Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Hernaning Rangga Dhyta Utama; Pembimbing: Wiku Bhakti Bawono Adisasmito; Penguji: Pujiyanto, Herry Novrizal, Pajeri
Abstrak: Puskesmas dalam sistem pelayanan kesehatan berfungsi sebagai gatekeeper untukmelakukan penapisan rujukan serta kendali mutu dan kendali biaya pelayanankesehatan. Jika puskesmas tidak menjalankan fungsi gatekeeper dengan baikmengakibatkan pasien yang seharusnya cukup ditangani di puskesmas, menjadidirujuk dan ditangani oleh rumah sakit, rate rujukan meningkat sehingga terjadipemborosan biaya pelayanan kesehatan karena BPJS kesehatan harus membayarbiaya pengobatan di rumah sakit sesuai standar INA CBGs, selain membayarkapitasi puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan jenispenelitian Rapid Assessment Procedures (RAP), pengumpulan data diperolehmelalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Penelitian inidilakukan untuk menganalisis pelaksanaan sistem rujukan rawat jalan tingkatpertama di Kabupaten Tulang Bawang tahun 2015. Hasil penelitian menunjukanbahwa ketersediaan fasilitas ruangan, alat kesehatan dan obat-obatan belummencukupi untuk mendukung pelaksanaan rujukan rawat jalan tingkat pertama.Sedangkan untuk tenaga dokter sudah memenuhi jumlah minimal standarketenagaan puskesmas non rawat inap di wilayah perkotaan . Dari aspekpengetahuan, pemahaman petugas puskesmas tentang sistem rujukan berjenjang,konsep gatekeeper dan kepatuhan terhadap prosedur rujukan sudah cukup baik.Tetapi pemahaman petugas puskesmas akan resiko keuangan terhadap raterujukan dan ketentuan rujuk balik belum tepat, sehingga perlu dilakukansosialisasi lebih lanjut agar pelaksanaan sistim rujukan rawat jalan tingkat pertamaberjalan optimal.Kata kunci: puskesmas, rate rujukan, gatekeeper,
Read More
T-4598
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abd Halim Malik; Pembimnbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Mardiati Nadjib, Darwis Hartono, Yugo Prabowo
Abstrak: Tesis ini melakukan tinjauan terhadap 3 bulan pertama pelayanan JKN diPuskesmas DKI Jakarta dengan menganalisis peran dokter layanan primer sebagaigatekeeper di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan menguraikan dan memaparkan persepsi dokter puskesmas dan stakeholder terkait tentang kebijakan pelayanan JKN di layanan primer dan kompetensi dokter layanan primer dalam rangka menjalankan fungsi gatekeeper adalam hal ini sebagai kontak pertama kunjungan pasien dan penapis rujukan. Dari Hasil penelitian disimpulkan bahwa fungsi gatekeeper dan sistem rujukan belum berjalan optimal, sehingga perlu mendapatkan penguatan dari seluruh stakeholder, terutama terkait dengan kredensialing puskesmas, pemanfaatan kapitasi, sosialisasi panduan praktik klinis, dan ketegasan dalam regulasi antara pemerintah pusat dan daerah.Kata Kunci:Dokter Layanan Primer, Puskesmas, Gatekeeper, JKN
Read More
T-4184
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfi Sina Vinci; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Purnawan Junadi, Wayan Sri Agustini
S-9824
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitria Kusumawati Wulandari; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Vetty Yulianty Permanasari, Purwati, Dewi Trisia Putri
Abstrak: Konsep pelayanan kesehatan primer pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)dikembangkan dengan penguatan pelayanan primer, salah satunya denganoptimalisasi peran pelayanan primer sebagai gatekeeper dengan konsep managedcare. Pada konsep managed care, suksesnya sistem gatekeeper salah satunyadinilai dari angka kunjungan dan angka rujukan ke Fasilitas Kesehatan TingkatLanjutan (FKTL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik danpersepsi pengguna pelayanan terhadap pemanfaatan Puskesmas sebagaigatekeeper di dua Puskesmas Kota Bekasi. Penelitian menggunakan desain crosssectional dan pengumpulan data melalui pengisian 208 kuesioner pada pasienpeserta JKN di Dua Puskesmas Kota Bekasi dengan metode pengambilan sampelsecara stratified purposive sampling dimana sampel diambil dari Puskesmasdengan nilai rujukan tertinggi dan Puskesmas dengan nilai rujukan terendah diKota Bekasi dengan jumlah sampel dibagi sama besar. Hasil penelitianmenunjukkan rata-rata skor pemanfaatan Puskesmas sebagai gatekeeper adalah52.25 (SD 4.87, 95% CI 51.58-52.92), namun angka rujukan masih tinggi di atas15%. Pekerjaan, persepsi terhadap sikap petugas kesehatan, dan lama berobatberhubungan dengan pemanfaatan Puskesmas sebagai gatekeeper. Persepsiterhadap sikap petugas kesehatan merupakan faktor dominan yang mempengaruhipemanfaatan Puskesmas sebagai gatekeeper. Sikap petugas kesehatanmempengaruhi pemanfaatan kembali layanan di Puskesmas dan mempengaruhipemanfaatan Puskesmas sebagai gatekeeper khususnya terkait continuity care.Penerapan konsep gatekeeper dengan baik dapat meningkatkan pemanfaatanPuskesmas dan menekan angka rujukan ke FKTL.Kata Kunci : Pemanfaatan Puskesmas, Gatekeeper, Persepsi terhadap petugaskesehatan.
Read More
T-4753
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amilla Wulandhani; Pembimbing: Hafizurrachman; Penguji: Pujiyanto, Handaryo
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaan dokter, ketersediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan, pemahaman dokter sebagai gatekeeper, pemahaman dokter tentang kapitasi, dan diagnosis medis terhadap kasus rujukan peserta Askes Sosial di Puskesmas Sumbersari Bantul tahun 2012.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan obat dan fasilitas kesehatan,rendahnya pemahaman dokter mengenai gatekeeper dan kapitasi, serta banyaknya pasien penyakit kronis menyebabkan kasus rujukan tinggi. Diperlukan ketegasan dokter untuk mengurangi kasus rujukan yang bukan berdasarkan indikasi medis serta koordinasi antara PT Askes, Dinas Kesehatan, dan puskesmas untuk menyediakan obat dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan di puskesmas.Kata kunci: Kasus rujukan, rujukan puskesmas, puskesmas sebagai gatekeeper ̧ kapitasi
This study aims to describe the physician availability, drugs availability, healthfacilities, physician understanding as a gatekeeper, physician understanding ofcapitation, and medical diagnosis in referral case from primary health care ofAskes Sosial participants at Puskesmas Sumbersari Bantul in 2012. This studyuses descriptive qualitative research design. The result indicates that the limiteddrugs and health facilities, physician lack of understanding about gatekeeper andcapitation, and number of patients with chronic disease, causing high referralcases. The researcher suggests improving the physician decision to reduce referralcase that is not based on medical indication and also improving the coordinationbetween PT Askes, Dinas Kesehatan, and primary health care to provide thedemand of drugs and health facilities in primary health care.Key words:Referral case, referral from primary health care, primary health care as agatekeeper, capitation
Read More
S-7685
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Septiana Maharanti; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Kurnia Sari, Televisianingsih, Purwati
T-5306
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eny Meiliya; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Hadi Pratomo, Adi Sasongko, Imran Agus Nurali, Budi Arimunastri
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang peran pengelola tempat kerja dalam mendukung pemberian ASI eksklusif padaibu bekerja di Kabupaten Bekasi tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Rapid Assesment Procedures. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 65 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa peran pengelola tempat kerja dapat mendukung keberhasilan menyusui eksklusif pada ibu bekerja. Pemberian kelonggaran waktu serta pemberian sarana ruang khsusus laktasicukup mendukung para ibu bekerja dalam upayanya menyediakan stok ASI untukbayinya di rumah. Hampir semua informan mengetahui dengan baik tentang ASIeksklusif serta arah kebijakan pemerintah terkait pemberian ASI eksklusif ditempat kerja, hanya masih ada kendala yang membuat pengelola tempat kerjabelum mengimplementasikan kebijakan tersebut secara keseluruhan, diantaranyaterbentur masalah prioritas pengaturan ruangan yang dikhususkan untuk laktasi.Institusi dalam penelitan ini sudah memanfaatkan kerja sama lintas sektor denganpuskesmas setempat dalam hal pemberian informasi terkait ASI dan dengan CSRterkait penyediaan sarana ruang laktasi. Kata Kunci: Peran pengelola tempat kerja, ASI eksklusif, ibu bekerja
The aim of this study was to obtain in-depth information about the role ofworkplace gatekeeper to support exclusive breastfeeding in working mothers inthe District Bekasi, 2014. Research using qualitative methods with Rapid Assessment Procedures. The number of informants in this study is 65 people. theresults showed that the role of workplace gatekeeper can support the success ofexclusive breastfeeding on the mother worked. Provision of spare time and means giving enough space to lactation support working mothers in their efforts toprovide breast milk for her baby stock at home. Almost all informants know alltoo well about exclusive breastfeeding and the direction of government policiesrelated to exclusive breastfeeding in the workplace, there are still obstacles thatonly makes managing workplace policies have not been implemented in itsentirety, including setting priorities hit the space devoted to lactation. Most non-health institutions already utilize cross-sector cooperation with the local healthcenter in terms of providing information related to breastfeeding and the provisionof related CSR for lactation room.Keywords: The role of workplace gatekeeper, exclusive breastfeeding, workingmothers
Read More
T-4108
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ngabila Salama; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Pujiyanto, Noviani Br. Gultom, Aditya S. Saragih
Abstrak: Puskesmas Kecamatan Duren Sawit menerima rata-rata kunjungan pasien hipertensisebanyak 1161 pasien JKN dengan rata-rata 19,6% akan dirujuk ke fasilitas kesehatantingkat lanjut dalam kurun waktu satu bulan. Tujuan penelitian untuk mengevaluasiefektivitas Puskesmas Duren Sawit sebagai gatekeeper dalam penanganan pasienhipertensi peserta JKN 2016. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif denganmelakukan wawancara mendalam kepada petugas terkait dan FGD kepada pasienhipertensi. Kerangka pikir dasar penelitian dengan menganalisis unsur fasilitas kesehatandan unsur pasien. Hasil penelitian menunjukkan puskesmas belum melakukanpenanganan pasien JKN penderita hipertensi secara komprehensif. Hal ini ditunjukkandengan belum adanya poliklinik khusus PTM, SOP khusus penanganan hipertensi,kurangnya promosi kesehatan terkait hipertensi di luar dan di dalam gedung, serta belummemanfaatkan sistem informasi manajemen dalam penanganannya. Penelitian inimenyimpulkan bahwa keputusan untuk merujuk karena adanya komplikasi pasien,kurangnya ketersediaan obat, sarana pendukung yang kurang optimal, dan kurangnyapromosi kesehatan. Bagi puskesmas agar mengembangkan skema penanganan pasienhipertensi lebih komprehensif, bagi BPJS kesehatan agar dapat memberikan rewardkepada puskesmas bila melakukan penanganan penderita hipertensi secara kontinu, sertadinas kesehatan berkomitmen untuk mengembangkan program KPLDH.Kata Kunci: Gatekeeper, rujukan, obat, tenaga kesehatan, BPJS Kesehatan, promosikesehatan, SOP, komplikasi, KPLDH
Public Health Center of Duren Sawit receives an average visit hypertensive patients asmany as 1161 patients JKN which average 19.6% of them were referred to hospital inone month. The aim of research is to evaluate the effectiveness of Public Health Center ofDuren Sawit as Gatekeeper in the treatment of patients with hypertension on participantsof JKN 2016. This study used a qualitative method by conducting in-depth interviews toofficers and FGD related to patients of hypertension. Frame of basic research byanalyzing the elements of health facilities and elements of the patient. The results showedhealth centers have not made the treatment of patients with hypertension JKNcomprehensively. This is indicated by the absence of a special poly PTM, SOP ofhypertension management, lack of health promotion related to hypertension outside andinside the building, and also management information systems have not handledproperly. This study concludes referral of patient due to decisions of patient,complications problem, lack availability of the drug, less optimal of support, and lack ofhealth promotion. Public Health Center should be develop a scheme for the treatment ofpatients with hypertension with more comprehensive, BPJS of health should be providerewards to Public Health Centers after success handling patients with hypertension iscontinuously, and the health department should be commit to develop KPLDH program.Kata Kunci: Gatekeeper, referral, medicine, clinics, BPJS of Health, health promotion,SOP, complication, KPLDH.
Read More
T-5097
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive