Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 24711 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Noor Farida; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Ascobat Gani, Purnawan Junadi, Asjikin Iman Dachlan, Harimat Hendrawan
Abstrak:

Pandemic Agreement bertujuan untuk memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan dan respon pandemi di masa datang. Namun, kesenjangan pemenuhan cakupan vaksinasi COVID-19, menjadi alasan sulitnya pandemi ditaklukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaturan Pandemic Agreement dalam pemenuhan cakupan vaksinasi global untuk mencegah pandemi. Pada hasil analisis kuantitatif terdapat 4 (empat) variabel yang mempengaruhi yaitu pengujian modalitas pada laboratorium (p-value: 0,014;OR: 1,974); pendekatan One Health (p-value: 0,036;OR:0,66); pembiayaan untuk implementasi IHR (p-value:0,032;OR:1,676); peningkatan tenaga kesehatan saat terjadi kejadian kesehatan masyarakat (p-value:0,049; OR:1,369). Pandemic Agreement telah mengatur pemenuhan cakupan vaksinasi untuk mencegah terjadinya pandemi. Namun, masih terdapat pengaturan yang belum mengikat dan belum detail.


 

 The Pandemic Agreement strengthens prevention, preparedness, and response to future pandemics. This study aims to analyze the provisions of the Pandemic Agreement to achieve global vaccination coverage to prevent pandemics. The quantitative analysis results, there are four variables that influence this: laboratory testing modalities (p value: 0.014; OR: 1.974); the One Health approach (p-value: 0.036; OR: 0.66); funding for IHR implementation (p-value: 0.032; OR: 1.676); and increasing healthcare personnel during public health events (p-value: 0.049; OR: 1.369). The Pandemic Agreement has established requirements for vaccination coverage to prevent pandemics. However, there are still provisions that are not binding and lack detail. 

Read More
T-7292
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitriani Nur Rizki; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Yovsyah, Darmawan Adhi Tato
S-7333
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sekar Tina Amiaty Naro Putri; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Purnawan Junadi, Vetty Yulianty Permanasari, Tati Suryati, Mursalim
Abstrak: Seorang bayi membutuhkan nutrisi terbaik pada awal kehidupannya dan ASImerupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang. Disisi lain, walaupun beberapa keunggulan ASI telah diketahui, para ibu memilikikecenderungan untuk tidak menyusui bayinya secara eksklusif semakin besar.Sehingga menyebabkan menurunnya pemberian ASI eksklusif sehingga capaianASI eksklusif di Indonesia rendah dan belum mencapai target pemerintah.Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional menggunakan datasekunder Riskesdas Tahun 2013 dengan populasi adalah wanita usia subur 15-49tahun yang memiliki bayi usia 6-24 bulan. Sampel penelitian ini adalah sampelyang tercakup dalam Riskesdas 2013. Tujuan penelitian ini untuk menganalisisfaktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif di Indonesia.Pemberian ASI eksklusif di Indonesia merujuk pada hasil publikasi BadanLitbangkes yaitu sebesar 38%. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa adaempat variabel yang berhubungan signifikan dengan pemberian ASI eksklusif,yaitu pendidikan ibu,(OR=1,449), IMD (OR=1,65), kunjungan ANC (OR=1,215),dan konseling pasca persalinan (OR=1,137). Sedangkan, faktor yang palingdominan dalam pemberian ASI eksklusif adalah IMD. Pendidikan ibu, IMD,Kunjungan ANC, dan konseling pasca persalinan menjadi faktor penentukeberhasilan pemberian ASI eksklusif. Sehingga, pemerintah perlu mewajibkantenaga kesehatan untuk melakukan IMD, mensosialisasikan kunjungan ANClengkap dan konseling pasca persalinan untuk keberhasilan pemberian ASIeksklusif pada seribu hari pertama kehidupan.
Read More
T-4621
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmad Rafqi; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Anhari Achadi, Pujiyanto, Cendikia Sri Murwani, Deksa Persiana
Abstrak: Anak usia sekolah yang sehat merupakan asset pembangunan bangsa. Keberadaan makanan di sekolah sangat penting , karena akan memenuhi 25-36% kebutuhan energi harian anak. Kebiasaan makan yang tidak sehat (kurang gizi) dapat menyebabkan stunting (perlambatan pertumbuhan anak); penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes dan osteoporosis, sementara untuk jangka pendek dapat menyebabkan dental caries, anemia, overwight dan obesitas. Hasil pengujian Badan POM tahun 2008-2010, menunjukkan 40-44% jajanan anak sekolah secara nasional tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Kebijakan Aksi Nasional menuju pangan jajanan anak sekolah (PJAS) yang aman bermutu dan bergizi, merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pangan jajanan anak sekolah dengan cara memberdayakan komunitas sekolah secara mandiri mengawasi pangan jajanan di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan Aksi Nasional PJAS di kota Batam beserta efektitasnya dengan menggunakan analisa implementasi kebijakan dari Mazmanian dan Sabatier. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi dokumen.. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa implementasi kebijakan Aksi Nasional PJAS di kota Batam sudah terlaksana cukup baik namun tidak berjalan efektif, karena ketidaktepatan dalam menentukan indikator kinerja, tidak ada NSPK terkait peran, tugas dan tanggung jawab kelompok pelaksana, tidak ada strukturisasi pelaksanaan kebijakan tersebut, dan tidak ada dukungan langsung dari DPRD dan Pemerintah kota Batam. Komitmen dari pemerintah daerah kota Batam masih kurang, karena pengawasan pangan jajanan anak sekolah ini belum menjadi prioritas dalam pembangunan kota Batam. Kata kunci : Pangan jajanan anak sekolah, efektifitas, mandiri, Batam
Read More
T-4277
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indra Prima Putra; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Dumilah Ayuningtyas, Arsitawati P. Raharjo, Bramma Kiswanjaya
Abstrak:

Abstrak

Tesis ini membahas tentang komponen-komponen di dalam institusi pendidikan kedokteran gigi dan keterkaitannya dengan tingkat kelulusan Uji Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (UKDGI). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif-kualitatif dengan desain analitik deskriptif.Hasil penelitian memperlihatkan komponen-komponen sarana dental unit, ketersediaan dosen, kualifikasi dosen, serta letak wilayah memiliki keterkaitan dengan tingkat kelulusan UKDGI.Adapun saran peneliti adalah:1. Revisi standar pendidikan perlu segera dilakukan;2. Pengendalian mutu institusi baik internal maupun eksternal penting untuk diperbaiki mekanismenya sehingga dapat menjamin kualitas lulusannya;3. Standar UKDGI sebaiknya dikembangkan sesuai dengan standar minimum pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tenaga dokter gigi.

This thesis discusses the components in the dental education institutions and its association with the completion rates of Indonesian Dentists Competency Test (UKDGI). This study uses a quantitative-qualitative approach with descriptive analytic design. The results show that the components of dental unit facilities, ratio of teachers and students, teacher?s qualifications, and location of the region are associated with the completion rates of UKDGI.The researcher suggest:1. Revised educational standards need to be done immediately;2. Refinement to the quality control mechanism both internal and external are essential to ensure the quality of its graduates;3. UKDGI standards should be developed in accordance with the minimum standards of health services needed.

Read More
T-3957
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anindita Mahira Putri; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Muhammad Ridha Akbar
Abstrak: Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Fasilitas Kesehatan TingkatPertama (FKTP) merupakan gatekeeper dan pelayanan yang berfokus pada masyarakat.Sementara saat ini, pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN di puskesmasbelum maksimal, puskesmas sebagai gatekeeper belum menjadi prioritas utama dalampemanfaatan pelayanan kesehatan. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yangberkaitan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas oeh peserta JKNdengan menggunakan literature review. Basis pencarian literatur yang digunakan adalahProquest, PubMed, Google Scholar, dan Garuda Ristekbrin. Pada hasil pencarian,ditemukan sebanyak 16 studi terseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada sebagian besar studi dikatakan bahwapemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN masih cukup rendah. Sebagianbesar studi mendapatkan bahwa mereka yang lebih memanfaatkan pelayanan kesehatandi puskesmas adalah peserta JKN dengan usia di atas 46 tahun, dengan tingkatpendidikan yang tinggi, pendapatan tinggi, memiliki pengetahuan yang baik tentangJKN, memiliki aksesibilitas layanan yang mudah dan memadai, memiliki persepsi yangbaik terhadap kesehatan, dan memiliki persepsi yang baik terhadap sikap petugaskesehatan dan JKN.Kata kunci:Faktor-faktor, peserta JKN, pemanfaatan pelayanan kesehatan, puskesmas,literature review.
Read More
S-10384
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iskandar; Pembimbing: Agustin Kusumayati
T-776
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erlina; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Mieke Savitri, Siti Romlah
S-6767
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cahya Arbitera; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Maryati, Donnih
Abstrak: Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehatdengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakatmelalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukungdengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai penyelenggara JKNmemperkirakan pada 2015 akan mengalami defisit lebih dari 6 triliun rupiah. Pada2016, defisit diperkirakan menjadi 11 triliun rupiah. Penelitian ini menggunakandesain studi cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawatjalan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo yang berjumlah 800orang dan sampel yang diteliti sebesar 100 orang. Variabel pendidikan (P=0,005);Dimensi Ketepatan waktu (P=0,000); kesopanan dan keramahan (P=0,08);tanggung jawab (P=0,004); kenyamanan mendapatkan pelayanan (P=0,000);pelayanan (p=0,232) dan kemudahan mendapat pelayanan (P=0,000). Variabeljenis kelamin dan pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasanpasien JKN Non PBI pada Puskesmas Kecamatan Jakarta Timur. Kesimpulannyavariabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien JKN Non PBI PadaPuskesmas Kecamatan Jakarta Timur adalah ketepatan waktu;kemudahanmendapat pelayanan dan kenyamanan mendapatkan pelayanan dengan p value =0,000 < 0,05. Kesopanan dan keramahan petugas serta pelayanan dinyatakan tetapberpengaruh terhadap kepuasan dikarenakan dianggap merupakan faktor-faktoryang penting dalam kepuasan pelayanan.Kata kunci: Kepuasan, JKN, Non PBI, Puskesmas.
Health development in the period 2015-2019 is Indonesia Sehat program with thegoal to improve the health and nutritional status of the community through healthand empowerment through community efforts are supported with financialprotection and health care pemeratan. Social Security Agency (BPJS) Health asJKN organizers estimate in 2015 is a deficit of more than 6 trillion rupiahs. In2016, the deficit is estimated to be 11 trillion rupiahs. This study uses a cross-sectional study design. The population in this study were outpatients at the sub-district Puskesmas Kramat Jati and Pasar Rebo totaling 800 people and studiedsample of 100 people. Education variable (P=0,005); Dimension Timeliness(P=0,000); courtesy and friendliness (P=0,083); the responsibility (P=0,004); thecomfort to get services (P=0,000); and easy to get services (P=0,000); services(P=0,232). Education variable; dimension of job and services are not significantlyaffects patient satisfaction JKN Non PBI at East Jakarta District Health Clinics. Inconclusion Dimension Timeliness; comfort to get services and easy to get servicesmost influence on patient satisfaction JKN Non PBI in East Jakarta District HealthClinics with p value = 0,000 < 0,05. Courtesy and friendliness with services is stillinfluence on patient satisfaction bicause it was important factors on patientsatisfaction.Keywords: Satisfaction, JKN, Non PBI, Public Health Center.
Read More
T-4637
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Samuel Juliangrace Simarmata; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Maya Febriyanti Purwandari
Abstrak:
Data AKI terbaru dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2020 menunjukkan bahwa Angka kematian ibu di Indonesia adalah 189 per 100.000 kelahiran hidup, angka inimasih sangat tinggi dibandingkan dengan target SDGs yang ingin dicapai, yaitu menurunkan AKI sampai ke 70 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2030 mendatang. Adapun faktor determinan yang mempengaruhi kematian ibu adalah determinan jauh, determinan antara, dan determinan dekat. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi kematian ibu adalah Status Ekonomi, Tempat Tinggal, Pre-eklampsia dan Eklmpsia, Perdarahan Obsteri, dan Infeksi Obstetri. Faktor yag paling dominan memengaruhi kematian ibu adalah Perdarahan Obstetri.

The latest MMR data from the 2020 Inter-Census Population Survey (SUPAS) shows that the maternal mortality rate in Indonesia is 189 per 100,000 live births, this figure is still very high compared to the SDGs target to be achieved, which is to reduce MMR to 70 per 100,000 live births by 2030. The determinants that influence maternal mortality are distant determinants, intermediate determinants, and near determinants. The results obtained from this study show that the factors that influence maternal mortality are Economic Status, Place of Residence, Pre-eclampsia and Eclmpsia, Obstetric Hemorrhage, and Obstetric Infections. The most dominant factor affecting maternal mortality was Obstetric Hemorrhage.
Read More
S-11691
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive