Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Anggun Pratiwi; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Ratna Djuwita Hatma, Cut Putri Arianie
Abstrak: Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama karena berkontribusi pada angka kesakitan dan kematian dunia. Prevalensi hipertensi terus meningkat dan lebih banyak ditemukan pada kelompok wanita. Obesitas merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Masa menopause pada wanita diduga ikut berkontribusi terhadap kejadian hipertensi namun pengaruhnya masih menjadi perdebatan. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi derajat 1 baik pada wanita premenopause dan postmenopause di Indonesia. Sebanyak 8.047 responden wanita yang berumur 18-57 tahun diteliti. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan sumber data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 Tahun 2014.

Hasil analisis multivariat dengan modifikasi cox regression menunjukkan bahwa risiko wanita obesitas untuk menderita hipertensi derajat 1 sebesar 1,80 kali (95% CI 1,57-2,06) dibandingkan wanita yang tidak obesitas. Pada wanita premenopause, obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi derajat 1 sebesar 1,67 kali (95% CI 1,43-1,94). Risiko yang lebih besar tampak pada kelompok wanita postmenopause dengan besar risiko obesitas terhadap kejadian hipertensi derajat 1 sebesar 2,32 kali (95% CI 1,69-3,19). Perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi melalui program GERMAS dan pemaksimalan peran posbindu PTM. Masyarakat khususnya wanita perlu menerapkan pola hidup sehat dengan perilaku CERDIK sejak usia dini.
Read More
T-5682
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Leonita Suci Mulyati; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Syahrizal Syarif, Masyitoh, Tunngul Birowo, Misti
Abstrak: Angka prevalensi hipertensi terus meningkat di dunia. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi yaitu sebesar 34,1%. Salah satu faktor risiko hipertensi yang dapat dirubah adalah hiperkolesterol. Hasil skrining pemeriksaan kesehatan para pekerja di Bandara Soekarno Hatta menunjukkan angka kasus hiperkolesterol yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar asosiasi antara hiperkolesterol dengan kejadian hipertensi derajat 1 pada pekerja di Bandara Soekarno Hatta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dari data sekunder kegiatan Posbindu PTM Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta tahun 2017. Subyek penelitian adalah pekerja di instansi pemerintah dan BUMN di wilayah Bandara Soekarno Hatta yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Posbindu PTM pada tahun 2017 yaitu sebanyak 411 orang. Penelitian ini menggunakan analisis multivariat cox regression dan besar pengaruh dinyatakan dalam prevalensi rasio (PR). Hasil menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hipertensi derajat 1 pada pekerja yang hiperkolesterol sebesar 28,4%. Kadar kolesterol tinggi berisiko sebesar 1,19 (95% CI: 0,73-1,96) untuk dapat mengalami hipertensi derajat 1. Mengoptimalkan kegiatan Posbindu PTM di tempat kerja diharapkan dapat mengendalikan hiperkolesterol dan hipertensi.
The prevalence of hypertension continues to increase in the world. Based on Riskesdas 2018, the prevalence of hypertension in Indonesia is quite high at 34,1%. One of the risk factor for hypertension that can be changed is hypercholesterolemia. The results of health examinations screening of employees at Soekarno Hatta Airport in 2017 showed a high rate of hypercholesterolemia. The purpose of this study was to determine the magnitude of the association between hypercholesterolemia and the incidence of first stage hypertension in employees at Soekarno Hatta Airport. This study used a cross sectional design from secondary data on Posbindu PTM activities in the Soekarno Hatta Port Health Office in 2017. The research subjects were employees in government agencies and BUMN at Soekarno Hatta Airport who conducted health checks at Posbindu PTM in 2017, totaling 411 people. This study uses multivariate cox regression analysis and the magnitude of the effect was expressed in the prevalence ratio (PR). The results showed that the prevalence of stage 1 hypertension in employees with hypercholesterolemia was 28,4%. High cholesterol levels have a risk of 1,19 (95% CI: 0,73-1,96) to cause stage 1 hypertension. Optimizing Posbindu PTM activities in the workplace is expected to control hypercholesterolemia and hypertension
Read More
T-6018
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anisa Ramadhani; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Widyawati
S-10405
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmad Taufik Azis; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Nurhayati A. Prihartono, Putri Bungsu, Tristiyenny Pubianturi, Woro Riyadina
Abstrak: Pada tahun 2010, hipertensi menjadi salah satu faktor risiko kematian secara global dan diperkirakan telah menyebabkan 9,4 juta kematian Di Indonesia, Berdasarkan data IFLS 5 tahun 2014 prevalensi hipertensi derajat 1 pada usia ≥18 tahun sebesar 15,59%. Suku Banjar yang mayoritas berdomisili di Kalimantan Selatan (65%) berpotensi menderita hipertensi derajat 1 dengan mengacu pada data Riskesdas tahun 2013 memiliki prevalensi hipertensi sebesar 30,8%. Begitupula prevalensi hipertensi di Provinsi Bali sebesar 19,9%, yang ditempati oleh mayoritas Suku Bali (84%). Perbedaan prevalensi tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui perbedaan faktor risiko hipertensi derajat 1 pada Suku Banjar dan Suku Bali. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data dari IFLS 5 tahun 2014. Sebanyak 765 responden Suku Banjar dan 1.087 responden Suku Bali umur ≥18 tahun menjadi sampel penelitian ini. Data dianalisis dengan menggunakan uji cox regression. Hasil penelitian Prevalensi hipertensi derajat 1 Suku Banjar dan Suku Bali masing-masing sebesar 17,3% dan 10,8%. Faktor risiko hipertensi derajat 1 pada Suku Banjar yaitu obesitas, PR=2,726 (95%CI; 1,913-3,886), umur ≥45 tahun, PR=2,146 (95%CI;1,482-3,107) dan laki-laki PR=1,641 (95%CI;1,149-2,344). Faktor risiko pada Suku Bali yaitu obesitas, PR=2,971 (95%CI;2,025-4,362), Umur ≥45 tahun, PR=2,144 (95%CI;1,465-3,136), laki-laki PR=1,985 (95%CI;1,341-2,938), pendidikan rendah PR=1,585 (95%CI;1,076-2,334) dan domisili di perkotaan PR=1,525 (95%CI;1,051- 2,212).Perlunya pengoptimalan kegiatan pencegahan dan deteksi dini untuk mengurangi prevalensi hipertensi pada Suku Banjar dan Suku Bali.
Kata kunci: Faktor Risiko; Hipertensi Derajat 1; Suku Bali; Suku Banjar

In 2010, hypertension was one of the risk factors for death globally and it estimated to have caused 9.4 million deaths. In Indonesia, based on data from IFLS 5, in 2014 the prevalence of hypertension stage 1 at the age of ≥18 years was 15.59%. The majority of Banjar Ethnic who are domiciled in South Kalimantan (65%) have the potential to suffer from hypertension stage 1 with reference to the Riskesdas 2013 which has a prevalence of hypertension of 30.8%. The prevalence of hypertension in Bali Province is 19.9%, which is occupied by the majority of the Bali Ethnic (84%). This difference in prevalence encouraged researchers to find out the differences in risk factors for hypertension stage 1 in the Banjar and Bali Ethnic. This study used a cross sectional design. Data from IFLS 5 in 2014. A total of 765 respondents from the Banjar ethnic and 1,087 respondents from the Bali ethnic aged ≥18 years were sampled in this study. Data were analyzed using cox regression test. Prevalence hypertension stage 1 in Banjar Ethnic and Bali Ethnic are 17,3% and 10,8%, respectively. Risk factors of hypertension stage 1 in Banjar Etnic are obesity (PR=2,726; 95%CI; 1,913-3,886), age ≥45 years (PR=2,146; 95%CI;1,482- 3,107) and male (PR=1,641; 95%CI;1,149-2,344). Risk factors of hypertension stage 1 in Bali Ethnic are obesity (PR=2,971; 95%CI;2,025-4,362), age ≥45 years (PR=2,144; 95%CI;1,465-3,136), male (PR=1,985; 95%CI;1,341-2,938), low education (PR=1,585; 95%CI;1,076-2,334) and urban (PR=1,525; 95%CI;1,051-2,212). The need for optimization of prevention and early detection activities to reduce the prevalence of hypertension in the Banjar and Bali Ethnic.
Key words: Banjar Ethnic; Bali Ethnic; Hypertension Stage 1; Risk Factors
Read More
T-5469
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aprizal Satria Hanafi; Pembimbing: Nurhayati A. Prihartono, Helda; Penguji: Yovsyah; Julianty Pradono, Woro Riyadina
Abstrak: ABSTRAK Hubungan obesitas dan merokok terhadap kejadian hipertensi sudah banyak diketahui namun masih jarang dilakukan penelitian untuk melihat efek gabungan obesitas dan merokok dalam menyebabkan hipertensi derajat 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek gabungan obesitas dan merokok dalam menyebabkan hipertensi derajat 1. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional menggunakan data Indonesian Family Life Survey-5 (IFLS-5) tahun 2014. Sampel yang dianalisis pada penelitian ini berjumlah 13.487 setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis multivariat menggunakan uji cox regresi digunakan untuk mengetahui besar risiko obesitas dan merokok dalam menyebabkan hipertensi derajat 1. Hasil penelitian didapatkan prevalensi hipertensi derajat 1 sebesar 23,50%. Analisis multivariat menunjukkan bahwa orang yang obesitas dan merokok memiliki risiko 2,86 kali untuk mengalami hipertensi derajat 1 (PR=2,86), orang obesitas dan tidak merokok memiliki risiko 1,64 kali untuk mengalami hipertensi derajat 1 (PR=1,64), orang tidak obesitas dan merokok memiliki risiko 1,32 kali untuk mengalami hipertensi derajat 1 (PR=1,32). Risiko untuk mengalami hipertensi derajat 1 meningkat 48% akibat interaksi obesitas dan merokok. Perlu adanya adanya skrining lebih ketat untuk mencegah hipertensi terutama pada orang obesitas dan merokok pada umur ≥18 tahun misalnya dengan pengkuran tekanan darah secara rutin di rumah. Selain itu perlu adanya peningkatan kualitas pelaksanaan Posbindu PTM dari pemerintah untuk pemantauan faktor risiko serta deteksi dini PTM. Kata kunci: Efek gabungan, obesitas, merokok, hipertensi derajat 1, Indonesia ABSTRACT The relationship of obesity and cigarette smoking to the incidence of hypertension was well known, but study is still rare to see the joint effects of obesity and smoking in causing hypertension grade 1. This study aimed to evaluate the joint effect of obesity and cigarette smoking on causing hypertension grade 1. This study used a crosssectional design using data from Indonesian Family Life Survey-5 (IFLS-5) in 2014. The samples analyzed in this study amounted to 13,487 after fulfilling the inclusion and exclusion criteria. Multivariate analysis using the cox regression test was use to determine the risk of obesity and smoking in causing hypertension grade 1. The results showed that the prevalence of hypertension grade 1 is 23.50%. Multivariate analysis showed that people who were obese and smoking had a risk of 2.86 times for having hypertension grade 1 (PR = 2.86), obese and non-smoking people have a risk of 1.64 times to have hypertension grade 1 (PR = 1.64), people who were not obese and smoking have a risk of 1.32 times for having hypertension grade 1 (PR = 1.32). The risk of developing hypertension grade 1 increased by 48% due to the interaction of obesity and smoking. There needs to be more rigorous screening to prevent hypertension, especially in obese and smoking people at age ≥18 years, for example by measuring blood pressure regularly at home. In addition, there is a need to improve the quality of the implementation of NCDs Integrated Development Post (Posbindu) from the government for risk factor monitoring and early detection of NCDs. Key words: Joint effect, obesity, smoking, hypertension grade 1, Indonesia
Read More
T-5474
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Teguh Dhika Rohkuswara; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Nurhayati Adnan, Putri Bungsu, Wartoni
Abstrak: Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Prevalensi hipertensi di Indonesia, cukup tinggi yaitu sebesar 25,8% (Riskesdas, 2013). Sebagian besar penderita hipertensi termasuk dalam kelompok hipertensi derajat 1 dan separuhnya tidak menyadari sebagai penderita. Hipertensi bukan penyakit kausal tunggal, ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap munculnya hipertensi, salah satunya yang sering ditemukan adalah obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung. Desain penelitian adalah cross sectional, menggunakan data sekunder kegiatan Posbindu PTM KKP Bandung tahun 2016. Subjek penelitian adalah pegawai dari instansi Pemerintah dan BUMN di lingkungan Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Pelabuhan Cirebon yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Posbindu PTM KKP Bandung pada tahun 2016 yaitu sebanyak 206 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi hipertensi derajat 1 di Posbindu PTM KKP Bandung tahun 2016 yaitu sebesar 41,7% dan obesitas sebesar 54,9%. Responden yang obesitas (IMT ≥25) memiliki risiko sebesar 1,681 kali untuk menderita hipertensi derajat 1 dibandingkan yang tidak obesitas setelah dikontrol variabel umur, riwayat hipertensi keluarga dan aktivitas fisik. Pengoptimalan Posbindu PTM, meningkatkan peran serta masyarakat dan mengaplikasikan perilaku GERMAS diharapkan dapat mengendalikan obesitas dan hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi derajat 1, Obesitas, Posbindu PTM Hypertension is still a health problem in the world including Indonesia. The prevalence of hypertension in Indonesia is quite high at 25.8% (Riskesdas, 2013). Most people with hypertension are included in the 1st stage hypertension group and half were unaware as a sufferer. Hypertension is not a single causal disease, there are various factors that contribute to the emergence of hypertension, one of which is often found is obesity. This study aims to determine the magnitude of the relationship between obesity with incidence of hypertension stage 1 in Posbindu PTM Port Health Office (PHO) of Bandung. The research design is cross sectional, using secondary data of Posbindu PTM PHO of Bandung, activities in 2016. The Research subjects are employees of Government agencies and stateowned enterprises in the Husein Sastranegara Bandung Airport and Cirebon Port which conducted health checks at Posbindu PTM PHO of Bandung in 2016, which were 206 people. The results showed that the proportion of stage 1 hypertension at Posbindu PTM PHO of Bandung in 2016, that is 41.7% and obesity of 54.9%. People with obesity (BMI ≥25) had a risk of 1,681 times for hypertension stage 1 compared to non-obese individuals after controlling for age, family history of hypertension and physical activity variables. Optimization of Posbindu PTM, increasing public participation and applying GERMAS behavior is expected to control obesity and hypertension. Keywords: Hypertension Stage 1, Obesity, Posbindu PTM
Read More
T-4846
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Octaryana; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Helda, Soewarta Kosen
Abstrak:
Hipertensi merupakan faktor risiko paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. SKI 2023 menunjukkan prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia sebesar 30,8%. Hipertensi derajat 1 merupakan fase awal sehingga perlu dilakukan deteksi dini. Prevalensi obesitas sentral pada wanita di Indonesia terus meningkat dari 46,7% (2018) menjadi 54,1% (2023). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi derajat 1 pada wanita usia 18-64 tahun di Indonesia berdasarkan data SKI tahun 2023. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan pendekatan analisis multivariat untuk mengontrol variabel kovariat seperti umur, pendidikan, status pekerjaan, tempat tinggal, merokok, aktivitas fisik, makanan berlemak, makanan asin, kontrasepsi hormonal, diabetes melitus, dislipidemia, dan penyakit ginjal. Penelitian ini menemukan proporsi hipertensi derajat 1 pada wanita sebesar 19,50%. Ada hubungan signifikan antara obesitas sentral dengan kejadian hipertensi derajat 1 pada wanita (Adjusted PR = 1,900 (95% CI: 1,799 - 2,007) setelah dikontrol oleh faktor umur, pendidikan, dan kontrasepsi hormonal. Diperlukan upaya menurunkan prevalensi obesitas sentral melalui peningkatan aktivitas fisik dengan berjalan hingga 10.000 langkah sehari dan mengatur pola makan sehat melalui penerapan intemitten fasting.

Hypertension is the most influential risk factor for the incidence of heart and blood vessel disease. SKI 2023 shows the prevalence of hypertension in the population aged 18 years and over in Indonesia is 30.8%. Stage 1 hypertension is an early phase so early detection is needed. The prevalence of central obesity in women in Indonesia continues to increase from 46.7% (2018) to 54.1% (2023). This study aims to analyze the relationship between central obesity and the incidence of stage 1 hypertension in women aged 18-64 years in Indonesia based on SKI data in 2023. The study design used was cross-sectional with a multivariate analysis approach to control covariate variables such as age, education, employment status, place of residence, smoking, physical activity, fatty foods, salty foods, hormonal contraception, diabetes mellitus, dyslipidemia, and kidney disease. This study found the proportion of stage 1 hypertension in women was 19.50%. There is a significant relationship between central obesity and the incidence of stage 1 hypertension in women (Adjusted PR = 1.900 (95% CI: 1.799 - 2.007) after being controlled by age, education, and hormonal contraception. Efforts are needed to reduce the prevalence of central obesity by increasing physical activity by walking up to 10,000 steps a day and regulating a healthy diet through the implementation of intermittent fasting.
Read More
T-7342
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive