Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32677 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Evie Kemala Dewi; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Stevan Deby Anbiya Muhamad Sunarno, Fetrina Lestari, Rizal Pahlevi Hilabi
Abstrak:
Pekerja di sektor perkantoran, khususnya industri penerbitan, seperti editor buku, setter, desainer grafis, dan staf administrasi rentan mengalami gangguan muskuloskeletal (MSD) akibat posisi kerja statis, penggunaan komputer yang intensif, dan desain workstation yang kurang ergonomis. Namun, penelitian mengenai ergonomi di industri penerbitan di Indonesia masih terbatas dan perlu dikaji lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko ergonomi yang memengaruhi keluhan gangguan muskuloskeletal pada editor buku, setter, desainer grafis, dan staf administrasi di Penerbit X tahun 2025 serta memberikan rekomendasi kegiatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional random sampling. Jumlah sampel yang didapatkan yaitu 86 orang. Untuk mengukur keluhan gangguan muskuloskeletal menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM), dan untuk mengukur postur kerja menggunakan Rapid Rapid Office Strain Assesment (ROSA). Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan nilai p <0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat 54,7% responden mengalami keluhan gangguan muskuloskeletal. Keluhan terbanyak yang dirasakan responden yaitu daerah leher (85%), bahu (69%), punggung bawah (67%), punggung atas (60%), dan pergelangan tangan (52%). Sebagian besar skor ROSA responden <5, tetapi masih ada responden yang mendapatkan skor ≥5 (26,7%). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia responden (>28 tahun) dan keluhan gangguan muskuloskeletal, dengan nilai p = 0,041. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja dan keluhan gangguan muskuloskeletal (p = 0,016). Masa kerja responden (>5 tahun) juga berhubungan dengan keluhan gangguan muskuloskeletal (p = 0,004). Selanjutnya, ditemukan pula hubungan antara kepuasan kerja responden dan keluhan gangguan muskuloskeletal, dengan nilai p = 0,034. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keluhan gangguan muskuloskeletal pada pekerja di Penerbit X berhubungan dengan usia, postur kerja, masa kerja, dan kepuasan kerja.

Office workers, particularly those in the publishing industry such as book editors, setters, designers, and administrative staff, are prone to experiencing musculoskeletal disorders (MSDs) due to static working postures, intensive computer use, and poorly designed workstations. However, research on ergonomics in the publishing industry in Indonesia remains limited and requires further investigation. This study aims to analyze ergonomic risk factors that influence musculoskeletal complaints among book editors, setters, designers, and administrative staff at Publisher X in 2025, and to provide recommended interventions. This research employs a quantitative approach with a cross-sectional study design. Samples were selected using proportional random sampling, resulting in a total of 86 respondents. Musculoskeletal complaints were measured using the Nordic Body Map (NBM) questionnaire, while working postures were assessed using the Rapid Office Strain Assessment (ROSA) method. Data were analyzed using the Chi-square test with a significance level of p < 0.05. The results showed that 54.7% of respondents reported musculoskeletal complaints. The most frequently reported areas of discomfort were the neck (85%), shoulders (69%), lower back (67%), upper back (60%), and wrists (52%). Although most respondents had ROSA scores of less than 5, there were still some respondents with scores ≥5 (26.7%). This study found a significant association between respondents' age (>28 years) and musculoskeletal complaints, with a p-value of 0.041. Additionally, there was a significant relationship between working posture and musculoskeletal complaints (p = 0.016). The respondents’ length of service (>5 years) was also significantly associated with musculoskeletal complaints (p = 0.004). Furthermore, job satisfaction was found to be significantly related to musculoskeletal complaints (p = 0.034). Based on these findings, it can be concluded that musculoskeletal complaints among workers at Publisher X are associated with age, working posture, length of service, and job satisfaction.

Read More
T-7353
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dita Mayasari; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Hendra, Irma Setiawaty Wulandari
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko individu, faktor risiko pekerjaan, faktor risiko lingkungan kerja, dan faktor risiko peralatan kerja terhadap keluhan gangguan muskuloskeletal pada pekerja UMKM pengrajin alas kaki di Kecamatan Ciomas. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Keluhan gangguan musculoskeletal dinilai dengan lembar penilaian Nordic Muskuloskeletal Questionnaire (NMQ).
Read More
S-10731
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yustika Itsnati Rahmah; Pembimbing: Hendra; Penguji: Mila Tejamaya, Heru Nugroho
Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada pekerja aktivitas manual handling di proyek pembangunan gedung bertingkat PT X yang berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat, dengan tujuan untuk melihat hubungan antara tingkat risiko ergonomi dan faktor individu terhadap keluhan gejala gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dan melibatkan 85 pekerja aktivitas manual handling. Metode yang digunakan dalam penlitian ini adalah Quick Exposure Check (QEC) dan Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi keluhan terbanyak yang dialami oleh pekerja yaitu pada punggung (51,8%), bahu kiri (40%), dan bahu kanan (36,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara tingkat risiko dan usia terhadap keluhan gejala gangguan muskuloskeletal
Read More
S-10796
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Rahmah Hidayatullah Lubis; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Dadan Erwandi, Fatma Lestari, Hanny Harjulianti, Iqbal Hasyim
T-3422
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febriyanti Puspa Nabiilah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri Widanarko, Ajie Nur Rendragraha
Abstrak:
Pekerjaan manual handling merupakan satu dari beberapa pekerjaan yang paling berpotensi terhadap munculnya keluhan musculoskeletal disorders. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan menganalisis faktor risiko pekerjaan manual handling, meliputi pengangkatan dan peletakan barang, oleh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM). Penelitian dilaksanakan di salah satu area milik perusahaan sektor logistik dan kepelabuhanan dengan melibatkan 10 orang Tenaga Kerja Bongkar Muat sebagai sampel. Instrumen untuk menilai keluhan musculoskeletal disorders yang digunakan pada penelitian ini adalah Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ) dan instrumen untuk penilaian tingkat risiko menggunakan NIOSH Lifting Equation. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 6 dari 10 pekerja memiliki keluhan musculoskeletal disorders. Sebanyak 9 dari 10 pekerja memiliki tingkat risiko sedang pada kegiatan pengangkatan dan 6 dari 10 pekerja memiliki tingkat risiko sedang pada kegiatan peletakan barang. Hasil pengukuran faktor lingkungan menunjukkan iklim kerja panas memenuhi persyaratan, sementara pencahayaan tidak memenuhi persyaratan.


Manual handling is recognized as one of the occupational activities with a high risk of musculoskeletal disorders (MSDs). This descriptive study aims to analyze the risk factors of manual handling tasks, specifically lifting and lowering loads by Stevedores.The research was conducted at a site owned by a logistic and port service company, involving 10 Stevedores as a sample. Musculoskeletal complaints were assessed using the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), while risk levels associated with lifting activities were evaluated using the NIOSH Lifting Equation. The findings indicate that 6 out of 10 workers reported complaints related to musculoskeletal disorders. Additionally, 9 out of 10 workers were found to be at a moderate risk level during lifting activities, and 6 out of 10 were at a moderate risk level during lowering tasks. Environmental measurements revealed that the thermal work environment met regulatory standards, whereas lighting levels did not comply with the required thresholds.
Read More
S-12127
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lingga Zahran Celestio; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri; Penguji: Mila Tejamaya, Andhini Indah Noviari
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor individu dan risiko ergonomi dengan keluhan subjektif MSDs pada pekerja yang menggunakan komputer di Kampus X. Metode yang dipakai adalah desain studi cross sectional dengan menggunakan Nordic Musculoskeletal Questionaire dan Rapid Office Strain Assessment. Penelitian ini dilakukan pada 60 pekerja di Kampus X. Variabel yang digunakan adalah umur, jenis kelamin, IMT, masa kerja, durasi kerja, status merokok, postur kerja, dan keluhan subjektif dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil univariat didapati 48 responden memiliki keluhan dan keluhan terbanyak dibagian atas leher, bawah leher, punggung, bahu kanan, dan pergelangan tangan kanan. Hasil bivariat didapatkan yaitu variabel yang berhubungan dengan keluhan subjektif MSDs ialah umur dan postur kerja (tingkat risiko ergonomi).
Read More
S-10696
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Safira Nurul Izzah; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Tubagus Dwika Yuantoko
S-12026
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fikri Firdaus; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Izhar M. Fihir, Ratna Dewi Suriani, Okta Mutiara Marlina
Abstrak:

Latar belakang: Penggunaan komputer dapat menimbulkan suatu keluhan kesehatan yang disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS), Sindrom ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko individual, lingkungan dan komputer.

Tujuan: Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor resiko ergonomik individual dan komputer yang berhubungan dengan kejadian Computer Vision Syndrome (CVS) pada pekerja pengguna komputer yang berkacamata dan pekerja yang tidak berkacamata.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian metode kualitatatif. Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2013 di Unit Pelakasana dan Pelatihan. Sampel sebanyak 18 orang dengan kriteria tertentu, dibagi menjadi 2 kelompok pekerja berkacamata dan pekerja yang tidak berkacamata. Peneliltian dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner dan pengukuran.

Hasil: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian CVS adalah Kelembaban 71%, Pencahayaan kurang dari 300-500 lux (KEPMENKES nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002), Usia lebih dari 40 tahun (das et al.), lama bekerja dengan komputer, dan jarak komputer dengan mata.

Kesimpulan: Gejala ekstraokuler pada pekerja pengguna kacamata bifocal melakukan retrofleksi leher sehingga leher tertekuk kebelakang yang menyebabkan keluhan nyeri pada leher. Penderita terbanyak bukan dari pengguna kacamata tetapi pada pekerja yang tidak berkacamata. Serta penderita CVS (berdasarkan kriteria anamnesa) di usia 25 tahun, kedua hal ini berkaitan dengan potur ergonomi pada saat kerja baik secara design tempat kerja, kondisi ruangan ataupun durasi kerja yang semuanya saling berkaitan sehingga menimbulkan gejala Computer Vision Syndrome (CVS).


Background: Computer usage could cause health complaints called Computer Vision Syndrome (CVS). This syndrome was influenced by individual and computer risk factors.

Aim: The objective of the study is to identify and to analyze individual and computer factors of computer Vision Syndrome (CVS).

Methods: This study was an observational study with methods qualitatively. The research was conducted in April-May 2013 in the Pelakasana and Training Unit. Sample of 18 people with certain criteria, divided into 2 groups of workers and workers who are not wearing glasses glasses. Peneliltian done by direct interviews using questionnaires and measurements.

Results: Factors associated with the incidence of CVS is Humidity 71%, less than the 300-500 lux lighting (KEPMENKES 1405/Menkes/SK/XI/2002), age over 40 years (das et al.), Long working computers, and computer distance by eye.

Conclusion: Extraocular symptoms in workers bifocal glasses users do retrofleksi neck so the neck is bent backwards which causes pain in the neck. Most patients but not from users goggles to workers who do not wear glasses. And people with CVS (based on criteria anamnesis) at the age of 25 years, these two things related to ergonomic posture at work both in design work, ambient conditions or duration of action that are all intertwined, giving rise to symptoms of Computer Vision Syndrome (CVS).

Read More
T-3800
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wansuzusino; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Chandra Satrya, Hanny Harjulianti
Abstrak: Latar Belakang: kesibukan dalam bekerja sehari-hari, seringkali individu mengabaikan aspek risiko keselamatan dan kesehatan yang berpotensi menimbulkan dampak kesehatan, seperti keluhan nyeri muskuloskeletal. Keluhan muskuloskeletal merupakan suatu gangguan pada bagian sistem muskuloskeletal tubuh. Beberapa faktor risiko seperti postur janggal, posisi statis, repetisi, durasi, beban kerja, lingkungan, suhu dan lain-lain. Banyak literatur yang mengungkapkan dampak kesehatan dan kerugian finansial akibat keluhan muskuloskeletal.
Tujuan: penelitian ini untuk menggambarkan penerapan ergonomi kantor dan keluhan muskuloskeletal pada PT. X Jakarta, sebuah perusahaan bergerak dibidang penjualan alat kesehatan dan keselamatan kerja.
Metode: penelitian kualitatif deskriptif yang menggambarkan penerapan ergonomi kantor dan keluhan muskuloskeletal. Pengumpulan data dengan kuesioner, risiko diukur dengan Quick Exposure Checklist (QEC) dan pengukuran terhadap area dan peralatan kerja.
Hasil: sebagian besar responden(90%) berusia diatas 35 tahun, perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Sebagian besar lama kerja responden kurang dari 5 tahun. Tingkat pendidikan yang paling banyak (66,7%) sarjana. Responden yang perokok (26,7%) dan sebagian besar responden (66,7%) tidak berolahraga, mayoritas responden tidak melakukan strecthing saat bekerja. Semua tidak pernah menghadiri training ergonomi. Nilai pengetahuan ergonomi baik, hasil QEC didapatkan sebagian besar postur kepala/leher berisiko tinggi, postur punggung sebagian besar risiko tinggi, sedangkan postur bahu, tangan dan pergelangan tangan responden sebagian berisiko sedang. Proporsi kelompok lima besar keluhan muskuloskeletal dalam satu tahun terakhir yaitu leher atas (54%), pinggang (54%), pinggul (36%), bahu kanan (36%), leher bawah dan punggung (32%). Sedangkan kelompok lima besar keluhan muskuloskeletal dalam tujuh hari terakhir yaitu leher atas (54%), pinggang (36%), leher bawah (29%), punggung (29%), dan bahu kanan (21%)
Kesimpulan: pengetahuan ergonomi yang baik memerlukan faktor pendukung berupa sarana dan prasarana peralatan kerja, serta dukungan dari atasan langsung agar penerapan ergonomi berjalan baik.
Kata kunci: Ergonomi kantor, keluhan musculoskeletal, Quick Exposure Checklist
Read More
T-4467
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indri Astuti; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Mayarni
Abstrak: Pekerja forklift merupakan salah satu jenis pekerjaan yang memiliki risiko terkenamusculoskeletal disorders karena faktor individu, lingkungan, dan pekerjaan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pekerjaan forklift, faktor individu dan lingkungan yang berhubungan dengan musculoskeletal disorderspada pekerja forklift di PT X tahun 2013 dan melihat gambaran risiko pekerjaan.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi potonglintang dengan kuesioner dan tools REBA.
Hasil penelitian menyatakan bahwalama kerja mempengaruhi keluhan subyektif musculoskeletal disorders dantingkat risiko ergonomi pekerja forklift termasuk ringan hingga sedang. Sarannya,perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian postur kerja pekerja forklift,pengaturan durasi kerja, sosialisasi terkait musculoskeletal disorders, gejala,faktor risiko, tindakan pencegahan, dan penanganan. Kata kunci : risiko, ergonomi, forklift, musculoskeletal disorders.
Read More
S-7784
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive