Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37848 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Gustiane Adriani Dwisari; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Novita Dwi Istanti
Abstrak:
Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) memegang peran penting dalam menentukan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit. Indikator kinerja IGD, seperti Length of Stay (LOS), yang mengukur lama pasien d IGD dari kedatangan hingga pemulangan atau pemindahan, dapat memengaruhi tingkat kepadatan di IGD. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alur pelayanan, hambatan, dan akar penyebab masalah terkait LOS di IGD. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Mei 2024 dengan pendekatan kualitatif studi kasus, berupa observasi pada 30 pasien, wawancara, dan telaah dokumen. Analisis data menggunakan flowchart untuk mengidentifikasi alur pelayanan, Value Stream Mapping untuk mengenali kegiatan bernilai dan menemukan waste, serta The Five Whys untuk menganalisis akar penyebab hambatan. Metode Lean Thinking digunakan untuk menghasilkan alur dan Model BAS (Baseline, Assess, Suggest Solution) dari Model BASICS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur pelayanan pasien IGD melibatkan lima tahapan; dengan 65,5% waktu pelayanan adalah kegiatan non-value added, 23,4% kegiatan necessary but non-value added, dan 11,1% kegiatan value added, dengan total Lead Time 7 jam 55 menit 29 detik. Dari sisi pasien, waste yang terjadi meliputi waste of waiting (94,9%) dan transportation (5,1%). Bottleneck terjadi pada aktivitas menunggu terdaftar di rawat inap (25,2%), menunggu advis DPJP (22,9%), menunggu hasil pemeriksaan penunjang (22,3%), dan menunggu kesiapan rawat inap (18,2%), dengan total 88,6%. Perbaikan LOS di IGD dapat menggunakan lean tools seperti standardized work, visual management, heijunka, kaizen, dan just in time agar waste dapat dikurangi.

Emergency Department (ED) services play a crucial role in determining the quality of care and patient safety in hospitals. Performance indicators in the ED, such as Length of Stay (LOS) which measures the duration from a patient's arrival to their discharge or transfer can significantly impact the congestion levels in the ED. This study aims to identify the service flow, obstacles, and root causes of issues related to LOS in the ED. Data collection was conducted from April to May 2024 using a qualitative case study approach, including observations of 30 patients, interviews, and document reviews. Data analysis involved using flowcharts to identify the service flow, Value Stream Mapping to recognize value-added activities and identify waste, and The Five Whys to analyze the root causes of obstacles. Lean Thinking methodology was applied to develop a service flow and the BAS (Baseline, Assess, Suggest Solution) model from the BASICS model. The study results show that the patient service flow in the ED involves five stages, with 65.5% of service time consisting of non-value-added activities, 23.4% of necessary but non-value-added activities, and 11.1% of value-added activities, resulting in a total lead time of 7 hours, 55 minutes, and 29 seconds. From the patient's perspective, the waste observed includes waiting (94.9%) and transportation (5.1%). Bottlenecks were identified in activities such as waiting to be registered for inpatient care (25.2%), waiting for specialist advice (22.9%), waiting for the results of supporting examinations (22.3%), and waiting for inpatient readiness (18.2%), totaling 88.6%. Improving LOS in the ED can utilize lean tools such as standardized work, visual management, heijunka, kaizen, and just-in-time to reduce waste.
Read More
S-11692
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sekar Inas Pratiwi; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Purnawan Junadi, Reny Fitri
Abstrak: Bed Occupancy Ratio (BOR) Rumah Sakit Hermina Bekasi setiap tahunnya mengalami peningkatan, begitupula dengan jumlah pasien yang masuk rawat inap melalui instalasi gawat darurat. Peningkatan ini menyebabkan adanya penumpukan pasien boarding di instalasi gawat darurat yang belum dapat ditransfer ke ruang rawat inap. Penelitian ini menganalisis proses boarding dan transfer pasien dari IGD ke rawat inap melalui pendekatan lean six-sigma dengan teknik time motion study kepada 30 pasien. Pendekatan lean memperlihatkan persentase aktivitas value added dan non value added sedangkan six sigma memberikan gambaran variasi kegiatan pada proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien membutuhkan waktu selama 2 jam 31 menit 48 detik dalam proses boarding dan transfer dengan persentase aktivitas value added 20,77% dan non value added 79,23%. Berdasarkan analisis 5whys didapatkan akar penyebab masalah yaitu pemulangan pasien yang belum terencana.
Kata kunci: boarding, transfer, lean six sigma, Instalasi Gawat Darurat Every year,

Bed Occupancy Ratio (BOR) of Hermina Hospital Bekasi has increased, as well as the number of patients who admitted to the hospital through emergency room. This increase leads to the buildup of boarding patients at emergency departments that can not be transferred to the inpatient room. This study analyzes the boarding and transfer of patients from ED to inpatient room through lean six-sigma approach with time motion study from 30 patients. The lean approach shows the percentage of value added and non value added activities while six sigma provides an overview of the activity variations in the process. The results showed that the patient took 2 hours 31 minutes 48 seconds in the process of boarding and transfer with the percentage of value added activities 20.77% and non value added activities 79.23%. Based on 5whys analysis, the root cause of the problem is the unplanned discharge patient.
Keywords: boarding, transfer, lean six sigma, Emergency Department
Read More
S-9672
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyah Batiar Aprillia; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Ede Surya Darmawan, Indah Rosana Djajadiredja
Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode Narrative Review tentang analisis konsepLean Thinking terhadap perbaikan waktu tunggu pelayanan pasien Instalasi Rawat JalanRumah Sakit di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaranimplementasi konsep Lean Thinking dalam mengatasi waktu tunggu pelayanan pasienInstalasi Rawat Jalan Rumah Sakit. Agar memperoleh literatur layak uji, penelitimenggunakan pedoman PRISMA. Peneliti mendapatkan 12 literatur dengan metodepenelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konsep Leandapat membuktikan proses pelayanan rawat jalan Rumah Sakit di Indonesia masihbelum Lean. Terdapat 7 literatur yang menunjukkan bahwa Lean efektif mengurangilama waktu tunggu pelayanan pasien rawat jalan di Rumah Sakit dibuktikan denganmengadopsi prinsip utama Lean, yaitu Standardize work dan Heijunka. Agar tercapaikondisi Lean, Rumah Sakit harus menyelaraskan implementasi antara 5 prinsip Lean(Customer value, value stream, flow, pull, perfection) dengan budaya organisasi, polapikir, metode Lean, membudayakan 5 S, dengan melibatkan seluruh pihak di RumahSakit untuk menyelesaikan masalah secara konsisten dan berkesinambungan.Kata kunci:Waktu Tunggu Rawat Jalan; Lean Rumah Sakit; Lean Hospital
This study uses the Narrative Review method concerning the analysis of theLean Thinking concept towards improving the waiting time for patient services in theOutpatient Hospital in Indonesia. The purpose of this study was to describe theimplementation of the Lean Thinking concept in overcoming the waiting time for patientservices in the Hospital Outpatient Installation. In order to obtain test-worthyliterature, researchers used the PRISMA guidelines. The researcher obtained 12literatures using qualitative and quantitative research methods. The results of the studyconclude that the Lean concept can prove that the outpatient service process ofhospitals in Indonesia is still not Lean. There are 7 literatures that show that Lean iseffective in reducing the waiting time of outpatient services at the hospital as evidencedby adopting Lean's main principles, namely Standardize work and Heijunka. In order toachieve the Lean condition, the Hospital must align the implementation of the 5 Leanprinciples (customer value, value stream, flow, pull, perfection) with organizationalculture, mindset, Lean method, cultivate the 5 S, by involving all parties in the hospitalto solve problems consistently and continuously.Keywords:Outpatient Waiting Time; Lean Hospital.
Read More
S-10329
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syifa Rahmah Kamilah; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Helen Andriani, Agus Rahmanto
Abstrak:

Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit merupakan unit krusial yang sering mengalami kepadatan pasien, yaitu kondisi ketika jumlah pasien yang datang per satuan waktu melebihi kapasitas sumber daya dan ruang yang tersedia. Kepadatan ini berdampak pada penurunan kualitas pelayanan, peningkatan risiko keselamatan pasien, serta peningkatan beban kerja tenaga kesehatan. Studi ini bertujuan untuk meninjau faktor-faktor penyebab kepadatan dan dampaknya terhadap sistem pelayanan di IGD rumah sakit berdasarkan literature review. Penelitian ini merupakan studi literature review yang menggunakan sumber dari database PubMed, Scopus, dan Google Scholar dengan rentang tahun 2019–2024. Sebanyak 15 artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Faktor penyebab kepadatan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit diklasifikasikan dalam tiga kelompok: input (kasus non-darurat, jumlah pendamping yang berlebihan, dan usia lanjut), throughput (tingginya pemeriksaan penunjang diagnostik, konsultasi dokter spesialis, kurangnya tempat tidur di IGD), dan output (bed block, keterlambatan transfer pasien). Dampak dari kepadatan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit antara lain pelatihan residen menurun, stress dan kelelahan pada tenaga kesehatan, meningkatnya kekerasan terhadap staf di IGD, dan kecemasan pasien. Kepadatan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit merupakan masalah kompleks yang perlu ditangani secara sistematis melalui perbaikan manajemen pelayanan, alokasi sumber daya, serta penguatan sistem rujukan dan layanan primer. Studi ini dapat menjadi dasar bagi pengambil kebijakan untuk merumuskan strategi penanggulangan kepadatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit.


The hospital Emergency Department (ED) is a crucial unit that often experiences patient congestion, a condition when the number of patients arriving per unit of time exceeds the capacity of available resources and space. This congestion has an impact on decreasing the quality of service, increasing the risk of patient safety, and increasing the workload of health workers. This study aims to review the factors causing congestion and its impact on the service system in the hospital ED based on a literature review. This study is a literature review study using sources from the PubMed, Scopus, and Google Scholar databases with a period of 2019–2024. A total of 15 articles were selected based on predetermined inclusion and exclusion criteria. Factors causing patient congestion in the hospital ED are classified into three groups: input (non-emergency cases, excessive number of companions, and elderly), throughput (high diagnostic support examinations, specialist doctor consultations, lack of beds in the ED), and output (bed block, delays in patient transfers). The impacts of patient density in the Emergency Department (ED) of hospitals include decreased resident training, stress and fatigue in health workers, increased violence against staff in the ED, and patient anxiety. Patient density in the Emergency Department (ED) of hospitals is a complex problem that needs to be addressed systematically through improving service management, resource allocation, and strengthening the referral system and primary services. This study can be a basis for policy makers to formulate strategies to overcome the density of the Emergency Department (ED) in hospitals

Read More
S-12054
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lidya Merybeth Situmorang; Pembimbing: Masyitoh Bashabih; Penguji: Kurnia Sari, Anak Agung Ngurah Jaya Kusuma
Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lean tools yang paling banyak digunakan dan dampaknya pada indikator mutu di IGD. Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan penelusuran studi melalui database PubMed, Scopus dan EBSCO yang menghasilkan 19 studi terinklusi dari tahun 2011-2021. Hasil: Penelitian ini menemukan sebagian besar IGD di studi terinklusi berhasil meningkatkan indikator mutunya melalui implementasi lean thinking. Lean tools yang paling banyak digunakan adalah Value Stream Mapping (VSM) pada fase define dan kaizen pada fase improve, sedangkan indikator mutu yang paling banyak digunakan adalah door to doctor time sebagai luaran primer dan length of stay (LOS) sebagai luaran sekunder.
Read More
S-10878
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitriah; Pembimbing: Hasbullah Thabrany; Penguji: Anhari Achadi, Wahyu Sulistiadi, Budi Iman Santoso, Lies Nugrohowati
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu pelayanan instalasi farmasi rawat jalan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian gabungan (mixed method) dengan melakukan wawancara mendalam serta observasi waktu tunggu pelayanan obat yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu pelayanan obat racik dan paten di rumah sakit ini melebih standar waktu yang ditetapkan, ditemukan beberapa penghambat seperti ketersediaan sumber daya manusia, sarana prasarana dan fasilitas kerja yang merupakan hambatan terbesar dalam pelayanan ini. Disarankan kepada rumah sakit untuk dapat redisain layout farmasi, menghitung ulang pola ketenagaan serta pengaturan tugas sesuai dengan kompetensinya.

Kata Kunci : efisiensi, farmasi rawat jalan, obat racik dan paten

This study aims to improve the efficiency of service time of outpatient pharmacy installation in order to improve the quality of hospital services. The research method used is the method of combined research (mixed method) by conducting in-depth interviews and observation of drug service waiting time which then analyzed by using univariate analysis.

The result of the research shows that the waiting time for the service of racik and patent medication in this hospital exceeds the standard time set, found some obstacles such as availability of human resources, infrastructure and work facilities which is the biggest obstacle in this service. It is advisable to the hospital to be able to redesign the pharmacy layout, recalculate the pattern of the workforce as well as the arrangement of tasks in accordance with its competence.

Keywords: Efficiency, outpatient pharmacy, racik medicine and patent
Read More
T-5070
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Devina Nafis Alodia; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Novita Dwi Istanti
Abstrak: Pelayanan kesehatan berkualitas merupakan komponen esensial dalam mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera, dengan rumah sakit sebagai fasilitas utama dalam menyediakan layanan medis yang efektif dan efisien. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2023, rumah sakit diharuskan untuk terus meningkatkan mutu pelayanan baik secara internal maupun eksternal melalui berbagai indikator. Salah satu alat evaluasi penting dalam peningkatan mutu ini adalah Indikator Nasional Mutu (INM), yang digunakan untuk menilai capaian mutu pelayanan di berbagai fasilitas kesehatan. Meskipun INM berperan besar dalam memperbaiki kualitas layanan dan efisiensi biaya, capaian INM di rumah sakit Indonesia masih mengalami kendala, terutama terkait kepatuhan dan infrastruktur yang belum merata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis capaian INM rumah sakit di Indonesia pada Juni 2024 berdasarkan status kepemilikan, kelas rumah sakit, jenis pelayanan, dan wilayah regional. Metode yang digunakan adalah penelitian potong lintang dengan analisis data sekunder dari basis data Kementerian Kesehatan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan rumah sakit pemerintah dan swasta memiliki perbedaan signifikan dalam beberapa indikator, dengan rumah sakit pemerintah cenderung lebih unggul. Rumah sakit kelas A dan B memiliki capaian lebih baik dibandingkan kelas C dan D, namun tantangan terkait terhadap waktu tanggap operasi sesarea emergensi dan waktu tunggu rawat jalan masih ada, terutama di kelas rendah. Capaian mutu rumah sakit di wilayah Jawa dan Bali lebih baik dibandingkan Indonesia Timur, hal ini dipengaruhi oleh kesenjangan sumber daya dan infrastruktur. 
Quality healthcare services are essential for achieving a healthy and prosperous society, with hospitals playing a central role in delivering effective and efficient medical care. According to Law No. 17 of 2023, hospitals are required to continually improve the quality of their services both internally and externally through various indicators. One of the key tools for evaluating quality improvement is the National Health Service Quality Indicators (INM), which assess the performance of healthcare facilities. While INM plays a critical role in enhancing service quality and cost-efficiency, the achievments of INM in Indonesian hospitals faces challenges, particularly related to compliance and uneven infrastructure. This study aims to analyze the achievements of the National Hospital Quality Indicators (INM) in Indonesian hospitals as of June 2024, based on ownership status, hospital class, service type, and regional location. The study uses a cross-sectional design with secondary data analysis sourced from the Ministry of Health of Indonesia’s database. The findings reveal significant differences between government and private hospitals in several indicators, with government hospitals generally performing better. Hospitals in class A and B achieved better quality outcomes compared to those in class C and D, although challenges remain in emergency cesarean section response times and outpatient wait times, particularly in lower-class hospitals. Furthermore, hospitals in the Java and Bali regions demonstrated better quality outcomes compared to those in Eastern Indonesia, with disparities in resources and infrastructure being key influencing factors.
Read More
S-11812
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rafilia Yunitasari; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Ede Surya Darmawan, Ilham Juniarta
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang proses pemulangan pasien rawat inap dengan pendekatan lean six sigma terhadap pasien dengan metode pembayaran asuransi swasta dan jaminan perusahaan di instalasi rawat inap RS Hermina Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah (non value added) sehingga pemborosan (waste) dapat diidentifikasi dan segera dapat diminimalisasi atau dihilangkan. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Adapun metode penelitian kualitatif dilaksanakan dengan observasi, wawancara mendalam, dan telaah data sekunder. Sedangkan metode penelitian kuantitatif dilaksanakan dengan perhitungan statistik waktu pada proses pemulangan pasien rawat inap. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan time and motion studies, yakni mengukur keahlian dan kecepatan karyawan dalam proses pemulangan pasien rawat inap. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata waktu proses pemulangan pasien rawat inap di RS Hermina Bogor adalah 289 menit dengan kegiatan value added 35 menit (12,17%) dan non value added 254 menit (87,83%). Proses yang membutuhkan waktu paling lama terjadi pada cycle LPRWI 1, yaitu 110 menit. Sedangkan proses yang memiliki waste waktu paling lama terjadi pada cycle Administrasi, yaitu 95 menit. Penerapan lean dalam penelitian ini dapat menurunkan presentase kegiatan non value added sebesar 19,31%, yakni menjadi 67,83%.
Read More
S-10166
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Fatmawati El Hamid; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Kurnia Sari, Eka Putri Krishanty
Abstrak: Jumlah pasien BPJS yang meningkat mempengaruhi lama waktu pelayanan di Instalasi rawat jalan pasien BPJS Rumah Sakit Hermina Bekasi. Masalah ndash; masalah yang mempengaruhi lama waktu pelayanan rawat jalan dapat diidentifikasi dengan mengetahui seluruh proses bisnis dalam proses pelayanan menggunakan metode Lean Six Sigma. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dengan tahapan DMAIC Define, Measure, Analize, Improve, dan Control. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa selama proses pelayanan , rata-rata lama proses pelayanan yaitu 200 menit dengan persentasi kegiatan yang bernilai value added sebesar 17 dan kegiatan NVA sebesar 83. Adapun waste terbesar yaitu waiting menunggu dalam perpindahan setiap tahap dalam pelayanan. Penyebab lamanya waktu tunggu antara lain kurangnya ketersediaan SDM, sistem informasi rumah sakit yang belum terintegrasi, serta sarana dan prasarana yang belum memedai. Penelitian ini juga memberikan usulan perbaikan berupa pengajuan sistem informasi terintegrasi untuk proses pendaftaran, melakukan perbaikan lingkungan kerja menggunakan metode 5 S, mengajukan pembuatan SPO untuk dokter, perubahan layout ruangan di depo farmasi, serta memasang jadwal jam pengambilan obat.
The increasing number of BPJS patients affects the length of service time in the outpatient installation of BPJS at Hermina Bekasi Hospital. Issues affecting the length of outpatient service can be identified by knowing all business processes in the service process using the Lean Six Sigma method. This research is a qualitative research with descriptive design with stages of DMAIC Define, Measure, Analize, Improve, and Control. The results of this study suggest that during the service process, the average length of service process is 200 minutes with a percentage of valuable activities value added of 17 and NVA activity of 83. The largest waste is waiting in the transfer of each stage in the service. Causes of long waiting time include lack of availability of human resources, hospital information systems that have not been integrated, and facilities and infrastructure that have not been adequate. The research also proposed improvements in the form of integrated information system application for registration process, improvement of work environment using 5 S method, proposed SPO making for doctors, room layout changes in pharmacy depot, and installing schedule of drug taking hours. Keywords Waiting time outpatient services lean six sigma.
Read More
S-9779
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Malikah Bilqis; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Adang Bachtiar, Novita Dwi Istanti
Abstrak: Pengelolaan limbah padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di fasilitas kesehatan sangatlah penting karena berdampak signifikan terhadap kualitas pelayanan dan kesehatan lingkungan. Berdasarkan data statistik lingkungan hidup Indonesia pada tahun 2022 fasilitas pelayanan kesehatan menyumbang 726.817 ton limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) dan hanya 48.464 ton limbah yang dikelola. Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) memiliki indikator mutu untuk menilai kesesuaian pengelolaan limbah padat B3 dengan peraturan yang berlaku, namun target pencapaian indikator tersebut belum terpenuhi selama tahun 2024. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Kemudian, informasi yang diperoleh dianalisis menggunakan Root Cause Analysis (RCA) untuk diketahui akar permasalahannya. Indikator mutu pengelolaan limbah padat B3 di RSUI terdiri dari beberapa kriteria berdasarkan proses pengelolaannya, yaitu minimasi, pemilahan dan pewadahan, pengumpulan, penyimpanan, serta pengangkutan limbah padat B3. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan lima akar masalah penyebab tidak tercapainya indikator mutu pengelolaan limbah padat B3 RSUI. Pertama, sosialisasi tidak dilakukan secara rutin, melainkan didasari karena penurunan kesadaran pegawai untuk melakukan pemilahan limbah medis. Kedua, pengadaan tempat sampah ukuran besar bukan merupakan prioritas. Ketiga, anggaran terbatas dalam pemenuhan kebutuhan tenaga CSO. Keempat, proses perbaikan timbangan oleh unit sarana dan prasarana memakan waktu yang lama. Kelima, manajemen gudang farmasi dalam mengelola pemasukan obat kurang optimal. 
Management of Hazardous and Toxic Solid Waste in healthcare facilities is crucial as it significantly impacts service quality and environmental health. According to Indonesia’s 2022 environmental statistics, healthcare facilities contributed 726,817 tons of hazardous and toxic waste, but only 48,464 tons were managed. Universitas Indonesia Hospital (RSUI) has established quality indicators to assess the compliance of hazardous solid waste management with applicable regulations. However, the target for achieving these indicators was not met throughout 2024. This study employed in-depth interviews, observations, and document reviews. The information obtained was then analyzed using Root Cause Analysis (RCA) to identify the root causes of the issues. The quality indicators for hazardous and toxic solid waste management at RSUI comprise several criteria based on the management process: minimization, segregation and containment, collection, storage, and transportation of hazardous and toxic solid waste. The study revealed five root causes for the failure to meet the quality indicators for hazardous and toxic solid waste management at RSUI. First, socialization efforts are not conducted regularly but are only triggered by a decline in employee awareness regarding medical waste segregation. Second, the procurement of large trash bins is not prioritized. Third, the budget is limited for meeting the demand for cleaning service officers (CSOs). Fourth, the repair process for weighing scales by the facility unit takes a long time. Lastly, pharmacy warehouse management for incoming medication is not optimized.
Read More
S-11816
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive