Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31767 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Indrawan Adri; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Mufti Wirawan, Ridwan Zahdi Sjaaf, Yan Fuadi, Ade Kurdiman
Abstrak: PT. XY perusahaan jasa pelayanan Dump Truck anak perusahaan semen di sektor tambang batu kapur, di PT. XY pernah terjadi kecelakaan kerja maka analisis kecelakaan dengan metode HFACS-MI perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi latent dan active failures menyebabkan kecelakaan kerja pengoperasian dump truck. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan metode semi kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah data laporan kecelakaan berupa hasil investigasi dari pengoperasian DT sebanyak 27 kasus kecelakaan kerja tahun 2019-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori dari HFACS-MI yang paling besar berkontribusi adalah organizational influences sebanyak 429 terkait dengan kurangnya analisis keselamatan kerja. Kemudian disusul unsafe leadership sebanyak 370 terkait dengan pengawasan pekerjaan yang tidak memadai. Precondition for unsafe act sebanyak 289 terkait dengan kondisi permukaan jalan licin. Unsafe act sebanyak 247 terkait dengan kegagalan mengenali bahaya. Dan yang paling kecil kategori berkontribusi ialah outside factor sebanyak 1 terkait dengan workshop diluar perusahaan. Disimpulkan bahwa framework HFACS-MI pada latent failures yang banyak berkontribusi ialah organizational influences dan pada active failures yang banyak berkontribusi ialah unsafe act, maka saran tindakan perbaikan di tiap kategori HFACS-MI pada perbaikan latent dan active failures dengan penekanan pada kategori organizational influences.
PT. XY Dump Truck service company, a cement subsidiary in the limestone mining sector, at PT. XY has had a accident, so an accident analysis using the HFACS-MI method needs to be done. This research to analyze the factors that contribute laten and active failures to accidents in dump truck operations based on the HFACS-MI framework. This research uses a case study research design with a semi-quantitative method with a descriptive approach. The population in this study is accident report data in the form of investigation results from the operation of DT as many as 27 cases of work accidents in 2019-2021. The results showed that the category of HFACS-MI that contributed the most was organizational influences as many as 429 related to the lack of work safety analysis. Then followed by 370 Unsafe leadership related to inadequate work supervision. There are 289 preconditions for unsafe acts related to slippery road surface conditions. As many as 247 unsafe acts are related to failure to recognize hazards. And the smallest contributing category is the outside factor as much as 1 related to workshops outside the company. It is concluded that the HFACS-MI framework on latent failures that contributes a lot is organizational influences and on active failures that contributes a lot is unsafe act, then the suggestions for corrective actions in each HFACS-MI category are on repairing latent and active failures with an emphasis on the category of organizational influences.
Read More
T-6468
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wien Goerindro; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Alwahono, Neneng Churaeroh
T-3301
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Az Zahra Amalia Putri; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Mufti Wirawan, Herna Rosalin
Abstrak:
Penelitian ini menganalisis faktor kegagalan yang terjadi terhadap insiden di jalur hauling PT.X, dimana insiden di jalur hauling merupakan insiden berulang dengan persentase tertinggi selama dua tahun terakhir. Fokus penelitian merupakan analisis dari faktor individu ke organisasi, yaitu kondisi laten dan kegagalan aktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan Human Factor Analysis Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) dengan teknik telaah dokumen dan wawacara sebagai pengumpulan data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kondisi laten lebih banyak ditemukan, khususnya organizational influence dan unsafe leadership yang berinteraksi dengan kegagalan aktif, dimana skill based error paling banyak ditemukan dalam penelitian. Interaksi dari kedua faktor kegagalan tersebut meningkatkan risiko terjadinya insiden di jalur hauling.

This study analyzes the factors contributing to incidents on the hauling route of PT.X, where incidents on the hauling route have been recurring with the highest percentage over the past two years. The research focuses on analyzing factors from individual to organizational levels, specifically latent conditions and active failures. The methodology employed in this study is based on the Human Factor Analysis Classification System in Mining Industry (HFACS-MI), utilizing document review and interviews as data collection techniques. The research findings reveal a predominance of latent conditions, particularly organizational influences and unsafe leadership, interacting with active failures, where skill-based errors are most frequently identified. The interaction of these two failure factors increases the risk of incidents on the hauling route.
Read More
S-11541
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurcahyo Kurniawan Prihatsono; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Abdul Kadir, Doni Hikmat Ramdhan, Alwahono dan Ridha Renaldi
Abstrak:
Industri pertambangan dikenal sebagai lingkungan kerja dan aktivitas operasional dengan risiko tinggi, bahkan dikategorikan sebagai salah satu aktivitas paling berbahaya pada industri modern. Industri ini berada di antara peringkat tertinggi yang mengalami cedera dan hari kerja hilang, terdapat banyak jenis cedera yang terjadi dan cedera adalah salah satunya. Jari dilaporkan menjadi salah satu bagian tubuh yang paling sering mengalami cedera. Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan tambang di Indonesia, PT X, dalam jangka waktu lina tahun (2018-2022) menggunakan data hasil investigasi kecelakaan. Dalam periode ini data statistik menunjukkan adanya tren peningkatan dan berdasarkan hasil investigasi kecelakaan menggunakan metode RCA ditemukan bahwa 74% kasus akibat dari perilaku atau kegagalan manusia. Analisis lebih mendalam dilakukan menggunakan kerangka kerja HFACS-MI untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kegagalan dalam berbagai lapisan pertahanan di dalam perusahaan. Faktor penyebab terbesar dibandingkan dengan jumlah kasus adalah kategori Organizational Influences (196,17%) dikuti oleh Unsafe Acts (156,28%), Precondition for Unsafe Acts (117,49%), dan Unsafe Leadership (97,27%).

Mining industries are known as high-risk working environments and operational activities, they are categorized as one of the most dangerous activities in modern industry today. It ranks among the highest producers of injuries and lost working days, there are many types of injuries that contribute to this, finger injury is one of them. Fingers are reported to be one of the most injured body parts. This research carried out in a mining company in Indonesia, PT X, within a period of five years (2018-2022) based on their accident investigation data. Within this period statistical data shows an increasing trend and referring to accident investigation conducted using RCA method it was found that 74% due to behavior or human error. Further analysis conducted using HFACS-MI framework to find out causal factors contributing to failure in various defence layer within organization. The biggest contributing factors, compared to number of cases, are Organizational Influences category (196.17%) followed by Unsafe Acts (156.28%), Precondition for Unsafe Acts (117.49%), and Unsafe Leadership (97.27%).
Read More
T-7090
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adisty Safira Salma Damayanti; Pembimbing : Dadan Erwandi; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Zuly Prima Rizky
Abstrak:
Penelitian ini mengkaji kecelakaan kerja di industri pertambangan yang tergolong dalam kategori cedera, menggunakan metode Human Factors Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI). Industri pertambangan dikenal sebagai sektor dengan risiko tinggi, di mana insiden besar seperti cedera kerja serius dan kematian sering kali terjadi meskipun telah dilakukan investigasi dan tindakan pencegahan.Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab utama kecelakaan berdasarkan pendekatan sistem HFACS-MI yang mengklasifikasikan kesalahan manusia dan kelemahan sistemik dalam organisasi tambang. Berdasarkan data kecelakaan kasus cedera Tahun 2024, analisis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif terhadap berbagai faktor, dari tingkat operator hingga organisasi.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kecelakaan paling banyak dipicu oleh unsafe acts, terutama skill-based errors, yang menunjukkan kelemahan pada kompetensi atau keterampilan dasar pekerja. Selain itu, faktor latent failures seperti lemahnya supervisi dan ketidakefisienan sistem organisasi juga berperan penting.


This research examines work-related accidents in the mining industry categorized as injury cases, using the Human Factors Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI). The mining industry is known as a high-risk sector, where serious incidents such as major injuries and fatalities frequently occur despite investigations and preventive measures. The study aims to identify the main causal factors of workplace accidents based on the HFACS-MI framework, which classifies human errors and systemic weaknesses within mining organizations. Using data from injury-related accident cases in 2024, both qualitative and quantitative analyses were conducted to assess contributing factors from the operator level up to the organizational level.The findings reveal that the majority of accidents were triggered by unsafe acts, particularly skill-based errors, indicating deficiencies in workers' basic competencies. Additionally, latent failures, such as inadequate supervision and organizational inefficiencies, were also found to play a significant role.
Read More
S-12014
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Pujianti; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Mufti Wirawan, Salim Suparlan Basir, M.Hadi Rachman
Abstrak: Human Factors Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) merupakan suatu metode investigasi kecelakaan untuk mencari faktor-faktor penyebab kecelakaan pada industri pertambangan. Metode HFACS sendiri telah banyak digunakan untuk investigasi kecelakaan diberbagai industri seperti penerbangan, konstruksi, kereta api, dan industri lainnya. Metode ini terdiri dari 5 (lima) tingkatan yaitu unsafe act, precondition for unsafe act, unsafe leadership, organizational influences, dan outside factor. PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan pertambangan di wilayah Kalimantan Timur. Kecelakaan yang sudah terjadi tentunya membuat perusahaan mengalami kerugian, perlunya dilakukan kajian proses analisis secara detail untuk mengetahui faktor penyebab kecelakaan bersifat aktif dan laten serta mengetahui keterkaitan penyebab kecelakaan dari berbagai tingkat dengan menggunakan metode HFACS-MI.
Human Factors Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) is an accident investigation method to find the factors that cause accidents in the mining industry. The HFACS method itself has been widely used for accident investigations in various industries such as aviation, construction, railroads, and other industries. This method consists of 5 (five) levels, namely unsafe act, precondition for unsafe act, unsafe leadership, organizational influences, and outside factors. PT. XYZ is a mining company in the East Kalimantan region. Accidents that have occurred certainly make the company suffer losses, it is necessary to study the analytical process in detail to find out the active and latent causal factors and find out the interrelationships of the causes of accidents from various levels using the HFACS-MI method.
Read More
T-6696
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadya Putri; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Abdul Kadir, Jayadi Pide
Abstrak:
Industri pertambangan dipandang sebagai kategori industry dengan risiko tinggi. Jenis kecelakaan tambang lost time injury dan fatality merupakan kecelakaan dengan dampak major terhadap Grup Perusahaan X. Meskipun telah memiliki pedoman teknis pelaporan dan investigasi insiden serta dilakukan tindakan perbaikan, kecelakaan masih terus terjadi. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren penyebab kecelakaan tambang dan kelemahan sistem pertahanan berdasarkan konsep Human Factors Analysis Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) di Grup Perusahaan X tahun 2021-2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan semi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelemahan sistem pertahanan active faiure yang sering ditemukan adalah tingkat unsafe acts kategori skill-based error. Sedangkan kelemahan sistem pertahanan latent failure yang sering ditemukan adalah tingkat unsafe leadership kategori inadequate leadership. Peneliti menyimpulkan bahwa masih banyak kelemahan pada sistem pertahanan active dan latent failure sehingga pencegahan kecelakaan masih belum optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan di setiap tingkat sistem pertahanan, baik yang ditargetkan kepada individu maupun organisasi, agar kecelakaan dapat dicegah dan risiko kecelakaan dapat dikendalikan

The mining industry has been viewed as a high-risk industry. Types of mining accidents, such as lost time injuries and fatalities, have a significant impact at both the individual and organizational levels. Despite Group Company X having technical guidelines for incident reporting and conducting investigations with corrective actions, accidents continue to occur. Therefore, this study aims to identify trends in the causal factors of mining accidents and find weaknesses in defense systems based on the Human Factors Analysis Classification System in the Mining Industry (HFACS-MI) method. This research method uses an analytical descriptive approach with a semi-quantitative method. The results show that the most common weakness in the active failure defense system is the occurrence of unsafe acts in the skill-based error category. Additionally, the most common weakness in the latent failure defense system is inadequate leadership in the leadership category. The study concludes that there are still numerous weaknesses in the active and latent failure defense systems, which hinder optimal accident prevention. Improvements need to be made at all levels of the defense system, targeting both individuals and organizations, to prevent accidents and effectively control the risk of accidents.
Read More
S-11367
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adisty Safira Salma Damayanti; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Zuly Prima Rizky
Abstrak:

Penelitian ini mengkaji kecelakaan kerja di industri pertambangan yang tergolong dalam kategori cedera, menggunakan metode Human Factors Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI). Industri pertambangan dikenal sebagai sektor dengan risiko tinggi, di mana insiden besar seperti cedera kerja serius dan kematian sering kali terjadi meskipun telah dilakukan investigasi dan tindakan pencegahan.
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab utama kecelakaan berdasarkan pendekatan sistem HFACS-MI yang mengklasifikasikan kesalahan manusia dan kelemahan sistemik dalam organisasi tambang. Berdasarkan data kecelakaan kasus cedera Tahun 2024, analisis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif terhadap berbagai faktor, dari tingkat operator hingga organisasi.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kecelakaan paling banyak dipicu oleh unsafe acts, terutama skill-based errors, yang menunjukkan kelemahan pada kompetensi atau keterampilan dasar pekerja. Selain itu, faktor latent failures seperti lemahnya supervisi dan ketidakefisienan sistem organisasi juga berperan penting.


This research examines work-related accidents in the mining industry categorized as injury cases, using the Human Factors Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI). The mining industry is known as a high-risk sector, where serious incidents such as major injuries and fatalities frequently occur despite investigations and preventive measures. The study aims to identify the main causal factors of workplace accidents based on the HFACS-MI framework, which classifies human errors and systemic weaknesses within mining organizations. Using data from injury-related accident cases in 2024, both qualitative and quantitative analyses were conducted to assess contributing factors from the operator level up to the organizational level. The findings reveal that the majority of accidents were triggered by unsafe acts, particularly skill-based errors, indicating deficiencies in workers' basic competencies. Additionally, latent failures, such as inadequate supervision and organizational inefficiencies, were also found to play a significant role.

Read More
S-12084
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adenan; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf; Penguji: Robiana Modjo, Doni Hikmat Ramdhan, Roslinormansyah Ridwan
T-3407
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rr. Asri Wahyuningsih; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Fetrina Lestari
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran fatigue dan hubungannya dengan faktor risiko terkait pekerjaan dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan di PT X. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan metode kuantitatif dan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan kepada 373 operator dump truck yang tersebar di 8 site project di PT X pada Februari – Agustus 2022. Variabel dependen penelitian ini adalah faktor risiko terkait pekerjaan (masa kerja dan beban kerja) dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan (umur dan tingkat pendidikan). Data yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui pengisian kuesioner Multidimentional Fatigue Inventory 20 (MFI-20) secara daring (online). Hasil menunjukan bahwa 67,3% responden mengalami fatigue. Keluhan fatigue cenderung dialami oleh operato dump truck yang memiliki masa kerja ≥ 10 tahun, beban kerja mengoperasikan 1 jenis dump truck, berumur ≥ 30 tahun, dan tingkat pendidikan SMA/SMK.

This study aims to seek fatigue image and its correlation with work-related risk factors and non-work-related risk factors in PT X. This study uses a cross-sectional study design with quantitative methods and descriptive analysis. This study was conducted with 373 dump truck operators spread across eight site projects in PT X in February – August 2022 as subjects. The study's dependent variables were work-related risk factors (work and workload) and non-work-related risk factors (age and education level). The data used in this study are secondary data obtained by filling out the Multidimensional Fatigue Inventory 20 (MFI-20) questionnaire online. Results showed that 67,3% of respondents experienced fatigue. Fatigue complaints tend to be experienced by dump truck operators with a working period of ≥ 10 years, a workload of operating 1 type of dump truck, an age of ≥ 30 years, and an educational level of SMA/SMK.
Read More
S-11212
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive