Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Penulis: Ismail Hadisoebroto Dilogo, Armasatra Bahar, Risqa Rina Darwita, Terry Mart, Raldi Artono Koestoer, Isti Surjandari, Anna Erliyana, Sulistyowati Irianto, Ratna Wardgani, Donna Asteria, Ali Nina Liche Seniati, Agus Aris Munandar, Indang Trihandini, Rr. Tutik Sri Haryati, Martani Huseini, Haula Rosdiana, Lydia Freyani Hawadi; Editor: Terry Mart, Sulistyowati Irianto, Risqa Rina Darwita, Ratna Wardhani, Indang Trihandini, Donna Asteria, Ali Nina Liche Seniati
307 TRA t
Purbalingga-Jawa Tengah : CV Eureka Medika Aksara, 2024
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Leni Kuswandari; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Anhari Achadi, Pujiyanto, Ita Astit Karmawati, Jusuf Kristianto
Abstrak: Area Reformasi Birokrasi gelombang II diantaranya reformasi di bidang peraturan perundangan dan sumber daya manusia aparatur. Terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menginisiasi program peningkatan kompetensi ASN sebagai salah satu syarat pengembangan karir (sistem merit). UU 5/2014 mengamanatkan pengembangan kompetensi sebagai hak tiap ASN yang berimplikasi kepada kewajiban tiap instansi pemerintah untuk menyelenggarakan pengembangan kompetensi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dosen di lingkungan Poltekkes Kemenkes adalah bagian ASN yang berperan penting dalam mewujudkan lulusan poltekkes yang kompeten dan sesuai kebutuhan. Fakta di lapangan masih dijumpai permasalahan terkait kualifikasi dan kompetensi dosen di lingkungan Poltekkes Kemenkes. Terbitnya UU 5/2014 ini hendaknya menjadi momentum bagi Poltekkes Kemenkes dalam menyelenggarakan pengembangan kompetensi dosen dalam rangka peningkatan mutu layanan pendidikan secara keseluruhan. Untuk itu menarik ditelaah bagaimana penyelenggaraan pengembangan kompetensi ASN Jabfung Dosen di lingkungan Poltekkes Kemenkes dalam kerangka kajian UU 5/2014. Lokus penelitian adalah Prodi D3 Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Jakarta I. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa in-depth interview, foccus group discussion, telaah terhadap dokumen dan studi literatur. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengembangan kompetensi dosen di Prodi D3 Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Jakarta 1 belum sepenuhnya direncanakan dengan baik. Belum ada proses analisis kebutuhan pengembangan kompetensi dosen mengakibatkan pelaksanaan pengembangan kompetensi bersifat pasif dan kurang terarah. Evaluasi pada tahap penilaian peningkatan kompetensi dan peningkatan kinerja dosen belum dilakukan, hanya pencatatan dan pelaporan. Rekomendasi: penguatan dukungan sumber daya yaitu SDM, instrument kebijakan, sarana prasarana, dan anggaran; penguatan koordinasi UP3K, manajemen kepegawaian dan unit terkait dalam analisis kebutuhan pengembangan kompetensi; pengembangan system informasi yang terintegrasi untuk memperkuat dokumentasi dan sistem pemutakhiran data; dan konsistensi pelaksanaan tiap tahapan pengembangan kompetensi dosen (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
Read More
T-5510
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Argianto; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Besral, Martya Rahmaniati Makful, Jusuf Kristianto, Ismawaningsih
Abstrak: Sistem angka kredit dosen Poltekkes Kemenkes yang berjalan saat ini belum dapat menjawab solusi permasalahan tentang monitoring dan pengusulan angka kredit dosen Poltekkes Kemenkes. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi monitoring angka kredit dosen Poltekkes Kemenkes untuk mengetahui sejak dini permasalahan pemenuhan angka kredit dosen maupun yang telah memenuhi angka kreditnya. Pengembangan sistem informasi monitoring angka kredit dosen Poltekkes Kemenkes mengikuti alur siklus hidup pengembangan sistem (SDLC), yaitu perencanaan,analisis, desain dan implementasi. Metodologi yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD) dengan pendekatan prototyping. Penelitian ini menghasilkan proptotype sistem informasi monitoring angka kredit dosen Poltekkes Kemenkes dengan berbasis web. Sistem ini mempermudah dosen Poltekkes dalam memantau perolehan angka kredit dan usulan penetapan angka kredit dosen. Implementasi sistem dapat dilakukan di Badan PPSDM Kesehatan selaku pembina jabatan fungsional dosen berupa dukungan dana, infrastruktur dan SDM yang telah tersedia. Namun demikian diperlukan komitmen dari dosen selaku pengguna sistem untuk menggunakan sistem ini secara berkelanjutan dan tentunya kebijakan dari Badan PPSDM Kesehatan untuk membuat regulasi atau mandatory terkait sistem ini. Disamping itu pula perlu adanya sosialisasi ke Poltekkes Kemenkes khususnya dosen yang berinteraksi langsung ke sistem. Kata kunci: Sistem Informasi, Monitoring, Dosen
Information system of credit score for lecturers of Polytechnic of Health Ministry of Health currently running can not answer the solution on monitoring and propose for establish lecturers credit score. This study aims to develop information system monitoring credit score for lecturers Polytecnich of Health Ministry of Health, which can know early on problems of credit score lecturers fulfillment and who have fulfilled the credit score for career development and quality development of Polytecnich of Health Ministry of Health. Development of information system monitoring credit score for lecturer Credit Score for Lecturers Polytecnich of Health Ministry of Health follow the flow of system development life cycle (SDLC), planning, analysis, design and implementation. The methodology used is Rapid Application Development (RAD) with a prototype approach. This research produces proptotype information system monitoring credit score for lecturers Polytecnich of Health Ministry of Health with web-based. This system facilitates lecturers Poltekkes in monitoring the acquisition of credit numbers and the proposed determination of lecturer credit score. Implementation of the system can be done at the Agency (BPPSDMK) as the builder of functional lecturer in the form of funding support, infrastructure and human resources that have been available. However, it requires commitment from the lecturer as the system user to use this system in a sustainable manner and of course the policy from the Agency (BPPSDMK) to make regulation or mandatory related to this system. Besides, it is also necessary to socialize to Polytecnich of Health Ministry of Health especially lecturers who interact directly to the system. Keyword: Information System, Monitoring, Lecturer.
Read More
T-4872
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yopita Ratnasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Ascobat Gani, Ede Surya Darmawan, Verdhany Puspitasari, Jusuf Kristanto
Abstrak:
Penelitian menempati peran strategis dalam rangka memajukan peradaban suatu bangsa. Kinerja penelitian menjadi salah satu indikator bagi pembangunan bidang kesehatan. Salah satu ukuran kinerja riset nasional adalah Skor SINTA. Berdasarkan Skor SINTA, kinerja dosen Poltekkes Kemenkes masih rendah jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. Pada tahun 2021, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan menetapkan kebijakan berupa SK Nomor HK.02.03/I/6190/2021 tentang Pedoman Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes, yang menetapkan kegiatan penelitian dalam 2 kategori dan 7 skema serta dikelola melalui Sistem Informasi Pengelolaan Penelitian. Kebijakan tersebut telah diimplementasikan sejak tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan implementasi kebijakan dengan kinerja penelitian dosen Poltekkes Kemenkes. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain non eksperimental melalui pendekatan crossectional. Teknik pengumpulan data melalui survei dengan instrumen kuesioner, kemudian diperkuat dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan berhubungan signifikan dengan kinerja penelitian (pvalue <0,05). Variabel Struktur organisasi dan karakteristik organisasi pelaksana tidak berhubungan dengan kinerja penelitian dosen (p-value =0,086); variabel hubungan antar organisasi, variabel sumber daya, serta variabel lingkungan sosial, ekonomi, dan politik berhubungan secara signifikan dengan kinerja penelitian dosen (p-value<0,05). Sementara itu, variabel disposisi atau sikap para pelaksana merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja penelitian dosen Poltekkes Kemenkes (AOR 1,443; 95%CI: 1,25 – 1,67). Sekalipun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif ada variabel yang tidak berhubungan signifikan, namun berdasarkan konfirmasi melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen seluruh variabel implementasi kebijakan berhubungan dengan kinerja penelitian. Kurangnya kemampuan dosen dalam manajemen waktu dan menghasilkan penelitian, rendahnya komitmen untuk melakukan pemutakhiran data Sinta, serta anggaran penelitian yang relatif kecil, berisiko menyebabkan kinerja penelitian menjadi rendah. Oleh karena itu, Ditjen Nakes diharapkan dapat meningkatkan anggaran penelitian; memfasilitasi upaya Poltekkes menjadi BLU; serta menyusun roadmap pelatihan dan pembangunan jejaring penelitian. Poltekkes proaktif melengkapi kebijakan turunan dan melaksanakan pendampingan. Dosen diharapkan juga dapat berkomitmen menempatkan kegiatan penelitian sebagai prioritas utama; mengikuti kegiatan sosialisasi dan peningkatan kapasitas dengan sebaik-baiknya; meningkatkan kapasitas secara mandiri melalui multi-metode dan multimedia, serta kegiatan diskusi dengan sesama peneliti; meningkatkan kualitas penelitian dan publikasinya dan proaktif untuk mencari sumber pendanaan lain di luar BOPTN.

Currently, research performance is one of the indicators for development progress, including development in the health sector. One measure of national research performance is the SINTA Score. Based on the SINTA score, the performance of Health Polytechnic of the Ministry of Health Lecturers is still low when compared to other tertiary institutions. For this reason, in 2021, the Head of the Board for Development and Empowerment of Human Resources for Health set a policy in the form of Decree Number HK.02.03/I/6190/2021 concerning Guidelines for Research and Community Service at the Ministry of Health's Polytechnic. This policy has been implemented since 2021. This study aims to analyze the relationship between policy implementation and the research performance of the Ministry of Health Polytechnic lecturers. This research is a quantitative study with a non-experimental design through a cross-sectional approach. Data collection techniques through surveys with questionnaire instruments, then strengthened by in-depth interviews and document review. The results showed that policy implementation had a significant relationship with research performance (p-value <0.05). Variable organizational structure and characteristics of implementing organizations are not related to lecturer research performance (p-value = 0.086); inter-organizational relationship variables, resource variables, and social, economic, and political environmental variables, are significantly related to lecturer research performance (p-value <0.05). Meanwhile, the variable disposition or attitude of the executors is the most dominant variable related to the research performance of lecturers at the Ministry of Health Polytechnic (AOR 1.443; 95% CI: 1.25 – 1.67). Even though based on the results of quantitative research there are variables that are not significantly related, but based on confirmation through in-depth interviews and review of documents all variables of policy implementation are related to research performance. The lack of lecturers' ability to manage time and produce research, the low commitment to updating Sinta's data, and the relatively small research budget, have the risk of causing low research performance. Therefore, the Directorate General of Health is expected to increase the research budget; encourage Poltekkes to become BLU; as well as preparing a training roadmap and building a research network. Poltekkes proactively complements derivative policies and provides assistance. Lecturers are also expected to be able to commit to placing research activities as a top priority; participate in socialization capacity-building activities as well as possible; increase capacity independently through multi-methods and multimedia, as well as discussion activities with fellow researchers; improve the quality of research and publications and be proactive in seeking other sources of funding outside of BOPTN
Read More
T-6671
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amid Salmid; Pembimbing: Adi Sasongko; Penguji: Ella Nurlaella Hadi, Evi Martha, Yunani, Susmadi
Abstrak: Kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antar lain ; karakteristik pribadi (umur,sex, pengalaman, dll), motivasi, pendapatan dan gaji, keluarga, organisasi, supervisi danpengembangan karier termasuk pelatihan. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisi faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja dosen keperawatan dalam melaksanakan kegiatanpendidikan dan pengajaran pada Program Studi Keperawatan Bogor Politeknik KesehatanBandung tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Jumlah sampelsebanyak 43 orang. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik. Untuk mengetahuihubungan antara variabel individu, variabel psiklogis dan variabel organisasi denganprogram SPSS for Windows versi 15.0 dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisisdeskriptif menunjukkan bahwa kinerja dosen dalam melaksanakan kegiatan pendidikan danpengajaran rata-rata 95,48% dengan kinerja terendah 88,75%. Hasil uji statistikmenunjukkan bahwa variabel umur (p value 0,857), masa kerja (p value 0,425), beban kerja(p value 1,000), motivasi kerja (p value 0,444), kompensasi (p value 0,366), gayakepemimpinan (p value 0,718) dan supervisi (p value 0,812) secara signifikan tidakbermakna (p value > 0,05) terhadap kinerja dosen. Sedangkan berdasarkan hasil uji statistikbahwa variabel pelatihan (p value 0,042) secara segnifikan bermakna terhadap kinerja dosendalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran pada Program Studi KeperawatanBogor Poltekkes Bandung tahun 2014.
Individual's performance can be affected by several factors, among others; personalcharacteristics (age, sex, experience, etc.), motivation, and salary income, family,organization, supervision and career development, including training. The purpose of thisstudy is analyzing the factors associated with the performance of nursing faculty inconducting education and teaching in Bogor Nursing Programe Study of BandungPolytechnic of Health in 2014. This study used a cross-sectional design. Have 43peoplesofthe total sample. Data were analyzed descriptively and analytically. To determinethe relationship between the individual variables, psychological variables and organizationalvariables with SPSS for Windows version 15.0 using Chi Square test. Descriptiveanalysisshowedthatthe performance of lecturers in education and teaching conducting anaverage of 95.48% with the lowest performance of 88.75%. Statistical test results howed thatthe variables of age(p value = 0.857), years(p value 0.425), workload(p value = 1.000), workmotivation(p value 0.444), compensation(p value = 0.366), leadership style(p value 0.718)and supervision(p value 0.812) significantly nonsignificant (p value>0.05) on theperformance of the lecturer. While based on the statistical test that the training variables(pvalue = 0.042) were significantly on the performance of lecturersin conducting education andteaching in Bogor Nursing Program Study of Bandung Health Polytechnic year 2014.
Read More
B-1658
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sriyatun; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Puput Oktaminanti, Wachyu Sulistiadi, Gando Sari, Eka Putra Syarif Hidayat
Abstrak:

Tesis ini membahas tentang Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan Kinerja Dosen Politeknik Kesehatan Jakarta II Tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional dan pengambilan sampel dengan sistem total sampling yaitu semua dosen tetap yang ada di Politeknik Kesehatan Jakarta II. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei tahun 2011. Variabel yang diteliti yang berhubungan dengan Kinerja Dosen seperti umur, jenis kelamin, status pernikahan, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, motivasi, sikap, kehadiran, kepuasan kerja, pendapatan, Fasilitas pendidikan dan pembinaan. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Cara penilaian Kinerja Dosen didasarkan pada pengukuran melalui : Edom Kinerja Dosen = Edom1+Edom2+Edom3+Edom4+Edom5 : 5 Output Kinerja Dosen = Jumlah Hasil Karya Dosen Kinerja Dosen = (Edom Kinerja Dosen + Output Kinerja Dosen) : 2 Hasil penelitian ini menemukan bahwa Kepuasan Kerja merupakan faktor yang paling berhubungan dengan Kinerja Dosen di Politeknik Kesehatan Jakarta II. Hasil penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan manajemen terhadap Kinerja Dosen dari berbagai aspek yang mendukung meningkatnya Kinerja Dosen di Politeknik Kesehatan Jakarta II. Kata Kunci : Faktor, Kinerja Dosen, Politeknik Kesehatan Jakarta II, Manajemen


 This thesis is reviewing factors related to working performance of lecturer’s in Health Politechnic of Jakarta II, Year 2010. The research is using quantitative approach, using cross sectional method and sample selection using total sampling system, which includes all permanent Lecturers in Health Polytechnic of Jakarta II The time of this research is between April – May 2011. Research variabel linked to Lecturer’s Performance are age, sex, marital status, working experience, education background, motivation, attitude, rate of absence, working satisfaction, earnings, education facility and human resource improvmen. Data collecting is conducted throught interview and questionnaire filling. Assesmnent of working performance based on the following counting formula : Edom lecturer’s working performance = Edom1 + Edom2 +Edom3 +Edom4 + Edom5:5 Output of Lecturer’s working performance = Lecturer’s sum of working result. Lecturer’s Working Performance = Edom Lecturer’s working performance +Outputof lecturer’s working performance : 2. The result of this research reveals that working satisfaction is the most influential factors to working performance. The recommendation is to improve management of various aspect, particularly related to the effort to enhance working satisfaction in order to improve the working performance of in Health Polytechnic of Jakarta II. Keyword : Factors, Lecturer’s Working Performance, Health Polytechnic of Jakarta II, Management

Read More
T-3322
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabila Isnain Ismi Humairoh; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Putri Ayuni Alayyannur
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran kesehatan mental (depresi, gangguan kecemasan, dan distress), faktor psikososial, strategi coping stress, dan kerentanan (vulnerability) pada dosen dan tenaga kependidikan di Universitas Indonesia. Desain studi yang digunakan adalah desain studi deskriptif cross sectional dengan metode kuantitatif. Data diperoleh menggunakan metode pengambilan data primer melalui penyebaran kuesioner di Universitas Indonesia dari Mei hingga Juni. Teknik sampling yang digunakan adalah voluntary sampling dengan responden mengisi secara sukarela dan mandiri. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 267 dosen dan 451 tenaga kependidikan. Hasil penelitian pada dosen menunjukkan sebagian besar responden berada pada rentang usia 35–50 tahun (54,3%), berjenis kelamin perempuan (64,8%), berpendidikan terakhir doktor (75,3%), dan memiliki masa kerja 11–20 tahun (36,3%). Sebagian besar responden dosen memiliki kondisi kesehatan normal baik terhadap indikasi depresi (79%), gangguan kecemasan (59,2%), dan distress (85,4%). Selain itu, sebagian besar responden berada pada tingkat kerentanan yang rendah (85%) dan memiliki jenis strategi coping stress dominan berupa problem-focused coping (85,8%). Faktor psikososial yang dipersepsikan memiliki risiko tinggi oleh responden dosen yaitu faktor individu, jadwal kerja, dan beban kerja. Di sisi lain, hasil penelitian pada tenaga kependidikan menunjukkan sebagian besar responden berada pada rentang usia 35–50 tahun (47,7%), berjenis kelamin perempuan (60,5%), berpendidikan terakhir sarjana (60,5%), dan memiliki masa kerja ≤ 10 tahun. Kondisi kesehatan mental pada sebagian besar tenaga kependidikan berada pada tingkat normal dari indikasi depresi (71,2), gangguan kecemasan (52,8%), dan distress (82,3%). Tingkat kerentanan yang dimiliki sebagian besar tenaga kependidikan adalah normal (80%) dan strategi coping stress yang sering digunakan berupa problem-focused coping (85,6%). Faktor psikososial yang dipersepsikan memiliki risiko tinggi oleh responden tenaga kependidikan yaitu pengambilan keputusan, jadwal kerja, dan faktor individu. Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Universitas Indonesia sebagai pelaksanaan pedoman kesehatan mental dan sebagai tolak ukur untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam mengelola kesehatan mental pada dosen dan tenaga kependidikan Universitas Indonesia.


This study aims to analyze the mental health profile (depression, anxiety, and distress), psychosocial factors, stress coping strategies, and vulnerability among lecturers and academic staff at Universitas Indonesia. The study employed a descriptive cross-sectional design with a quantitative approach. Data were collected through a primary data collection method by distributing the questionnaire at Universitas Indonesia from May to June. The sampling technique used was voluntary sampling, with participants completing the questionnaire voluntarily and independently (self-claim). The total numbers of respondents obtained from this study were 267 lecturers and 451 academic staff. The results for lecturers indicate that the majority of the respondents were aged 35–50 years (54,3%), female (64,8%), had a doctoral degree (75,3%), and had a working period of 11–20 years (36,3%). The mental health overview of lecturers shows most of the respondents have normal health conditions to the indications of depression (79%), anxiety (59,2%), and distress (85,4%). In addition, most respondents were categorized as having a low level of vulnerability (85%) and predominantly used problem-focused coping (85,8%) as a dominant type of stress coping strategy. Psychosocial factors perceived as high risk by the respondents are individual factors, work schedule, and workload. On the other hand, the results for academic staff show majority of the respondents were aged 35–50 years (47,7%), female (60,5%), had a bachelor degree (60,5%), and had a working period of ≤ 10 years. Most academic staff also reported normal level indications of depression (71,2%), anxiety (52,78%), and distress (82,3%). The majority exhibited a normal level of vulnerability (80%) and the stress coping strategy often used was problem-focused coping (85.6%). Psychosocial factors perceived as high risk by academic staff respondents were decision making, work schedule, and individual factors. The research findings are expected to be beneficial for Universitas Indonesia in implementing mental health guidelines and serving as a benchmark for taking further steps in managing the mental health of lecturers and academic staff at Universitas Indonesia.
Read More
S-12105
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syukrini Rahmawati Zetri; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Tubagus Dwi Yuantoko
Abstrak:

World Health Organization mengakui distres sebagai penyakit epidemiologi abad 21. Distres pada dosen menjadi isu yang sering dibahas. Tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi membuat dosen menghadapi beban kerja berat sehingga menyebabkan distres, kecemasan, dan gangguan tidur. Penelitian Carroll tahun 2022 menunjukkan lebih dari 50% tenaga pengajar di Australia mempertimbangkan untuk meninggalkan profesinya karena merasakan distres yang sangat tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat distres, faktor risiko distres, dan menganalisis hubungan faktor-faktor risikonya terhadap distres pada dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas A tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan cross-sectional. Faktor risiko yang diteliti meliputi faktor di arena pekerjaan (beban kerja, tekanan waktu, long-working hours, ambiguitas peran, hubungan interpersonal, jabatan akademik); faktor di arena rumah (work-family conflict dan status pernikahan); faktor di arena sosial (dukungan sosial), dan faktor di arena individu (usia dan jenis kelamin). Analisis data meliputi analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif mengungkapkan 68% dosen mengalami distres ringan, 30.9% dosen mengalami distres sedang, dan 1% dosen mengalami distres berat. Analisis inferensial mengungkapkan tekanan waktu (p = 0.000; OR = 10.4; 95% CI = 3.513-30.789), ambiguitas peran (p = 0.001; OR = 5.031; 95% CI = 1.950-12.984), hubungan interpersonal ke rekan kerja (p = 0.014; OR = 3.033; 95% CI = 1.235-7.452), work-family conflict (p = 0.000; OR = 19.456; 95% CI = 5.942-63.709), dan dukungan sosial (p = 0.004; OR = 3.675; 95% CI = 1.487-9.082) berhubungan signifikan dengan distres pada dosen FMIPA Universitas A. Universitas A disarankan untuk memperkuat sosialisasi layanan konseling, menyusun SOP yang jelas, serta menyediakan pelatihan dan dukungan teknis untuk mengurangi risiko distres pada dosen.



The World Health Organization identifies distress as a 21st-century epidemiological concern, with lecturer distress emerging as a critical issue. Heavy workloads from fulfilling the Three Pillars of Higher Education contribute to distress, anxiety, and sleep disorders among lecturers.  A study by Carroll et al. in 2022 found that more than 50% of educators in Australia experienced severe distress that caused them to consider leaving the profession. This study aims to examine the levels of distress, identify its risk factors, and analyze the relationships between those risk factors and distress among lecturers at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University A in 2025. A quantitative method with a cross-sectional approach was used. Risk factors examined include work factors (workload, time pressure, long-working hours, role ambiguity, interpersonal relationships, academic rank); home factors (work-family conflict and marital status); social factors (social support); and individual factors (age and gender). Data analysis included descriptive and inferential statistics. Descriptive analysis showed 68% of lecturers experienced mild distress, 30.9% experienced moderate distress, and 1% experienced severe distress. Inferential analysis revealed significant associations between distress and time pressure (p = 0.000; OR = 10.4; 95% CI = 3.513-30.789), role ambiguity (p = 0.001; OR = 5.031; 95% CI = 1.950-12.984), interpersonal relationships with colleagues (p = 0.014; OR = 3.033; 95% CI = 1.235-7.452), work-family conflict (p = 0.000; OR = 19.456; 95% CI = 5.942-63.709), and social support (p = 0.004; OR = 3.675; 95% CI = 1.487-9.082). It is recommended for University A to strengthen the promotion of counselling services, establish clear SOPs, and provide training and technical support to reduce lecturers’ distress risk.
Read More
S-11995
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive