Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Olivia Yolanda; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Farida Tusafariah
Abstrak:
Bus merupakan sarana transportasi publik yang masih menjadi pilihanmasyarakat luas untuk menempuh perjalanan jarak dekat maupun jarak jauhkarena biayanya yang relatif lebih murah. Kondisi pengemudi berperanpenting dalam penyediaan pelayanan kebutuhan masyarakat akantransportasi ini. Pengemudi yang mengalami kelelahan dan tidak diatasimaka akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu,survei ini bertujuan untuk melihat kelelahan dan faktor-faktor yangmempengaruhinya yang mungkin terjadi pada pengemudi Bus Antar KotaAntar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.
Variabel yang diteliti diantaranya faktor internal pengemudi (usia, jenis, IMT, kondisi fisik, masakerja, waktu tidur) dan faktor eksternal pengemudi (durasi mengemudi, waktu kerja dan jadwal kerja). Kelelahan diukur menggunakan kuesioner berdasarkan gejala kelelahan subjektif. Hasil survei menunjukkan sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan dan hanya sebagian kecil yang mengalami kelelahan sedang dengan durasi mengemudi dan kurangnya waktu tidur sebagai faktor yang berhubungan terhadap terjadinya kelelahan pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.
Kata Kunci : kelelahan pengemudi.
Read More
Variabel yang diteliti diantaranya faktor internal pengemudi (usia, jenis, IMT, kondisi fisik, masakerja, waktu tidur) dan faktor eksternal pengemudi (durasi mengemudi, waktu kerja dan jadwal kerja). Kelelahan diukur menggunakan kuesioner berdasarkan gejala kelelahan subjektif. Hasil survei menunjukkan sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan dan hanya sebagian kecil yang mengalami kelelahan sedang dengan durasi mengemudi dan kurangnya waktu tidur sebagai faktor yang berhubungan terhadap terjadinya kelelahan pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.
Kata Kunci : kelelahan pengemudi.
S-7658
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rianita Sulasih Mutifasari; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Baiduri Widanarko, Mila Tejamaya, Muhammad Novie Anshari, Priyo Djatmiko
Abstrak:
Stres kerja adalah suatu kondisi dimana satu atau beberapa faktor di tempat kerjaberinteraksi dengan pekerja sehingga mengganggu keseimbangan fisiologi dan psikologi.Bagi seorang pengemudi, stres kerja akan berdampak terhadap menurunnya kinerjasehingga dapat mengancam keselamatan saat berkendara. Oleh karena itu, stres kerjamenjadi salah satu proses yang paling sering dikaitkan dengan perilaku berbahayapengemudi yang dapat mempengaruhi risiko kecelakaan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerjapada pengemudi truk muatan barang PT. X.Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif observasional denganmenggunakan metode pendekatan potong lintang (cross-sectional). Alat pengumpulandata yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner dan alat ukur lain, seperticocoro meter, fitbit, tensi meter, dan oksimeter sebagai data pendukung untuk mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja pada pengemudi truk muatan barang PT. X.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 27 responden (60%) mengalami kondisistres ringan dan 18 responden (40%) mengalami stres sedang. Dari faktor individu padapenelitian ini, terdapat hubungan antara kuantitas dan kualitas tidur dengan stres kerjapada pengemudi truk muatan barang PT. X (p<0,05). Dari faktor fisik pada penelitian ini,terdapat hubungan antara waktu istirahat, pekerjaan monoton, jarak tempuh, dankelelahan kerja dengan stres kerja pada pengemudi truk muatan barang PT. X (p<0,05).Sedangkan dari faktor psikososial, yaitu dukungan keluarga dan dukungan rekan kerja,tidak dilakukan analisis bivariat karena data bersifat homogen.Kata kunci:Stres, Stres Kerja, Pengemudi
Occupational stress is a condition in which one or several factors in the workplace interactwith workers, therefore it causes disturbance of the equilibrium both of physiological andpsychological matter. For a driver, occupational stress will impact on the decliningperformance that may threaten the safety while driving. Consequently, occupational stressbecomes one of the most processes which is being related to harmful behavior to driversthat may affect the risk of accidents.The aim of this study is to analyze factors affecting occupational stress on truckload driverof PT. X.This is a quantitative observational study with a cross-sectional method. Data instrumentsare utilizing questionnaire and few additional instruments (e.g. cocoro meter, fitbit,sphygmomanometer, and oximetry) to measure the factors of occupational stress as itssupporting data.The results show 27 respondents (60%) experiencing occupational stress in mild leveland 18 respondents (40%) experiencing occupational stress in moderate level. Accordingto individual factors in this study, there is a relation between the quantity and quality ofsleep with occupational stress on truckload drivers of PT. X (p <0.05). From the physicalfactors in this study, there is a relation between rest hours, monotonous work, mileage,and work fatigue with occupational stress on truckload drivers of PT. X (p <0.05).Otherwise, from psychosocial factors, those are family support and peer support, bivariateanalysis was not performed because the data is homogeneous.Keywords:Stress, Occupational Stress, Driver.
Read More
Occupational stress is a condition in which one or several factors in the workplace interactwith workers, therefore it causes disturbance of the equilibrium both of physiological andpsychological matter. For a driver, occupational stress will impact on the decliningperformance that may threaten the safety while driving. Consequently, occupational stressbecomes one of the most processes which is being related to harmful behavior to driversthat may affect the risk of accidents.The aim of this study is to analyze factors affecting occupational stress on truckload driverof PT. X.This is a quantitative observational study with a cross-sectional method. Data instrumentsare utilizing questionnaire and few additional instruments (e.g. cocoro meter, fitbit,sphygmomanometer, and oximetry) to measure the factors of occupational stress as itssupporting data.The results show 27 respondents (60%) experiencing occupational stress in mild leveland 18 respondents (40%) experiencing occupational stress in moderate level. Accordingto individual factors in this study, there is a relation between the quantity and quality ofsleep with occupational stress on truckload drivers of PT. X (p <0.05). From the physicalfactors in this study, there is a relation between rest hours, monotonous work, mileage,and work fatigue with occupational stress on truckload drivers of PT. X (p <0.05).Otherwise, from psychosocial factors, those are family support and peer support, bivariateanalysis was not performed because the data is homogeneous.Keywords:Stress, Occupational Stress, Driver.
T-5203
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wina Indah Ratnaningsih; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Ahmad Lutfi
S-8858
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Gloria Anandara Azharil Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Syafrijal Fajri Lubis
Abstrak:
Driver performance adalah sebuah luaran atau hasil dari perilaku pengemudi dan kondisi mengemudi yang dibandingkan dengan standar atau peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pekerjaan dan non pekerjaan yang berhubungan dengan driver performance pada PT. X. Variabel yang termasuk dalam faktor pekerjaan meliputi durasi kerja, waktu istirahat, kondisi kendaraan, dan kondisi jalan. Sedangkan variabel yang termasuk dalam faktor non pekerjaan meliputi usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, pengalaman mengemudi, kuantitas tidur, fatigue, merokok, konsumsi obat-obatan, dan konsumsi alkohol. Desain studi cross sectional digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner dari Driver and Vehicle Standard Agency (DVSA) pada 74 responden pengemudi bus PT. X trayek Bogor dan Purwakarta. Hasil penelitian menunjukkan 81,1% pengemudi memiliki driver performance baik dan 18,9% memiliki driver performance cukup. Berdasarkan hasil uji statistik, variabel durasi kerja, kondisi jalan, kuantitas tidur, dan fatigue memiliki hubungan yang signifikan terhadap driver performance.
Read More
S-10170
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Indri Kartiko Sari; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Yvonne Magdalena Indrawani, Agus Joko Susanto
S-8453
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Audinia Nada Kamilah; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Hendra, Budi Yulianto
Abstrak:
Pengemudi Awak Mobil Tangki (AMT) merupakan kelompok pekerja berisiko tinggi untuk mengalami kelelahan yang disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor terkait tidur, faktor terkait pekerjaan, faktor psikososial, dan faktor individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor tersebut dengan kelelahan pada pengemudi AMT. Desain penelitian cross-sectional dalam peneltian ini menggunakan instrumen subjektif berupa kuesioner (IFRC, PSQI, SHI, KSS, dan kuesioner lainnya) kepada 220 pengemudi AMT serta instrumen objektif berupa smart watch fitbit untuk mengukur kualitas dan kuantitas tidur pada 10 pengemudi AMT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kualitas tidur (p=0,005, OR=3,376), lingkungan tempat tidur (p=0,008, OR=2,137) dan kebiasaan sebelum tidur (p=0,005, OR=2,246) dengan status kelelahan. Tidak didapatkan hubungan signifikan antara kuantitas tidur dengan status kelelahan. Meskipun demikian, berdasarkan pengukuran smart watch fitbit, kuantitas tidur pengemudi AMT pada hari kerja lebih singkat dibandingkan pada hari libur, serta didapatkan kualitas tidur yang buruk pada tahapan REM sleep (< 20%). Faktor risiko lain seperti lingkungan kerja (p=0,000, OR=4,209) dan status kesehatan (p=0,013, OR=2,052) juga berhubungan dengan status kelelahan.
Kata kunci: Kelelahan, IFRC, Fitbit, Pengemudi Awak Mobil Tangki
Tank truck drivers are a group of high-risk workers to experience fatigue because it involves various factors, namely sleep-related factors, work-related factors, psychosocial factors, and individual factors. The purpose of this study is to analyze the relationship between these factors with fatigue on tank truck drivers. The cross-sectional study designed in this study uses subjective instruments consisting of questionnaires (IFRC, PSQI, SHI, KSS, and other questionnaires) for 220 drivers and objective instruments in the form of Fitbit smart watches to measure the quality and quantity of sleep for 10 drivers. The results shows a significant relationship between sleep quality (p = 0.005, OR = 3.376), bed environment (p = 0.008, OR = 2.137) and habit before going to bed (p = 0.005, OR = 2,246) with fatigue status. There is no significant relationship between the quantity of sleep and the fatigue status. However, based on Fitbit smart watch measurements, the quantity of sleep on workdays is shorter than off-days, and poor sleep quality is obtained in REM sleep (< 20%). Other risk factors such as work environment (p = 0,000, OR = 4,209) and health status (p = 0,013, OR = 2,052) were also related to the fatigue status.
Key words: Fatigue, IFRC, Fitbit, Tank Truck Drivers
Read More
Kata kunci: Kelelahan, IFRC, Fitbit, Pengemudi Awak Mobil Tangki
Tank truck drivers are a group of high-risk workers to experience fatigue because it involves various factors, namely sleep-related factors, work-related factors, psychosocial factors, and individual factors. The purpose of this study is to analyze the relationship between these factors with fatigue on tank truck drivers. The cross-sectional study designed in this study uses subjective instruments consisting of questionnaires (IFRC, PSQI, SHI, KSS, and other questionnaires) for 220 drivers and objective instruments in the form of Fitbit smart watches to measure the quality and quantity of sleep for 10 drivers. The results shows a significant relationship between sleep quality (p = 0.005, OR = 3.376), bed environment (p = 0.008, OR = 2.137) and habit before going to bed (p = 0.005, OR = 2,246) with fatigue status. There is no significant relationship between the quantity of sleep and the fatigue status. However, based on Fitbit smart watch measurements, the quantity of sleep on workdays is shorter than off-days, and poor sleep quality is obtained in REM sleep (< 20%). Other risk factors such as work environment (p = 0,000, OR = 4,209) and health status (p = 0,013, OR = 2,052) were also related to the fatigue status.
Key words: Fatigue, IFRC, Fitbit, Tank Truck Drivers
S-10077
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Finski Oktodela; Pembimbing: Syahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Chandra Satrya, Haito Chandra, Devie Fitri Octaviani
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kecelakaan angkutan bus umum yang terjadi di Jakarta, selian itu juga bertujuan melihat distribus frekuensi faktor- faktor penyebab kecelakaan seperti faktor manusi, kendaraan dan lingkungan. Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa faktor kendaraan merupakan faktor yang paling dominan menyebabkan kecelakaan dengan 3607 kasus kecelakaan atau sebesar 92.3% dari total kecelakan ang terjadi. Dari faktor pengemudi, faktor pengemudi lengah adalah faktor yang dominan menyebabkan kecelakaan dibandingkan dengan viii faktor lainnya yaitu sebesar 1463 kasus kecelakaan atas sebesar 37.5% dari total kecelakaan yang terjadi Kata kunci: Kecelakaan, Faktor pengemudi, Faktor kendaraan, faktor lingkungan
Read More
T-4469
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Finski Oktodela; Pembimbing: Syahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Chandra Satrya, Haito Chandra, Devie Fitri Octaviani
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kecelakaan angkutan bus umum yang terjadi di Jakarta, selian itu juga bertujuan melihat distribus frekuensi faktor- faktor penyebab kecelakaan seperti faktor manusi, kendaraan dan lingkungan. Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa faktor kendaraan merupakan faktor yang paling dominan menyebabkan kecelakaan dengan 3607 kasus kecelakaan atau sebesar 92.3% dari total kecelakan ang terjadi. Dari faktor pengemudi, faktor pengemudi lengah adalah faktor yang dominan menyebabkan kecelakaan dibandingkan dengan viii faktor lainnya yaitu sebesar 1463 kasus kecelakaan atas sebesar 37.5% dari total kecelakaan yang terjadi Kata kunci: Kecelakaan, Faktor pengemudi, Faktor kendaraan, faktor lingkungan
Read More
T-4469
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Finski Oktodela; Pembimbing: Syahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Chandra Satrya, Haito Chandra, Devie Fitri Octaviani
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kecelakaan angkutan bus umum yang terjadi di Jakarta, selian itu juga bertujuan melihat distribus frekuensi faktor- faktor penyebab kecelakaan seperti faktor manusi, kendaraan dan lingkungan. Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa faktor kendaraan merupakan faktor yang paling dominan menyebabkan kecelakaan dengan 3607 kasus kecelakaan atau sebesar 92.3% dari total kecelakan ang terjadi. Dari faktor pengemudi, faktor pengemudi lengah adalah faktor yang dominan menyebabkan kecelakaan dibandingkan dengan viii faktor lainnya yaitu sebesar 1463 kasus kecelakaan atas sebesar 37.5% dari total kecelakaan yang terjadi Kata kunci: Kecelakaan, Faktor pengemudi, Faktor kendaraan, faktor lingkungan
Read More
T-4469
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ni Putu Eka Puspitasari; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Hendra, Agus Triyono
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Driver Performance pada pengemudi bus Perum DAMRI Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lampung tahun 2017. Variabel yang di teliti adalah faktor individu (umur, masa kerja dan tingkat pendidikan), faktor pekerjaan (jadwal kerja dan waktu istirahat) dan faktor lingkungan (sarana prasarana jalan, gangguan selama perjalanan dan kondisi kendaraan).
Driver Performance diukur berdasarkan pada 5 indikator dari Driver and Vehicle Standards Agency (DVSA) yaitu persiapan sebelum perjalanan, kontrol pengemudi, kepatuhan lalu lintas, keselamatan berkendara dan peninjauan peningkatan mengemudi. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif observasional dengan menggunakan studi cross sectional melalui penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 53 responden dan observasi lapangan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan univariat menggunakan analisis distribusi dan analisis bivariat untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang bermakna secara statistik.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa Driver Performance responden sebagian besar adalah baik (67,9%). Hasil analisis bivariat menyatakan ada hubungan yang secara statistik bermakna antara driver performance dengan variabel kondisi kendaraan (p-value 0,0, OR 9,7 (2,5-37).
Kata Kunci: bus, pengemudi, driver performance
This study aims to explain the factors associated with Driver Performance on DAMRI Lampung Intercity bus drivers. Variables in the observation are the individual factors (age, years of service and education level), work factors (work schedule and rest period) and environmental factors (road infrastructure, disruption during trip and vehicle conditions).
Driver performance are measured based on the 5 indicators of the Driver and Vehicle Standards Agency (DVSA) of pre-trip preparation, driver control, traffic compliance, driving safety and improved driver review. This study was conducted through an observational quantitative approach using cross sectional study through the spreading of questionnaires with the number of samples of 53 respondents and field observation. The data obtained in this study were analyzed by univariate using distribution analysis and bivariate analysis to know whether there was a significant relationship statistically.
The result of univariate analysis shows that the Driver Performance of respondent is mostly good (67,9%). The result of bivariate analysis stated that there was a statistically significant relationship between driver performance and vehicle condition (p-value 0,0, OR 9,7(2,5-37).
Keywords: bus, driver, driver performance
Read More
Driver Performance diukur berdasarkan pada 5 indikator dari Driver and Vehicle Standards Agency (DVSA) yaitu persiapan sebelum perjalanan, kontrol pengemudi, kepatuhan lalu lintas, keselamatan berkendara dan peninjauan peningkatan mengemudi. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif observasional dengan menggunakan studi cross sectional melalui penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 53 responden dan observasi lapangan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan univariat menggunakan analisis distribusi dan analisis bivariat untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang bermakna secara statistik.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa Driver Performance responden sebagian besar adalah baik (67,9%). Hasil analisis bivariat menyatakan ada hubungan yang secara statistik bermakna antara driver performance dengan variabel kondisi kendaraan (p-value 0,0, OR 9,7 (2,5-37).
Kata Kunci: bus, pengemudi, driver performance
This study aims to explain the factors associated with Driver Performance on DAMRI Lampung Intercity bus drivers. Variables in the observation are the individual factors (age, years of service and education level), work factors (work schedule and rest period) and environmental factors (road infrastructure, disruption during trip and vehicle conditions).
Driver performance are measured based on the 5 indicators of the Driver and Vehicle Standards Agency (DVSA) of pre-trip preparation, driver control, traffic compliance, driving safety and improved driver review. This study was conducted through an observational quantitative approach using cross sectional study through the spreading of questionnaires with the number of samples of 53 respondents and field observation. The data obtained in this study were analyzed by univariate using distribution analysis and bivariate analysis to know whether there was a significant relationship statistically.
The result of univariate analysis shows that the Driver Performance of respondent is mostly good (67,9%). The result of bivariate analysis stated that there was a statistically significant relationship between driver performance and vehicle condition (p-value 0,0, OR 9,7(2,5-37).
Keywords: bus, driver, driver performance
S-9340
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
