Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 27874 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rahma Lisa Oktaviani; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Yuni Kusminanti
S-6210
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widy Aryanti; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi, Yuni Kusminanti
S-6219
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Audinia Nada Kamilah; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Hendra, Budi Yulianto
Abstrak: Pengemudi Awak Mobil Tangki (AMT) merupakan kelompok pekerja berisiko tinggi untuk mengalami kelelahan yang disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor terkait tidur, faktor terkait pekerjaan, faktor psikososial, dan faktor individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor tersebut dengan kelelahan pada pengemudi AMT. Desain penelitian cross-sectional dalam peneltian ini menggunakan instrumen subjektif berupa kuesioner (IFRC, PSQI, SHI, KSS, dan kuesioner lainnya) kepada 220 pengemudi AMT serta instrumen objektif berupa smart watch fitbit untuk mengukur kualitas dan kuantitas tidur pada 10 pengemudi AMT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kualitas tidur (p=0,005, OR=3,376), lingkungan tempat tidur (p=0,008, OR=2,137) dan kebiasaan sebelum tidur (p=0,005, OR=2,246) dengan status kelelahan. Tidak didapatkan hubungan signifikan antara kuantitas tidur dengan status kelelahan. Meskipun demikian, berdasarkan pengukuran smart watch fitbit, kuantitas tidur pengemudi AMT pada hari kerja lebih singkat dibandingkan pada hari libur, serta didapatkan kualitas tidur yang buruk pada tahapan REM sleep (< 20%). Faktor risiko lain seperti lingkungan kerja (p=0,000, OR=4,209) dan status kesehatan (p=0,013, OR=2,052) juga berhubungan dengan status kelelahan.
Kata kunci: Kelelahan, IFRC, Fitbit, Pengemudi Awak Mobil Tangki

Tank truck drivers are a group of high-risk workers to experience fatigue because it involves various factors, namely sleep-related factors, work-related factors, psychosocial factors, and individual factors. The purpose of this study is to analyze the relationship between these factors with fatigue on tank truck drivers. The cross-sectional study designed in this study uses subjective instruments consisting of questionnaires (IFRC, PSQI, SHI, KSS, and other questionnaires) for 220 drivers and objective instruments in the form of Fitbit smart watches to measure the quality and quantity of sleep for 10 drivers. The results shows a significant relationship between sleep quality (p = 0.005, OR = 3.376), bed environment (p = 0.008, OR = 2.137) and habit before going to bed (p = 0.005, OR = 2,246) with fatigue status. There is no significant relationship between the quantity of sleep and the fatigue status. However, based on Fitbit smart watch measurements, the quantity of sleep on workdays is shorter than off-days, and poor sleep quality is obtained in REM sleep (< 20%). Other risk factors such as work environment (p = 0,000, OR = 4,209) and health status (p = 0,013, OR = 2,052) were also related to the fatigue status.
Key words: Fatigue, IFRC, Fitbit, Tank Truck Drivers
Read More
S-10077
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Wahyuningsih; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Dadan Erwandi, Hanny Harjulianti, Istiati Suraningsih
T-4233
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hendro Kusumo; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Yuni Kusminanti
S-5566
Depok : FKM UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Wijanarko; Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Iqbal Anggriawan
Abstrak: Kelelahan pada pengemudi merupakan salah satu faktor penyebab utama terjadinyakecelekaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktorrisiko pengemudi yaitu usia, IMT, durasi kerja, masa kerja, waktu istirahat,commuting time, shift kerja, dan kuantitas tidur pengemudi truk tangki BBM.Penelitian ini dilakukan pada bulan selama bulan juni di Depot TBBM PlumpangJakarta. Jumlah sampel dalam penelitian 123 responde. Penelitian bersifatkuantitatif observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional.Pengukuran kelelahan menggunakan subjective symptoms test yang bersumber dariIndustrial Fatigue Research Committe (IFRC). Hasil penelitian menunjukkanbahwa 60,1% pengemudi mengalami kelelahan ringan dan 39,8% pengemudimengalami kelelahan sedang. Gejala kelelahan yang paling sering dialami olehresponden adalah merasa haus sebanyak 90,1%. Hasil perhitungan statistik chisquare tidak menunjukkan adanya faktor-faktor risiko yang memiliki hubunganbermakna, namun hasil uji t dan uji korelasi menunjukkan secara signifikan bahwadurasi mengemudi dan masa kerja memiliki hubungan positif dengan skorkelelahan.
Kata kunci:Kelelahan, Pengemudi, Petroleum Truck.
Driver fatigue is one of the main cause of road accident. This study aimed todetermine the correlation between petroleum truck driver fatigue with the risk factorsuch as age, BMI (body mass indeks), driving hours, working period, rest time,commuting time, work shift, and sleep hours of petroleum truck drivers. This studywas conducted in June 2016 at PT. X Depot TBBM Plumpang Jakarta. Total sampleof this study are 123 drivers. This research is based on quantitative observationalstudies using cross-sectional approach. Measurement of fatigue using subjectivesymptoms tes based on Industrial Fatigue Research Committe (IFRC). The resultsshow that 60,1% drivers experienced mild fatigue, while 39,1% drivers experiencedmedium fatigue. The result of chi-square calculation did not show any statisticallysignificant association between risk factor with driver fatigue, although otherstatistic test such as t-test and correlation test significantly show that driving hoursand working period show positive relation with the fatigue score.
Keywords:Fatigue, Driver, Petroleum Truck.
Read More
S-9233
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wito Sugiono; Pembimbing: Wawan Irawan, Chandra Satrya; Penguji: Tata Soemitra
T-2206
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ridha Amini Insyania Saragih; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Abdul Kadir, Dadan Erwandi, Andi Muhammad Nurfadli, Annas Zulkarnain
Abstrak:
Kecelakaan lalu lintas di Indonesia tahun 2019 mencapai angka 116.411 kasus, dan di kota Medan tahun 2020 mencapai 6.083 kasus. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengemudi angkutan penumpang merupakan masalah yang tidak dapat dikesampingkan dikarenakan dapat menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi, cidera dan kerusakan pada properti serta berpengaruh pada pengguna jalan umum lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku mengemudi pada pengemudi angkutan penumpang di Kota Medan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi dan sampel dari penelitian adalah pengemudi angkutan penumpang dengan jumlah sampel 357 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Driving Behaviour Questioner (DBQ). Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan kuantitatif, analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Uji statistik menggunakan chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat keselahan 5% (CI=95% dan α=5%) dan multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan dari 357 orang responden terdapat 180 responden dengan perilaku mengemudi berisiko tinggi. Variabel yang memiliki hubungan signifikan dan berpengaruh terhadap perilaku mengemudi pada pengemudi angkutan umum di kota Medan adalah usia yang terdiri atas kategori dibawah 35 tahun, 35-45 tahun, dan diatas 45 tahun, jenis kelamin, tingkat pendidikan pengemudi, pengalaman mengemudi, waktu kerja per hari dan jenis kendaraan.

Traffic accidents in Indonesia in 2019 reached 116,411 cases, while at Medan in 2020, it reached 6,083 cases. The rate of traffic accidents involving public transport drivers is a problem that cannot be ruled out because it can cause high mortality, injury and damage to property and affect other public road users. This study aims to analyze the factors that influence driving behavior in public transport drivers in Medan. This research is a quantitative research with a cross sectional study design. The population and sample of the study were passenger transport drivers with 357 respondents as the sample of the research. The research instrument used was the Driving Behaviour Questioner (DBQ) questionnaire. The data obtained were analyzed with a quantitative approach, data analysis using univariate, bivariate and multivariate analysis. Statistical test using chi square with 95% confidence interval and 5% level of error (CI =95% and a=5%) and multivariate logistic regression. The results showed that from 357 respondents, there were 180 respondents with high-risk driving behavior. Variables that have a significant relationship and influence on driving behavior in public transportation drivers in Medan are ages consisting of categories under 35 years, 35-45 years, and over 45 years, gender, driver education level, driving experience, working time per day and type of vehicle.
Read More
T-6702
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wiwit Wulandari; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Hendra, Heny D. Mayawati, Marama Namora
T-4213
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yukitri Nofriandita; Pembiming: Dadan Erwandi; Penguji: Indri Hapsari, Ismojo Djati
Abstrak: Perilaku manusia yang berhubungan dengan keselamatan merupakan sebuahpendekatan untuk menganalisis apa yang dibutuhkan untuk membuat perilakuaman lebih dimungkinkan dan mengurangi perilaku yang berisiko (Geller, 2001).Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bekerja aman sangat pentinguntuk diketahui sehingga faktor-faktor tersebut dapat diperbaiki dan terusditingkatkan agar terhindar dari kecelakaan kerja, baik injury maupun near miss.Aspek keselamatan pada bengkel servis mobil yang bergerak dalam industrisektor informal, merupakan aspek penting karena terdapat banyak kondisi ataukeadaan yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja karena kondisi industriinformal saat ini masih sangat kurang memadai dan juga kurang mendapatperhatian dari instansi terkait, tidak sesuainya rancangan tempat kerja, kurangbaiknya prosedur atau pengorganisasian kerja, rendahnya kesadaran para pekerjauntuk berperilaku aman dalam bekerja serta minimnya peralatan pelindung bagipekerja.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain crosssectional dimana informasi dan data dikumpulkan pada satu waktu yang samamelalui penyebaran kuesioner, observasi dan wawancara pada 22 bengkel servismobil di Depok. Sampel pada penelitian ini berjumlah 106 responden. Analisisbivariat dilakukan dengan uji Chi Square.Berdasarkan hasil penelitian, diketahui 51,9% pekerja berperilaku amandan 48,1% pekerja yang berperilaku tidak aman. Faktor-faktor yang tidak mempengaruhi perilaku aman adalah pengetahuan. Sedangkan, faktor-faktor yangterbukti mempengaruhi perilaku aman adalah sikap, pengalaman bekerja,ketersediaan SOP, ketersediaan APD, peran pengawas dan peran rekan kerja.Kata kunci : perilaku aman, sektor informal, bengkel servis mobil
Human behavior related to safety is an approach to analyzing what isneeded to make the behavior more likely to be safe and reduce risk of behavior(Geller, 2001). Factors affecting work safety behavior are very important to beknown so that these factors can be repaired and improved continuously in order toavoid accidents, whether injury or near miss.Safety aspects of the car service station engaged in the informal sectorindustries, is an essential aspect because there are a lot of conditions orcircumstances that can lead to accidents due to the conditions of informal industryis still highly inadequate and also received less attention from the authorities, theincompatibility plans of employment, poor procedures or organizing work, lack ofawareness of the workers to behave safely at work and also lack of protectiveequipment for workers.This research is a quantitative study with cross-sectional design whereinformation and data collected at the same time through the distribution ofquestionnaires, observations and interviews in 22 car service stations in Depok.The sample in this research are 106 respondents. Bivariate analysis performed byChi Square test.Results of the study, 51,9% of workers behave safely and 48,1% others donot behave safely. Factors that do not affect safety behavior is knowledge.Meanwhile, factors that shown to affect safety behavior are the attitude, workingexperience, availability of SOP (Standar Operating Procedure), availability ofPPE (Personal Protective Equipment), role of supervisor and role of co-worker.Keywords : safety behavior, informal sector, car service station
Read More
S-7569
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive