Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kustri Suharningsih; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Pujiyanto, Eddy Riris Anita Tarirohan, Kusnadi
Abstrak: ABSTRAK Dampak yang ditimbulkan dari keadaan stunting adalah terganggunya fungsi kognitif. Masa-masa seribu hari pertama kehidupan adalah waktu kritis pertumbuhan anak. Kondisi stunting pada balita di Indonesia dan dunia masih tinggi. Prevalensi stunting pada baduta di Bojong Kamal mengalami peningkatan dari 18,3% pada tahun 2017 menjadi 30,9% pada tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui persentase stunting pada baduta dan mencari faktor paling dominan terhadap kasus stunting pada baduta usia 13-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal tahun 2018. Sampel penelitian sebanyak 89 orang yang dipilih secara systematic random sampling. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan antropometri untuk menentukan kasus stunting pada baduta, kuesioner untuk mengumpulkan data riwayat pemberian ASI, riwayat penyakit infeksi, pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, dan kunjungan posyandu, serta dari kuesioner food recall 24 jam untuk asupan makan. Persentase stunting baduta usia 13-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal adalah sebesar 32,6%. Asupan energi menjadi faktor dominan yang membedakan kejadian stunting pada baduta usia 13-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bojong Kamal dikontrol oleh riwayat penyakit infeksi, asupan protein dan pendidikan ibu. Kata kunci: Stunting, asupan energi, baduta ABSTRACT The effect of stunting is cognitive disfunction. The first 1000 days period of life is a critical time for child's growth. The number of stunting condition in children in Indonesia and around the world are still high. The prevalence of stunting in children under 2 years old on Bojong Kamal have been increased from 18.3% in 2017 to 30.9% in 2018. This study is a quantitative research and with cross sectional design. The purpose of this study is to know the persentage of stunting and to find out the most dominant factor in stunting cases in children age 13-23 month living on the working region of Puskesmas Bojong Kamal. Samples of the study about 89 children were choosen by systematic random sampling. Datas collected from the samples are from ix Universitas Indonesia antopometry examination, questionnaire to collect the history of breast feeding, history of infection disease, education level of the parents, income of the parents, visit to Posyandu, and questionnaire of food recall 24 hours for food consumption. Percentage of stunting in children age 13-23 months in working region of Puskesmas Bojong Kamal is 32.6%. Energy intake is the dominant factor which differentiate the stunting cases in children age 13-23 months in working region of Puskesmas Bojong Kamal controlled by history of infection disease, protein intake and mother's education. Key words: Stunting, energy intake, baduta
Read More
T-5482
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Yulia Maritasari; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Diah Mulyawati Utari, Agus Triwinarto, Mahmud Fauzi
T-4392
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fadia Ramadhanti Taufani; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Evi Fatimah
Abstrak: Energi yang berasal dari zat gizi makro dibutuhkan untuk melakukan metabolisme tubuh, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Kebiasaan konsumsi energi dan zat gizi yang tidak seimbang dengan pola makan yang tidak tepat akan menyebabkan masalah gizi. Sebaliknya, asupan energi dan zat gizi seimbang serta berkualitas dapat mempertahankan kesehatan fisik dan stabilitas mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan energi serta apakah terdapat hubungan dengan mindful eating dan faktor lainnya pada mahasiswa S1 Reguler Gizi FKM UI tahun 2022. Variabel independen pada penelitian ini adalah mindful eating, pengetahuan gizi, uang jajan untuk membeli makanan dan minuman, stress, konsumsi makanan selingan, konsumsi minuman manis, dan durasi tidur. Variabel dependen penelitian ini adalah asupan energi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022 kepada 136 mahasiswi tahun angkatan 2019-2021. Data yang digunakan didapatkan dari pengisian kuesioner serta food record weekday dan weekend yang diisi mandiri oleh responden. Sebesar 8.1% mahasiswi S1 Reguler Gizi FKM UI memiliki asupan energi tinggi yaitu > 80% AKG. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara stres, konsumsi makanan selingan, dan konsumsi minuman manis dengan asupan energi. Peneliti menyarankan kepada pihak universitas untuk dapat memberikan edukasi terkait pedoman gizi seimbang.
Energy derived from macronutrients is needed to carry out body metabolism, physical activity, and growth. Nutritional problems brought on by inappropriate eating patterns or unbalanced energy and nutrient consumption habits. On the other hand, a balanced and quality intake of energy and nutrients can maintain a person's physical health and mental stability. The aim of this study was to analyze the relationship between mindful eating and other factors with energy intake in Students of Nutritional Programs at FKM UI. The dependent variable of this study was energy intake, while the independent variables were mindful eating, nutritional knowledge, allowance, stress level, snack consumption and Sugar-sweetened beverages (SSBs) and sleep duration. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. Data were collected from March to June 2022 for 136 nutrition students of class 2019 to 2021. Data was obtained from food record 2x24 hours and online questionnaire. The result show that as many as 8.1% of student consumed high energy intake (fulfilled > 80% of Recommended Dietary Allowances). The result also showed that stress level, snack consumption and SSBs were related to students? energy intake. Researcher suggest to university to provide education related to balanced nutrition guidelines.
Read More
S-11007
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pambudi Bekti Pratiwi; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Kusharisupeni Djokosujono, Sumarna, Eman, Diah Santi Puspitasari
Abstrak:

ABSTRAK

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu diatasi karena berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian, terhambatnya perkembangan motorik, dan pertumbuhan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui gambaran dan faktor dominan kejadian stunting pada balita di Desa Talagamulya Kabupaten Karawang tahun 2013. Desain penelitain yang digunakan adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 118 balita yang didapat dengan cara total sampling. Penelitiani ini dilakukan pada bulan April sampai Mei 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tinggi badan, panjang badan, wawancara dengan kuesioner dan lembar FFQ semikuatitatif. Analisis data dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting balita usia 12-36 bulan di Desa Talagamulya sebesar 38,2% dan status gizi TB/U normal sebesar 61,8%. Analisis uji statistik menunjukkan hubungan yang bermakna antara berat lahir, panjang lahir, asupan energi, asupan protein, asupan zat besi, riwayat pemberian ASI eksklusif, dan pendidikan ibu dengan kejadian stunting. Faktor yang paling dominan dengan kejadian stunting adalah panjang lahir setelah dikontrol variabel asupan energi, berat lahir, asupan lemak, asupan besi, asupan seng pemberian ASI dan pengetahuan gizi.


ABSTRACT

Stunting is a public health problem that needs to be addressed due to the increased risk of morbidity and mortality, impaired motor development, and mental growth. This study aims to determine and reveal the main factors in the incidence of stunting in children under five Talagamulya village Karawang regency in 2013. This study uses cross sectional research design. Samples in this research were 118 toddlers obtained by total sampling. This research was conducted in April and May 2013. The data was collected by measuring height, body length, questionnaires and interviews with FFQ semikuatitatif sheet. Data were analyzed by chi square test. The results showed that the prevalence of stunting in children aged 12-36 months was 38.2% Talagamulya village and nutritional status of height for age normal of 61.8%. Statistical analysis showed a significant association between birth weight, birth length, energy intake, protein intake, iron intake, history of exclusive breastfeeding, and maternal education with incidence of stunting. The most dominant factor in the incidence of stunting was birth length after the controlled variable intake of energy, birth weigth, intake of fat, intake of iron, intake of zinc, breastfeeding and nutrition knowledge.

Read More
T-3929
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Sabtini Putri; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Lilysiana
Abstrak: Asupan energi ibu merupakan salahsatu faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah asupan energi ibu menyusui pada bulan pertama dan pada bulan ke enam serta faktor yang berhubungan dengan pemberian air susu ibu (ASI) . Penelitian ini desain crossectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei–Juni 2018 pada ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang terdaftar di Posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Merdeka. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung menggunakan kuesioner. Data asupan energi ibu diperoleh dengan mengisi lembar food frequency Questionaire (FFQ). Tehnik pengolahan data dilakukan secara analisis univariat,  bivariat dan  multivariate . Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50,9% responden memberikan ASI predominan. Rata-rata asupan energi ibu pada bulan pertama sebanyak 2291,6  kkal sedangkan pada bulan ke enam sebanyak 1982,31, terjadi penurunan asupan energi sebesar 309,29 kkal. Konsumsi energi pada bulan ke enam menjadi faktor yang paling dominan terhadap pemberian ASI predominan. Selama 6 bulan dengan nilai OR: 3,4(95% CI:1,254-9,258) setelah dikontrol dengan variabel lain. Artinya ibu dengan asupan energi yang cukup berpeluang 3,4 kali untuk memberikan ASI predominan selama 6 bulan dibanding ibu dengan asupan energi kurang. Berdasarkan penelitian ini perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dengan konseling informasi dan edukasi (KIE) terkait permberian ASI serta asupan makan dan gizi pada ibu menyusui
 

Mother’s energy intake is one of the factors that influence the success of breastfeeding. This study aims to determine the amount of energy intake in the first month and in the sixth month of lactating mothers as well as factors related to 6 months of breastfeeding. This study uses quantitative approach with crossectional design. This study was conducted on May-June 2018 to mothers with babies 6 to 12 months old and enrolled in Posyandu which located in the working area of community health care Merdeka. Data collection was done by direct interview using questionnaire. The data of mother’s energy intake was obtained by filling the Food Frequency Questionaire (FFQ). Data processing by univariate, bivariate and multivariate analysis (logistic regression analysis). The results showed that 50.9% of respondents gave predominant breastfeeding. The average mother's energy intake in the first month was 2291.6 kcal while in the sixth month was 1982.31 kcal , there was a decrease of energy intake 309,29 kcal. Energy consumption in the sixth month is the most dominant factor in predominant breastfeeding. For 6 months with OR value: 3.4 (95% CI: 1,254-9,258) after being controlled with other variables. This means that the mother with a sufficient energy intake 3.4 times likely to give predominant breastfeeding for 6 months compared to mothers with less energy intake. Based on this study, it is necessary to increase the knowledge with information and education counseling (IEC) related to breastfeeding as well as food and nutrition intake of breastfeeding mothers.
Read More
S-9649
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irfani Aisya Siregar; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Fajrinayanti, Trini Sudiarti
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan kejadian underweight pada anak berusia 24-30 bulan berdasarkan faktor resikonya, seperti: asupan gizi, riwayat penyakit infeksi, riwayat BBLR, pola asuh, dan karakteristik keluarga di Kelurahan Jatinegara dan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur pada tahun 2019. Penelitian dilakukan dengan desain studi potong lintang dan menggunakan data sekunder yang diambil pada bulan Mei 2019 dengan jumlah responden sebanyak 221 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square untuk data kategorik dan uji mann whitney untuk data numerik tidak terdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 16,7% anak berusia 24-30 bulan mengalami underweight. Analisis bivariat dengan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian underweight dengan asupan energi, asupan protein, dan asupan vitamin A pada anak berusia 24-30 bulan di Kecamatan Cakung Jakarta Timur pada tahun 2019.
This study aims to determine the description and factors associated with the incidence of underweight in children aged 24-30 months based on risk factors, such as: nutritional intake, history of infectious diseases, history of low birth weight, feeding practices, and family characteristics in Jatinegara and Pulogebang Villages, Cakung Subdistrict, East Jakarta in 2019. The research was conducted with a cross-sectional design and used secondary data taken in May 2019 with a total of 221 respondents. Data analysis was performed using the chi square test for categorical data and the Mann Whitney test for non-normally distributed numerical data. The results showed that as many as 16.7% of children aged 24-30 months were underweight. Bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the incidence of underweight and energy intake, protein intake, and vitamin A intake in children aged 24-30 months in Cakung District, East Jakarta in 2019.
Read More
S-11106
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indri Kartiko Sari; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Yvonne Magdalena Indrawani, Agus Joko Susanto
S-8453
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nentia Erianti Sidik; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Irwan
Abstrak: Untuk mengetahui proporsi underweight, hubungan antara faktor-faktor tersebut serta faktor dominan kejadian underweight maka dilakukan penelitian dengan desain cross-sectional pada anak usia 25-30 bulan di Kecamatan Gambir dan Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Total sampel penelitian berjumlah 121 anak. Hasil penelitian menunjukkan persentase anak yang memiliki status gizi underweight sebesar 25.6%. Hasil analisis dengan uji chi-square menandakan ada perbedaan signifikan pada asupan energi (P-value = 0.027), asupan karbohidrat (P-value = 0.035), tingkat pendidikan ayah (P-value = 0.045), pendapatan keluarga (P-value = 0.004) terhadap underweight. Hasil analisis regresi logistik ganda menandakan asupan karbohidrat merupakan faktor dominan underweight (OR = 7.7).
Read More
S-10530
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lalu Moh Anshori; Pembimbing: Bambang Sutrisna; Penguji: Sandra Fikawati, Lucy Widasari, Salimar
T-5660
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Risma Hayati; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Asih Setiarini, Triyanti, Bihantoro, Deni Purnama
Abstrak:
Energi berfungsi sebagai sumber energi untuk metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu, dan aktivitas fisik. Dihasilkan dari zat gizi makro yang pada anak pemenuhan energinya dapat tergantung dari ketepatan pemberian makannya. Jika asupan energi di bawah kebutuhan normal anak, anak dapat menderita kekurangan energi kronis (KEK) yang dapat jatuh pada kondisi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan asupan energi pada anak usia 25-30 bulan di Gambir dan Sawah Besar, Jakarta Pusat tahun 2019. Penelitian menggunakan data sekunder dari penelitian case control dari penelitian sebelumnya. Total sampel sebanyak 107 anak. Analisis data menggunakan uji korelasi, uji T dan regresi linier ganda. Hasil Penelitian: rata-rata asupan energi 1057,6 kkal (<80%AKG), terdapat korelasi sangat kuat pada rata-rata asupan energi dengan asupan protein (nilai r=0,781, p=0,0005), lemak (nilai r =0,816, p=0,0005) dan karbohidrat (nilai r=0,881, p=0,0005). Hasil uji T diperoleh berbeda secara bermakna rata-rata asupan energi pada variabel asupan minimum yang dapat diterima (p = 0,024), jumlah konsumsi susu (p = 0,0005), berat badan lahir (p = 0,045) dan jumlah anggota keluarga (p=0,023). Faktor dominan adalah asupan karbohidrat dengan nilai koefisien beta =0,557. Kesimpulan: Dinas Kesehatan, posyandu, ibu balita sebaiknya lebih memperhatikan pemenuhan asupan energi sesuai kebutuhan zat gizi makro usia anak.

Energy works as an energy source for metabolism, growth, temperature regulation, and physical activity. Produced from macronutrients in children whose energy fulfillment can depend on the accuracy of feeding. If the energy intake is below the normal child's needs, the child may suffer from chronic energy deficiency (KEK) which can lead to stunting. This study aims to determine the dominant factors associated with energy intake in children aged 25-30 months in Gambir and Sawah Besar, Central Jakarta in 2019. This study uses secondary data from case control studies from previous studies. The number of samples is 107 children. Data analysis used correlation test, T test and multiple linear regression. Research results: the average energy intake is 1057.6 kcal (<80% RDA), there is a very strong correlation on the average energy intake with protein intake (r value = 0.781, p = 0.0005), fat (r value = 0.781), = 0.816, p = 0.0005) and carbohydrates (r value = 0.881, p = 0.0005). The results of the T test were obtained that the mean energy intake was significantly different in the variables of acceptable minimum intake (p = 0.024), the amount of milk consumption (p = 0.0005), birth weight (p = 0.045) and the number of family members (p = 0.045). = 0.023). Dominant is carbohydrate intake with beta coefficient = 0.557. Conclusion: The Department of Health, Posyandu, mothers of children under five should pay more attention to nutrition, fulfilling energy intake according to the macronutrient needs of the child's age.
Read More
T-6587
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive