Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Edi Iskandar; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Mieke Savitri, Erica Lukman, Purwanto
Abstrak: Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem di mana rumah sakitmembuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkanoleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakanyang seharusnya diambil.Tata kelola Patient Safety pada penyakit Stroke adalah penyusunan Standar PatientSafety untuk diterapkan pada pasien Stroke yang dirawat inap di RSKD.Sepuluh Standar Patient Safety yang diteliti adalah Identifikasi Pasien, KomunikasiEfektif, Obat High Alert, Ketepatan Pasien, Prosedur dan Lokasi Operasi, HandHygiene, Risiko Pasien Jatuh, Nama Obat Rupa Mirip, Akurasi Pemakaian Obat,Pemasangan Kateter/ Selang, Spuit Sekali Pakai merupakan kombinasi dari SolusiKeselamatan Pasien WHO dan Sasaran Keselamatan Pasien Internasional.Dalam penelitian ini berhasil disusun Tatakelola Patient Safety (Patient SafetyPathway) penyakit Stroke di RSKD dan dianalisis kepatuhan penerapannya nya.Kata Kunci :Patient safety, Patient Safety Pathway, Standar Patient Safety, penyakit Stroke
Patient Safety is a system in which hospitals make patient care safer and to preventinjuries caused by medical error due to an action or not taking action that should betaken.The Management of Patient Safety is the Pathway set up as the Patient SafetyStandard to be implemented for Stroke disease at Kanujoso Djatiwibowo HospitalTen Patient Safety standard being studied are Patient Identification, EffectiveCommunication, High Alert Medications, Accuracy of Patient, Procedure andLocation of Operation, Hand Hygiene, Fall Risk Patient, Look alike Sound alikeDrugs, Accuracy of Drug use, Catheter / Hoses Installation and Disposable syringes,this standard is the combination from The Solution of Patient Safety WHO and TheInternational Patient Safety GoalsThis study has successfully formed a Patient Safety Pathway for Stroke disease andanalyse the implementation the standard as well.Keywords:Patient safety, Patient Safety Pathway, Patient Safety Standard , Stroke disease
Read More
B-1733
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hayatti Rissa; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Hendra, Hanny Harjulianti, Muslina Handayani
Abstrak: Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dimensi-dimensi dari budaya patient safety yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhipatient safety climate di Rumah Sakit ABC. Sehingga identifikasi terhadap faktor-faktortersebut dapat meningkatkan patient safety di Rumah Sakit ABC. Penelitian inimerupakan penelitian survei yang bersifat analitik dengan desain studi potonglintang/cross sectional. Dalam penelitian Cross sectional, variabel sebab (independent)dan akibat (dependensi) yang terjadi pada objek peneltian dikumpulkan secara simultan(dalam waktu yang bersamaan). Hasil temuan dari penelitian ini didapatkan gambaranpersepsi perawat terhadap iklim patient safety di Rumah Sakit ABC, yaitu sebagianperawat menganggap iklim keselamatan pasien buruk. Dari 12 dimensi patient safetydengan menggunakan HSOPSC didapatkan 7 diantaranya mempunyai pandangan positifdari perawat, yaitu : Organization Learning (92,2%), Teamwork within Departement(53,2%), Feedback and Communication About Error (56,4%), Staffing (54,8%),communication oponess (64,5%), Teamwork Across Hospital Units (53,2%), danHospital handoffs and transitiions (53,2%). Dimensi dengan nilai tertinggi adalahOrganization Learning (92,2%). Sementara dimensi dengan nilai terendah adalah nonpunitive response to error (46,8%) dan hospital management support (46,7%). Hubunganantara ketiga variable penelitian adalah mempunyai hubungan yang positif, dimana jikapatient safety climatenya positif, maka dukungan manajemen, sistem pelaporan dankecukupan sumber dayanya juga positif.Keyword : patient safety, patient safty climate, patient safety survey.
The general objective of this study was to describe the dimensions of the cultureof patient safety factors that affect patient safety climate at the ABC Hospital. So theidentification of these factors can increase patient safety in the hospital ABC. Thisresearch is analytic survey with cross sectional study design / cross sectional. In a crosssectional study, because the independent variables and dependencies variables thatoccurred in the course of a study object was collected simultaneously (at the same time).The results of this study, the description of the perception of nurses on patient safetyclimate at the Hospital of the ABC, which most nurses consider patient safety climate isbad. Of the 12 dimensions of patient safety by using HSOPSC got 7 of them have apositive view of nurses : Organization Learning (92.2%), Teamwork within theDepartment (53.2%), Feedback and Communication About Error (56.4%), Staffing(54.8%), communication oponess (64.5%), Teamwork Across Hospital Units (53.2%),and the Hospital handoffs and transitiions (53.2%). Dimensions with the highest score isthe Learning Organization (92.2%). While the dimension with the lowest score is non-punitive response to error (46.8%) and hospital management support (46.7%). Therelationship between the three variables of research is to have a positive relationship,which if positive climatenya patient safety, the support of management, reporting systemsand the adequacy of its resources is also positive.Keyword : patient safety, patient safty climate, patient safety survey.
Read More
T-4574
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Suhita Maharddhika; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Anhari Achadi, Mieke Savitri, Budi Hartono
B-1598
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Annisa Nuraeni; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Pujiyanto; Nungky Permina Sari
Abstrak: ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang analisis budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RS AZRA Bogor Tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RS AZRA Bogor menggunakan kuesioner AHRQ (Assosiations of Health Care Quality). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dan pendekatan cross sectional dengan jumlah sample 75 perawat rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instalasi Rawat Inap RS AZRA Bogor memiliki budaya keselamatan baik sebesar 37,3% yang artinya budaya keselamatan ini termasuk kategori budaya keselamatan kurang. Peneliti menyarankan agar SDM RS AZRA Bogor memperhatikan kembali staffing dengan cara mengurangi tugas non core job-nya. Kata kunci : Patient Safety, Budaya Keselamatan, AHRQ This study discuss the analysis of patient safety culture at Inpatient of AZRA Bogor Hospital in 2018. The purpose of this study is to get a description of the patient's safety culture at Inpatient of AZRA Bogor Hospital using AHRQ (Assosiations of Health Care Quality) questionare. The method of this researching using quantitative with survey and cross sectional approach with total sample of 75 nurses. The result showed Inpatient had a good patient safety culture of 37,3%. It means this safety culture belongs to less safety culture category. This research recommends that the AZRA Bogor Hospital pay attention to staffing by reducing its non-core job task. Keywords : Patient Safety, Patient Safety Culture, Assosiations of Health Care Quality (AHRQ)
Read More
S-9855
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gusti Kumala Dewi; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Mieke Savitri, Meliana Zailani, Sumijatun
B-1340
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mundi Silo Utami; Pembimbing: Hasbullah Thabrany; Penguji: Amal Chalik Sjaf, Sumijatun
Abstrak:

Pelayanan yang bermutu di rumah sakit adalah pelayanan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Salah satu perwujudan akan tanggungjawab tersebut rumah sakit harus dapat menjamin keselamatan pasien (Patient Safety) selama pasien tersebut menjalani perawatan di rumah sakit. Tujuan akhir dari upaya keselamatan pasien adalah menurunkan angka kejadian tidak diinginkan dan angka kejadain nyaris cedera. Dengan menurunkan KTD/KNC maka akuntabilitas Rumah sakit akan meningkat. Dengan akuntabilitas yang baik maka rumah sakit akan unggul dalam persaingan global yang semakin lama semakin ketat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku patient safety pada perawat unit rawat inap Rumah Sakit Tugu Ibu, Depok. Latar belakang masalah penelitian ini adalah tingginya angka KTD/KNC mulai dari pelaporannya sepanjang tahun 2005-2010. Responden yang dipilih adalah perawat unit rawat inap, dengan alasan perawat adalah ujung tombak pelayanan di rumah sakit khususnya unit rawat inap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku patient safety pada perawat unit rawat inap RS Tugu Ibu Depok. Selain itu juga untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku patient safety ditinjau dari faktor predisposisi yang meliputi pendidikan, umur, pelatihan, pengalaman kerja, dari faktor penguat yang meliputi pengaruh pimpinan, pengaruh organisasi, dan imbalan, dari faktor pendukung yang meliputi sumber daya dan desain kerja, serta dari budaya patient safety yang meliputi reporting culture, just culture, learning culture dan flexible culture. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah seluruh perawat rawat inap RS Tugu Ibu, Depok yang berjumlah 76 orang sebagai total sampel. Hasil analisis bivariat dengan uji statistic chi-square menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara pelatihan dan sumber daya terhadap perilaku patient safety. Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, pengalaman kerja,pengaruh pimpinan,pengaruh organisasi, imbalan, desain kerja dan budaya patient safety. Saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah tingkatkan upaya keselamatan pasien pada semua unsur di rumah sakit dan pada perawat khususnya. Kepustakaan 47 (1994- 2010), Gambar 5, Tabel 12, Lampiran 2 Kata Kunci : Patient Safety, Perawat, Perilaku.


 

It is the right for every patient at the hospital to receive a high quality standard service provided by the Hospital. One embodiment would be the responsibility of the hospital to ensure patient safety during the time when the patient is on undergoing treatment in the hospital. The end goal of patient safety efforts is to lower the incident of adverse event and near miss. By lowering adverse event and near miss then the hospital will increase accountability and with a good accountability will bring a positive outcome so the Hospital can overcome a global competition which becoming increasingly fierce. This study was conducted to analyze the factors that affect patient safety behavior on inpatient nursing units at Tugu Ibu Hospital, Cimanggis, Depok. The background of this research problem is because the high number of adverse event and near miss incident, during the 2005 – 2010 reporting period. The selected respondents are inpatient nurses, as they are the front liners in a Hospitals service, especially inpatient unit. The purpose of this study was to determine the behavior of the patient safety to the nurse with a reference to the “Nine Life-Saving Patient Safety Solutions”. In addition, to find out what factors influence the behavior of patient safety in terms of predisposing factors.That includes background education, age, training, working experiences. The other supporting factors are the leader’s influence, organizational influence. Rewards from the other supporting that covers resource and design work, as well as culture that includes patient safety reporting culture, learning culture and flexibility culture. These performance design is using a cross sectional study. Methods of data collection are done through surveys and questionnaires to inpatient hospital nurses. The resources are all inpatient hospital nurse at Tugu Ibu Hospital at Depok Cimanggis with a total number 76 nurses. The bivariate analysis results with chi-square statistical test showed that there is a mutual relationship between the leader’s influence and patient safety. Literature 47 (1994-2010), Picture 5, Table 12, Attachment 2 Keyword : Patient Safety, Nurse, Behaviour.

Read More
B-1354
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyah Utari; Pembimbing: Syahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra; Chandra Satrya, Bayu Rahadian
Abstrak:

ABSTRAK

Dalam beberapa dekade terakhir, perhatian pemberi layanan kesehatan mulai berfokus kepada keselamatan pasien. Rumah sakit serta berbagai instansi layanan kesehatan yang lain semakin sadar akan pentingnya patient safety. Patient safety akan mudah diwujudkan apabila instansi tersebut mempunyai patient safety climate positif. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu rumah sakit tipe B milik pemerintah yang berencana membuat program patient safety sehingga membutuhkan pengukuran patient safety climate sebagai langkah awal dalam pembuatan program. Penelitian melihat hubungan faktor manajemen, lingkungan kerja dan individu terhadap patient safety climate serta faktor apa yang paling mempengaruhinya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor lingkungan kerja dan individu mempunyai hubungan dengan patient safety climate, sedangkan faktor individu mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap patient safety climate.


ABSTRACT

In the last decade, there is increasing interest in healthcare provider about issues relevant to patient safety. Hospital and another healthcare organization are become aware of the important to improve patient safety. It would be more easy for that organization to increase patient safety if they have a positive patient safety climate. This research was held in one of the government hospital, as first step to make patient safety programme. In this research analyzed relationship between management, work environment and individual factor to patient safety climate. Significant relationship was found between patient safety climate to work environment and also individual factor. The finding conclude that individual factor has the greatest influence to patient safety climate

Read More
T-3834
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Avicena Muhammad Iqbal; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Yuli Prapancha Satar
Abstrak:

Keselamatan pasien merupakan salah satu faktor penting di dalam pelaksanaan rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat kesiapan penerapan keselamatan pasien di RSIA Assalam. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metode survey dilakukan secara total sampling terhadap 59 pegawai, dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil survey menunjukkan RSIA Assalam membudaya sedang dalam keselamatan pasien.

Dari hasil analisis menunjukkan belum siapnya RSIA Assalam dalam menerapkan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan penyusunan standar prosedur operasional tentang keselamatan pasien, meningkatkan jumlah pelaporan kejadian dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh pegawai tentang keselamatan pasien.


Patient safety is one of the important factors in the implementation of the hospital. The purpose of this study to look at the implementation of patient safety preparedness in Assalam RSIA. The research was conducted using quantitative research and qualitative research. Methods of sampling survey conducted to 59 employees total, and depth interviews with 5 informants. The survey shows RSIA Assalam being entrenched in patient safety.

From the analysis of the readiness of the application of patient safety culture in hospitals shows RSIA Assalam unprepared to implement patient safety culture. Study recommends the creation of standard operating procedures on patient safety, increase the number of reporting events and providing education and training to all employees about patient safety.

Read More
B-1556
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Revita Anisa Pertiwi; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Masyitoh, Wachyu Sulistiadi, Atika, Fify Mulyani
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab rendahnya pelaporan insiden keselamatan pasien dan budaya keselamatan pasien di RSUD Mampang Prapatan, Indonesia. Data menunjukkan bahwa tingkat pelaporan insiden di RSUD Mampang Prapatan masih sangat rendah, dengan hanya satu kasus yang dilaporkan pada tahun 2021, lima kasus pada tahun 2022, dan delapan kasus pada semester pertama tahun 2023. Budaya keselamatan pasien, yang diukur melalui 12 elemen, juga belum mencapai nilai optimal. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus, dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Temuan menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan petugas tentang keselamatan pasien, tidak adanya media edukasi, dan sistem pelaporan yang masih berbasis kertas menjadi faktor penyebab utama. Selain itu, ada faktor proses yang mempengaruhi, seperti ketersediaan dokumen pelaporan saat insiden, persepsi tentang pentingnya laporan, dan ketakutan akibat pelaporan. Untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien dan pelaporan insiden, disarankan untuk mengadakan pelatihan, mengembangkan media edukasi, beralih ke sistem pelaporan digital, serta melakukan pemetaan risiko di setiap unit. Penelitian ini memberikan saran konkret bagi RSUD Mampang Prapatan untuk mengembangkan prototipe usulan yang dapat mengoptimalkan budaya keselamatan pasien dan sistem pelaporan insiden.

This research aims to analyze the causes of the low reporting of patient safety incidents and the patient safety culture at Mampang Prapatan General Hospital, Indonesia. Data shows that the incident reporting rate at Mampang Prapatan General Hospital is still very low, with only one case reported in 2021, five cases in 2022, and eight cases in the first half of 2023. The patient safety culture, measured through 12 elements, has also not yet reached optimal value. The research methodology uses a qualitative approach through case studies, with data collection conducted through in-depth interviews, observations, and document reviews. The findings indicate that the lack of knowledge among staff about patient safety, the absence of educational media, and the paper-based reporting system are the main contributing factors. Additionally, there are process factors that influence, such as the availability of reporting documents at the time of the incident, perceptions about the importance of reports, and fear resulting from reporting. To improve the culture of patient safety and incident reporting, it is recommended to conduct training, develop educational media, switch to a digital reporting system, and carry out risk mapping in each unit. This research provides concrete recommendations for Mampang Prapatan General Hospital to develop a proposed prototype that can optimize the patient safety culture and incident reporting system. Keywords: Optimallization, patient safety culture, the patient safety.
Read More
B-2503
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Komalasari; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Robiana Modjo, Yunita Asima Fenny Silvana S
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai budaya keselamatan pasien dan hubungannya dengan pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) di RSUP Fatmawati tahun 2024. Penelitian ini adalah penelitian mixed method dengan Embedded Design dimana penelitian kuantiatif dan kualitataif dilakukan bersamaan. Penelitian kuantitatif sebagai penelitian utama dan kualitatif sebagai penelitian penunjang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, budaya keselamatan pasien dalam dimensi budaya keterbukaan, budaya keadilan dan budaya pembelajaran terhadap pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUP Fatmawati. Tetapi masa kerja, profesi, kontak dengan pasien dan budaya pelaporan memiliki hubungan yang signifikan terhadap pelaporan insiden keselamatan pasien setelah dikontrol dengan variabel lain. Penelitian ini menyarankan rumah sakit untuk meningkatkan pemahaman karyawan mengenai keselamatan pasien dan budaya keselamatan pasien, melakukan upaya meningkatkan keberanian karyawan untuk melapor dengan tidak memberlakukan hukuman, memperbaiki sistem, memberikan umpan balik, dan melakukan evaluasi sistem penugasan atau staffing.

The focus of this study is the patient safety culture and its relationship with patient safety incident (PSI) reporting at Fatmawati Central General Hospital in 2024. This research adopts a mixed-method approach with an Embedded Design, where quantitative and qualitative research are conducted simultaneously. Quantitative research serves as the primary investigation, while qualitative research supports the main inquiry. The findings reveal no significant correlation between age, gender, length of service, educational level, patient safety culture in terms of open culture, just culture and learning culture, and PSI reporting at Fatmawati Central General Hospital. However, lenght of service, profession, patient contact, and report culture exhibit a significant relationship with PSI reporting after controlling for other variables. This study suggests hospitals enhance employee understanding of patient safety and patient safety culture, encourage employees to report incidents without fear of punishment, improve systems, provide feedback, and evaluate assignment or staffing systems.
Read More
T-6934
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive