Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Norarita ; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Renti Mahkota, Efrida Sinaga
S-7897
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dhito Pemi Aprianto; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Mardiati Nadjib, Ni Made Diah, Dewi Murniati
Abstrak:
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan regulasi terkait kebijakan manajemen buku KIA diantaranya, Kepmenkes No.284/Menkes/SK/III/2004, Permenkes No.4 tahun 2019, Pedoman Manajemen Umum Penerapan Buku KIA, dan Juknis Penggunaan Buku KIA. Kebijakan manajemen buku KIA tersebut, mengatur dari proses perencanaan hingga buku KIA dapat dimanfaatkan. Namun, buku KIA belum optimal digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana implementasi dari kebijakan tersebut, mengombinasikan desain penelitian kualitatif studi kasus dan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Edward III dan David Easton. Implementasi kebijakan diukur berdasarkan variabel input, proses, dan output. Hasil penelitian menunjukan, di Kementerian Kesehatan masih perlu ditingkatkan terkait fasilitas, dukungan dari Pemda, analisis dalam perencanaan, dan kejelasan serta konsistensi dari penyampaian kebijakan. Di Sleman, adanya regulasi yang diterbitkan dalam mendukung implementasi manajemen buku KIA berupa SE Kepala Dinas Kesehatan di tahun 2020, yang kemudian diperkuat menjadi Perbup di tahun 2021 menjadi bagian penting dalam implementasi kebijakan manajemen buku KIA, komponen yang perlu ditingkatkan yaitu tuntutan dan dukungan dari masyarakat. Sedangkan, di Bandung Barat, diketahui belum ada regulasi manajemen buku KIA ditingkat kabupaten, komponen yang perlu ditingkatkan terkait fasilitas; dukungan dari RS, Faskes Swasta, lintas sektor, dan Masyarakat; transmisi dan kejelasan informasi; pelayanan UKM puskesmas; dan monitoring serta evaluasi. Output dari implementasi kebijakan manajemen buku KIA antara lain, di nasional sebanyak 75,20% ibu hamil memiliki buku KIA, di Kabupaten Sleman sebanyak 95% memiliki/pernah menggunakan buku KIA, dan di Kabupaten Bandung Barat, sebanyak 70,7% memiliki/pernah menggunakan buku KIA. Sehingga dapat disimpulkan, kebijakan manajemen buku KIA masih belum terimplementasi dengan baik karena beberbagai kendala dalam input, proses serta beragamnya capaian pemanfaatan buku KIA di daerah. Penelitian ini, merekomendasikan agar Kementerian Kesehatan dapat meningkatkan kejelasan, konsistensi dan menghindari tumpang tindih regulasi terkait manajemen buku KIA; analisis penggunaan buku sejenis buku KIA sehingga dapat menjadi dasar perencanaan sharing-cost; serta penyediaan fasilitas yang mendukung; Dinas Kesehatan Kab. Sleman agar mendorong SIM KIA untuk diadaptasi atau diintegrasikan di tingkat nasional dan menyiapkan regenerasi SDM penanggung jawab KIA; Dinas Kesehatan Kab. Bandung Barat untuk menyiapkan regulasi manajemen buku KIA di tingkat kabupaten, meningkatkan upaya transmisi dan kejelasan informasi, meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan UKM di puskemas, dan meningkatkan serta mengembangkan mekanisme monitoring dan evaluasi.
Read More
T-6393
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dyah Pratiwi; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Anwar Hassan, Aprilia Krislian
S-6712
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wike Pratiastuti; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Evi Martha, Yudhia Fratidina, Rivani Noor
Abstrak:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil masih terbatas untuk pemeriksaan kehamilan, imunisasi dan penimbangan di Posyandu. Frekuensi pemeriksaan ANC lebih dari 4 kali selama masa kehamilan namun minat baca dan kepatuhan membawa serta merawat buku KIA masih rendah. Hal ini dikarenakan oleh faktor predisposing pengetahuan ibu yang kurang tentang fungsi buku KIA sebagai komunikasi, informasi dan edukasi dalam kesehatan ibu dan anak, faktor reinforcing kurangnya dukungan suami, kurangnya dukungan bidan dalam memberikan konseling tentang fungsi buku KIA karena beban kerja berat, motivasi kurang serta tidak adanya pelatihan dalam 1 tahun terakhir, selain itu dukungan kader dalam penyuluhan juga kurang dan faktor enabling yaitu karena waktu pelayanan di puskesmas yang terbatas hanya sampai siang hari. Oleh karena itu perlu ditinjau kembali pemanfaatan buku KIA sesuai dengan fungsinya dengan menyediakan media KIE sehingga dapat dipahami oleh ibu hamil/balita serta keluarga, selain itu perlu peninjauan kembali beban kerja bidan dan kompetensinya sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat, dan lebih meningkatkan kembali peran kader dalam penyuluhan kepada ibu hamil/balita di masyarakat
Read More
T-5677
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Felly Philipus Senewe, Yuana Wiryawan
BPSK Vol.13, No.1
Surabaya : Balitbangkes Kemenkes RI, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lea Morry Br Ginting; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: R. Sutiawan, Dakhlan Choeron
Abstrak:
Puskesmas Berastagi dan Puskesmas Tiga Panah merupakan beberapa dari Puskesmas yang ditemukan ketidaksambungan data, tidak kredibel di Kabupaten Karo. Risiko dari data yang tidak kredibel adalah tidak bisa mengetahui besarnya masalah yang sesungguhnya sehingga tidak bisa memonitor, mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan program. Pukesmas Berastagi dan Tiga Panah menerima pelaporan KIA dari Bidan di Desa. Oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan ibu dan anak untuk melihat data kesehatan ibu dan anak yang ada di Puskesmas Berastagi dan Tiga Panah terutama pelaporan data dari Bidan di Desa. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
Read More
S-10567
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mieska Despitasari; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Sandi Iljanto, Anhari Achadi, Harimat Hendrawan, Rubeah
Abstrak:
Peningkatan kinerja pelayanan KIA tidak disertai dengan penurunan AKI dan AKB di Indonesia. Terjadi peningkatan AKI dan AKB di Kota Bogor pada tahun tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor manajerial kinerja pelayanan KIA Puskesmas Cipaku dan Pasir Mulya, menggunakan metode studi kasus dengan kerangka berpikir EFQM. Lima belas orang bidan diwawancarai sebagai informan kunci. Informan pelengkap berjumlah 30 orang (pimpinan, petugas promkes, kader dan pasien). Observasi dan telaah dokumen juga dilakukan sebagai triangulasi. Pola kepemimpinan yang berbeda memberikan nuansa manajerial yang berbeda bagi kedua puskesmas. Faktor kontekstual yang menjadi pembeda adalah budaya masyarakat. Kata Kunci: EFQM, puskesmas, pelayanan KIA, bidan, Bogor Improvement in MCH service performance was not followed by a reduction in MMR and IMR in Indonesia. In 2013, MMR and IMR at Bogor City were increased. The objective of this study was to determine the managerial performance of MCH services at Cipaku and Pasir Mulya Public Health Centre, implementing the case study method in EFQM framework. Fifteen midwives were interviewed as key informants. The complementary informants were 30 people (leaders, Promkes officers, cadres and the patient). Observation and document analysis were also conducted as triangulation. Differences in leadership style also provide a different managerial nuances for each Public Health Centre. Contextual factor that distinguished both of Public Health Centre is the culture of the community. Keywords: EFQM, public health centre, MCH services, midwives, Bogor
Read More
T-4407
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rini Meiandayati; Pembimbing: Endang Laksminingsih; Penguji: Besral, Yuni Zahraini, Eti Rohati
Abstrak:
Pendahuluan:Wasting merupakan salah satu permasalahan status gizi serius yang dapatmeningkatkan kematian bayi dan balita. Indonesia merupakan negara kontributor wastingke 4 tertinggi di dunia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend wasting1993-2014 dan hubungan berat lahir dengan wasting pada anak usia 0-24 bulan tahun 2014.Metode: Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel penelitian ini pada IndonesiaFamily Life Survey (1FLS) yaitu anak yang berusia 0-24 bulan tahun 2014 sebesar 1476orang. Data dianalisis dengan regresi logistik. Hasil: Trend wasting 1993-2014memperlihatkan sedikit penurunan (dari 11,3% 1993 menjadi 11,0% 2014) dan tidakbermakna secara statistik (P value : 0,480). Hubungan berat lahir dengan wasting pada anakusia 0-24 bulan berbeda menurut kepemilikan buku KIA. Setelah dikontrol oleh pemberianASI eksklusif, waktu pemberian MP ASI pertama kali, usia anak, pekerjaan ibu dan statuskemiskinan, anak yang memiliki berat lahir <2500 gram yang tidak memiliki buku KIAmemiliki peluang 6,7 kali lebih tinggi untuk mengalami wasting dibandingkan anak yangmemiliki berat lahir ≥2500 gram, Jika memiliki buku KIA anak dengan berat lahir <2500gram memiliki peluang 2,6 kali lebih tinggi untuk mengalami wasting. Kesimpulan : Beratlahir menjadi salah satu faktor penting dalam wasting. Diharapkan pemangku kebijakanmelakukan evaluasi dan perencanaan program yang terkait dengan pencegahan BBLRkepada remaja, calon ibu dan ibu hamil agar mengerti pentingnya pemenuhan gizi pada saatremaja (tidak kurus dan tidak pendek), pentingnya meminum tablet penambah darah agartidak anemia karena remaja merupakan calon ibu yang jika tidak terpenuhi gizinya berisikomelahirkan bayi BBLR.Kata Kunci : Wasting, Berat Lahir, Buku KIA, Trend.
Read More
T-5408
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sudiyati; Promotor: Adisasmita, Asri C.; Kopromotor: Pratomo, Hadi; Sekartini, Rini; Penguji: Damayanti, RIta; Ronoatmodjo, Sudarto; Besral; P:radono, Julainty; Marsum; Nurjasmi, Emi
Abstrak:
Read More
Pemantauan perkembangan anak sangat penting untuk optimalisasi perkembangan anak. Buku KIA sebagai salah satu instrumen yang digunakan untuk pemantauan perkembangan anak, angka kepemilikan dan pemanfaatannya masih kurang. Untuk meningkatkan pemanfaatan dan pemahaman buku KIA diperlukan suatu instrumen penunjang yang sederhana, mudah dan akurat yang bisa digunakan oleh orang tua atau keluarga untuk menilai perkembangan anak sebagai upaya deteksi dini keterlambatan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah mengembangan instrumen penilaian perkembangan anak dari Ceklis perkembangan Buku KIA dengan cara adaptasi dan modifikasi yang hasilnya bisa digunakan sebagai alat deteksi dini keterlambatan perkembangan anak usia 3-72 bulan pada tingkat keluarga. Desain penelitiannya adalah pengembangan instrumen (research and development) dengan mixed methods. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan yang merupakan pengembangan instrumen, dan penelitian lanjutan dengan menggunakan instrumen yang sudah dikembangkan untuk pengambilan data. Proses pengumpulan data dilakukan secara online melalui link google form yang dikirimkan ke responden lewat media sosial Whatsapp. Analisis yang dilakukan dengan melakukan uji kesepakatan Kappa antar instrumen. Hasil penelitian ini adalah terciptanya instrumen Modifikasi KIA Gambar dengan keterbacaan baik yang digunakan sebagai alat deteksi dini perkembangan anak. Proporsi perkembangan anak yang tidak sesuai sebesar 19% dengan Ceklis Buku KIA, 18,3% dengan instrumen Modifikasi KIA Gambar dan 16,6% dengan KPSP. Hasil uji kappa menunjukkan kesepakatan instrumen Modifikasi KIA Gambar dan Ceklis Buku KIA sebesar 0,703 (baik), dengan KPSP nilai kappa 0,365 (kurang), ceklis Buku KIA dengan KPSP 0,284 (kurang). Dibandingkan Ceklis Buku KIA, Modifikasi KIA Gambar meningkatkan kemampuan ibu akan penilaian perkembangan anak ditandai dengan peningkatan nilai kesepakatan kappa dengan KPSP(0,365). Peningkatan nilai kappa terutama terjadi pada perkembangan motorik kasar. Kegiatan pengembangan instrumen perlu didukung pemangku kebijakan dan masyarakat untuk meningkatkan program cakupan pemantauan dan deteksi dini perkembangan anak.
Monitoring child development is crucial for optimizing development. The KIA Book is a tool for monitoring child development, but its ownership and utilization rates are still lacking. To increase utilization and understanding therefore a simple, easy, and accurate tool is needed that parents or families can use as a child development assessment tool for early detection of developmental delays. The purpose of this study was to develop a child development assessment instrument by adapting and modifying the KIA Book development Checklist for early detection of developmental delays at 3-72 months at family level. The study employed a mixed methods research design focused on instrument development (research and development). The research was conducted in two stages: preliminary research, which involved instrument development, and further research, which involved data collection using the developed instruments. Data collection was carried out online through a Google Form link sent to respondents via WhatsApp. The analysis included conducting the Kappa agreement test between instruments. The study resulted in a Modified KIA instrument that uses pictures for child development assessment. The instrument has good readability. The proportion of inappropriate child development was 19% when compared to the KIA book checklist, 18.3% when compared to the KIA Picture Modification instrument, and 16.6% when compared to KPSP. The Kappa test results indicate a good kappa value of 0,703 when comparing picture with the KIA Book checklist, a less favorable kappa value of 0,365 when compared with KPSP, and 0,284 when KIA Book Cheklist with KPSP. Agreement between KIA Picture Modification to KPSP (Kappa= 0,365) was higher than that between between KIA Book Checklist to KPSP (Kappa=0,284), indicating that modifying with pictures improved the ability of mothers to assess their children development. The improvement, however, was seen mostly on the gross motor development Should support the use of KIA modified (wth picture) instrument that has been developed.
D-500
Depok : FKM-UI, 2024
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ade Riani Sandra; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Mieke Savitri, Mardiana Maya
Abstrak:
Kebijakan dan berbagai upaya pemerintah untuk menurunkan nagka kematian ibu dan bayi dengan suatu kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI), Strategic Making Pregnancy Safer dan Pengadaan Buku KIA. Pengetahuan ibu yang baik tentang Buku KIA akan berdampak positif pada kegiatan ibu yang berhubungan dengan kesehatan dan salah satunya imunisasi. Asumsi penulis pengetahuan baik yang ibu miliki tentang buku KIA akan berdampak pada kualitas imunisasi bayi/balitanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara pemanfaatan Buku KIA dan kepatuhan ibu dalam mengimunisasi bayi secara lengkap. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki Buku KIA dan memiliki anak yang berusia diatas 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan denga menggunakan desain studi cross sectional yang menjadi reponden adalah 96 ibu yang memiliki buku KIA dan balita diatas 12 bulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan, larangan dari keluarga dekat dan pemanfaat Buku KIA memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan ibu dalam mengimunisasi bayi secara lengkap. Saran yang diberikan yaitu lebih meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan agar mampu memberikan informasi tentang pengetahuan ibu tentang imunisasi.
Read More
S-6581
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
