Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40276 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Evelyn; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Muhammad Yuliansya Idul Adha
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang analisis hubungan faktor risiko pekerjaan dan nonpekerjaan terhadap kelelahan pekerja konstruksi di suatu proyek bangunan tingkat tinggidi wilayah Jakarta. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di sektorkonstruksi salah satunya kelelahan. Kelelahan dapat dipengaruhi oleh faktor risikopekerjaan maupun non pekerjaan. Analisis hubungan antara faktor risiko dengankelelahan yang terjadi menjadi penting sebagai baseline data dalam upaya mengurangikecelakaan di sektor konstruksi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desainpotong lintang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yangsignifikan antara faktor risiko pekerjaan: lama kerja, faktor psikososial (effort, Reward,dukungan sosial, kepuasan kerja, stress kerja) dan faktor non pekerjaan (kuantitas dankualitas tidur) terhadap terjadinya kelelahan pekerja konstruksi Proyek X.
Kata kunci:Kelelahan, konstruksi, faktor risiko pekerjaan, faktor risiko non pekerjaan
This thesis discusses the analysis of work related dan non work related risk factorstowards fatigue of construction workers in a high-rise building project in the Jakarta.Many factors that cause accidents in the construction sector, one of them is fatigue canbe affected by work and non-job risk factors. Analysis of the relationship between riskfactors and fatigue that occurs becomes important as a baseline of data in an effort toreduce accidents in the construction sector. This research is a quantitative research withcross sectional design. The results of this study indicate that there is a significantrelationship between occupational risk factors: duration of work, psychosocial factors(effort, Reward, social support, job satisfaction, work stress) and non-work factors(quantity and quality of sleep) to the fatigue of Project X construction workers.
Key words:Fatigue, construction, work related risk factor, non work related risk factor.
Read More
S-10146
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadya Ramadani; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Pide Jayadi
Abstrak: Konstruksi merupakan salah satu sektor yang berisiko untuk terjadinya gangguan otot rangka. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 dengan melibatkan 177 pekerja di proyek X. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan lembar observasi QEC, kombinasi kuisioner psikososial, NMQ, dan lux meter. Variabel independen dalam penelitian ini, antara lain faktor risiko individu, lingkungan, fisik dan psikososial.

Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung bawah, serta adanya hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan, indeks massa tubuh dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut.

Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukannya hubungan yang signifikan pada faktor risiko sangat tinggi pada punggung dan bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung, serta faktor risiko tinggi dan sangat tinggi pada bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Sedangkan untuk faktor psikososial tidak ditemukannya hubungan yang signifikan dengan gangguan otot rangka. Oleh karena itu diperlukannya pengendalian dan intervensi lebih lanjut khususnya untuk faktor risiko fisik.
Read More
S-10113
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Amalia; Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Padang Purwosusilo
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja konstruksi proyek pembangunan jalan tol layang Y oleh PT X khususnya pada saat pekerjaan pier head. Faktor risiko yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah faktor risiko terkait pekerjaan (durasi kerja, durasi lembur, masa kerja dan heat index) dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan (usia, indeks masa tubuh, status merokok, konsumsi air minum, konsumsi minuman berkafein, kuantitas tidur, kualitas tidur, pekerjaan sampingan, waktu tempuh). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi cross-sectional menggunakan kuesioner gejala kelelahan subjektif Fatigue Assessment Scale for Construction Workers (FASCW).
Read More
S-10162
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eunike Atara Trisyani; Pembimbing: Laksita Ri Hastiti; Penguji: Abdul Kadir, Lorencius Kukuh Prabowo
Abstrak:
Skripsi ini membahas tentang analisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja konstruksi di Proyek Y PT.X Tahun 2024. Kelelahan kerja (fatigue) adalah suatu kondisi dimana terjadi perasaan lelah dan penurunan fungsi mental dan fisik yang menyebabkan berkurangnya semangat kerja sehingga menurunkan efektivitas dan efisiensi kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kauntitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah prurposive sampling. Analisi data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 48,9% responden mengalami kelelahan kerja. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dengan faktor risiko terkait pekerjaan seperti beban kerja, durasi kerja, durasi lembur, jenis pekerjaan dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan, seperti konsumsi minuman berkafein, konsumsi air mineral, kualitas tidur, kuantitas tidur, dan pekerjaan sampingan.

Work fatigue (fatigue) is a condition where there is a feeling of fatigue and a decrease in mental and physical function which causes a decrease in morale, thereby reducing work effectiveness and efficiency. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design. The sampling technique used was purposive sampling. Data analysis in this study was carried out using two ways, namely chi square. The results of this study showed that 48.9% of respondents experienced job fatigue. There is a significant relationship between fatigue and work-related risk factors such as workload, work duration, overtime duration, type of work and non-work-related risk factors, such as caffeinated beverage consumption, mineral water consumption, sleep quality, sleep quantity, and side jobs.
Read More
S-11757
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-5864
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Made Adhyatma Prawira Natha Kusuma; Pembimbing: Indri Hapsasri Susilowati; Penguji: Mila Tejamaya, Satrio Pratomo, Abdul Hakim
Abstrak: Kelelahan merupakan konsekuensi dari pekerjaan yang menurunkan kapasitas kerja fisik maupun mental dan menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan pada bidang konstruksi. Kelelahan dapat terjadi pada pekerja berbagai rentang usia, termasuk pekerja muda usia 15-24 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kelelahan meliputi usia, status gizi (Indeks Masa Tubuh), status kesehatan, masa kerja, jam kerja, waktu istirahat, kebiasaan olahraga, konsumsi kafein, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, kualitas tidur, kepuasan kerja, tuntutan di tempat kerja, kontrol terhadap pekerjaan, dukungan sosial dan stres kerja terhadap kelelahan kerja itu sendiri pada pekerja muda di proyek konstruksi. Penelitian dilakukan pada pekerja muda proyek konstruksi PT. ABC di Bali (3 proyek konstruksi), melibatkan 212 pekerja muda. Rancangan penelitian ini adalah analitik semi kuantitatif dengan cross-sectional study. Instrumen yang digunakan meliputi Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Sleep Hygiene Index untuk melihat higiene tidur dan kuesioner adaptasi dari Copenhagen penilaian lebih lanjut dan perbaikan untuk mencegah terjadinya kelelahan berkelanjutan yang Psychosocial Questionnaire-III. Hasilnya menunjukkan sebagian besar responden dalam kategori kelelahan sedang (69,34%) dengan gejala kelelahan tertinggi yaitu merasa haus (52,95%). Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik mendapatkan variabel konsumsi alkohol memiliki hubungan bermakna terhadap kelelahan dengan nilai OR=2,41, artinya pekerja yang mengkonsumsi alkohol 2,41 kali lebih berisiko mengalami kelelahan dari pada yang tidak mengkonsumsi alkohol. Begitu juga variabel stres menunjukkan adanya hubungan bermakna terhadap kelelahan dengan nilai OR=4,99, artinya pekerja yang stres 4,99 kali lebih berisiko mengalami kelelahan daripada yang tidak stress. Disimpulkan secara umum, kelelahan pada pekerja muda di sektor konstruksi dalam kondisi yang membutuhkan merupakan risiko kritis terjadinya kecelakaan kerja.

Fatigue is a consequence of work which decreases physical and mental work capacity and is one of the factors causing accidents in the construction field. Fatigue can occur in workers of various age ranges, including young workers aged 15-24 years. This study aims to analyze risk factors for fatigue including age, nutritional status (Body Mass Index), health status, work period, hours of work, rest periods, exercise habits, caffeine consumption, alcohol consumption, smoking habits, sleep quality, job satisfaction, demands in the workplace, control of work, social support and work stress on work fatigue itself in young workers on construction projects. The study was conducted on young workers of PT. ABC in Bali (3 construction projects), involving 212 young workers. The design of this study is a semi-quantitative analytic with cross-sectional study. The instruments used include the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), the Sleep Hygiene Index to view sleep hygiene and the adaptation questionnaire from Copenhagen for further  assessment and improvement to prevent ongoing fatigue that is Psychosocial Questionnaire-III. The results showed that most respondents in the category of moderate fatigue (69.34%. In general, fatigue among young workers in the construction sector in conditions of need is a critical risk of work accidents.
Read More
T-5865
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Fathir Aksa Majda; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Stevan Deby Anbiya Muhamad Sunarno, Ovvyasa Wayka Putri
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelelahan dan faktor risiko kelelahan (fatigue)
pada pekerja konstruksi di Proyek A PT XYZ tahun 2025. Faktor terkait pekerjaan yang
diteliti mencakup waktu kerja, beban kerja, shift kerja dan lingkungan kerja. Sedangkan,
faktor tidak terkait pekerjaan yang diteliti mencakup usia, status gizi, kualitas tidur,
kuantitas tidur, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan commuting time (waktu
perjalanan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross
sectional dan dilaksanakan pada Februari – Juni 2025 di Proyek A PT XYZ.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang mencakup identitas responden,
Fatigue Assessment Scale for Construction Workers (FASCW), NASA Task Load Index
(NASA TLX) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Jumlah responden dalam
penelitian ini adalah sebanyak 78 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36
responden (46,2%) mengalami kelelahan, sedangkan 42 responden (53,8%) tidak
mengalami kelelahan. Berdasarkan analisis inferensial menggunakan uji Chi-Square,
diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara shift kerja (p-value = 0,024;
OR = 0,227) dan usia (p-value = 0,024; OR = 3,000) dengan kelelahan pada pekerja
konstruksi di Proyek A PT XYZ.


This study aims to analyze fatigue and the risk factors associated with fatigue among  construction workers at Project A, PT XYZ, in 2025. Work-related factors examined  include working hours, workload, work shifts, and work environment. Meanwhile, non work-related factors analyzed include age, nutritional status, sleep quality, sleep quantity,  smoking habits, caffeine consumption, and commuting time. This research employs a  quantitative approach with a cross-sectional study design, conducted from February to  June 2025 at Project A, PT XYZ. Data collection was carried out using a questionnaire  covering respondent identity, the Fatigue Assessment Scale for Construction Workers  (FASCW), NASA Task Load Index (NASA TLX), and Pittsburgh Sleep Quality Index  (PSQI). The total number of respondents in this study was 78. The results showed that 36  respondents (46.2%) experienced fatigue, while 42 respondents (53.8%) did not. Based  on inferential analysis using the Chi-Square test, a significant relationship was found  between work shifts (p-value = 0.024; OR = 0.227) and age (p-value = 0.024; OR = 3.000)  and fatigue among construction workers at Project A of PT XYZ.

Read More
S-12047
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
M. Rahmanda Lintang Putranto; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Chandra Satrya, Christofel, L. Kukuh Prabowo
Abstrak: Konstruksi merupakan salah satu sektor yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi, pada tahun 2020 sektor ini menyumbang sebesar 55,2% angka kecelakaan. Faktor manusia menjadi salah faktor penyebab kecelakaan kerja, data menyatakan bahwa pada sektor konstruksi didapatkan 70% kecelakaan kerja terjadi karena tindakan tidak aman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat tingkat persepsi risiko dari Proyek Z PT X, melihat hubungan antara variable bebas dengan variable terikat, dan menjelaskan kondisi persepsi risiko dengan program yang telah dijalankan oleh Proyek Z. Penelitian ini adalah penelitian semi-kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 82 orang dengan besar sampel 67 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas persepsi dari pekerja di Proyek Z buruk (55,7%). Variabel risk voluntarily, immediacy of effect, knowledge of risk, catastrophic potential, dan severity of consequences memiliki persentase buruk paling besar, dan terdapat hubungan yang signifikan pada semua variabel penelitian. Hasil analisis multivariate menjelaskan 4 variabel memiliki hubungan paling bermakna yaitu immediacy of effect, catastrophic potential, common dread, dan severity of consequences. Untuk solusi jangka pendek proyek Z dapat melakukan peningkatan pengawasan pada pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, untuk jangka Panjang Proyek Z bisa meningkatkan perencanaan terkait identifikasi bahaya dan risiko lalu mengkomunikasikan kepada seluruh pekerja
Construction is one of the sectors that has a high risk of work accidents, in 2020 this sector has 55.2% accident rate. Human factor is one of the factors causing work accidents, 70% of work accidents occur due to unsafe actions. The purpose of this study is to see the Project Z PT X risk perception level, the relationship between independent and dependent variable, and to explain the condition of risk perception that has been run by Project Z. This research is a semi-quantitative study with a cross-sectional design. The population of this study was 82 people with a sample size of 67 people. The results showed that most workers perception in Project Z were bad (55.7%). Risk voluntarily, immediacy of effect, knowledge of risk, catastrophic potential, and severity of consequences have the largest bad percentage, and there is a significant relationship on all research variables. Multivariate analysis explained that 4 variables had the most significant relationship, namely immediacy of effect, catastrophic potential, common dread, and severity of consequences. For short-term solutions, Project Z can improve supervision on high risk categorized job, for long term Project Z can improve hazard and risk identification and communicating them to all workers
Read More
T-6300
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nusyulia Nurfita; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Ahmad Safrodin
Abstrak: Pekerja konstruksi berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitianini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka padapekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 denganmelibatkan156 pekerja. Desain dari peneltian inia dalah cross sectional. Pengambilandata dilakukan dengan menggunakan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, luxmeter, dan WBGT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikanantara faktor individu (jenis pekerjaan dan status merokok) dengan gejala gangguan ototrangka. Tingkat risiko yang berhubungan dangan gejala gangguan otot rangka adalahpada tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi.. Sedangkan pada faktor psikososial yangberhubungan dengan gejala gangguan otot rangka adalah tuntutan kerja dan dukunganrekan. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangirisiko pada gangguan otot rangka melalui beberapa pengendalian terutama faktor fisikdan psikososial.
Kata kunci: Gejala gangguan otot rangka, ergonomi, pekerja konstruksi, faktor fisik,faktor psikososial
Construction workers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose ofthis research is to analyze risk factors of musculoskeletal symptomps in constructionworkers. The research was conducted in March-April 2018 involving 156 workers. Thedesign of this research is cross-sectional. Data was collected with QEC, combination ofpsychosocial questionnaire, NMQ, lux meter, and WBGT. The results show that thereare significant association between the individual factors (type of work and smoking)with the musculoskeletal symptomps. The level of risk associated with muskeletalsymptoms are high and very high risk level. While the the psychosocial factorsassociated with musculoskeletal symptoms are high job demands and low co-workerssupport. Therefore it is necessary to make changes and interventions to reduce the riskmusculoskeletal disorder through some control, especially physical and psychosocialfactors.
Keywords: Musculoskeletal symptoms, ergonomic, construction workers, physical riskfactors, psychosocial risk factor.
Read More
S-9717
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fathul Masruri Syaaf; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Baiduri Widanarko, Heny Mayawati, Hayyu Rakhmia,
Abstrak:
Seiring peranan penting konstruksi dalam perekonomian dan berkembangnya sektor Jasa Konstruksi yang semakin kompleks dan tingginya tingkat persaingan layanan Jasa Konstruksi baik di tingkat nasional maupun internasional, seringkali perusahaan konstruksi menuntut pekerja bekerja secara maksimal sehingga seringkali kesehatannya terabaikan. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan pekerja, seperti kelelahan kerja, yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Penelitian ini ingin mengkaji hubungan antara kelelahan kerja dengan faktor diluar pekerjaan dan faktor pekerjaan tepada pekerja konstruksi di PT. X tahun 2022. Data mengenai faktor-faktor diluar pekerjaan (usia, status gizi/IMT, dan masa kerja), dan faktor-faktor pekerjaan (durasi kerja, beban kerja, dan suhu lingkungan kerja) terhadap terjadinya kelelahan pada pekerja proyek PT. X diteliti menggunakan kuesioner kepada 103 responden. Desain penelitian adalah penelitian analitik semi-kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Pengumpulan data hasil kuesioner dianalisis untuk melihat gambaran kelelahan kerja dan menguji hubungan pada dua variabel menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil penelitian, 33% mengalami kelelahan kerja sedang dan 67% responden mengalami kelelahan kerja rendah. Dari analisis uji diferensial, terdapat hubungan antara status gizi (IMT) pekerja, durasi kerja dan beban kerja (p 0,000) terhadap kejadian kelelahan kerja pada pekerja di proyek PT. X tahun 2022. Sedangkan faktor usia (p 0.426), masa kerja (p 0.412) dan suhu lingkungan kerja (p 1,000) tidak berhubungan dengan kejadian kelelahan kerja pada pekerja. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa beberapa variabel tersebut berhubungan dengan kejadian kelelahan kerja yang dialami pekerja konstruksi di PT. X. Rekomendasi terkait fatigue management perlu dilakukan baik dari PT. X maupun pekerja guna meminimalisir dan mengendalikan kelelahan kerja serta meningkatkan produktifitas kerja di tempat kerja

Along with the important role of construction in the economy and the development of the Construction Services sector which is increasingly complex and the high level of competition in Construction Services services both at the national and international levels, construction companies often demand workers to work optimally so that their health is often neglected. This can have an impact on the health of workers, such as fatigue, which can lead to work accidents. This study wants to examine the relationship between work fatigue and factors outside of work and work factors for construction workers at PT. X year 2022. Data on nonwork-related factors (age, nutritional status/BMI, and years of service), and work-related factors (work duration, workload, and work environment temperature) on the occurrence of fatigue among project workers at PT. X was examined using a questionnaire to 103 respondents. The research design is a semi-quantitative analytic with a cross sectional study approach. Data collection was carried out using a questionnaire and analysis was carried out to see a description of work fatigue and to test the relationship between the two variables using the Chi-Square test. From the results of the study, 33% experienced moderate fatigue and 67% of respondents experienced low fatigue. From the differential analysis, there is a relationship between the nutritional status (BMI) of workers, duration of work and workload (p 0.000) on the occurence of fatigue in workers at the PT. X in 2022. Meanwhile, the factors of age (p 0.426), years of service (p 0.412) and working environment temperature (p 1.000) are not related to the occurence of fatigue in workers. The conclusion from this study is that some variables are related to the incidence of work fatigue experienced by construction workers at PT. X. Recommendations regarding fatigue management need to be implemented from both PT. X and workers to minimize and control fatigue as well as to increase work productivity at work.
Read More
T-6541
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive