Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rini Marsini; Pembimbing: Besral; Penguji: Kemal Nazaruddin Siregar, Nurhayati
Abstrak: Penyakit jantung koroner dan asma masih menjadi beban bagi kesehatan masyarakatglobal. Pada penderita asma diketahui terjadi peningkatan penanda inflamasi yangberperan dalam patogenesis terjadinya aterosklerosis hingga menimbulkan sakit jantungkoroner. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara asma dengan kejadianpenyakit jantung koroner dengan menggunakan desain studi cross sectional danmenggunakan data Riset Kesehatan Dasar 2013. Sampel penelitian adalah individuberusia > 19 tahun yang memenuhi kriteria inklusi yakni tidak memiliki riwayat diabetesmelitus, hipertensi, dislipidemmia dan obesitas berdasarkan hasil wawancara. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner pada penderita asmaadalah 0,9% (95% CI 0,7-1,1). Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antaraasma dengan penyakit jantung koroner dan berbeda menurut kelompok umur. Penderitaasma pada kelompok umur ≤45 tahun memiliki OR sebesar 2,7 (95% CI 2,0-3,7)sedangkan pada penderita asma yang berusia >45 tahun memiliki OR sebesar 7,9 (95%CI 5,8-10,9) untuk menderita penyakit jantung koroner dibandingkan dengan bukanpenderita asma. Oleh karena itu, penderita asma diharapkan dapat meningkatkan aktivitasfisiknya seperti berolahraga secara teratur serta menerapkan pola hidup sehat dengantidak merokok dan pengaturan pola makan untuk mengurangi risiko terjadinya penyakitjantung koroner.Kata kunci:Penyakit jantung koroner, Asma.
Read More
S-9856
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rea Ariyanti; Pembimbing: Besral, Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Martya Rahmaniati, Yoan Hotnida Naomi, Ns. Erwin
Abstrak: Penyakit Jantung Koroner merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadisorotan utama. Di Indonesia, PJK merupakan penyebab kematian utama dari seluruhkematian, dengan angka mencapai 26,4%, dimana angka ini empat kali lebih besar jikadibandingkan angka kematian yang diakibatkan oleh kanker. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan dislipidemia dengan kejadian Penyakit jantung koroner diRumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Desain penelitianadalah case control. Sampel berjumlah 164 responden, terdiri dari 82 kelompok kasusdan 82 kelompok kontrol. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik. Padakelompok PJK, persentase responden dengan dislipidemia sebesar 50% sedangkan padakelompok yang tidak menderita PJK, persentase responden dengan dislipidemia sebesar17,1%. Hubungan dislipidemia dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner berbedamenurut status hipertensi. Setelah dikontrol usia, pada responden yang hipertensi,dislipidemia memiliki peluang 19,8 kali lebih tinggi untuk terjadi PJK dibandingkanresponden yang tidak dislipidemia, sedangkan pada responden yang tidak hipertensi,dislipidemia memiliki peluang 2,5 kali lebih tinggi untuk terjadi PJK dibandingkanresponden yang tidak dislipidemia. Direkomendasikan kepada masyarakat untukmelakukan cek kesehatan secara berkala dan mengubah gaya hidup dengan melakukandiet makanan sehat guna mengontrol profil lipid dan tekanan darah.
Kata kunci:Dislipidemia, Hipertensi, Penyakit Jantung Koroner
Coronary heart disease (CHD) is one of the major cardiovascular disease in thespotlight. CHD is the leading cause of death from all deaths, reaching 26,4%, where thisfigure is four times greater when compared with deaths caused by cancer. This studyaims to determine the relationship of dyslipidemia and coronary heart disease in theNational Cardiovascular Center Harapan Kita. Research design is case controll. Thesample amounted to 164 respondents, consisting of 82 case groups and 82 controlgroups. Data analysis using logistic regression analysis. The finding shows, in patientswith CHD, the percentage of respondents with dyslipidemia is 50%, while non-CHD is17,1%. The relationship of dyslipidemia with coronary heart disease differs according tohypertension status. After controlled by age, in hypertension respondents, dyslipidemiawere 19,8 times more likely to have CHD than resondents who had not dyslipidemia.While in non- hypertensive respondents, dyslipidemia were 2,5 times more likely tohave CHD than resondents who had not dyslipidemia. It is recommended to the publicto carry out regular medical checkup, and changing lifestyles by consuming healthyfoods to control lipid profiles and blood pressure.
Keywords: Coronary Heart Disease, Dyslipidemia, Hypertension.
Read More
T-5460
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Resti Dwi Hasriani; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Nurhayati Adnan, Misti, Rindu Rachmiaty
Abstrak:
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian pada kelompok kardiovaskular. Obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap progresivitas dari prediabetes menjadi DM tipe 2 dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Kondisi prediabetes dengan obesitas meningkatkan risiko kejadian PJK berdasarkan Cardiometabolic Disease Staging (CMDS). Penelitian ini menggunakan desain studi kohor retrospektif dengan data sekunder studi kohor faktor risiko PTM tahun 2011-2018. Sampel adalah 493 penduduk penduduk dewasa yang obesitas yang menjadi responden Studi Kohor Faktor Risiko PTM, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil analisis multivariat menggunakan cox regression setelah dikontrol dengan usia dan durasi obesitas menemukan bahwa prediabetes memiliki nilai HR=0,80 (95%CI:0,462-1,387), p=0,429, yang berarti hubungan prediabetes dengan kejadian PJK pada penduduk dewasa yang obesitas tidak bermakna secara statistik.

Coronary Heart Disease (CHD) is a leading cause of death in the cardiovascular group. Obesity could increase a person's risk of progression from prediabetes to type 2 DM and increase the risk of cardiovascular disease. Prediabetes with obesity increases the risk of CHD events based on Cardiometabolic Disease Staging (CMDS). This study was used a retrospective cohort study design using secondary data on NCD Risk Factor Cohort Study in 2011-2018. The sample was 493 obese adult respondents in population of NCD Risk Factor Cohort Study whom met this study inclusion and exclusion criteria. The results of multivariate analysis using cox regression after being controlled by age and duration of obesity found that prediabetes had HR = 0.80 (95% CI: 0.462- 1.387), p = 0.429 which means the relationship between prediabetes with CHD events in obese adult respondents was not statistically significant.

Read More
T-5829
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yusinantika Metta Prawitasari; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Fatma Lestari, Indri Hapsari S., Erdy Techrisna Satyadi, Soeharijanto Ary Soekadi
Abstrak: Hasil Riskesdas (2018) menunjukkan 1,5% penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner, artinya 15 dari 1000 penduduk Indonesia menderita penyakit ini dan 1,2% dari data tersebut adalah karyawan swasta. Faktor yang paling berpengaruh terhadap PJK adalah kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar trigliserida karyawan PT X. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Pada penelitian ini, pendekatan studi yang digunakan adalah study cross sectional. Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh hasil bahwa variabel umur, obesitas, aktifitas fisik, perilaku merokok, riwayat penyakit keluarga, pola makan karbohidrat, protein, lemak, dan serat berhubungan dengan kadar trigliserida karyawan PT X karena p-value lebih kecil dari alpha ( =0,05). Sedangkan Variabel jenis kelamin diperoleh p-value (0,215) lebih besar dari nilai alpha ( =0,05) artinya tidak ada hubungan jenis kelamin terhadap kadar trigliserida. Pada hasil analisis univariat menunjukkan semua responden penelitian tidak mengonsumsi alkohol. Tetapi, dapat diketahui 17,3% responden memiliki kadar trigliserida lebih dari batas normal. Pada penelitian ini nilai p-value tidak terlihat karena semua responden tidak mengonsumsi alkohol. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kadar trigliserida adalah variabel umur.
The results of Riskesdas (2018) show that 1.5% of Indonesia population suffers from coronary heart disease, meaning that 15 out of 1000 Indonesians suffer from this disease and 1.2% of the data are private employees. The most influential factor on CHD is cholesterol and triglyceride levels in the blood. This study aims to analyze the factors associated with the triglyceride levels of PT X employees. This type of research is a descriptive analytic study. In this study, the study approach used is cross sectional study. Based on the Chi Square Test results obtained that the variables of age, obesity, physical activity, smoking behavior, family history, carbohydrate, protein, fat, and fiber diet are related to the triglyceride levels of PT X employees because the p-value is smaller than alpha (α = 0.05). While the sex variable obtained p-value (0.215) is greater than the alpha value (α = 0.05) meaning that there is no gender relationship to triglyceride levels. On the results of univariate analysis showed all study respondents did not consume alcohol. However, it is known that 17.3% have triglyceride levels more than normal. In this study the p-value was not seen because all respondents did not consume alcohol. The results of multivariate analysis showed that the most dominant variable affecting triglyceride levels is age
Read More
T-5977
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatikhatul Mabruroh; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Misti, Dian Meutia Sari
Abstrak: Penyakit Jantung Koroner (PJK) dikenal sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko PJK terus mengalami peningkatan dan dikhawatirkan dapat meningkatkan pula angka morbiditas dan mortalitas akibat PJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko obesitas terhadap timbulnya PJK di Kota Bogor. Data yang digunakan adalah data kohor Penyakit tidak menular yang dikumpulkan sejak tahun 2011 - 2015. Disain studi yang digunakan adalah nested-case control dengan variabel kovariat yang dikumpulkan antara lain usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes melitus, kolesterol total, HDL, LDL, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, stres dan riwayat keluarga. Analisis yang digunakan adalah analisis multivariat unconditional logistic regression untuk mengetahui nilai OR adjusted. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi PJK sebesar 35,1% dan prevalensi obesitas adalah 50,4%. Berat badan normal ditemukan lebih tinggi baik pada kelompok kasus maupun kontrol (45,4% dan 52,8%,). Besar nilai OR adjusted didapatkan sebesar 1,585 dengan nilai p 0,000. Diharapakan masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat, seperti meningkatkan aktivitas fisik, pola diet yang sehat, tidak merokok tidak stres dan istrihat yang cukup, khusunya pada jenis kelamin laki-laki dimana pada penelitian ini jenis kelamin laki-laki dan memiliki berat badan obesitas berrisiko untuk mengalami PJK.
Read More
T-6267
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Resita Dyah Purnama Suci; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Indang Trihandini, Dyah Erti Mustikawati
Abstrak: Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian yaitu sebesar 30% kematian di dunia. Tahun 2013 prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter adalah sebesar 0,5%, dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5%. Sebanyak 68% orang yang menderita penyakit diabetes melitus meninggal karena komplikasi penyakit jantung koroner. Prevalensi orang dengan DM di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 6,9% dan pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyakit diabetes melitus (DM) dengan prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) di Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis lanjut Riskesdas 2013 dengan desain studi Cross Sectional. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk di Indonesia usia ≥15 tahun yang memiliki data variabel penelitian lengkap. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa responden yang menderita diabetes melitus memiliki risiko 3,07 kali lebih besar untuk menderita penyakit jantung koroner dibandingkan dengan responden yang tidak menderita diabetes melitus setelah dikontrol variabel usia, hipertensi, obesitas sentral, obesitas, stress, variabel interaksi diabetes melitus dengan usia, dan variabel interaksi diabetes melitus dengan obesitas sentral. . Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner, Diabetes Melitus, Riskesdas 2013 Cardiovascular disease is the leading cause of death which contributes to about 30% of deaths in the world. In 2013, the prevalence of coronary heart disease in Indonesia, based on medical diagnosis was 0.5% and based on medical diagnosis or symptoms was 1,5%. There were 68% of people who suffered from diabetes mellitus died from complications of coronary heart disease. The prevalence of people with diabetes in Indonesia in 2013 was about 6.9% and in 2015. The aim of this study to determine the relationship between diabetes mellitus (DM) and the prevalence of coronary heart disease (CHD) in Indonesia. This study is a further analysis of Riskesdas (Indonesia Basic Health Research) 2013 designed with a cross-sectional study. The respondents of this research were all residents in Indonesia at age ≥ 15 years, those who had completed research variable data. Based on the survey results revealed that respondents with diabetes mellitus are at 3.07 times higher risk of suffering coronary heart disease compared to respondents without diabetes mellitus after controlled by age, hypertension, central obesity, obesity, stress, interaction variable between diabetes mellitus and age, and interaction variable between diabetes mellitus and central obesity. Key words : Coronary Heart Disease, Diabetes Mellitus, Riskesdas 2013
Read More
S-9294
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annisa Harpini; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: Besral, Yudianto, Zulfi
Abstrak: Sebagian besar kematian jamaah haji Indonesia pada tahun 2007 (54,5%) disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Di Asia Tenggara, jenis kardiovaskuler terbanyak adalah penyakit jantung koroner (PJK). Penelitian ini menggunakan disain studi kasus kontrol, dimana semua jamaah haji embarkasi Jawa Barat yang mengalami PJK di tanah suci dimasukkan ke dalam kelompok kasus, dan yang tidak mengalami PJK di tanah suci dimasukkan ke dalam kelompok kontrol. Penentuan kelompok kontrol dilakukan dengan cara mematchingkan karakteristik individu pada masing-masing kasus (usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan), dengan perbandingan 1 kasus untuk 5 kontrol. Terdapat 48 kasus dan 240 kontrol dalam penelitian ini, dengan jumlah total sampel adalah 288. Terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat hipertensi dan diabetes mellitus pada jamaah dengan kejadian PJK di tanah suci. Dimana odds yang mengalami PJK pada jamaah yang hipertensi 10,69 kali odds PJK pada jamaah yang tidak hipertensi. Dan odds yang mengalami PJK pada jamaah yang diabetes mellitus 4,48 kali odds PJK pada jamaah yang tidak diabetes mellitus. Untuk menurunkan kematian dan kesakitan akibat PJK, jamaah dengan riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disarankan untuk selalu menjaga kesehatannya sesuai anjuran petugas medis. Untuk petugas yang menangani kesehatan jamaah, diharapkan meningkatkan pengawasan dan penyuluhan kepada jamaah dengan riwayat hipertensi dan diabetes mellitus.
 

 
In 2007, most of Indonesian pilgrims (54.5%) died due to cardiovascular disease. In Southeast Asia, most common type of cardiovascular is coronary heart disease (CHD). The study design was case-control, in which all hajj pilgrims From The West Javanese Embarkation who experienced CHD in the holy land were in the case group, and who did not have CHD at the holy land were in the control group. Control group was chosen by matching the individual characteristics of each case (age, sex, education, and employment), with a ratio of 1 case to 5 controls. There were 48 cases and 240 controls in this study; with the total number of samples were 288. There were significant relationship between a history of hypertension and diabetes mellitus upon the incidence of CHD in the holy land. Where the odds of experiencing CHD in hypertensive pilgrims was 10.69 times the odds of CHD among those who were not hypertensive. And odds of experiencing CHD in diabetes mellitus pilgrims was 4.48 times the odds of CHD among those who were not diabetes mellitus. To reduce mortality and morbidity due to CHD, pilgrims with a history of hypertension and diabetes mellitus are advised to always keep their health as recommended by the medical officer. For healthcare workers who handle pilgrims, are expected to increase supervision and counseling to the hajj pilgrims with a history of hypertension and diabetes mellitus.
Read More
T-3762
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fina Nurillah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Cut Putri Arianie
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan PJK pada penduduk usia 3 15 tahun di Jawa Barat tahun 2019. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan menggunakan data Posbindu PTM Jawa Barat 2019.
Read More
S-10411
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pramita Mandasari; Pembimbing: Helda; Penguji: Nasrin Kodim, Chita Septiawati
S-8861
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kadek Agus Budhiadnya; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Robiana Modjo, Doni Hikmat Ramdhan, Putu Theni Aryasih, Eko Wahju Tjahjono
Abstrak: enyakit jantung koroner telah lama dikenal sebagai pembunuh utama di dunia. Penelitian menunjukkan sekitar 80 persen dari semua PJK dapat dicegah dengan mengendalikan tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi, bersama dengan mengadopsi perilaku gaya hidup sehat. Di PT X, PJK masih merupakan penyebab utama kematian pekerja, data 7 tahun terakhir ada 95 kasus jantung dan 10 kematian akibat PJK. Karena itu, penting untuk melihat bagaimana pengaruh karakteristik dan perilaku terhadap PJK. Desain penelitian kuantitatif ini adalah cross sectional dengan 250 responden sampel yang dipilih secara acak, menggunakan data medis perusahaan PT X di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan wawancara pada sampel responden yang dipilih secara acak. Hasil telitian mendapatkan faktor risiko dominan yang bisa dimodifikasi yaitu kebiasaan merokok, perokok lebih berisiko hampir 8 kali dibandingkan bukan perokok. Faktor risiko dominan yang tidak dapat dimodifikasi yaitu umur, mereka yang berusia atau lebih dari 40 tahun 6 kali lebih berisiko dibandingkan dengan pekerja di bawah 40 tahun. Perusahaan disarankan lebih meningkatkan manajemen program kesehatan kerja khususnya program berhenti merokok, penegasan area kerja dilarang merokok, dan promosi kesehatan bahaya rokok di PT X
Read More
T-6444
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive