rangka, mekanik MRO, manual handling,psikososial, REBA.
Read More
S-9324
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nesya Dinda Rahmaningtyas; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Ahdian Haris
Abstrak: Industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang memiliki risiko tinggi terhadap gangguan otot rangka. Pekerja manufaktur dikaitkan dengan beban kerja fisik tinggi dan menghabiskan sebagian besar waktu kerja berdiri atau duduk. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu menganalisis karakteristik individu, faktor fisik, dan faktor psikososial terhadap gejala gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2020 dengan melibatkan 94 pekerja dengan rincian 68 pekerja lapangan dan 26 pekerja kantor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan NMQ, QEC, serta kombinasi kuisioner psikososial dari JCQ, COPSOOQ, dan ERI. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain karakteristik individu, faktor fisik, dan faktor psikososial. Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah gejala gangguan otot rangka. Hasil penelitian pada karakteristik individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dengan gejala gangguan otot rangka pada tangan atau pergelangan tangan. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor risiko sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan gejala gangguan otot rangka pada tangan atau pergelangan tangan, dan punggung bawah. Sedangkan untuk faktor psikososial ditemukan hubungan yang signifikan antara tuntutan kerja tinggi serta stress kerja sedang dan tinggi dengan gejala gangguan otot rangka pada bahu, leher, dan punggung atas. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan intervensi untuk mengurangi risiko terhadap gangguan otot rangka. Kata kunci: Gejala Gangguan Otot Rangka, Manufaktur, Ergonomi, Karakteristik Individu, Faktor Fisik, Faktor Psikososial

Manufacturing is one of the sectors that has a high risk of musculoskeletal disorder. Manufacturing workers are associated with high physical workloads and spend most of their work time with standing or sitting. The aim of this research is to analyze individual characteristics, physical factors, and psychosocial factors of musculoskeletal disorder. This research was conducted in March-July 2020 involving 94 workers with 68 field workers and 26 office workers. The design used in this study was cross sectional with NMQ, QEC, and a combination of psychosocial questionnaires from JCQ, COPSOOQ, and ERI. The independent variables in this research are individual characteristics, physical factors, and psychosocial factors. The dependent variable of this research is musculoskeletal disorder symptoms. The results of individual characteristics found a significant relationship between the type of work with musculoskeletal disorder symptoms on the hands or wrists. The results of physical risk factors found a significant relationship between moderate, high, and very high risk with musculoskeletal disorder symptoms on the hands or wrists and upper back. Whereas for psychosocial factors found a significant relationship between high work demands and moderate high work stress with musculoskeletal disorder symptoms on shoulders, neck, and upper back. Therefore, we need control and intervention to reduce the risk of musculoskeletal disorder symptoms. Keywords: Symptoms of Musculoskeletal Disorder, Manufacturing, Ergonomics, Individual Characteristics, Physical Factors, Psychosocial Factors
Read More
S-10468
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Apriyanto Kurniawan; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusinanti
S-5974
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive