Ditemukan 156 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Tri Amelia Rahmitha Helmi; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyuni; Penguji: Helda, Nani H. Widodo, Hidayat Nuh Ghazali Djadjuli
Abstrak:
Kelelahan merupakan efek jangka Panjang COVID-19 dengan proporsi tertinggi yang sering dilaporkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan infeksi COVID-19 dengan kelelahan pada populasi umum. Kelelahan diukur menggunakan instrumen MFI20 yang terdiri dari 4 dimensi kelelahan, yaitu kelelahan umum, kelelahan mental, kelelahan fisik, dan motivasi berkurang. Kuesioner daring diberikan kepada 416 orang populasi umum berusia 25-40 tahun dan tidak memiliki riwayat rawat inap karena COVID-19. Kelompok terpapar adalah penyintas 6-12 bulan pasca infeksi dan kelompok tidak terpapar belum pernah terinfeksi COVID-19. Hasil penelitian diketahui prevalensi kelelahan umum adalah 18.8% dan nilai POR interaksi COVID-19 dan penyakit 7.14 (95% CI 1.11-45.87) setelah dikontrol variabel lain; prevalensi kelelahan mental 9.9% dan POR 2.25 (95% CI 1.07-4.73; p value 0.031); prevalensi kelelahan fisik 8.9% dan POR 2.248 (95% CI 1.033-4.896; p value 0.041) setelah dikontrol pekerjaan, IMT, dan riwayat penyakit; serta prevalensi motivasi berkurang 9.9% dan POR 1.24 (95% CI 0.592.58; p value 0.556) setelah dikontrol IMT dan insomnia. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan infeksi COVID-19 dengan kelelahan umum, kelelahan mental, dan kelelahan fisik pada populasi di Kota Depok. Sehingga perlu adanya tatalaksana terhadap penyintas untuk pencegahan dan pemulihan kelelahan
Read More
T-6412
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Azhari Shofiya; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: L. Meily Kurniawidjaja, Yuni Kusminanti
Abstrak:
Kelelahan Kerja adalah kondisi fisik atau mental yang terjadi pada pekerja dan berpengaruh negatif terhadap performa kerjanya. Skripsi ini membahas mengenai faktor- faktor yang berkontribusi menyebabkan terjadinya Kelelahan Kerja Subjektif pada petugas pemadam kebakaran Kota Bogor tahun 2019. Jumlah responden yang diteliti adalah keseluruhan populasi, yaitu 54 pekerja. Pengukuran kelelahan menggunakan daftar pertanyaan berupa gejala kelelahan yang bersumber dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) dan hasilnya menunjukkan bahwa 36 pekerja (66,6%) mengalami kelelahan ringan dan 18 pekerja (33,3%) mengalami kelelahan sedang. Desain Penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan menggunakan metode kuantitatif (Chi-square) dan odd ratio untuk mengetahui derajat hubungan dua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya variabel yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kelelahan.
Kata kunci: kelelahan, pemadam kebakaran, faktor risiko kelelahan.
Work Fatigue is a physical or mental condition that occurs to workers and negatively affects their work performance. This study discusses the contributing factors for the occurrence of Subjective Work Fatigue in Bogor City firefighters in 2019. The number of respondents studied was the entire population, which is 54 workers. Measurement of fatigue using a questionnaire in the form of fatigue symptoms originating from the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) and the results showed that 36 workers (66.6%) experienced mild fatigue and 18 workers (33.3%) experienced moderate fatigue. The research design used was cross sectional using the quantitative method (Chi-square) and odd ratio to determine the degree of relationship between two variabels. The results of this study indicate the absence of variabels that have a significant relationship to the occurrence of fatigue.
Keywords: fatigue, firefighters, fatigue risk factor
Read More
Kata kunci: kelelahan, pemadam kebakaran, faktor risiko kelelahan.
Work Fatigue is a physical or mental condition that occurs to workers and negatively affects their work performance. This study discusses the contributing factors for the occurrence of Subjective Work Fatigue in Bogor City firefighters in 2019. The number of respondents studied was the entire population, which is 54 workers. Measurement of fatigue using a questionnaire in the form of fatigue symptoms originating from the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) and the results showed that 36 workers (66.6%) experienced mild fatigue and 18 workers (33.3%) experienced moderate fatigue. The research design used was cross sectional using the quantitative method (Chi-square) and odd ratio to determine the degree of relationship between two variabels. The results of this study indicate the absence of variabels that have a significant relationship to the occurrence of fatigue.
Keywords: fatigue, firefighters, fatigue risk factor
S-10144
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-5864
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Made Adhyatma Prawira Natha Kusuma; Pembimbing: Indri Hapsasri Susilowati; Penguji: Mila Tejamaya, Satrio Pratomo, Abdul Hakim
Abstrak:
Kelelahan merupakan konsekuensi dari pekerjaan yang menurunkan kapasitas kerja fisik maupun mental dan menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan pada bidang konstruksi. Kelelahan dapat terjadi pada pekerja berbagai rentang usia, termasuk pekerja muda usia 15-24 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kelelahan meliputi usia, status gizi (Indeks Masa Tubuh), status kesehatan, masa kerja, jam kerja, waktu istirahat, kebiasaan olahraga, konsumsi kafein, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, kualitas tidur, kepuasan kerja, tuntutan di tempat kerja, kontrol terhadap pekerjaan, dukungan sosial dan stres kerja terhadap kelelahan kerja itu sendiri pada pekerja muda di proyek konstruksi. Penelitian dilakukan pada pekerja muda proyek konstruksi PT. ABC di Bali (3 proyek konstruksi), melibatkan 212 pekerja muda. Rancangan penelitian ini adalah analitik semi kuantitatif dengan cross-sectional study. Instrumen yang digunakan meliputi Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Sleep Hygiene Index untuk melihat higiene tidur dan kuesioner adaptasi dari Copenhagen penilaian lebih lanjut dan perbaikan untuk mencegah terjadinya kelelahan berkelanjutan yang Psychosocial Questionnaire-III. Hasilnya menunjukkan sebagian besar responden dalam kategori kelelahan sedang (69,34%) dengan gejala kelelahan tertinggi yaitu merasa haus (52,95%). Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik mendapatkan variabel konsumsi alkohol memiliki hubungan bermakna terhadap kelelahan dengan nilai OR=2,41, artinya pekerja yang mengkonsumsi alkohol 2,41 kali lebih berisiko mengalami kelelahan dari pada yang tidak mengkonsumsi alkohol. Begitu juga variabel stres menunjukkan adanya hubungan bermakna terhadap kelelahan dengan nilai OR=4,99, artinya pekerja yang stres 4,99 kali lebih berisiko mengalami kelelahan daripada yang tidak stress. Disimpulkan secara umum, kelelahan pada pekerja muda di sektor konstruksi dalam kondisi yang membutuhkan merupakan risiko kritis terjadinya kecelakaan kerja.
Fatigue is a consequence of work which decreases physical and mental work capacity and is one of the factors causing accidents in the construction field. Fatigue can occur in workers of various age ranges, including young workers aged 15-24 years. This study aims to analyze risk factors for fatigue including age, nutritional status (Body Mass Index), health status, work period, hours of work, rest periods, exercise habits, caffeine consumption, alcohol consumption, smoking habits, sleep quality, job satisfaction, demands in the workplace, control of work, social support and work stress on work fatigue itself in young workers on construction projects. The study was conducted on young workers of PT. ABC in Bali (3 construction projects), involving 212 young workers. The design of this study is a semi-quantitative analytic with cross-sectional study. The instruments used include the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), the Sleep Hygiene Index to view sleep hygiene and the adaptation questionnaire from Copenhagen for further assessment and improvement to prevent ongoing fatigue that is Psychosocial Questionnaire-III. The results showed that most respondents in the category of moderate fatigue (69.34%. In general, fatigue among young workers in the construction sector in conditions of need is a critical risk of work accidents.
Read More
Fatigue is a consequence of work which decreases physical and mental work capacity and is one of the factors causing accidents in the construction field. Fatigue can occur in workers of various age ranges, including young workers aged 15-24 years. This study aims to analyze risk factors for fatigue including age, nutritional status (Body Mass Index), health status, work period, hours of work, rest periods, exercise habits, caffeine consumption, alcohol consumption, smoking habits, sleep quality, job satisfaction, demands in the workplace, control of work, social support and work stress on work fatigue itself in young workers on construction projects. The study was conducted on young workers of PT. ABC in Bali (3 construction projects), involving 212 young workers. The design of this study is a semi-quantitative analytic with cross-sectional study. The instruments used include the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), the Sleep Hygiene Index to view sleep hygiene and the adaptation questionnaire from Copenhagen for further assessment and improvement to prevent ongoing fatigue that is Psychosocial Questionnaire-III. The results showed that most respondents in the category of moderate fatigue (69.34%. In general, fatigue among young workers in the construction sector in conditions of need is a critical risk of work accidents.
T-5865
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Febie Karmani Putra; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Baiduri Widanarko, Fahrur Rozi, Haris Muzakir
Abstrak:
Kelelahan pilot didefinisikan sebagai keadaan fisiologis penurunan kinerja mental atau kemampuan fisik manusia akibat kurang tidur, ritme sirkadian, atau beban kerja yang dapat mengganggu kewaspadaan pilot dan kemampuan mengoperasikan pesawat. Pilot melakukan tugas yang berhubungan dengan keselamatan. Kelelahan menjadi perhatian utama penyebab kecelakaan, penurunan produktivitas dan ketidakmampuan untuk bekerja. Pilot khususnya pilot helikopter memiliki risiko kelelahan yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai Tim Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.. Desain penelitian adalah cross sectional dan pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online menggunakan The Samn-Perelli Crew Status Check dari ICAO. Wawancara mendalam juga dilakukan untuk memperkaya pengalaman kelelahan para pilot. Kuesioner data dikumpulkan dari 57 pilot dan 5 pilot yang diwawancarai pada bulan Februari - April 2021. Kuesioner analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 56 responden kelelahan tingkat rendah Hasil penelitian juga menemukan hubungan antara kelelahan (P value = 0,006) dengan status kesehatan, dan kelelahan (P value = 0,000) dengan waktu istirahat. Studi saat ini menyimpulkan status Kesehatan dan waktu istirahat berkaitan dengan kelelahan
Read More
T-6271
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Olivia Yolanda; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Farida Tusafariah
Abstrak:
Bus merupakan sarana transportasi publik yang masih menjadi pilihanmasyarakat luas untuk menempuh perjalanan jarak dekat maupun jarak jauhkarena biayanya yang relatif lebih murah. Kondisi pengemudi berperanpenting dalam penyediaan pelayanan kebutuhan masyarakat akantransportasi ini. Pengemudi yang mengalami kelelahan dan tidak diatasimaka akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu,survei ini bertujuan untuk melihat kelelahan dan faktor-faktor yangmempengaruhinya yang mungkin terjadi pada pengemudi Bus Antar KotaAntar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.
Variabel yang diteliti diantaranya faktor internal pengemudi (usia, jenis, IMT, kondisi fisik, masakerja, waktu tidur) dan faktor eksternal pengemudi (durasi mengemudi, waktu kerja dan jadwal kerja). Kelelahan diukur menggunakan kuesioner berdasarkan gejala kelelahan subjektif. Hasil survei menunjukkan sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan dan hanya sebagian kecil yang mengalami kelelahan sedang dengan durasi mengemudi dan kurangnya waktu tidur sebagai faktor yang berhubungan terhadap terjadinya kelelahan pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.
Kata Kunci : kelelahan pengemudi.
Read More
Variabel yang diteliti diantaranya faktor internal pengemudi (usia, jenis, IMT, kondisi fisik, masakerja, waktu tidur) dan faktor eksternal pengemudi (durasi mengemudi, waktu kerja dan jadwal kerja). Kelelahan diukur menggunakan kuesioner berdasarkan gejala kelelahan subjektif. Hasil survei menunjukkan sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan dan hanya sebagian kecil yang mengalami kelelahan sedang dengan durasi mengemudi dan kurangnya waktu tidur sebagai faktor yang berhubungan terhadap terjadinya kelelahan pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.
Kata Kunci : kelelahan pengemudi.
S-7658
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nita Medy Ana; Pembimbing: Hendra; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Dede Dwicahyo Atmojo
Abstrak:
Kelelahan kerja merupakan bahaya yang penting dalam berbagai sektor industri karena dampaknya yang memengaruhi kemampuan pekerja untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan aman. Sektor manufaktur, yang umumnya menerapkan sistem produksi 24 jam memiliki risiko kelelahan pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan pekerja dan menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhinya di sektor manufaktur. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 110 orang pekerja pada bagian produksi di stamping plant milik PT. XYZ. Pengumpulan data akan dilakukan secara subjektif dengan menggunakan kuesioner. Tingkat kelelahan pekerja akan diukur menggunakan subjective self rating test dari ifrc, data kualitas dan kuantitas tidur menggunakan kuesioner pittsburgh sleep quality index, data beban kelelahan akan menggunakan kuesioner nasa-tlx, sedangkan untuk data kebisingan akan menggunakan data sekunder perusahaan. Hasil penelitian didapatkan 47,3% dari seluruh responden mengalami kelelahan terkait dengan durasi kerja, beban kerja, kualitas tidur, dan kuantitas tidur.
Kata kunci: faktor risiko; kelelahan; manufaktur
Read More
Kata kunci: faktor risiko; kelelahan; manufaktur
S-9802
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Cornelius Silaban; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Mila Tejamaya, Fauzi Adrianto
S-7735
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Herdipta Dhira Prasanti; Pembimbing: Hendra; Penguji: Mila Tejamaya, Hari Awang Pramudja
S-8869
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nabila Nurfikriya; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Siswantoro
S-10218
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
