Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Prasetyaningtyas Agustrianti; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Puput Oktamianti, Dumilah Ayuningtyas, Diah Puspitasari, Hendro L Prasetyo
Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan denganefektivitas komunikasi perawat-pasien di ruang rawat inap RS Harapan Mulia.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangancrossectional yang dilakukan pada periode rawat Maret-Mei 2015 pada 60 pasiendan 30 perawat sebagai responden. Hasil penelitian menggambarkan 53,3%responden pasien menilai komunikasi perawat efektif, analisis lebih lanjut denganregresi logistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakterperawat, kelelahan fisik dan mental, bahasa, dukungan pimpinan dan manajemenrumah sakit, fasilitas dan penghargaan dengan efektivitas komunikasi perawatdan pasien.Kata kunci: Efektivitas komunikasi, perawat, pasien.
Read More
B-1701
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agustina; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Achmad Basyuni, Laura Triwindawati
T-4366
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nursyafrida; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Pujiyanto, Kurnia Sari, BudiHartono, Didiet Etnawati
B-1375
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Mansur; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusmianti
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas antara inspeksi K3 yang dibantu oleh drone dan inspeksi K3 secara konvensional. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2019 pada dua Proyek konstruksi yaitu Proyek pemasangan kaca di perpustakaan Universitas Indonesia (Proyek A) dan Proyek Biker Outer Ring Road (BORR) Selatan Universitas Indonesia (Proyek B). Data dikumpulkan melalui observasi dengan acuan checklist yang mengadopsi Brazzillian NR 18 dan Inspeksi K3 Konstruksi UPT K3L UI serta dilakukan wawancara mendalam kepada beberapa informan. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas waktu pada inspeksi K3 dengan drone lebih baik 37,5% (Proyek A) dan 40% (Proyek B) daripada inspeksi K3 konvensional. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas jangkauan inspeksi K3 dengan drone lebih baik karena drone dapat menjangkau tempat yang tinggi (Proyek A) dan memiliki jarak tempuh yang jauh (Proyek B). Hasil Penelitian juga menunjukkan bahwa temuan inspeksi K3 dengan drone dapat tercitrakan sedikit lebih banyak daripada inspeksi K3 konvensional pada kedua Proyek. Hasil dokumentasi inspeksi K3 dengan drone dapat digunakan untuk memutar kembali hasil inspeksi K3 agar didapatkan hasil dari berbagai perspektif. Inspeksi K3 dengan drone tetap memiliki kelemahan dimana tidak dapat melakukan interaksi dua arah dan daya baterai terbatas yang membuat hasil dokumentasi inspeksi K3 menjadi kurang detail. Untuk mendapatkan hasil inspeksi K3 yang lebih optimal, sebaiknya dilakukan integrasi antara kedua metode inspeksi K3 tersebut.
Read More
S-10126
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hendrick Warman; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Dadan Erwandi, Hendra, Wahyudin Lihawa, Nasruli
Abstrak:
Pelatihan yang disediakan oleh perusahaan kepada pekerja merupakan salah satu program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang paling banyak digunakan oleh perusahaan untuk intervensi. Pelatihan berguna untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku pekerja dalam menghadapi bahaya-bahaya yang ada di tempat kerja. Penelitian ini mengunakan metode analisis deskriptif yang berfokus pada evaluasi efektivitas pelatihan HSE Mandatory yang telah dilaksanakan. Pengukuran dilakukan menggunakan model evaluasi empat langkah dari Kirkpatrick (1970) melalui penilaian reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil. Hasil ponelitian menunjukkan bahwa program pembelajaran yang telah dilaksanakan efektif. Namun, masih terdapat beberapa hal yang dapat ditingkatkan sehingga kualitas pembelajaran lebih baik lagi dan mampu memberikan kontribusi sebagai leading indicator kinerja K3.

The training program prepared by the company for workers is one of the occupational safety and health (OSH) programs most widely used by companies for intervention. Training is useful for increasing the knowledge, skills and behavior of workers in dealing with hazards that exist in the workplace. This research uses descriptive analysis method that focuses on evaluating the effectiveness of the HSE Mandatory training that has been carried out. Measurements were made using a four-step evaluation model from Kirkpatrick (1970) through the assessment of reactions, learning, behavior, and results. The results of the study indicate that the learning program that has been implemented is effective. However, there are still some things that can be improved so that the quality of learning is better and able to contribute as a leading indicator of (OSH) performance.

Read More
T-5851
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Saputra Tjitra; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Anhari Achadi, Soeprianto Wiradjaja, Arief Oetama
Abstrak: Tesis ini merupakan suatu evaluasi ekonomi dengan metode kuantitatif dan desainpenelitian cross sectional, bersifat observational dengan melakukan studiperbandingan (comparative study) antara 2 teknik pembedahan herniotomy. Tesisini bertujuan untuk menganalisis efektivitas biaya antara pasien yang menjalaniteknik Laparoskopik Herniotomy dengan pasien yang menjalani teknik OpenHerniotomy pada pasien hernia inguinalis. Penelitian ini menggunakanperhitungan Activity Based Costing dengan simple distribution untukmendapatkan total cost lalu dibandingkan dengan output, sehingga didapatkanCost Effectiveness Ratio (CER). Nilai CER kemudian dibandingkan dan manayang lebih kecil adalah yang lebih efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwateknik Open Herniotomy menghasilkan nilai CER yang lebih kecil dibandingkandengan teknik Laparoskopik Herniotomy. Maka dapat disimpulkan bahwa teknikOpen Herniotomy lebih efektif dibandingkan dengan teknik LaparoskopikHerniotomy.Kata kunci :Analisis Efektivitas Biaya, Activity Based Costing, Herniotomy.
This thesis is an economic evaluation with a cross sectional quantitative methoddesign, observational and using comparative studies between two herniotomytechniques. The aim of this thesis is to analyze the cost effectiveness betweenpatients with Laparoscopic Herniotomy and patients with Open Herniotomy of theinguinal hernia. This research is using Activity Based Costing with simpledistribution to achieve total cost and then compared with the output, therefore costeffectiveness ratio (CER) is achieved. The CER is then compared to understandwhich is the lesser cost therefore is more effective. The research result shows thatOpen Herniotomy gives a smaller CER than the Laparoscopic Herniotomy.Therefore it is found that Open Herniotomy is more effective compared withLaparoscopic Herniotomy.Keyword :Cost Effectiveness Analysis, Activity Based Costing, Herniotomy.
Read More
B-1726
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annisa Putri; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Purnawan Junadi, Indah Rosana Djajadireja
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alokasi biaya, kecukupan biaya, dan fungsi manajemen dalam pembiayaan Program Jakarta Sehat. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa anggaran biaya Program Jakarta Sehat untuk tahun 2013 yaitu sebesar Rp 1,5 Trilyun dengan penyerapan sebesar 99,3% atau senilai Rp 1,49 Trilyun. Metode prospective payment yang digunakan perlu ditinjau lebih lanjut agar mencapai keseimbangan unit cost dan tarif pada rumah sakit. Mekanisme pengendalian dan evaluasi dilakukan satu bulan satu kali dengan melihat kepada output program. Efektivitas pembiayaan Program Jakarta Sehat belum tercapai secara optimal dan adil di kedua sisi pembuat kebijakan dan terutama pemberi pelayanan kesehatan. Uraian tugas manajerial secara lebih rinci perlu dicantumkan pada pedoman pelaksanaan. Perlu dilakukan evaluasi secara komprehensif Program Jakarta Sehat dilihat sebagai sebuah sistem manajemen yang utuh.
 

 
This study's aim is to analyze the allocation of costs, cost adequacy, and management functions in "Jakarta Sehat" Program's financing. Based on the results of the research, it is known that the "Jakarta Sehat" Program budget for 2013 amounting to 1.5 trillion rupiahs with the absorption of 99.3% or 1.49 trillion rupiahs. Prospective payment method that is used needs to be reviewed further in order to achieve balance and unit cost rates at the hospital. Control mechanisms and evaluation conducted once a month by looking at the output of the program. "Jakarta Sehat" Program's financing effectiveness has not achieved optimally and fairly on both sides of the policy makers and health providers especially. The managerial job descriptions in more detail needs to be included in the guidelines for implementation. It's important to evaluate "Jakarta Sehat" Program in a comprehensive seen as a complete management system.
Read More
S-8355
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hermawati; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Zakiah
Abstrak:
ABSTRAK Nama : Hermawati Program Studi : Kesehatan Masyarakat Judul : Evaluasi Efektifitas Pelaksanaan Sistem Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok Tahun 2022 Pembimbing : Prof. Dr. drg. Wachyu Sulistiadi, M.A.R.S Peraturan Menteri Kesehatan No 24 tahun 2022 tentang Rekam Medis menyatakan bahwa seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan sudah harus wajib untuk menyesuaikan dan melaksanakan Rekam Medis Elektronik. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat pelayanan dengan mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik secara maksimal. Puskesmas sudah menerapkan rekam medis berbasis elektronik akan tetapi rekam medis berbasis kertas masih digunakan pada pelayanan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem RME masih dalam pengembangan. Dari segi waktu, rekam medis konvensional kurang efisien karena dibutuhkan waktu untuk mencari, mengambil dan mengantar Rekam Medis ke masing-masing unit. Untuk mengetahui permasalahan rekam medis elektronik di Puskesmas Sukmajaya dilakukan evaluasi dengan metode Human, Organization, Technology dan Net Benefit (HOT fit Model). Jenis Penelitian adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Pengolahan dan analisis data menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis). Hasil Penelitian Human pedaftaran pasien pendidikan SMA, pengguna dapat menerima sistem RME, Organization manajemen sangat mendukung, Infrastruktur belum lengkap, dan belum adanya Pedoman dan SOP RME, Technology internet yang tidak stabil, Pelatihan yang jarang diadakan, sering terjadi Eror Sistem sehingga data yang sudah di input tidak tersimpan, Fitur RME belum disesuaikan dengan kebutuhan tiap unit, belum adanya integrasi RME oleh semua unit. Kata Kunci : RME, Hot Fit, Efektifitas, Evaluasi

ABSTRACT Name : Hermawati Study Program : Public Health Title : Evaluation of the Effectiveness of the Implementation of the Electronic Medical Record System at the Sukmajaya Health Center in Depok City in 2022. Supervisor : Prof. Dr. drg. Wachyu Sulistiadi, M.A.R.S Minister of Health Regulation No. 24 of 2022 concerning Medical Records states that all Health Service Facilities are required to adapt and implement Electronic Medical Records. One of the efforts made to speed up service is by implementing Electronic Medical Records to the fullest. The Puskesmas has implemented electronic-based medical records, but paper-based medical records are still used in health services. This shows that the RME system is still under development. In terms of time, conventional medical records are less efficient because it takes time to search, retrieve and deliver medical records to each unit. To find out the problems with electronic medical records at the Sukmajaya Health Center, an evaluation was carried out using the Human, Organization, Technology and Net Benefit (HOT fit Model) method. This type of research is descriptive qualitative. Data collection through in-depth interviews using interview guidelines. Processing and analysis of data using content analysis approach (content analysis). Results of Human Research registration of high school education patients, users can receive the RME system, Management organizations are very supportive, Infrastructure is incomplete, and there is no RME Guidelines and SOP, Internet technology is unstable, Training is rarely held, System Errors often occur so that the data is the input is not stored, the RME feature has not been adapted to the needs of each unit, there is no RME integration by all units. Keywords: RME, Hot Fit, Effectiveness, Evaluation
Read More
S-11201
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmi Permatasari; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Didik Supriyono, Yuli Farianti
Abstrak: Program Bantuan Operasional Kesehatan atau BOK melalui mekanisme DAK Non Fisik merupakan upaya penyalurkan dana operasional untuk kegiatan Puskesmas. Dana tersebut merupakan yang digunakan untuk kegiatan UKM di Puskesmas. Namun masih banyak kendala yang yang menyebabkan efektifitas dana ini menjadi belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas implementasi dana BOK melalui mekanisme DAK Non fisik untuk menunjang kegiatan UKM di Puskesmas dilihat dari waktu pencairan, anggaran, sumber daya manusia, sarana, beban kerja serta proses pengelolaan dana tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan dilakukan di antara bulan Januari sampai Mei 2019. Dana BOK ini sangat membantu kegiatan operasional puskesmas, namun cakupan SPM di kabupaten Bogor belum begitu signifikan. Hal ini dikarenakan masih banyak faktor yang membuat jalannya dana tersebut belum efektif dan efisien.
Read More
T-5580
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elsa Novelia; Pembimbing: Hasbullah Thabrany; Penguji: Mardiati Nadjib, Kurniasari, Fajriadinur, M. Edison
Abstrak: Jumlah pasien gagal ginjal terminal di Indonesia terus meningkat. Peningkatan prevalensi hipertensi dan diabetes adalah salah satu kontributor peningkatan kasus penyakit gagal ginjal kronik. Meskipun Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis(CAPD) telah diperkenalkan sebagai terapi pengganti ginjal CAPD masih jarang digunakan dan hemodialisa masih merupakan tindakan mayoritas yang dipilih diIndonesia. Tujuan dari studi ini adalah untuk melakukan analisa efektivitas biaya antara HD dan CAPD. Penelitian membandingkan 78 pasien HD di RS PMI Bogordan 10 pasien CAPD di RSUP Fatmawati Jakarta. Kualitas hidup pasienm enggunakan kuisoner SF 36. Beban ekonomi untuk biaya langsung medis menggunakan tarif INA CBGs dan biaya lainnya menggunakan kuisoner beban ekonomi. Biaya total hemodialisa setahun adalah Rp 133.396.692,- dan Rp81.680.000,- untuk CAPD. 46,2% pasien hemodialisa mempunyai kualitas hidupbaik dan 90% pasien CAPD mempunyai kualitas hidup baik. Analisa Bivariat menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien CAPD terbukti siknifikan pada aspekperan fisik, emosi, rasa nyeri, energi, fungsi sosial dan kesehatan jiwa. CAPD lebihcost efektif dibandingkan HD dengan nilai ICER adalah Rp 2.032.889,- untuk setiap ekstra peran emosi lebih baik dan Rp 1.780.265,- untuk setiap ekstra peranfisik lebih baik serta dominan untuk biaya dan kualitas hidup pada CE Plan. Kata kunci: analisa efektifitas biaya, hemodialisa, CAPD
Number of patients with End Stage Renal Disease (ESRD) in Indonesia is growing.The increased prevalence of hypertension and diabetes mellitus is a contributor tothe increase in patients with CKD (Chronic Kidney Disease). Ever sinceContinuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) was intoduced as a form ofrenal replacement therapy, CAPD still small number of users and Haemodilysis stillconstitute the majority of renal replacement therapy in Indonesia. The aim of thisstudy is to analize the cost effectiveness between HD and CAPD on ESRD patients.Study compared 78 HD patients at PMI Hospital in Bogor and 10 CAPD patientsat Fatmawati Hospital in Jakarta. Patient quality of life interviewed by SF 36questionnaire. Economic burden divided in two measurement. Direct medical costmeasured by INA CBGs packet, direct non medical cost (transportation, food forpatient and family) and indirect medical cost (opportunity cost) will be measure byeconomic burden questionnaire. Haemodialysis total cost per year is Rp133.396.692,- and Rp 81.680.000,- for CAPD. 46,2% Haemodialysis patient hasgood quality of life and 90% for CAPD. Bivariat analysis showed Quality of lifeCAPD patient significant in phisical activities, emotional, pain, energy, sosialfunction and sanity. CAPD is cost effective compare to HD with ICER Rp2.032.889,- for ekstra better emotional role and Rp 1.780.265,- for ekstra betterphisical role and dominant for cost and quality of life at CE PlanKey words: cost effectiveness analysis, Haemodialysis, CAPD
Read More
T-4179
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive