Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rizky Anggraita Damayanti; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Anhari Achadi, Tresna Karmila, Arif Gunawan
Abstrak:
Keselamatan pasien adalah masalah bagi sistem perawatan kesehatan. Lingkungan keselamatan kerja dari organisasi perawatan kesehatan, dan bagaimana keterlibatan karyawan memengaruhi keselamatan pasien sangat penting untuk meningkatkan keselamatan karyawan dan pasien. Ada bukti anekdotal yang menunjukkan bahwa keterlibatan karyawan dikaitkan dengan budaya keselamatan di Rumah Sakit Citra Sari Husada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan hubungan antara keterlibatan karyawan dan budaya keselamatan pasien, dan memprediksi budaya keselamatan pasien dari skor keterlibatan karyawan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan kuesioner sebagai alat ukur. Survei Gallup Q12 tentang keterlibatan karyawan dan Survei Rumah Sakit Pada Budaya Keselamatan Pasien dilakukan. Data dikumpulkan pada bulan Mei - Juni 2020 dari sampel karyawan dan dokter di seluruh Rumah Sakit Citra Sari Husada, dan terdapat 88 sampel yang bisa dianalisis. Hasil penelitian ini, kedua budaya dalam keselamatan pasien di Rumah Sakit Citra Sari Husada ditemukan dalam tingkat sedang. Dalam hasil keterlibatan karyawan tidak terlibat. Dari 12 komposit kultur keselamatan pasien, skor rata-rata tertinggi adalah dukungan manajemen untuk keselamatan pasien

Patient safety is an issue for the health care system. The work safety environment of a health care organization, and how employee involvement affects patient safety is critical to improving employee and patient safety. This study used a cross-sectional design with a questionnaire as a measuring tool. A Gallup Q12 Survey on employee engagement and a Hospital Survey on Patient Safety Culture were conducted. Data were collected in May - June 2020 from a sample of employees and doctors throughout Citra Sari Husada Hospital, and there were 88 samples that could be analyzed. The results of this study, the two cultures in patient safety at Citra Sari Husada Hospital were found to be moderate. In the involvement of employees not involved. Of the 12 patient safety culture composites, the highest mean score was management support for patient safety (62.12%). Bivariate analysis using Pearson correlation was performed, and 11 composites of patient safety culture had a correlation with employee involvement. This research model can explain the patient safety culture by 24.7%. The linear equation of this model is Patient Safety Culture = 44,279 + 0.439 total employee engagement score - 2,844 hours worked / week. The recommendations of this study are for the development of an award-winning system, workload analysis, open-minded input, and continuous workload analysis to improve patient safety culture.

Read More
T-5974
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Salmah; Pembimbing: Salmah; Penguji: Kurnia Sari, Suprijanto Rijadi, Grace Sabrina Rumengan, Sardi
T-4354
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Esty Wahyuningsih; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Dian Ayubi, Robiana Modjo, Taufiq; Dezi Syukrawati
Abstrak: Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan primer di Indonesia dituntut untuk menerapkan keselamatan pasien dalam pelayanan yang diberikan. Langkah awal penerapan keselamatan pasien di puskesmas, adalah dengan mengukur budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keselamatan pasien pada petugas yang bekerja di Puskesmas Kota Bekasi yang telah diakreditasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengukur budaya keselamatan pasien dengan menggunakan instrumen MOSPSC (Medical Office Survey on Patient Safety Culture) dari AHRQ (Agency of Health Research and Quality), kemudian dilanjutkan metode kualitatif untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat budaya keselamatan pasien di puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan budaya keselamatan pasien pada petugas puskesmas dalam kategori budaya sedang. Tidak ada perbedaan budaya keselamatan pasien pada kelompok petugas yang kesemuanya termasuk kategori budaya sedang. Kerja sama tim merupakan komponen budaya keselamatan dengan presentase tertinggi dan termasuk kategori baik (84,2%). Presentase terendah budaya keselamatan pasien di puskesmas adalah pada komponan tekanan dan kesibukan kerja (36,3%). Pemerintah baik pusat maupun daerah perlu mempertimbangkan kembali kesesuaian antara program yang dibebankan kepada puskesmas dengan jumlah tenaga yang tersedia di puskesmas. Hal ini diperlukan agar puskesmas dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal termasuk penerapan budaya keselamatan pasien di Puskesmas
Puskesmas is the leading of primary health services in Indonesia and required to implement patient safety in the services provided. The initial step in implementing patient safety at the puskesmas is to measure the patient's safety culture. This study aims to determine the description of patient safety in officers whose working at accredited Puskesmas in Bekasi. This study used a quantitative method to measure the patient safety culture using the MOSPSC (Medical Office Survey on Patient Safety Culture) instruments from AHRQ (Agency of Health Research and Quality), then followed by qualitative methods to determine the supporting factors and inhibiting factors of patient safety implementation in puskesmas. The results of the study showed a patient safety culture in puskesmas officers in the medium culture category. There is no difference in patient safety culture in the group of workers based on the profession, all of which are in the moderate category. Team work was a component of safety culture with the highest score and including good categories (84,2%). The lowest score of patient safety culture at the puskesmas was in the component of work pressure and pace (36,3%). The central and regional governments need to reconsider the compatibility between the programs charged to the puskesmas and the number of staff available at the puskesmas. This is needed so that the puskesmas can carry out its duties and functions optimally including the application of a patient safety culture at the Puskesmas
Read More
T-5762
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cinta Callissta Anggraeni; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Adang Bachtiar, Rikza Anaupal Dahri
Abstrak:
Membangun kesadaran terhadap budaya merupakan langkah pertama menuju keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran budaya keselamatan pasien di Puskesmas Duren Sawit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan kuesioner hasil adaptasi dari HSOPSC 2.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan memperoleh persentase tertinggi (88,3%) dan dimensi pelaporan kejadian keselamatan pasien memperoleh persentase terendah (57,7%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah budaya keselamatan pasien di Puskesmas Duren Sawit tergolong cukup baik (73,9%) sehingga Puskesmas perlu meningkatkan pelatihan, sosialisasi, dan sumber daya, memberikan reward bagi tenaga kesehatan yang melapor, serta melaksanakan monitoring dan evaluasi.

Construct awareness of culture is the first phase towards patient safety. The purpose of this study to obtain the patient safety culture overview at the Duren Sawit Public Health Center. This study is quantitative research with a cross-sectional approach using questionnaires adapted from HSOPSC 2.0. The results showed organizational learning and continuous improvement had the highest percentage (88,3%) and reporting patient safety events had the lowest percentage (57,7%). The conclusion of this study patient safety culture relatively good (73,9%). Therefore, needs to increase coaching, socialization, and resources, give rewards for healthcare workers who has reported, and implement monitoring and evaluation.
Read More
S-11645
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mira Puspitasari; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Suprijanto Rijadi, Amal Chalik Sjaaf, Irwan Heriyanto, Gardjito Sipan
Abstrak: Merumuskan Learning Organization Melalui Analisis Budaya Keselamatan Pasien Dan Budaya Organisasi Di RS.Masmitra Langkah awal membangun keselamatan pasien adalah melakukan penilaian terhadap budaya keselamatan pasien yang mana diperlukan pengkajian budaya organisasi sebagai panduan dalam menerapkan keselamatan pasien. Penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif potong lintang dilanjutkan metode kualitatif ini bertujuan mengukur budaya keselamatan pasien, mengidentifikasi profil budaya organisasi dan merumuskan learning organization untuk membangun keselamatan pasien di RS.Masmitra. Budaya Hierarchy didapati sebagai budaya organisasi yang dominan saat ini di RS.Masmitra yang membutuhkan manajemen pengetahuan dalam upaya transformasi budaya keselamatan pasien. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian budaya keselamatan pasien yang menyatakan dimensi pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan merupakan budaya terlemah di RS.Masmitra. Oleh karena itu, perumusan learning organization sangatlah tepat untuk membangun keselamatan pasien di RS.Masmitra.
Read More
B-1685
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indera; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Purnawan Junadi, Masyitoh, Ferdy D. Tiwow, Dini Handayani
Abstrak: Penelitian menggunakan desain sequential explanatory melalui analisis kuantitatif menggunakan kuesioner Survei Farmasi dalam Budaya Keselamatan Pasien dari AHRQ dilanjutkan focus group discussion untuk merumuskan strategi dan kebijakan dalam membangun budaya keselamatan pasien di Instalasi Farmasi RS Santa Elisabeth Batam Kota.

Analisis budaya keselamatan pasien menghasilkan 4 dimensi kategori budaya sedang yang memerlukan perbaikan keselamatan pasien serta 7 dimensi kategori budaya baik yang menjadi kekuatan dalam keselamatan pasien. Pengorganisasian ketenagaan, beban kerja dan pola kerja; konseling pasien; keterbukaan komunikasi; dan respons terhadap kesalahan menjadi kelemahan budaya keselamatan pasien yang menjadi prioritas perbaikan. Tingkat pelaporan kejadian masih rendah dan harus mendapat perbaikan.

Kata kunci: budaya keselamatan pasien, instalasi farmasi

This research uses sequential explanatory design started from quantitative analysis using questionnaire The Pharmacy Survey on Patient Safety Culture (PSOPSC) from AHRQ followed by focus group discussion to formulate strategy to build patient safety culture.

Analysis of patient safety culture resulted in 4 dimensions of moderate cultural categories that require improvement and 7 dimensions of good cultural categories that be strength of the patient safety culture. Staffing, Work Pressure and Pace; Patient counseling; Communication openness; and Response to Mistakes is weakness of the patient safety culture that become priority improvement. Level of incident reporting is still low and need improvement.

Keywords: patient safety culture, pharmacy installation
Read More
B-1904
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putu Darmika; Pembimbing; Surya Ede Darmawan; Penguji: Amal C. Sjaaf, Pujiyanto, Budi Hartono, I Made Sudiana
Abstrak: Keselamatan pasien merupakan isu global yang pencapainnya masih rendah, sehingga untuk pencapainnya perlu menerapkan budaya keselamatan pasien. Budaya keselamatan pasien diukur berdasarkan 12 elemen budaya keselamatan pasien menurut AHRQ dan penerapan 6 sasaran keselamatan pasien. Dipersepsikan penyebab masalah adalah lingkungan kerja, tim kerja, kepemimpinan, kepuasan kerja dan stress kerja. Di RSU Dharma Yadnya Denpasar, belum diketahui persepsi staf tentang budaya keselamatan pasien, namun tingkat insiden yang terjadi masih tinggi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan determinan faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang dianalisis menggunakan PLS, dengan sampel perawat dan bidan pelaksana yang berjumlah 72 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan signifikan antara tim kerja, kepemimpinan, dan stress kerja dengan budaya keselamatan pasien berturut-turut sebesar 3,707, 12,647, dan 3,135 > T Statistik 1,96. Sedangkan tidak terdapat hubungan signifikan antara lingkungan kerja dan kepuasan kerja dengan budaya keselamatan pasien sebesar 1,336 dan 0,328 < T Statistik 1,96. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kerjasama tim, penurunan tingkat stress kerja dan penerapan model kepemimpinan transformasional perlu diterapkan dalam upaya meningkatkan budaya keselamatan pasien dirumah sakit.

Patient safety is a global issue where the achievement is low, so that it needs to implement a patient safety culture. The patient safety culture is measured based on 12 elements of the patient's safety culture according to AHRQ and the application of 6 patient safety goals. Perceived causes of the problem is the work environment, team work, leadership, job satisfaction and job stress. At RSU Dharma Yadnya Denpasar, the staff's perception about patient safety culture is not known yet, but the incident rate is still high. The purpose of this research is to know the relation of determinant of factor which is related to patient safety culture. This research method is quantitative research with cross sectional design which analyzed by PLS, with sample of nurses and midwife implementer which is 72 respondent. The results of this study indicate that there is a significant correlation between work team, leadership, and work stress with the patient safety culture, respectively 3.707, 12.647, and 3.135 > T Statistics 1.96. While there is no significant relation between work environment and job satisfaction with patient safety culture equal to 1,336 and 0,328 < T Statistic 1,96. This study concludes that teamwork, decreased levels of work stress and the application of transformational leadership models need to be applied in an effort to improve the patient safety culture in the hospital.
Read More
B-1951
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amalia Ramadhan S. Landjar; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Masyitoh, Sari S. Pangerang, Eko Rujadi Marsidi
Abstrak: Budaya keselamatan telah terbukti mempengaruhi keselamatan pasien dalam perawatan kesehatan. Budaya keselamatan pasien adalah salah satu komponen utama dari kualitas layanan kesehatan dan merupakan salah satu prioritas utama studi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dimensi budaya keselamatan pasien oleh petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangancross sectional study. Pengumpulan data primer kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen. Informan sebanyak sebelas orang terdiri dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kotamobagu, Wakil Direktur Layanan Medis, Dokter Spesialis, Dokter Umum, Kepala Bidang Keperawatan, Pengawas Perawat, Perawat Kepala Ruangan, Perawat Pelaksana, Bidan, Apoteker. Analisis data meliputi analisis isi (content analisis) dengan melakukan wawancara mendalam melalui informan utama sedangkan wawancara triangulasi digunakan untuk mengkroscek kebenaran data dari wawancara mendalam dengan informan utama. Hasil penelitian dari 12 dimensi budaya keselamatan pasien yang dilakukan, di dalam manajemen rumah sakit hanya ada 5 dimensi budaya yang terlaksana dengan baik yaitu kerjasama tim dalam unit, kerjasama tim antar unit, respon tidak menyalahkan terhadap kesalahan, umpan balik dan komunikasi mengenai kesalahan, dan pembelajaran organisasi. hal itu dibuktikan setiap petugas kesehatan saling mendukung satu sama lain, koordinasi dan komunikasi dilakukan dengan baik dan terbuka serta tidak saling menyalahkan ketika ada yang melakukan kesalahan. Adanya umpan balik dan komunikasi terhadap keselamatan pasien antara pihak manajemen dan petugas kesehatan, serta semua petugas kesehatan di wajibkan mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilakukan di dalam RSUD maupun di luar RSUD untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja mengenai keselamatan pasien
Safety culture has been shown to influence patient safety in health care. The culture of patient safety is one of the main components of the quality of health services and is one of the top priorities of health studies. The purpose of this study was to analyze the dimensions of patient safety culture by health workers at the Kotamobagu Municipal General Hospital. This study uses a qualitative method with a cross sectional study design. The collection of qualitative primary data using in-depth interview techniques and secondary data obtained through document review. Eleven informants consisted of Director of Kotamobagu City Regional General Hospital, Deputy Director of Medical Services, Specialist Doctors, General Physicians, Head of Nursing Division, Nurse Supervisor, Head Room Nurse, Implementing Nurse, Midwives, Pharmacists. Data analysis includes content analysis by conducting indepth interviews through key informants while triangulation interviews are used to check the truth of data from in-depth interviews with key informants. Research Results Of the 12 dimensions of patient safety culture carried out, in hospital management there are only 5 cultural dimensions that are well implemented, namely teamwork within units, teamwork between units, response not to blame for mistakes, feedback and communication about mistakes, and organizational learning. This is proven by every health worker who supports each other, coordination and communication is carried out well and openly and does not blame each other when someone makes a mistake. There is feedback and communication on patient safety between management and health workers, and all health workers are required to attend trainings that are carried out both inside and outside the hospital to improve knowledge and performance regarding patient safety
Read More
T-6017
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rifa Fauziyyah; Pembimbing: Masyitoh Bashabih; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Anak Agung Ngurah Jaya Kusuma
Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan penelusuran studi melalui database Pubmed, Scopus, ScienceDirect, Google Scholar, serta Garuda dan ditemukan 17 artikel dari tahun 2011-2021 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa budaya keselamatan pasien di rumah sakit umum milik pemerintah masih rendah dan persepsi staf rumah sakit terkait budaya keselamatan masih perlu ditingkatkan.
Read More
S-10742
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marta Hendry; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Jaslis Ilyas, Sandi Iljnato, Adib A. Yahya, M. Baharudin
Abstrak: Tesis ini membahas mengenai sejauh mana budaya keselamatan pasien pada residen. Desain penelitian cross sectional dengan analisis mixed method. Subjek penelitian seluruh residen dengan instrumen kuisioner HSOPS. Hasil penelitian menyimpulkan dimensi budaya keselamatan pasien yang paling rendah adalah dimensi respon tidak menghukum terhadap kesalahan (18%). 12 dimensi keselamatan pasien tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin dan tingkat kelas residen (p> 0,05), tetapi sebagian besar dipengaruhi oleh asal departemen. Kata Kunci : HSOPS , Dimensi budaya keselamatan pasien The tesis focus about the patient safety culture among the resident. This is a cross sectional design research with mix method analysis where all the residen of Medical Faculty of Sriwijaya University as the research subject with HSOPS quesionaire as an instrument. The lowest culture dimension is nonpunitive response to errors (18%). The twelve dimension of patient safety did not influenced by the gender and class level of resident (p>0.05), but majority influenced by the departement catagory Key word : HSOPS, Patient Safety Culture Dimension
Read More
B-1815
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive