Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 23052 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Esti Rahmayuni; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Muhammad Ridha Akbar
Abstrak: Penelitian ini merupakan literature review mengenai faktor- faktor yang berkaitan dengan angka rujukan rawat jalan tingkat pertama (RJTP) peserta JKN. Tujuan penulisan ini adalah untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan dan faktor apa saja yang berkaitan dengan angka rujukan rawat jalan tingkat pertama (RJTP) peserta JKN. Tinjauan literatur menggunakan pedoman PRISMA. Didapatkan 12 jurnal yang layak uji dan semua jurnal menggunakan metode kualitatif. Terdapat 4 faktor yang diidentifikasi berkaitan dengan masih tingginya angka rujukan rawat jalan di FKTP, yaitu masih kurangnya jumlah tenaga kesehatan atau SDM di fasilitas kesehatan tingkat pertama, kurangnya pemahaman tenaga kesehatan mengenai sistem rujukan dan fungsinya sebagai gatekeeper, belum memadainya ketersediaan fasilitas dan alat kesehatan, serta ketidakcukupan ketersediaan obat- obatan atau bahan medis habis pakai. Kata kunci: Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama, RJTP, BPJS Kesehatan This research is the literature review regarding the factors that related with the first level outpatient referral rate (RJTP) of JKN participants. The purpose of this paper is to discover an overview of the implementation and several factors are associated with the first level outpatient referral rate (RJTP) for JKN participants. The literature review in this paper is using PRISMA guidelines. There were 12 journals that were worth for the test and all journals used qualitative methods. There are 4 factors are identified that the number of outpatient on referrals is still quite high at FKTP, that are the lack of number of health workers or human resources in first-level health facilities, lack of understanding of health workers regarding the referral system and the function as gatekeepers, inadequate availability of medical facilities and devices, as well as insufficient availability of medicines or medical consumables. Key words: First level outpatient referral, RJTP, BPJS Healthcare
Read More
S-10390
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amilla Wulandhani; Pembimbing: Hafizurrachman; Penguji: Pujiyanto, Handaryo
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaan dokter, ketersediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan, pemahaman dokter sebagai gatekeeper, pemahaman dokter tentang kapitasi, dan diagnosis medis terhadap kasus rujukan peserta Askes Sosial di Puskesmas Sumbersari Bantul tahun 2012.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan obat dan fasilitas kesehatan,rendahnya pemahaman dokter mengenai gatekeeper dan kapitasi, serta banyaknya pasien penyakit kronis menyebabkan kasus rujukan tinggi. Diperlukan ketegasan dokter untuk mengurangi kasus rujukan yang bukan berdasarkan indikasi medis serta koordinasi antara PT Askes, Dinas Kesehatan, dan puskesmas untuk menyediakan obat dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan di puskesmas.Kata kunci: Kasus rujukan, rujukan puskesmas, puskesmas sebagai gatekeeper ̧ kapitasi
This study aims to describe the physician availability, drugs availability, healthfacilities, physician understanding as a gatekeeper, physician understanding ofcapitation, and medical diagnosis in referral case from primary health care ofAskes Sosial participants at Puskesmas Sumbersari Bantul in 2012. This studyuses descriptive qualitative research design. The result indicates that the limiteddrugs and health facilities, physician lack of understanding about gatekeeper andcapitation, and number of patients with chronic disease, causing high referralcases. The researcher suggests improving the physician decision to reduce referralcase that is not based on medical indication and also improving the coordinationbetween PT Askes, Dinas Kesehatan, and primary health care to provide thedemand of drugs and health facilities in primary health care.Key words:Referral case, referral from primary health care, primary health care as agatekeeper, capitation
Read More
S-7685
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Luh Putu Wira Dharmayanti; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji : Mardiati Nadjib, Santy Parulian Panjaitan
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang gambaran utilisasi kunjungan rawat jalan tingkatpertama dan rujukan berdasarkan karakteristik peserta JKN di Puskesmas Tabanan IIIdan Puskesmas Pupuan I Periode Januari-Maret tahun 2016. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian,diketahui bahwa angka kunjungan (9,32%) dan angka rujukan (9,67%) di PuskesmasTabanan III (perkotaan) lebih tinggi dibandingkan angka kunjungan (5,04%) danangka rujukan (3,81%) di Puskesmas Pupuan I (perdesaan). Kondisi tersebut dapatdisebabkan oleh akses ke pelayanan kesehatan yang lebih mudah di wilayah kerjaPuskesmas Tabanan III dibandingkan Puskesmas Pupuan I.
Kata kunci: Utilisasi, Angka Rujukan, Jaminan Kesehatan Nasional.
This study discusses the overview of outpatient utilization and referrals based on thecharacteristics of National Health Insurance (JKN) participants in Puskesmas TabananIII and Puskesmas Pupuan I from January until March 2016. This is a quantitativeresearch with cross sectional study design. Based on this research, it is known that thenumber of outpatient visits (9,32%) and referral rates (9,67%) in Tabanan III PHC(urban area) was higher than the number of visits (5,04%) and referral rates (3,81%)in Pupuan I PHC (rural area). It can be caused by the Puskesmas Tabanan III is moreaccessible than Puskesmas Pupuan I.
Keywords: Utilization, Referral Rate, National Health Insurance.
Read More
S-9150
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suci Kurniawati; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Pujiyanto, Reza Rahman
Abstrak: Skripsi ini membahas hubungan antara pemanfaatan Program Pengendalian Penyakit Kronis (PROLANIS) sebagai salah satu upaya untuk mencapai kualitas hidup yang setinggi-tingginya bagi peserta BPJS Kesehatan yang terdiagnosa DM Tipe 2 dan Hipertensi. Pemanfaatan PROLANIS ini dikaitkan dengan utilisasi Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan Rujukan DM Tipe 2 dan Hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin (p=0.012), jenis kepesertaan (p=0.000), diagnosa medis (p=0.000), keikutsertaan prolanis (p=0.000), pelayanan Homevisit (p=0.041), jenis FKTP pengelola (p=0.000), ketersediaan SDM (p=0.000), ketersediaan sarana prasarana (p=0.005), ketersediaan alat medis dan obat (p=0.000), lingkup pelayanan (p=0.000), dan lingkup kegiatan prolanis (p=0.038) berhubungan dengan RJTP.
Faktor paling dominan yang mempengaruhi RJTP adalah ketersediaan SDM (OR=16.369). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa jenis kelamin (p=0.001), jenis kepesertaan (p=0.000), diagnosa medis (p=0.000), keikutsertaan prolanis (p=0.000), lama bergabung prolanis (p=0.000), kekatifan kegiatan aktivitas klub (p=0.003), keaktifan kegiatan edukasi (p=0.015), jenis FKTP pengelola (p=0.000), ketersediaan SDM (p=0.000), ketersediaan sarana prasarana (p=0.005), ketersediaan alat medis dan obat (p=0.000), dan lingkup pelayanan (p=0.000) berhubungan dengan Rujukan. Faktor paling dominan yang mempengaruhi Rujukan adalah ketersediaan alat medis dan obat (OR=14.901). Penulis menyarankan dilakukannya promosi kesehatan terkait prolanis, peningkatan kualitas FKTP, dan optimalisasi kegiatan prolanis. Kata kunci: PROLANIS, Diabetes Mellitus, Hipertensi, Rawat Jalan, Rujukan
Read More
S-10040
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ana Elsiana Missa; Pembimbing : Kurnia Sari; Penguji: Atik Nurwahyuni, Astrid Saraswaty Dewi
S-10383
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hernaning Rangga Dhyta Utama; Pembimbing: Wiku Bhakti Bawono Adisasmito; Penguji: Pujiyanto, Herry Novrizal, Pajeri
Abstrak: Puskesmas dalam sistem pelayanan kesehatan berfungsi sebagai gatekeeper untukmelakukan penapisan rujukan serta kendali mutu dan kendali biaya pelayanankesehatan. Jika puskesmas tidak menjalankan fungsi gatekeeper dengan baikmengakibatkan pasien yang seharusnya cukup ditangani di puskesmas, menjadidirujuk dan ditangani oleh rumah sakit, rate rujukan meningkat sehingga terjadipemborosan biaya pelayanan kesehatan karena BPJS kesehatan harus membayarbiaya pengobatan di rumah sakit sesuai standar INA CBGs, selain membayarkapitasi puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan jenispenelitian Rapid Assessment Procedures (RAP), pengumpulan data diperolehmelalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Penelitian inidilakukan untuk menganalisis pelaksanaan sistem rujukan rawat jalan tingkatpertama di Kabupaten Tulang Bawang tahun 2015. Hasil penelitian menunjukanbahwa ketersediaan fasilitas ruangan, alat kesehatan dan obat-obatan belummencukupi untuk mendukung pelaksanaan rujukan rawat jalan tingkat pertama.Sedangkan untuk tenaga dokter sudah memenuhi jumlah minimal standarketenagaan puskesmas non rawat inap di wilayah perkotaan . Dari aspekpengetahuan, pemahaman petugas puskesmas tentang sistem rujukan berjenjang,konsep gatekeeper dan kepatuhan terhadap prosedur rujukan sudah cukup baik.Tetapi pemahaman petugas puskesmas akan resiko keuangan terhadap raterujukan dan ketentuan rujuk balik belum tepat, sehingga perlu dilakukansosialisasi lebih lanjut agar pelaksanaan sistim rujukan rawat jalan tingkat pertamaberjalan optimal.Kata kunci: puskesmas, rate rujukan, gatekeeper,
Read More
T-4598
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melati Amanah; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Kurnia Sari, Donni Hendrawan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi rawat jalan di Rumah Sakit atau FKRTL yang dilakukan oleh Peserta JKN di Wilayah Provinsi Banten Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan Data Sampel BPJS Kesehatan Tahun 2015-2016. Sampel yang diperoleh sebesar 41.181 peserta. Uji hubungan dianalisis dengan menggunakan Chi-square.
Read More
S-10575
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sofia; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Pujiyanto. Elsa Novelia, Haruddin
Abstrak:
Tingginya angka kunjungan rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL) pada klaim INA CBG dengan kode grouping Q-5-44-0 (penyakit kronis kecil lain-lain) sejak tahun 2014 dapat meningkatkan pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam sistem INA CBG, kode Grouping Q-5-44-0 merupakan kode grouping yang terbentuk apabila terdapat kunjungan ulang dari pasien yang sifatnya adalah kunjungan kontrol ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor Peserta dan faktor FKRTL yang mempengaruhi jumlah kunjungan ulang RJTL. Penelitian ini menggunakan crossectional study dengan metode kuantitatif. Variabel pada faktor Peserta adalah: jenis kelamin, kelompok usia, dan segmen kepesertaan (PBI/ Non-PBI). Sedangkan variabel pada faktor FKRTL adalah: tipe kepemilikan rumah sakit (swasta/pemerintah), kelas FKRTL (A,B,C,D), dan poli spesialis. Data yang digunakan merupakan data retrospektif klaim INA CBG tahun 2017. Subjek penelitian adalah nomor kartu Peserta yang mewakili individu Peserta. Jumlah sampel sebanyak 2.947 dari 9 (sembilan) Kantor Cabang BPJS Kesehatan di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah kunjungan ulang sebanyak 9,96 kali selama tahun 2017 terbanyak pada FKRTL kelas B sebesar 51,5% dan tujuan poli spesialis terbanyak adalah poli penyakit dalam sebesar 27,5%. Tidak ada perbedaan rata-rata antara jumlah kunjungan ulang RJTL pada jenis kelamin perempuan dan laki-laki, tidak ada perbedaan rata-rata jumlah kunjungan ulang RJTL antara FKRTL tipe kepemilikan pemerintah dan swasta, serta tidak terdapat perbedaan jumlah kunjungan ulang RJTL antara kelompok usia. Terdapat perbedaan rata-rata jumlah kunjungan ulang RJTL antara segmen kepesertaan PBI dan Non-PBI, terdapat perbedaan jumlah kunjungan ulang RJTL antara kelas FKRTL, serta terdapat perbedaan siginifikan jumlah kunjungan ulang RJTL antara poli spesialis. Variabel segmen Non-PBI, FKRTL kelas B, poli bedah saraf, poli gastrologi, poli geriatri, poli ginjal, poli UGD, poli mata, poli obgyn, dan poli rematologi berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ulang RJTL sedangkan segmen PBI, FKRTL kelas A, C, dan D serta poli spesialis lainnya berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan ulang RJTL

Backgorund: The high of outpatient revisit in hospital from INA CBG Claims with grouping code Q-5-44-0 since 2014 can be a burden on health assurance (JKN) financing. Based on INA CBG system, grouping code: Q- 5-44-0 is set for follow up after treatment visit at secondary health facilities. This condition needs indepth analysis to find factor which is related with outpatient revisit rate. Methodology: This study used a cross-sectional study (quantitative methods) to observe relationship between independent variables of JKN participant (gender, age cluster, participant cluster) and hospital (ownership type, hospital referral class, specialist clinic) with outpatient revisit rate (dependent variable). Sample size were 2.947 participant identities as uniqely code which is presented every participant from nine branch offices of BPJS Kesehatan (Indonesia administration bodies of social health security). Results: the average number of 9.96 visits in 2017 was highest in Class B FKRTL (51.5%) and the highest specialist poly destination was internal medicine poly (27.5%). There is no average difference between the number of outpatient revisit for women and men, there is no difference in the average number of outpatient revisit between government and private ownership, and there is no difference in the number of outpatient revisit between age groups. There is an average difference in the number of outpatient revisit between subsidized participan and Non-subsidized participan, there are differences in the number of outpatient revisit between hospital classes, and there is a significant difference in the number of outpatient revisit between specialists clinic. Hospital class and specialist clinic have a positive influence on the number of return visits while the participation segment has a negative influence on the number of return visits. Non-subsidized participan, hospital class B, neurosurgical poly, gastrology poly, geriatric poly, kidney poly, emergency clinic, eye clinic, poly obgyn, and poly rheumatology had negative effect while subsidized participan, hospital class A, C, and with other specialist clinic had a positive effect on the number of outpatient revisit.

Read More
T-5918
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syarif Rahman Hasibuan; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Pujiyanto, Chandra Istanti Prasetyo
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kontrol ulang pasien JKN dengan diagnosis primer kode Z ke rawat jalan tingkat lanjut di wilayah kerja BPJS Kesehatan Pematangsiantar tahun 2018. Desain penelitian ini adalah kuantatif cross sectional menggunakan data sekunder yaitu Data Sampel BPJS Kesehatan Tahun 2018. Sampel yang diperolah sebanyak 3.114 kunjungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol ulang mendominasi kunjungan rawat jalan tingkat lanjut (82.7%).
Read More
S-10693
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vania Nabiyla Zhafiirah; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Pujiyanto, Yusuf Subekti
Abstrak: Penyakit Ginjal Kronik (PGK) menimbulkan beban pembiayaan yang tinggi, sehingga pemanfaatan layanan Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) menjadi krusial, terutama bagi peserta JKN. Penelitian ini  menggunakan desain cross-sectional pada 498 pasien PGK pengguna RJTL tahun 2023. Hasil menunjukkan bahwa faktor usia, jenis kelamin, status perkawinan, segmentasi kepesertaan, hak kelas rawat, dan kepemilikan fasilitas berhubungan signifikan dengan utilisasi RJTL (p<0,05). Usia ≥65 tahun menjadi faktor paling dominan (AOR: 1,48; 95% CI: 1,29–1,69). Seluruh variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap pemanfaatan layanan RJTL pada pasien PGK. 
Chronic Kidney Disease (CKD) poses a significant financial burden, making the utilization of Advanced  Outpatient Services (AOS) crucial, especially for National Health Insurance (JKN) participants. This cross sectional study involved 498 CKD patients who used AOS in 2023. The results showed that age, sex, marital  status, membership segmentation, class of care entitlement, and facility ownership were significantly  associated with AOS utilization (p<0.05). Age ≥65 years was the most dominant factor (AOR: 1.48; 95%  CI: 1.29–1.69). All variables had a significant influence on the utilization of AOS among CKD patients. 
Read More
S-11971
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive