Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 58 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Risqa Novita
JBMI-Vol.3/No. 1
Jakarta : Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes Kemenkes, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
oleh Edy Sutrisno
658.3 SUT m
Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2009
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ulin Ni`am; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Mufti Wirawan, Jauharin Hasanah, Hairuddin Bangun Prasetyo
Abstrak:
Tesis ini membahas hubungan antara faktor teknologi, performance manusia, organisasi dengan hasil produksi yang disertai nihil kecelakaan di PT ABC 2021. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil produksi dengan nihil kecelakaan dipengaruhi oleh ketepatan dari fungsi-fungsi yang ada di dalamnya.

This thesis discusses the relationship between technological, human performance, organization factors and the production output with zero accident at PT ABC 2021. This research is a qualitative research with an analytical descriptive design. The results of the research show that production results with zero accidents are influenced by the accuracy of the production functions
Read More
T-6553
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mufti Wirawan; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Baiduri Widanarko, Widura Imam Mustopo, Dadang Supriatna
T-4455
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jhonferi Sidabalok; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Yaslis Ilyas, Ascobat Gani, Achmad Rois, Avriazar Beng Kiuk
Abstrak: Latar Belakang : Kesehatan merupakan hak asasi setiap warga Negara, sejak era desentralisasi daerah diberi kewenangan untuk mengembangkan sistem kesehatan. Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki wilayah terpencil yaitu kecamatan Kotawaringin Lama yang menghubungkan dengan Kabupaten Lamandau dan Sukamara, daerah terpencil ini menjadi strategis dan adanya perusahaan besar di wilayah kecamatan tersebut. Untuk memenuhi pemerataan pembangunan dan kemudahan akses pelayanan kesehatan Pemerintah Daerah membangun Rumah Sakit Kutaringin didasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 440/1616/KD.B tanggal 22 April 2015. Salah satu dokumen yang belum tersedia adalah perencanaan Sumber Daya Manusia dan langkah-langkah pemenuhannya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan tersusunnya kebutuhan Sumber Daya Manusia RSUD Kutaingin dari segi jumlah dan jenis serta cara pemenuhannya Metode : Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan metode kualitatif, informan dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yaitu para pemangku kepentingan di Kabupaten Kotawaringin Barat Hasil : Perencanaan SDM yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan kebutuhan SDM RSUD Kutaringin mengacu Standar Pelayanan Miniman rumah sakit sesuai Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 adalah 67 orang dan kebutuhan sesuai dengan perhitungan menggunakan ABK selama 5 tahun perencanaan adalah tahun 2021 sebanyak 45 orang, tahun 2022 sebanyak 47 orang, tahun 2023 sebanyak 49 Orang, tahun 2024 sebanyak 53 orang dan tahun 2025 sebanyak 58 orang. Pemenuhan SDM RSUD Kutaringin akan berasal dari puskesmas penyangga di wilayah kecamatan Kotawaringin Lama dan Kabupaten Kotawaringin Barat lainnya serta tambahan rekrutmen tenaga yang belum tersedia. Anggaran yang tersedia untuk pemenuhan SDM RSUD Kutaringin belum mencukupi. Kesimpulan: Perencanaan Sumber Daya Manusia dengan menggunakan perhitungan formula dan sesuai ABK lebih efisien dan rekrutmen pegawai sesuai tugas pokok dan fungsi, dari hasil perhitungan untuk tahun 2021 dibutuhkan 45 orang. Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dapat segera melakukan perekrutan SDM Rumah Sakit Kutaringin dengan melakukan usulan CPNS, P3K atau dengan mekanisme Tenaga Kontrak Daerah. Regulasi kontrak dokter spesialis harus dibuat khusus untuk menarik minat dokter spesialis. Upaya untuk memenuhi jenis SDM Rumah Sakit Kutaringin Dinas Kesehatan juga bisa melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi dalam bentuk kerjasama peningkatan kompetensi dan mengusulkan ke Kemenkes untuk penugasan kerja dokter spesialis di Rumah Sakit Kutaringin melalui Program WKDS atau PGDS
Read More
B-2207
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Liliek Sulistyowardani; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Dian Ayubi, Dumilah Ayuningtyas, Ns Jumiati, Sarto
Abstrak: Tesis ini membahas faktor manusia yang berperan dalam insiden keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini terdapat 3 variabel yang berhubungan signifikan dengan insiden keselamatan pasien yaitu: pengawasan kurang memadai (P value 0,012 dengan OR 0,28), manajemen sumber daya (P value 0,004 dengan OR 3,85) dan proses operasional (P value 0,019 dengan OR 3,29). Peran organisasi sangat penting dalam mengurangi insiden keselamatan pasien agar tercapai peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hasil penelitian menyarankan bahwa pentingnya faktor manusia dalam insiden keselamatan pasien di rumah sakit maka perlu ditingkatkan pelatihan kepada tenaga kesehatan tentang insiden keselamatan pasien sesuai dengan kebutuhan rumah sakit yang dilakukan secara berkesinambungan serta diperlukan peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam membina rumah sakit di wilayahnya.
Read More
T-5595
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Subandi Sardjoko
Abstrak: SDM kesehatan mempunyai peran yang strategis dalam pelayanan kesehatan dan terus diupayakan oleh pemerintah agar tersedia secara memadai baik dari sisi jumlsh, jenis, dan kualitasnya serta terdistribusi secara merata. Belum terpenuhinya kebutuhan SDM kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit menjadi titik kritis bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan transisi demografi (penduduk menua) dan transisi epidemiologi serta dalam pencapaian target UHC dan SDG's
Read More
610.92 SUB s
Jakarta : Kementerian PPN/Bappenas, 2019
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Angesti Drea Habsari; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Puput Oktamianti, Danang Suryo Wibowo, Dyah Eko Judihartanti
Abstrak:
Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran sentral dalam suatu organisasi. Semakin tinggi tingkat pemanfaatan SDM, semakin tinggi hasil guna sumber daya lainnya. Oleh karena itu penyusunan rencana strategis menjadi penting dalam memenuhi kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi pengembangan SDM Tahun 2020-2024. RSU Adhyaksa adalah rumah sakit milik Kejaksaan dan saat ini berada dalam pengelolaan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014-2024. Melalui pendekatan kualitatif, dilakukan penelitian dengan analisis SWOT untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan pengembangan SDM di RSU Adhyaksa, melalui wawancara mendalam dan diskusi terarah. Hasil penelitian ini adalah penetapan strategi pengembangan SDM melalui optimalisasi pengelolaan SDM dan pemenuhan ketenagaan yang berkompeten untuk mewujudkan tata kelola RS yang baik .

Human Resources (HR) plays an important role in an organization. The more optimize HR utilization rate, the higher utilization rate of other resources. Therefore, making strategic planning is important to fulfil the HR need as the hospital requires. The focus of this study is a strategic planning of human resources development at Adhyaksa General Hospital (AGH) in 2020-2024. AGH is a hospital of National General Attorney and right now being managed by Jakarta Health Agency of DKI Jakarta Province from 2014-2024. The focus of this study is to form a strategic planning of HR Development at ADH. Using qualitative approach, the study was held using SWOT model analysis to determine internal and external factors of HR Development. The result of this study is the strategic planning through HR management optimalization and providing competent staffs to achieve good hospital governance.

Read More
B-2141
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Komnas Perempuan
341.48 IND h
Jakarta : Kementerian Hukum dan Ham RI, 2006
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diah Kusumawati; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Ridwan Zahdi Syaaf, Fajar Seno Jati, Doni Agus Sumitro
Abstrak:
Pendahuluan: Di dalam industri hulu migas, cedera tangan dan jari merupakan tantangan besar. Setidaknya 50% dari kasus cedera di dalam industri migas merupakan cedera tangan dan jari. Di beberapa perusahaan, proporsi tersebut dapat menjadi lebih besar. Dalam analisis yang pernah dilakukan terhadap kecelakaan di perusahaan anggota IOGP, lebih dari delapan puluh persen diakibatkan karena factor manusia, baik yang disebabkan oleh faktor pribadi ataupun faktor organisasi. Studi ini dilakukan untuk menganalisis factor manusia di dalam kasus cedera tangan dan jari yang teradi di PT. X sepanjang tahun 2014 hingga 2020 dengan menggunakan kerangka HFACS. Metode: Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder berupa data kasus cedera tangan dan jari di PT. X dari tahun 2014 hingga 2020. Hasil: Cedera tangan dan jari paling banyak disebabkan oleh skill-based errors dan routine violations. Kasus cedera yang diakibatkan skilled-based errors juga diperparah oleh pelanggaran aturan yang dilakukan bersama secara terus menerus (routine violations). Kondisi yang menjadi prekondisi dari tindakan tidak aman yang berkontribusi dalam cedera tangan dan jari paling banyak terkait crew/ resource management. berbagai faktor yang termasuk ke dalam kategori ini di antara lain komunikasi, koordinasi, perencanaan dan kerja tim yang mempengaruhi kinerja. Pengawasan yang tidak aman yang paling banyak terjadi adalah failed to correct known problems dan inadequate supervision. Inadequate supervision terkait dengan pengelolaan personil dan sumber daya termasuk pelatihan, panduan professional dan kepemimpinan operasional. Sedangkan failed to correct known problems terkait dengan kekurangan pada individu, peralatan, pelatihan atau area keselamatan lain “diketahui” oleh supervisor, namun dibiarkan tidak dikoreksi. Di level 4, pengaruh organisasi yang terbesar adalah Organisational Process. Organisational process adalah proses formal di mana visi sebuah organisasi dijalankan termasuk operasi, prosedur, dan kesalahan di antaranya. Kesimpulan: Gambaran HFACS pada kasus cedera tangan dan jari di PT. X sejalan dengan gambaran umum HFACS yang ada dalam industri hulu migas, kecuali di level 2 yakni preconditions for unsafe acts. Sistem pembelajaran kejadian di PT. X masih dipengaruhi oleh teori domino dan belum mengintegrasikan konsep faktor manusia secara menyeluruh. Kerangka HFACS dapat membantu PT. X dalam menelaah lebih dalam defisiensi di dalam faktor manusia untuk dapat menetapkan tindakan perbaikan yang lebih tepat.
Introduction: Hand and finger injuries have always been major challenges in upstream oil and gas industry. At least 50% of injuries in upstream oil and gas impacting hand and fingers. In some companies, the proportion could be larger. More than 80% of incidents in IOGP members were caused by human factors, both personal and organizational factors. This study aims to analyze human factors in hand and finger injuries at PT. X by using HFACS framework. Methodology: The study was conducted by applying qualitative descriptive analysis by using secondary data, investigation report of hand and finger injures from 2014 to 2020. Results: Skill-based errors and routine violations contributed in most of hand and finger injuries in PT.X. Routine violations were found as aggravating factors in skill-based errors injuries/ crew resource management were dominating level 2, preconditions for unsafe acts, it consists of coordination, communication, planning and team work that impacting performance. Unsafe supervision that occurred the most are inadequate supervision and failed to correct known problems. Inadequate supervision related to personnel and resources management including trainings, professional guidance and operational leadership. Failed to correct known problems related to deficiencies in individual, equipment, training or the safety area “known” to supervisor but left uncorrected. In level 4, Organizational process was the weak chain of organizational influences. Organizational process is a formal process where organization’s vision is implemented on Site, including operations, procedures. Conclusion: HFACS of hand and finger injuries in PT. X is in line with general HFACS description in upstream oil and gas industry, except for level 2, pre-conditions for unsafe acts. Learning from incident system in PT. X was still highly influenced by domino theory and has not yet integrated human factors. HFACS framework can help PT. X to dig deeper in human factors deficiencies in organization so PT. X can define more effective mitigation & preventive measures.
 
Read More
T-6942
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive