Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Muhammad Luthfi; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Mila Teja, Robiana Modjo, I Made Ady Wirawan, Andre Satria Wisaksana
Abstrak:
Pekerja Sektor Pariwisata berisiko terkena gangguan otot rangka akibat kerja (GOTRAK). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan faktor risiko individu, fisik dan psikososial dengan keluhan GOTRAK melalui disian penelitian tinjauan pustaka sistematis. Database yang digunakan dalam mencari literatur adalah Sciencedirect, Pubmed dan Scopus dengan waktu publikasi tahun 2005 hingga 2020. Terdapat 12 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi. 10 literatur merupakan studi cross-sectional, 1 literatur merupakan studi exploratory dan 1 literatur merupakan studi cohort. Terdapat bukti kuat antara jenis kelamin, IMT, gerakan repetitive, gerakan menggapai berlebihan dan jumlah pembersihan kamar per hari dengan GOTRAK pada beberpa bagian tubuh pekerja sektor pariwisata

Tourism workers at risk of work-related musculoskeletal disorder (WSMDs). The aim of this study was to analyze the relationship between individual, physical and psychosocial factors as risk factors for work-related musculoskeletal disorder through systematic literature review design study. The database used in searching for literature were Sciencedirect, Pubmed and Sopus with publication year from 2005 – 2020. There 12 literature that matched the inclusion criteria, 10 literature is cross-sectional study, 1 literature is exploratory study, 1 literature is cohort study. There is strong evidence and positive association between sex, BMI, repetitive movements, excessive reacing movements and the number of cleaning rooms per day with WSMDs.

Read More
T-5917
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Luthfi; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Supriadi
Abstrak: Pekerja Administasi berisiko terkena GOTRAK (gangguan otot rangka). Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran risiko ergonomi terkait keluhan GOTRAK pekerja administrasi pada aktivitas mengetik. Metode penilaian yang digunakan adalah RULA, QEC, ROSA dan NBQ. Penilaian mendapati hasil yang selaras, bahwa aktivitas mengetik berisiko tinggi, perlu diteliti lebih lanjut secara berkala dan perubahan diperlukan secepatnya. Postur yang berhubungan dengan alat kerja komputer berada pada kategori area yang membutuhkan intervensi ergonomi. Leher, bahu kiri, bahu kanan, punggung atas, dan punggung bawah merupakan bagian yang paling banyak dikeluhkan, baik selama 1 tahun maupun 1 minggu terakhir. Mengetik merupakan aktivitas paling berisiko pada pekerjaan administrasi.
Kata kunci: ergonomi, kantor, otot rangka.

Administrative workers are at risk for MSDs (Musculoskeletal Disorders). This research was conducted in order to give a description of ergonomic risk related to MSDs on typing activity among administration workers. Methodology that were used are RULA, QEC, ROSA, and NBQ. Results show that typing is a high risk activity, further evaluation are frequently required and changes need to be made. Posture while using computer are in category which needs ergonomic intervention. Neck, right and left shoulder, upper and lower back, are areas that are most complained, both in the last 1 year or 1 week. Typing is a high risk activity among administrative workers.
Keywords: ergonomic, office, musculoskeletal.
Read More
S-9202
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizka Lailatul Rohmah; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Hendra, Muhammad Luthfi, Subkhan, Amory Setia
Abstrak:
Gangguan otot dan tulang rangka akibat kerja (gotrak) merupakan salah satu masalah kesehatan kerja utama di sektor konstruksi, termasuk pada industri beton pracetak yang menuntut beban fisik tinggi, postur kerja janggal, dan aktivitas manual berulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi serta hubungan antara faktor individu, organisasi, psikososial, dan fisik dengan kejadian gotrak pada pekerja beton pracetak di PT ABC. Studi ini menggunakan desain potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dan melibatkan 180 pekerja dari tiga pabrik PT ABC di Pulau Jawa. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur, yaitu Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), Effort-Reward Imbalance (ERI), Job Content Questionnaire (JCQ), dan COPSOQ II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi keluhan gotrak cukup tinggi, yaitu 81,7% dalam 7 hari terakhir dan 68,3% dalam 12 bulan terakhir. Dari lima faktor individu yang dianalisis, hanya usia yang memiliki hubungan signifikan terhadap gotrak jangka pendek. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara faktor organisasi (shift kerja, status kepegawaian, jenis pekerjaan) dengan kejadian gotrak. Namun, pada faktor psikososial, ditemukan bahwa tuntutan psikologis tinggi berhubungan signifikan dengan peningkatan risiko gotrak dalam 7 hari terakhir (OR=3,3), sedangkan kepuasan kerja tinggi berhubungan dengan penurunan risiko gotrak dalam 12 bulan terakhir (OR=0,45). Selain itu, pengangkatan beban manual 16–25 kg sebanyak ≥2 hari/minggu terbukti meningkatkan risiko gotrak jangka panjang secara signifikan. Temuan ini menunjukkan perlunya pemantauan dan pengendalian faktor risiko ergonomi secara menyeluruh, terutama pada pekerja lapangan, untuk meningkatkan kesehatan kerja, mencegah kecelakaan, serta menjaga produktivitas di industri beton pracetak.

Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) are a major occupational health issue in the construction sector, particularly in the precast concrete industry, which involves physically demanding tasks, awkward working postures, and repetitive manual activities. This study aims to analyze the prevalence and associations between individual, organizational, psychosocial, and physical factors with WMSDs among precast concrete workers at PT ABC. A cross-sectional quantitative approach was employed, involving 180 workers from three PT ABC plants located in Java, Indonesia. Data were collected using structured questionnaires, including the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), Effort-Reward Imbalance (ERI), Job Content Questionnaire (JCQ), and COPSOQ II. The results revealed a high prevalence of WMSD complaints, with 81.7% of workers reporting symptoms in the past 7 days and 68.3% within the past 12 months. Of the five individual factors analyzed, only age showed a significant association with short-term WMSDs. No statistically significant associations were found between organizational factors (shift work, employment status, job type) and WMSDs. However, two psychosocial factors were significantly associated: high psychological demands increased WMSD risk in the past 7 days (OR=3.3), while high job satisfaction reduced long-term WMSD risk in the past 12 months (OR=0.45). Additionally, manual lifting of 16–25 kg for ≥2 days/week was significantly associated with long-term WMSDs. These findings highlight the urgent need for comprehensive ergonomic risk monitoring and interventions, especially for field workers, to improve occupational health, prevent injuries, and maintain productivity in the precast concrete industry.

Read More
T-7283
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shof Watunnida; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Hendra, Muhammad Lutfi, Dessy Rosmelita, Syahrul Efendi
Abstrak:
Tujuan: Prevalensi gangguan otot rangka pada tenaga pekerja perkantoran sangat tinggi. Terjadinya masalah kesehatan ini berhubungan dengan beberapa faktor risiko. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi serta faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan otot dan rangka pada pekerja perkantoran di Instansi K tahun 2024. Metode: Sebanyak 145 pekerja perkantoran di Instansi K menjadi responden penelitian ini yang merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional dengan menggunakan kuesioner Nordic Musculosceletal Questioner, Rapid Office Strain Assessment (ROSA), COPSOQ III, serta kuesioner stres kerja untuk mengukur faktor individu, faktor organisasi pekerjaan, faktor biomekanik serta faktor psikososial terhadap 7 hari terakhir dan 12 bulan terakhir gangguan otot dan rangka pekerja perkantoran di Instansi K. Hasil: Sebanyak 90.3% pekerja mengalami gangguan otot dan rangka. Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan otot dan rangka pada pekerja perkantoran di Instansi K antara lain:Jenis kelamin laki-laki (p=0.013), effort tinggi (p=0.003), reward rendah (p=0.001), over commitment tinggi (p=0.003) serta ROSA level perlu perhatian (p=0.002). Kesimpulan: Tingginya prevalensi gangguan otot dan rangka serta banyaknya faktor-faktor risiko yanng berhubungan dengan gangguan otot dan rangka tersebut membutuhkan adanya pengendalian dan penanggulanan segera untuk mengurangi serta mencegah terjadinya gangguan otot dan rangka pada pekerja perkantoran di Instansi K.

Objective: The prevalence of musculoskeletal disorders in office workers is very high. The occurrence of this health problem is related to several risk factors. Therefore, this study aims to analyze the prevalence and risk factors associated with musculoskeletal disorders in office workers in Institution K in 2024. Method: 145 office workers in Institution K are respondents of this study, this study is a observational study with a cross sectional design. Using the Nordic Musculosceletal Questioner, Rapid Office Strain Assessment (ROSA), COPSOQ III, and work stress questionnaires to measure individual factors, work organization factors, biomechanical factors and psychosocial factors in the last 7 days and last 12 months of muculoskeletal disorders in office workers at Institution K. Results: 90.3% of workers experienced musculoskeletal disorders. Risk factors associated with musculoskeletal disorders in office workers in Institution K include: Male gender (p=0.013), high effort (p=0.003), low reward (p=0.001), high over commitment (p=0.003) and ROSA warning level (p=0.002). Conclusion: The high prevalence of musculoskeletal disorders and the many risk factors associated with these musculoskeletal disorders require immediate control and mitigation to reduce and prevent the occurrence of musculoskeletal disorders in office workers at Institution K.
Read More
T-7004
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive